NovelToon NovelToon
Pilihan Adam

Pilihan Adam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: RATNA YULITA

Adam pemuda tampan dan kaya, menjadi incaran banyak wanita dari masa sekolah sampai kuliah. namun tak satupun dari mereka yang ditanggapi Adam.

Hana gadis desa yang bekerja dirumah makan milik Adam, juga menaruh hati kepada Adam, Hana sadar diri dan memilih mengabaikan perasaannya.

Adam menyukai Hana, ia meminta Hana memanggilnya kakak agar lebih dekat dan membuat Hana nyaman dalam bekerja.

Sanggupkah Hana menahan perasaannya dan selalu bersama Adam tanpa ungkapan cinta dari Adam??

ayo simak kisah mereka,.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RATNA YULITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pembicaraan Ihsan dan Rani

"Mau apa Rani?" tanya Ihsan melihat Rani sedang membuka aplikasi Go-Jek, mereka masih dikantor setelah Hana pamit pulang.

"Aku mau memesan Go-car." Jawab Rani

"Tidak usah dipesan, aku saja yang mengantar mu."

"Rumah ku jauh bang."

"Emang apa beda mobil go-car sama mobil ku? perasaan roda nya sama-sama bulat. Aku ingin tahu dimana tempat tinggal mu setelah empat tahun menghilang." jawab Ihsan membuat Rani tertawa dan menggeleng kepala.

"Kami tidak menghilang bang, ibu membawa ku kerumah yang ia beli sendiri, itu karena ibu dan Ayah berpisah."

"Oh jadi ayah dan ibu mu berpisah, kenapa? Trus kenapa bisa ibu mu yang harus pergi dari rumah?"

"Ayah selingkuh, Kata Ibu, rumah itu memang pembuatan ayah dan ibu tapi tanahnya milik nenek dari ayah. rumah yang kami tempati sekarang lumayan jauh dari dari pusat kota, rumah itu dibeli ibu dengan gajinya sendiri."

"Pasti waktu itu masa yang sulit bagi mu, maaf Abang tidak tahu dan tidak pernah bertanya kabar mu."

"Aku dan ibu sengaja tidak memberitahu siapa pun sampai kami benar-benar kuat dan terbiasa dengan keadaan tanpa ayah, untung ibu ku seorang Guru PNS, dengan gaji nya aku bisa kuliah dan Alhamdulillah kami bisa meneruskan hidup tanpa Ayah."

"Dimana ayah mu sekarang?"

"Aku tidak tahu, kami sudah lama tidak berkomunikasi."

"mm, baiklah ayo kita pulang, kita lanjutkan pembicaraannya dimobil." ucap Ihsan sambil berdiri dari tempat duduknya. Mereka segera pulang.

******

"bang Ihsan tau, siapa pacar Adam saat ini?" tanya Rani saat mereka baru saja meninggalkan lokasi parkiran.

"Setau ku, Adam dari dulu sampai sekarang tidak punya pacar, dia manusia aneh." jawab Ihsan

"Kenapa dia bisa mengangkat Hana menjadi sekretarisnya? Tadi Abang bilang, dia setiap hari mengantar dan menjemput Hana, jika seorang laki-laki memberikan perhatian seperti itu mustahil diantara mereka tidak memiliki hubungan khusus."

"Aku rasa karena dia kasihan melihat Hana, kalau mereka pacaran mana mungkin Adam tidak mempedulikan penampilan pacar nya."

Rani mengingat penampilan Hana saat ia berjumpa pagi tadi, wajah tanpa hiasan, pakaian dengan corak warna yang terlihat memudar.

"Apa Hana tidak pernah dandan?"

"Ya, dia selalu kekantor dengan wajah polos, untung dia macan alias manis cantik, walaupun tanpa bedak dia tetap menarik untuk dilihat."

"Abang saja memuji Hana, aku rasa Adam juga begitu. Dia tidak pernah pacaran, mungkin dia menyukai Hana tapi dia tidak mengungkapkannya dan pandai menyembunyikan perasaannya."

"Entah la, aku tidak melihat mereka seperti orang yang saling memiliki perasaan." jawab Ihsan membuat Rani tidak bisa berspekulasi lebih lanjut

"Kenapa kau terus bertanya tentang Adam? Kau menyukai nya?" tanya Ihsan, membuat Rani sedikit kaget dan menoleh kearah Ihsan yang masih fokus menyetir.

"Ya, aku menyukai Adam dari dulu. Apa terlihat jelas jika aku menyukainya?" tanya Hana dengan jawaban jujurnya.

"Kau selalu bertanya tentang Adam, membuatku bisa menebak jika kau sangat mempedulikannya. saran ku, jangan terlalu sibuk mengejar cinta yang mungkin tidak bisa kau miliki, kau harus bahagia bersama orang yang mencintai mu."

"Belum ada yang mencintai ku. Aku berharap Adam membalas perasaanku, aku ingin berjuang dulu." jawab Rani.

"Baiklah, aku hargai keputusan mu, apa rumah mu masih jauh?"

"Ya, sekitar sepuluh menit lagi." jawab Rani

"Jauh sekali, apa tidak sebaiknya kau menyewa rumah disekitar tempat kerja?" ucap Ihsan

"Aku belum terpikir untuk menyewa." Jawab Rani

"Kalau sejauh ini pulang pergi kerja aku rasa kau akan cepat lelah dan mudah sakit, jika ingin nyaman bekerja sebaiknya ikuti saran ku. Apa lagi kau perempuan, bahaya sekali selalu naik angkutan."

"Biasanya aku bawa mobil bang, kebetulan hari ini ibu ada perlu, jadi dia membawa mobilnya. aku juga sering sendirian dirumah, ibu ku mengajar diluar kota, ia tinggal di perumahan guru dekat sekolah, hari Jum'at sore ibu baru pulang ke rumah kami. Begitulah kehidupan kami selama lebih kurang empat tahun ini."

"Wah ternyata kau sudah mandiri dan dewasa. keadaan dapat merubah sifat dan perilaku seseorang, kau yang dulu manja dan sedikit menyebalkan ternyata telah tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. Aku suka perubahan mu."

"Aku tahu, dulu aku sangat menyebalkan karna itu Adam terus mengabaikan ku, melihat wajah ku saja dia tidak mau, aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin secepatnya bertemu Adam."

"Sabarlah, Adam sedang ingin menyelesaikan kuliahnya, jangan ganggu dia dan jangan pernah menelponnya."

"Ya, kemaren aku mengirim pesan mengabarinya, jika hari ini aku akan masuk kerja ditempat usahanya, Adam hanya membaca pesan ku, dia tidak membalas nya."

Ihsan memandang Rani sebentar, kemudian ia kembali fokus menyetir.

"Minggu depan dia akan kembali masuk kerja, kau bisa mendekatinya." jawab Ihsan

"Baiklah, terimakasih dukungannya bang." ucap Rani merasa bersemangat untuk bertemu Adam.

"Ah iya, mengenai sewa rumah tadi. Hana juga menyewa rumah, aku ingat dihari pertama bekerja, Hana meminta izin untuk mencari rumah kos, hanya beberapa jam dia pergi, dia sudah mendapatkan rumah untuk ia sewa. bagaimana jika kau tinggal bersamanya?" tawar Ihsan

"Sepertinya ide bagus jika aku tinggal bersama Hana, aku akan membicarakan hal ini dengan Ibu, semoga ibu mengizinkan ku tinggal bersama Hana." jawab Rani

"Kalau perlu bantuan, aku bisa meminta Hana untuk membawa mu tinggal bersamanya. Aku rasa Hana tidak akan menolak, dia pasti butuh teman."

"Baiklah, aku akan segera membicarakannya bersama ibu " ucap Rani

mereka sampai dirumah. buk Indah keluar dari rumah melihat Rani pulang kerja dan melihat siapa yang mengantar anaknya.

"Ihsan? Masuklah dulu, biar ibu buatkan minuman." ucap buk Indah sambil melihat Ihsan yang duduk dibagian kemudi.

Ihsan tersenyum, ia keluar dari mobil dan menyalami buk Indah.

mereka masuk kedalam rumah, Buk Indah menyuguhkan minuman dingin sesuai permintaan Ihsan. Mereka bercengkrama cukup lama. Ini pertama kali nya buk indah bercerita panjang lebar bersama Ihsan, empat tahun lalu buk Indah memutuskan untuk tidak berkunjung atau menemui sahabatnya Umi Adam, jika berkunjung kerumah sahabatnya pasti ia akan bertemu Ihsan karena Ihsan hampir setiap hari mengunjungi orang tua angkatnya.

Rani ikut duduk sebentar diruang tamu, menemani Ihsan dan Ibunya bercerita, setelah itu ia pamit untuk masuk kekamarnya, Rani merebahkan tubuhnya dikasur untuk menghilangkan rasa lelah selama diperjalanan. Ia merasa lebih lelah saat berkendaraan dari pada saat bekerja.

"Sepertinya aku harus menyetujui ucapan bang Ihsan untuk tinggal ditempat Hana. Aku tidak ingin selalu kecapean setelah bekerja." ucap Rani bangkit dari rebahannya dan bersiap untuk mandi sore itu.

1
Oktavia
lanjut kak
Oktavia
lanjut kak. semangat 💪💪
Oktavia
lanjut kak ya banyak. semangat kak 💪💪. aku suka karyamu
dzaky ej
lanjut kak, jangan lama2 update
Oktavia
kak lanjut yg banyak ya
Oktavia
lanjut kak cerita nya bagus semangat kak
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 🙏
total 1 replies
dzaky ej
lanjut kak, jgn lama cerita yg baru
Ratna Yulita: terimakasih dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!