Apa yang kamu pikirkan tentang Stalker?
takutkah? atau benci? atau malah jijik?
Seorang gadis mengikuti seorang pria yang dia sukai selama 5 tahun tanpa ketahuan sama si pria. hingga gadis itu menghilang lima tahun demi melupakan si pria tapi tetap tidak bisa
saat pertama kali ketemu setelah perpisahan itu hanya satu yang di tanya kan si wanita pada pria.
"berpacaran denganku atau berciuman dengan ku?" apa yang akan kau lakukan jika ada wanita yang tiba tiba mengatakan itu padamu?
Apa si pria akan lari atau melakukan salah satu yang diminta oles si wanita?
clara mendedikasikan dirinya menjadi stalker Alvaro selama 5 tahun, dia tau semuanya dari makanan, minuman, kebiasaan pria itu sampai ke dalaman sekalipun, tapi clara tidak mau di katakan sebagai stalker dia hanya mengawasi dari jauh tidak mengganggu si pujaan hati, tapi lebih memberi bantuan.
bagaimana kisah cinta antara stalker pujaannya? akankah berjalan lancar atau penuh hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seulmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Bertemu Lagi
Rasanya seperti baru keluar dari kereta yang penuh dan sesak, Clara menghirup udara di luar ruangan audisi itu. Ia memanfaatkan waktu istirahat nya untuk membeli kopi panas dan menghangatkan tubuh nya yang sedari tadi menggigil. Kafetaria RCTI Radio siang ini juga terlihat lebih banyak di kunjungi oleh orang yang notabene nya adalah peserta audisi.
“tolong, Vanilla latte panas satu” Clara berdiri di depan tempat pemesanan kopi dan menantikan kopi nya, setelah selesai ia menggenggam cup kopi nya yang terasa hangat. Ia terburu buru membalikan badan nya dan tak sengaja menabrak seseorang hingga kopi nya tumpah dan menyiram tangan nya sendiri.
“Aaakkk panas aakkkhh” Keluh Clara seraya menggerakkan tangan nya yang terlihat memerah.
“kau tidak apa? maafkan aku tidak—“
Clara mendengar lagi suara itu, Suara Alvaro yang begitu dia hapal. Pandangan mereka saling bertemu, membeku dan tak lagi mengatakan apapun. Nafas Clara terasa tercekat saat itu juga.
“Kau kan?” Alvaro menyelidiki wajah Clara, Jelas saja Alvaro mengingat nya ia lalu tersenyum kecil.
“Kau kan yang waktu itu? Berpacaran dengan ku, atau berciuman denganku? Benarkan?” Clara menundukkan wajah nya dari Alvaro sepertinya tidak hanya tangan yang berubah menjadi kemerahan, pipi nya juga sudah seperti apel matang sekarang. Ia mencoba menghindari Alvaro tapi dengan cepat Alvaro menahan lengan nya.
“tangan mu kotor dan akan lengket biar aku bersihkan, duduk di sini” Clara membulatkan matanya saat Alvaro menyentuh bahu nya dan membawanya duduk di kafetaria. Ia mengeluarkan tissue basah dari dalam saku nya.
“Untung saja aku selalu bawa ini”
“i-ini ti-tidak apa apa tidak perlu” Clara menepis tangan Alvaro ia tak bisa menyembunyikan rasa gugupnya.
“Kenapa kau selalu menghindari ku?” Tanpa persetujuan Clara ia langsung menarik tangan Clara dan mengusapnya dengan Tissue basah, menyingkirkan rasa lengket akibat kopi yang jatuh tadi. Clara merasa sesak nafas dan jantung nya akan segera meledak.
‘mimpi apa aku semalam’ Gumam Clara dalam hati nya.
“Kau ikut audisi juga? Hmm… apakah mungkin karena—“ Alvaro mendekatkan wajah nya pada Clara dan menatap nya curiga.
“Kau ikut audisi agar bisa bertemu dengan ku? Wah kau benar-benar fans rupanya! Good Luck untuk audisi mu”
Belum sempat Clara mengatakan apapun, Alvaro sudah berdiri dari duduk nya ia berpamitan dan pergi meninggalkan Clara yang masih membeku tak percaya.
“Clara!!” Gisella Elvara terlihat berlari kecil ke arah nya.
“sella~!” Ia segera berdiri dari duduk nya, merasa lega setelah bertemu Gisella di gedung ini.
“Bagaimana audisi mu?” Tanya Gisella dengan penasaran.
“aku baru mulai setelah istirahat, banyak sekali peserta nya aku tidak yakin bisa lulus” Keluh Clara dengan tidak percaya diri.
“jangan begitu! Kau pasti bisa lulus kau harus yakin, kau tidak tahu betapa penting nya keyakinan?” Clara tak bisa mengatakan apa-apa lagi ia merasa sangat gugup apalagi setelah melihat beberapa peserta yang terlihat bagus.
“Kau bertemu Alvaro?”
“hmm, dia juri nya” Jawab Clara lemah.
“hahaha keren! Tunjukan padanya bahwa kau bisa, mengerti? Aku harus kembali kerja sampai ketemu nanti” Gisella menepuk bahu Clara ia kembali meninggalkan Clara sendirian. Setidak nya Clara merasa beruntung hari ini 3 orang sudah menyemangati nya, Bagas, Gisella dan juga Alvaro.
...🏸🏸...
Lembaran data diri tengah di baca Oleh Alvaro, ia memperhatikan nya dengan serius setelah semua peserta kembali ke ruangan dan menunjukan kemampuan nya.
'SMA Sky International, Universitas Indonesia? Dia berada di sekolah yang sama dengan ku' batin Alvaro berkata. Pandangan nya beralih pada Clara yang sudah duduk di kursi penyiar.
Semua mata tertuju padanya dan Randy baru saja memberikan Clara Mic nya.
“Kau yang waktu itu kan?” Randy mengecilkan suaranya saat menyadari wajah Clara yang sudah memerah seperti apel merah, ia lalu tersenyum dan memberikan Clara semangat berupa kepalan tangan.
“Clara Putri Auriga silahkan mulai” Suara CEO RCTI Radio terdengar, Clara menarik nafas nya dalam-dalam ia memejamkan matanya sejenak dan berdoa agar tuhan mengiringi keberuntungan hari ini.
“aku memang pernah melihat nya, tapi dimana—“ Pikir Alvaro lagi, ia mencoba memutar ingatan nya yang buruk. Semenjak kecelakaan Alvaro kehilangan beberapa memory nya, ia tidak mengingat beberapa hal dan juga terkadang tidak bisa mengenali wajah orang-orang di masa lalu nya.
“Hai semuanya Clara ara balik lagi~ Waah pagi ini rasanya matahari menyapa dengan ramah, kalian tau saat bangun pagi cobalah untuk keluar dan menghirup udara segar! kau tahu? udara pagi adalah udara yang paling baik untuk di hirup saat dimana orang-orang belum menyebabkan polusi di jalanan atau kau juga bisa bersepeda saat dini hari, menantikan matahari terbit dan mendengarkan lagu kesukaan mu! Aku akan kembali setelah lagu berikut ini, Ello, barry, Ipank, lala karmela – Buka semangat baru”
Alvaro tersenyum melihat penampilan Clara yang terlihat bagus, suaranya memang sedikit bergetar tapi ia bisa mengatasi nya dengan baik. Terdengar riuh tepuk tangan penonton setelah Clara mengakhiri penampilan nya. Ia bisa bernafas dengan lega sekarang.
“Ini hasil nya”
Selama tampil Juri menilai nya dengan sangat jeli, mereka langsung memutuskan apa peserta bisa lolos atau tidak. Clara menerima sebuah amplop hasil keputusan 4 juri, ia lalu keluar dari ruangan dan menatap amplop nya jantung nya kembali berdegup kencang.
“hah~ tidak sekarang, Nanti saja buka nya, tapi aku penasaran setengah mati aishh bagaimana ini” Clara berjalan ke sana kemari, menggigiti kuku nya dan benar-benar bingung harus melihat hasil nya sekarang atau tidak, dia sangat gelisah dan gugup. Ia lalu duduk di salah satu kursi yang ada lobby, Clara belum mau pergi dan menunggu hingga audisi selesai.
“Ah itu Alvaro!” Senyuman nya nampak jelas ketika Clara melihat Alvaro berjalan terburu-buru setelah keluar dari lift, 2 jam menunggu akhirnya audisi selesai dan Alvaro sudah berkeliaran di luar.
“Adi jaya!” Beberapa perempuan langsung mengerubuti nya, mereka terlihat seperti peserta audisi. Terlihat Alvaro tengah tersenyum dan melakukan foto bersama, Clara masih berdiri di tempat nya ia bahkan tidak berani untuk mendekati Alvaro seperti itu, kapan dia bisa punya keberanian seperti gadis gadis itu, clara hanya mampu menatap alvaro dari kejauhan.
“Maaf ya, aku ada urusan, sampai nanti” Menghindari orang-orang itu Alvaro segera mempercepat langkah nya ia lalu masuk ke dalam mobil nya, Clara tak ingin kehilangan jejak Alvaro ia segera keluar dari gedung RCTI dan menyetop Taksi.
“Tolong ikut mobil itu” Pinta Clara pada pengemudi taksi, seperti nya hari ini aktivitas stalking Clara kembali berjalan. Ia dengan spontan mengikuti kemana Alvaro pergi. Tubuhnya seperti sudah terlatih untuk selalu bergerak mengikuti alvaro dalam diam.
...🏸🏸🏸🏸🏸...
happy end 🥰 lanjut ke karya selanjutnya, semoga lebih menarik lagi, sehat n semangat terus ya, Thor 👍💪💪💪💙💖💞