NovelToon NovelToon
Cinta Lama Belum Usai

Cinta Lama Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:213.5k
Nilai: 4.6
Nama Author: ning_86

Dara diam-diam suka pada murid baru disekolah nya namun sang cowok sudah memiliki kekasih yang merupakan murid populer di sekolah.

namun malam naas menimpa Dara jelita tepat di malam puncak perpisahan. tragedi yang merubah hidup seorang Dara Jelita hingga menjungkir balikan dunia dan impiannya. tragedi yang juga meninggalkan rasa benci mendalam terhadap Sagara, laki-laki yang menghancurkan hidup Dara.

Namun siapa sangka keduanya dipertemukan kembali saat mereka sudah sama-sama dewasa.

Pertemuan tak terduga antara dua anak manusia dan membuka satu rahasia yang pernah tersimpan didalamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ning_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ternyata Papa penyebabnya

Sinar mentari pagi menyambut ketika Gara membuka matanya. Cahayanya yang hangat menembus celah-celah tirai kamar apartemennya.

Gara meregangkan otot-otot tubuhnya. Seperti nya ia tertidur tadi malam setelah beberapa kali mencoba menghubungi Dara.

Kembali ia mengecek ponselnya untuk melihat pesan balasan dari kekasih hatinya.

Nihil.

Tetap tak ada balasan. Pesannya hanya dibaca saja oleh Dara.

"Shit ....!!!!" umpat Gara kesal.

Ia merasa putus asa karena wanita yang ia cintai tak kunjung membalas pesannya ataupun bahkan menghubungi balik dirinya.

Gara bergegas menuju kamar mandi.Tak ada waktu untuk bersantai. Ia harus bersiap-siap untuk berangkat menuju kantor Star karena sesuai permintaan nya kemarin, jika rapat untuk program baru yang akan tayang di Star TV ia majukan menjadi pukul sembilan pagi ini agar siangnya ia bisa langsung terbang ke Singapura.

Ia harus segera menemui Dara dan meminta penjelasan dari wanita itu.

...----------------...

Gedung Star Komunikasi.

Gara berjalan memasuki lift khusus pimpinan dengan didampingi oleh Evan yang sengaja menunggu dan menyambut dirinya begitu mobil pribadi Gara tiba di lobi Star Komunikasi.

"Apa persiapan meeting sudah rampung?" tanya Gara yang sambil melihat tablet yang tadi sempat ia minta dari Evan.

"Sudah..." sahut Evan singkat.

Gara mengernyit mendengar jawaban asisten sekaligus saudara angkatnya itu.

"Kamu kenapa? Wajah mu seperti tidak senang begitu. Ada masalah?" tanya Gara penasaran dengan sikap Evan yang tak biasa.

"Tuan Adyaksa menunggumu di atas" sahut Evan yang sontak membuat Gara terkejut sekaligus kesal.

"Mau apa pak tua itu datang kemari? Apa ada aduan dari menantu kesayangan?" tanggap Gara dingin.

Evan langsung menoleh pada Gara yang juga sedang menatapnya.

"Seharusnya aku yang tanya, kamu berbuat apalagi pada Reva? Kenapa wajah tuan Adyaksa begitu kesal dan marah begitu?" tanya Evan curiga.

Gara mengedikkan bahu.

"Aku cuma mengusir Reva dari apartemen ku. Itu saja" sahut Gara santai tanpa beban.

Mulut Evan ternganga dibuatnya.

"Kamu g*la ya.... Meskipun Reva wanita paling menyebalkan tapi dia masih berstatus istri mu. Dan memangnya salah jika istri mengunjungi suaminya. Lagipula kalian itu suami-istri kenapa harus pisah rumah" sahut Evan tak habis pikir.

"Suami istri yang dipaksakan. Dan pisah rumah akan jauh lebih baik daripada aku tinggal dengan ular betina itu. Bisa-bisa dia akan melakukan hal tak senonoh padaku. Isshh.. Big no!!!!" ujar Gara.

"Terserah lah" Evan pasrah.

"Selamat pagi pak.... Ada tuan Adyaksa didalam" sambut sekretaris Gara begitu ia dan Evan keluar dari lift.

"Terima kasih Sarah. Kamu bisa kembali bekerja dan siapkan berkas untuk meeting nanti" ujar Gara berjalan melewati meja Sarah.

Gara membuka pintu ruangan nya diikuti oleh Evan yang berjalan dibelakang dirinya.

Gara memasang wajah waspada meski ia akan berjumpa dengan ayah kandungnya sendiri.

"Dasar anak durhaka kamu!!!! Bagaimana bisa kamu melupakan keberadaan Papa hah??? Bisa-bisa nya kamu tidak pernah menjenguk Papa di Pekanbaru sehingga Papa harus datang jauh-jauh kemari. Apa begini caramu membalas budi??" sambut tuan Adyaksa begitu ia melihat kedua putranya.

Gara masih tetap tenang berjalan menuju meja kerjanya dan meletakkan tablet yang ia pegang sejak tadi.

"Papa jauh-jauh kemari bukan kangen kan? Pasti ada alasan lain? Mengadu apa lagi menantu kesayangan Papa?" tebak Gara to the poin.

Tuan Adyaksa mengetatkan rahangnya.

"Kenapa kamu mengusir istri mu?? Memang nya salah jika seorang istri datang mengunjungi apartemen suaminya? Kalian suami-istri tidak seharusnya kalian tinggal terpisah. Bagaimana mau punya anak jika kalian tidak pernah bersama?" akhirnya tuan Adyaksa melontarkan segala uneg-uneg nya.

Gara melipat kedua tangannya didepan dada.

Sudah ia duga, pasti Reva mengadu pada Papa nya perihal kejadian tadi malam.

"Suami-istri yang bagaimana maksud Papa? Pernikahan ini kan maunya Papa dan ambisi Papa itu. Dan aku sudah mengabulkan nya. Lalu apalagi? Dan aku sudah memiliki anak dari wanita yang aku cintai" sahut Gara yang berhasil membuat tuan Adyaksa berang.

"Garaaa!!!!! Jaga ucapan mu!!!! Kamu seharusnya bersyukur karena Papa telah selamat kan kamu dari wanita miskin dan licik yang mengaku-ngaku mengandung bayi mu. Jangan jadi anak durhaka kamu!!" bentak tuan Adyaksa.

Gara tersenyum miring.

"Menyelamatkan kata Papa?"

"Apa definisi menyelamatkan itu dengan memisahkan anak dari ayahnya? Atau memisahkan aku dari wanita yang aku cintai. Itu maksud Papa? Papa bukan menyelamatkan aku tapi menyelamatkan ambisi dan ego Papa sendiri."

"Papa lebih kejam dari seorang penjahat didunia ini!!" sahut Gara yang pada akhirnya mengeluarkan segala amarah yang telah ia simpan selama bertahun-tahun lamanya.

Plak.....

Suara tamparan menggema diruangan yang cukup luas tersebut.

"Tuan!!!" Evan berusaha menahan tubuh renta tuan Adyaksa agar tak ambruk setelah menampar putra bungsunya.

"Jaga ucapan mu!!. Jangan jadi anak durhaka hanya karena wanita dan bayi si~an itu!!! Papa bisa saja menghancurkan wanita itu hingga ia pun harus berfikir beribu-ribu kali untuk mendekati mu. Paham!!!" amarah tuan Adyaksa yang membuat Gara semakin marah dan benci pada pria yang menjadi ayahnya tersebut.

Gara menyeka sudut bibirnya yang sedikit mengeluarkan darah akibat tamparan keras Papa nya.

"Jangan pernah Papa sentuh Dara dan anakku!!" Gara merapatkan giginya saat mengucapkan hal itu.

"Jika kamu tak ingin mereka sengsara,maka jauhi mereka sekarang juga!!" sahut tuan Adyaksa tak kalah emosi nya.

Tuan Adyaksa segera meninggalkan ruangan Gara.

"Are you okay?" Evan mendekati Sagara dan menanyakan keadaannya.

"Pantas Dara tak menjawab panggilan ku. Ternyata Papa penyebabnya dan aku yakin Papa pasti berucap kasar dan mengancam dirinya..." tebak Gara perihal perubahan sikap Dara kemarin yang tak menjawab semua panggilan darinya.

Gara memijit keningnya. Ia harus segera menyelesaikan semua pekerjaan nya dan menemui Dara secepatnya.

Ia tak ingin kehilangan lagi.

Sudah cukup selama lima tahun ini ia luntang-lantung mencari keberadaan Dara dan anak mereka.

...----------------...

Singapura.

Sesuai dengan rencana Gara tadi malam, ia langsung terbang ke Singapura setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Meski sedikit molor dua jam, tapi tetap tidak menyurutkan semangat Gara untuk tetap menemui wanita yang sangat ia cintai itu.

Begitu sampai di Singapura, Gara tak langsung menemui Dara. Ia mengunjungi Saung Oma Dewi karena permintaan Hanifa yang tadi menghubungi diri begitu ia mendarat di bandara Changi airport.

"Sorry... Lama nunggu ya..??" sapa gadis yang menjadi sahabat Dara tersebut.

"It's ok. Aku juga baru tiba" sahut Gara meringis.

"Aku cuma mau tanya, kamu berantem sama Dara? Atau ada hal lain?" Hanifa mulai mengintrogasi Gara dengan tatapan menyelidik.

Gara melipat kedua tangannya di atas meja.

"Justru aku yang mau tanya, apa terjadi sesuatu pada Dara? Sejak semalam Dara nggak pernah membalas semua pesan ku dan mengangkat panggilan ku. Apa dia baik-baik saja? Apa dia ada cerita sesuatu barangkali?" sahut Gara ingin tahu.

Hanifa menggeleng.

"Dara nggak ada cerita apapun. Dia cuma bilang ia mau bahagia dan ingin melihat putranya bahagia. Dara nggak ada bicara apa-apa lagi dan cuma nangis hingga ketiduran" jawab Hanifa tentang sikap aneh Dara tadi malam.

Gara menghela nafas berat dan menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Kemungkinan besar Papa menemui dia dan mengatakan hal-hal yang jahat. Aku tahu Papa seperti apa jika ia tidak menyukai orang-orang disekelilingnya" ucap Gara menebak.

Hanifa mengangguk setuju.

"Mungkin saja. Tapi Dara nggak ada cerita apapun. Dan kamu harus berusaha meyakinkan dia bahwa kamu benar-benar serius padanya dan juga pada Ardiaz. Jika kamu nggak mau kehilangan mereka lagi" ucap Hanifa yang membuat Gara sungguh ketakutan.

"Makasih Fa... Aku mau temui Dara dulu..." ucap Gara yang mendorong kursinya dan segera meninggalkan restoran milik Oma Dewi.

"Kalian harus bahagia... Harus!!!"

to be continued.....

1
Sayem Sayem
dan PD akhirnya istri ny menyerah jg kn kini saatnya Vito meratapi nasibnya sendiri.arogansi ny . obsesi ny membawa petaka dlm hidupnya.. good job Fardhan Jd Abang yg bs d andalkan buat ngelindungi adek adek ny jg keluarga ny
Sayem Sayem
saat ny kehancuran buat Vito lelaki tak berakhlak baik.. menyia-nyiakan ank& istrinya demi obsesi bls dendam yg sia-sia...
Sri I
keren
Sunaryati
Farhan benar-benar menebus semua kesalahan pada Klgnya, dengan melindungi dan menghancurkan siapapun yang mengusik kehidupan keluarganya
Sayem Sayem
keren Fardhan Jd garda terdepan demi keluarga ny ..Fardhan mode senggol bacok
nia perwita
sagara ini kok jahat pdhl dia pernah ditolong sm dara benar" air susu dibalas air tuba ini mh
Arieee
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sayem Sayem
dah lh gara bongkar aj aib si GINA obsesi makin ngaco artis g da otak ny ko d pake sih
Sunaryati
Lanjut
yoyoh sm
/Drool/
Sayem Sayem
Evan d comblangi m Hanifa aj cocok ko
Sayem Sayem
ayooo Rama berjuang kejar cinta u raih bahagia u dengan karin..dendam u udh terbalaskan kini saatnya u bahagia
Sayem Sayem
akhir ny c biang serakah kena batu ny ..demi obsesi ny menguasai harta yg bukan milik ny berakhir sengsara menghabiskan sisa umur ny d penjera
Jue
Aneh dengan Rama yang bersikap seolah-olah dirinya paling tersakiti kerana kehilangan Ratih yang merupakan ibu kepada Karin , Serapat mana pun hubungan Rama serta Ratih tidak akan menggugat kenyataan mereka hanya saudara angkat , Yang lebih banyak terluka itu anak-anak dari Ratih , Kerana mereka anak yang dilahirkan Ratih dengan susah payah .
Holipah
aki2 serakah tukang selingkuh untung nya udah det dulu
Esih Mulyasih
hmmm...ikuti kata hati mu Karin & Rama.... ungkapkan saja biar tidak sesak di dada. dan biarkan mengalir apa adanya...
Suparni Binti Parimin
dendam JD cinta
Rose 19
pak Robi gak niat buat cari mantu yang baik hati tapi mantu yang turunnan kaya tapi mines ahlak nya baru mantu idaman pak Robi
Rose 19
malang banget nasib mu Ra /Sob//Sob//Sob/
Rose 19
aku menunggu penyesalan tuan Ribu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!