NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

"Alah, masak cuma penulis novel bisa membeli mobil mewah. Ngaku aja kalau loe itu memang simpanan Om-Om, semua orang juga tau kalau loe itu hanya numpang hidup dengan Tante loe" desak Selina yang terus mengejek Nara

Nara menatap tajam ke arah Selina dan dua temannya yang terus menertawakannya, Nara mengepalkan tangannya lalu dengan cepat meraih kerah seragam Selina, Nara menarik nya sampai wajah mereka berdekatan.

"Kesabaran aku ada batas, Kak Selin" kata Nara dengan penuh penekanan hendak melayangkan tinju ke wajah mulus Selina namun di tahan oleh Erika

"Jangan, Nara. Kalau kamu melakukan itu, kamu tidak ada bedanya dengan mereka" kata Erika memegang lengan Nara

"Dia sudah keterlaluan, Er. Aku gak terima dia bilang simpanan Om-Om, tadi beneran Abi aku" pekik Nara penuh dengan amarah

Tanpa mereka sadari Rendi dan Dokter Perdi berada di dekat kelas Nara, keduanya mendengar semua hinaan dan ejekan yang di lontarkan Selina, Dokter Perdi mengepalkan tangan menahan amarahnya.

Rasanya Dokter Perdi ingin merobek mulut murid yang telah menghina dan mengejek cucu kesayangannya, dengan langkah perlahan Rendi dan Dokter Perdi melangkah masuk ke dalam kelas Nara.

"Bukannya itu Pak Perdi pemilik sekolah ini, kenapa bisa bersama Om-Om yang tadi dengan Nara. Tapi baguslah beliau menyaksikan pertengkaran kami, biar Nara tau rasa di depak dari sekolah ini" gumam Selina yang kebetulan mengenal pemilik sekolah ini karena sering berkunjung setiap akan mendekati ujian semester

"Kenapa nona manis mengganggu murid tercerdas di SMA ini?" tanya Dokter Perdi berbasa-basi

"Kakek" pekik Nara reflek melepaskan kerah seragam Selina ketika melihat sang kakek di depan mata

"Kakek?" beo Selina

"Iya nona manis, murid yang anda ganggu ini cucu kesayangan saya. Sepertinya ini bukan kali pertamanya kamu ganggu cucu kesayangan saya, apa anda tau saya siapa?"

Selina mati kutu, karena jika berurusan dengan cucu pemilik sekolah akan susah masuk sekolah lain jika dirinya di depak, di pikirnya tadi pemilik sekolah ini akan membelanya dan mendepak Nara.

Semua murid juga terkejut bukan main ketika tau Nara adalah cucu pemilik sekolah ini, padahal semua murid beranggapan seperti perkataan Selina bahwa Nara selama ini hidup numpang dengan Tantenya.

Itu artinya selama ini Nara menyembunyikan identitasnya sebagai cucu pemilik sekolah ini, alasan Nara menyembunyikan identitasnya karena ingin mencari teman yang tulus menerimanya jika anak orang biasa.

Bukan berteman karena Nara cucu pemilik sekolah ini, sehingga Nara juga di perlakukan istimewa hal yang tak pernah di inginkannya, Nara numpang hidup dengan Tantenya hanyalah rekayasa.

Semua murid tau kalau pemilik sekolah ini hanya memiliki satu anak tunggal, itu artinya uminya Nara. Melihat wajah syok Selina, Nara tersenyum puas tanpa harus mengaduh, sang kakek telah melihat secara langsung.

"Maafkan saya, Pak Perdi. Saya akui, saya salah" kata Selina lirih sembari menundukkan kepala

Namun Nara belum memaafkan Selina begitu saja, setelah semua apa yang di lakukan oleh Selina dan dua temannya terhadapnya, Dokter Perdi menatap cucu kesayangannya seperti tengah meminta pendapat.

"Gimana, sayang?" tanya Dokter Perdi pada cucu kesayangannya

"Mudah banget ya, Kek. Kalau dia di keluarkan dari sekolah ini, pasti dia kesusahan buat mencari sekolah lain karena tak ada sekolah yang mau menerima anak bermasalah seperti dia"

"Nara, tolong jangan lakukan itu. Gue mohon, gue akan menuruti semua kemauan loe asal gue tetap masih bisa sekolah disini. Gue gak mau kedua orang tua gue marah, kalau gue di keluarin dari sekolah" mohon Selina sembari memegang lengan Nara

Semua murid menatap ke arah Nara dan Selina secara bergantian, mereka juga menerka-nerka apa Nara beneran akan meminta pada kakeknya untuk mengeluarkan Selina dan dua temannya dari sekolah ini.

"Kakek dan Abi, pulang saja. Urusan dia, serahkan pada Nara saja" kata Nara pada akhirnya

"Jangan main kasar, Nara" peringat Rendi yang dari tadi diam memperhatikan ayah mertuanya dan sang anak

"Abi tenang saja, kalau Nara main kasar. Artinya Nara sama donk seperti mereka yang tak punya hati, Nara punya cara lain untuk membuat mereka tak semena-mena lagi dengan semua murid disini"

Dokter Perdi dan Rendi mengangguk paham, keduanya pun pamit pada Nara hendak pulang karena sudah cukup lama berada di sekolah, setelah kepergian keduanya Nara meminta Selina dan dua temannya keluar.

Namun sebelum Selina dan dua temannya benar-benar meninggalkan kelas Nara, Nara meminta pada ketiganya untuk menemuinya di belakang sekolah saat waktu istirahat nanti karena ada yang perlu Nara katakan.

Di ruang guru Pak Andre terus memohon dengan Pak Rio sang kepala sekolah untuk membantunya, setelah Pak Andre di pecat secara tidak hormat oleh pemilik sekolah ini karena telah memperlakukan Nara tidak adil.

Namun Pak Rio tak bisa membantu karena semua sudah murni perintah pemilik sekolah ini, Pak Rio yang juga baru mengetahui perlakuan Pak Andre pada Nara tentu kecewa bukan soal Nara cucu pemilik sekolah.

Pak Andre juga sering kali menerima sogokan dari wali murid jika anaknya bermasalah di sekolah ini, Pak Rio benar-benar menyayangkan sifat Pak Andre, setidaknya harus tetap berlaku adil dengan semua murid.

Apalagi jelas-jelas Selina dan dua temannya telah membully Nara, Pak Rio diam-diam tanpa sepengetahuan guru lain mengirim surat panggilan untuk orang tua Selina dan dua temannya melalui em4il.

Bel istirahat berbunyi, kini Nara sudah berdiri di hadapan Selina dan dua temannya di belakang sekolah, Nara menatap tajam ke arah Selina dan dua temannya sembari tersenyum miring.

"Kalian masih ingat kan, disini tempat kalian sering membully aku" kata Nara

"Tentu gue ingat, terus mau loe apa dari gue?" tanya Selina dengan tatapan sinis

"Gue mau kalian jadi babu aku mulai detik ini"

"Apa jadi babu loe? Gue?" tanya Selina sembari menunjuk diri sendiri

"Iya, kenapa? Kak Selin keberatan, aku bisa langsung hubungi kakek agar kakek bicara dengan kepala sekolah buat mengeluarkan Kak Selin dari sekolah ini" ancam Nara sembari melipat kedua tangannya dada

Kini Nara tak perlu lagi berpura-pura baik atau polos, inilah sifat aslinya yang selama ini di tutupinya dari semua orang, Nara bersikap baik jika orang lain memperlakukannya baik juga seperti Erika dan Beni.

Yang di anggap Nara sahabat karena selalu membelanya dan tulus berteman dengannya bukan karena Nara cucu pemilik sekolah ini, Selina dan dua temannya pun akhirnya mengangguk setuju dengan permintaan Nara.

1
hazel
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Putra Pratama
GK sesuai judulnya.
Umma Ais dan Abib: iya memng gak sesuai
total 1 replies
Yuni Lestari
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Anonymous
ok
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
Sandisalbiah
nara ini kan pinter alias cerdas, jago karate juga tp diam aja saat di bully dan di pukuli.. jangan² dia mengidap kelainan ya.. yg senang saat tubuhnya di sakiti.. 🤔🤔🤔 kalau org normal itu kan langsung trauma sekali di sakiti, nah dia ini bolak balik loh tp menikmatinya...
Sandisalbiah
emang di sekolah gak ada cctv... lagian de gebukin sampai babak belur justru merasa puas... nara²..cuma buat cari bukti 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
hah.. menikmati pembullyan sampai rela berbohong dgn Abi nya.. luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!