NovelToon NovelToon
Seina'S Journey Of Revenge

Seina'S Journey Of Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Epik Petualangan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lilachuu

Setelah pembantaian yang terjadi di desanya, dua gadis kecil entah bagaimana bisa selamat.

Setelah itu, karena takut para pelaku akan kembali, mereka diam-diam meninggalkan desa tempat kelahiran mereka.

Namun, sebuah insiden kembali menimpa keduanya yang membuat mereka berpisah.

Sang kakak perempuan 'Seina' memiliki pertemuan misterius yang akan mengubah jalan hidupnya.

Demi balas dendam, demi adiknya, Seina memulai perjalanannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilachuu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

666

[ Eyes of Truth telah diaktifkan sampai batasmu. ]

Mata kiriku menyala dengan merah terang.

Itu adalah kemampuan khusus yang hanya dimiliki oleh Lumiere-sama. 

Aku yang mendapatkan kemampuan tersebut karena menjadi pewaris tentu tidak dapat mengeluarkan kekuatan penuhnya.

Tapi, tahap ini sudah lebih dari cukup untuk menghadapi situasi sekarang.

Aku merasakan inderaku yang menjadi jauh lebih tajam dari biasanya. Suara semua orang yang penuh kekaguman terhadap Countess Valancia juga memenuhi pendengaranku.

Apa yang terlihat dan yang tak terlihat, apa yang diucapkan dan tidak diucapkan, karena aku menggunakan kekuatan 'Eyes of Truth' dengan segenap kemampuanku, aku dapat merasakan sedikit dunia yang pernah dijelaskan oleh Lumiere-sama kepadaku.

'Eyes of Truth, itu adalah kemampuan yang berlaku mutlak untuk makhluk di bawah level Transenden.’

Juga, aura jahat yang sangat kental ini, teriakan putus asa dari anak-anak kecil yang diculik, dan niat jahat terhadap Countess Valancia, aku saat ini mengetahui semuanya.

Sayang sekali bahwa tidak butuh waktu yang lama bagiku untuk mencapai batas dalam menerima semua informasi tersebut.

“Hngghh, bleughh..!!”

Kepalaku pusing, pandanganku mulai kabur, dan saat aku mendapatkan kembali fokusku, aku telah berlutut sambil memuntahkan semua isi perutku.

“Seina-chan?!”

“Hosh, hosh, hosh…”

Aku terengah-engah di tempat sambil merasakan keringat dingin yang mengalir di sekujur tubuhku.

Dari sana, aku dapat melihat Rose-san dan Riel yang menghampiriku dengan cemas.

Ah, ngomong-ngomong ini adalah pertama kalinya aku melihat ekspresi khawatirnya yang seperti ini.

Menguatkan diri, aku mengangkat tangan kananku untuk memberi tahu mereka bahwa itu bukanlah masalah.

Hanya setelah beberapa saat, aku baru bisa pulih ke kondisiku yang normal.

“Rose-san, tolong pergilah ke tempat yang sedekat mungkin dengan Countess Valancia! Sebentar lagi, mungkin akan ada pertumpahan darah di tempat ini.”

“Eh? Apa maksudnya itu, Seina-chan?”

Aku tidak langsung menjawab pertanyaan Rose-san, tapi hanya memberinya tatapan yang menunjukkan mata kiriku yang masih menyala dengan merah terang.

“...Mata itu, jangan-jangan? Baiklah, aku mengerti.”

Dan seperti yang kuharapkan dengan Rose-san, ia pasti langsung menyadarinya tanpa diriku untuk menjelaskan.

Tapi karena Rose-san mengerti, itu bukan berarti Riel akan memiliki hal yang sama.

“He-hei… kalian berdua, apa maksudnya itu? P-pertumpahan darah, itu bercanda kan?”

Aku melihat Rose-san akan mengatakan sesuatu, tapi aku segera menyela. Bagaimanapun juga kami tidak bisa membuang terlalu banyak waktu.

“Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Rose-san, tolong pergilah segera! Kemudian Riel, kamu memiliki berkat yang berhubungan dengan pendeta, kan? Ikuti aku, kau akan segera mengetahui jawaban dari pertanyaanmu!”

“E-ueehhh~”

Tanpa menunggu Riel mengeluarkan keluhannya, aku telah menyeretnya untuk bergerak.

Menyeberangi lautan manusia, aku dan Riel sampai di suatu tempat dengan gang yang agak gelap di tengah kota.

“Tu-tunggu, Seina-san~ hosh, hosh…”

Mendengar pernyataan tersebut, aku menoleh untuk melihat Riel yang terengah-engah di belakangku. 

Namun, sayang sekali bahwa kami tidak memiliki waktu untuk merasakan semua itu.

“Tidak ada waktu untuk mengeluh. Jika kau masih penuh dengan semua kelemahan itu, tidak akan ada nyawa yang tersisa dari anak-anak itu.”

“....apa maksudnya itu—”

Grrrr...

Riel belum menyelesaikan kalimatnya saat aku mendengar geraman dari Wise yang ada di pundakku.

Benar saja, aku melihat pemandangan sekilas tentang tebasan kasar yang menyerang bangunan dan mengenai diriku.

'Future Vision’ itu adalah salah satu efek dari kemampuan Eyes of Truth.

“Cihh!” 

Buk.

Aku tahu bahwa responku tidak mungkin bisa tepat waktu. 

Karena itu, aku dengan cepat menendang Riel menjauh sebelum sebuah serangan jatuh padaku.

Slasshh.

“Hngghh… gwah!”

Itu sangat menyakitkan.

Hanya setelah melihatnya dari dekat aku tahu kalau itu adalah sabit besar yang memotong tubuhku.

“La-larilah!” 

Aku mencoba berteriak untuk memperingatkan Riel, tapi suaraku tidak keluar dengan benar.

“...S-seina-san!?”

Ah, aku benci melihat ekspresi itu.

Itu karena dia mengingatkanku tentang hari dimana Rin juga memiliki ekspresi tersebut.

Tak, Tak, Tak.

Suara langkah kaki terdengar.

Kemudian sosok yang mengenakan tudung hitam muncul di depanku.

“Itu sedikit tak terduga bahwa gadis muda sepertimu bisa memprediksi serangan kejutanku. Melihatnya saja, aku tahu bahwa kau benar-benar berbakat. Sayang sekali karena kau akan mati di tempat seperti ini.”

Oi, entah kenapa aku benar-benar kesal mendengar pernyataan santai dari orang tersebut.

Namun melihat kondisiku sekarang, aku tidak bisa bertindak gegabah.

Sebelum celah benar-benar muncul, aku tidak akan melakukan serangan balik terhadapnya.

“Tapi, sepertinya tidak ada harapan untuk yang disana ya? Yah, bagaimanapun juga aku tetap akan membunuhmu.”

Cihh, sudah kuduga dia tidak akan melepaskan Riel begitu saja.

Orang itu bergerak seperti hantu.

Saat sosoknya muncul lagi, ia sudah mengangkat sabit besarnya di depan Riel.

Tapi—

[ Blood Thread Seal. ]

Aku mungkin tidak bisa menghindari serangan kejutan tersebut, tapi itu bukan berarti aku tidak menyiapkan tindakan balasan untuk memberikan serangan kejutan terhadap lawanku.

Swoosshh.

Sabit besar itu terayun ke arah Riel, namun itu dengan cepat terhenti karena Blood Thread Seal mengikatnya bersama dengan beberapa anggota tubuh orang itu.

Kemudian—

Krieeet.

Aku dengan cepat menarik benang tersebut untuk mengeksekusi serangan balasan tersebut.

Crasshh.

Namun sedikit berbeda dari apa yang kuharapkan, serangan tersebut hanya berhasil mendapatkan lengan kiri dari orang tersebut.

“Hmm... Tak kusangka kau bisa menyiapkan serangan balasan dalam waktu sesingkat itu. Ditambah lagi itu juga berhasil memotong tangan kiriku, ini sedikit mengejutkan."

Terlebih lagi, reaksi tenang itu membuatku sedikit tidak nyaman, jadi aku memutuskan untuk tidak membuang waktu dan langsung meregenerasi luka di tubuhku.

“Hmm? Penyembuhan tingkat tinggi ya? Sepertinya kau adalah lawan yang jauh lebih merepotkan dari yang kubayangkan.”

“Riel, aku akan menahannya. Kau cepat pergilah dari sini!” saat mengatakan itu, sebuah pedang dari darah telah muncul di tangan kananku.

Riel juga langsung tersadar setelah mendengar peringatanku.

“Tidak akan kubiarkan!”

Namun sebelum dia dapat melarikan diri, sebuah serangan sekali lagi diluncurkan oleh orang itu.

Swoosshh.

Dentang.

Itu adalah perisai yang kuciptakan dari memanipulasi darah yang memblokir serangan.

Syut, Slash.

Aku langsung menutup jarak dan mengayunkan pedangku, tapi orang itu dengan mudah menghindar.

“Asteroid!”

Blarr, Blarr, Blarr.

“Sihir serangan dasar, dan itu tanpa atribut. Tapi, tingkat kerusakan ini bahkan lebih tinggi dari sihir tingkat menengah. Gadis muda, siapa kau sebenarnya?”

“Huh! Tidakkah kau harus memperkenalkan diri terlebih dahulu? Riel, sampai kapan kau akan terus berdiri sambil gemetaran di tempat itu? Cepat pergi!”

“B-baik.”

“Tidak akan kubiarkan!”

“Akulah yang tidak akan membiarkanmu!”

Orang itu sekali lagi berusaha untuk mengincar Riel, namun aku dengan cepat menghadangnya menggunakan seranganku.

‘Blood Claw Slash’ itu adalah teknik yang kupelajari dalam beberapa hari terakhir melalui informasi yang diberikan oleh Lumiere-sama.

Meski ukurannya tidak sebesar yang bisa diciptakan oleh Lumiere-sama, itu cukup untuk memblokir pergerakan orang itu dengan daya serangannya yang kuat.

“Itu tadi sedikit berbahaya. Jika aku lengah sedikit saja, sepertinya aku akan terbelah menjadi dua loh.” ucap orang itu sambil mengalihkan perhatiannya kepadaku.

“Heh… Ini sedikit mengecewakan. Aku tadi inginnya kau akan terbelah begitu saja. Tak kusangka kau akan bisa menghindar begitu mudah.”

“Hahaha, awalnya kukira ini adalah pekerjaan yang membosankan, tapi tak kusangka aku akan segera bertemu dengan gadis sepertimu bahkan sebelum pekerjaanku dimulai. Aku disebut 666, kamu?”

“Seina!”

Dengan demikian, kami mulai melanjutkan pertarungan maut di tempat tersebut.

1
Aiss Sulastri
Luar biasa
Aero Lisa
Bneran dipenggal nih kepala Seina??
JB
P
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!