NovelToon NovelToon
Ketua Osis Galak Itu Suamiku

Ketua Osis Galak Itu Suamiku

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Misteri / Contest / Perjodohan / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Bintang Selatan

Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan konyol orang tuanya.

Dan, bagi Aluna, menikah dengan Raka adalah ajang balas dendam, karena Raka yang selalu menghukumnya di sekolah.

Tapi ternyata, ada satu hal yang mereka lupa, bahwa waktu bisa merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bintang Selatan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 25

Raka itu aneh

"Tunggu aku selesai rapat kita pulang bareng yah..."

Itu kata Raka saat bel istirahat tadi,  padahal  aku bawa mobil dia bawa motor tapi kenapa pulak mau pulang bareng,  terserah lah. 

"Mi,  gue tahu lo kan yang nyuruh Gaga mutusin gue.  Lo itu emang licik." samar-samar aku denger seseorang dari balik pintu kamar mandi. 

Reflek,  aku memperjelas pendengaranku dengan cara menempelkan tubuhku di dinding samping toilet. 

"Nggak,  kak Gaga sendiri yang mutusin lo,  ini gada sangkut pautnya sama gue." kata seseorang sedikit bergetar.  Aku mengenal suara itu. 

"Halah,  dari dulu juga gue tahu lo nggak pernah suka sama gue!" teriak cewek nggak tahu siapa. 

Lalu selanjutnya suara air terdengar deras,  dan sorak-sorai di dalam sana seakan telah menyaksikan kembang api tahun baru.  Ternyata bukan hanya dua orang di dalam sana, tapi banyak!

Suara pintu terdengar di gebrak,  lalu aku buru-buru sembunyi di balik dinding bawah tangga. 

"Lo busyet. Gimana kalau dia ngadu,  anak osis dia." omel cewek dengan rok dan baju cingkrang.  Aku tahu,  akupun memakai baju kekecilan,  tapi ya setidaknya aku cuma pake keketatan bukan kurang bahan. 

"Nggak akan berani dia." jawab enteng cewek berambut panjang.  Lalu enam cewek yang tadi keluar kamar mandi menuju sudut ruangan,  ada tangga di sana untuk turun ke lantai dasar. 

Aku segera membuka pintu toilet,  dan suara tangisan terdengar di balik pintu kamar mandi paling ujung. 

"Hei... " aku mengetuk pintu. 

" Si... Siaapa?  Toolong guee. Gue di kunci dari luar. " katanya sambil sesegukan. 

Aku membuka pengait pintu dari pipa besi.  Lalu aku memutar knop pintunya.  Dan aku melihat Ummi yang sudah basah kuyup sambil menangis. 

Ummi menatapku sambil meringis.  Lalu buru-buru menghapus air matanya. 

Dia berjalan melewatiku sambil bilang makasih dengan suara nggak jelas.  Aku tahu dia antara malu atau tidak enak hati. 

Aku menatap punggungnya yang bergetar,  lalu aku memanggilnya.  Dia menoleh dan langsung hampiri dia dan memeluknya. 

"Lo baik-baik aja. " ujarku.  Awalnya dia hanya diam,  lalu ikut memelukku. 

"Kenapa?" 

"Kenapa apanya?" tanyaku sambil  meremas rambutnya yang basah. 

"Gue kira lo seneng lihat gue kayak gini,  gue kira lo benci sama gue." tuturnya. 

Aku tertawa terbahak yang sukses buat dia menatapku horor,  mungkin di kira kesurupan apalagi ini di kamar mandi.  

"Emang,  gue pernah bilang kalau gue benci sama lo?"

Dia menggeleng.  Aku tersenyum  simpul.   "Gue emang nggak suka anak osis,  tapi bukan berarti  gue benci sama lo.  Gue cuma nggak suka jabatan lo."  kataku jujur. 

Kulihat bajunya sudah basah sekali,  bajuku juga basah karena pelukan simpel tadi. 

Dan lihat,  bra dia terlihat jelas sekali. 

Aku menatap bajuku,  puuh,  tidak ada bayangan bra.  Mungkin karena tidak terlalu basah. 

Dia memperhatikan pandanganku dan melihat bahwa dirinya amat kacau sekali.  Dia menggigit bibir bawahnya cemas. 

"Kita tukeran baju aja." kataku. 

"Emangnya nggak apa-apa,  tapi nanti bra lo kelihatan. " ujarnya. 

"Gue udah di anggep nakal di sekolah ini,  dan lo di anggep bidadari di sekolah ini.  Jadi nggak pantes bidadari pake baju hina kayak gini."  ujarku. 

Dia menatapku bingung,  lalu mengangguk mengiyakan tawaranku. 

"Luna,  gue nggak tahu kenapa,  gue yakin lo bukan cewek yang kayak orang-orang bicarakan. Lo baik." katanya. 

"Udah ah, basi. Ayo buruan ganti."

Sekitar  tujuh menitan,  dia sudah siap keluar kamar mandi.  Beruntungnya gada yang ke kamar mandi sekarang,  mungkin karena jam istirahat, kantin ada di bawah jadi toilet kelas satu lebih di minati dari pada harus bulak-balik ke lantai dua cuma untuk ke kamar mandi terus ke kantin lagi

"Nah,  sekarang.  Apa yang harus gue lakuin. " gumamku pada diri sendiri. 

Aku bercermin,  sedikit demi sedikit bra ku terlihat jelas.  Jelas,  aku juga nggak mau keluar kamar mandi dalam keadaan seperti  ini.  Ponsel ku juga ada di kelas,  lengkap sudah. Aku terjebak di kamar mandi sampai pulang sekolah,  atau ada yang ke sini anak satu kelasku dan, dan apa?  Aku nggak tahu meski salah satu dari mereka kesini juga nggak akan bisa bantu apa-apa, kecuali kalau mereka punya jaket untuk menutupi bajuku,eh ralat. Bajunya Ummi. 

Bel masuk sudah terdengar,  artinya  sudah tiga puluh menit saya terjebak di kamar mandi,  bajunya masih basah dan tidak juga ada orang yang datang.  Aku lelah sendiri. 

Aku masuk ke kamar mandi, duduk di toilet duduk yang sudah di tutup,  lalu bersedekap memeluk lutut sendiri. 

Niatnya aku mau tidur sambil nunggu bajunya kering,  tapi ada yang mengetuk pintu kamar mandinya. 

"Luna. " serunya.  Itu suara Raka. 

Aku membuka pintu kamar mandinya. 

"Lo ngapain ke sini?" tanyaku. 

Dia hanya diam, lalu menatapku dengan tatapan anehnya yang khas. 

Aku mengikuti arah pandangannya. Lalu seakan sadar kalau bra ku masih keliatan tembus pandang. 

Aku memukul  bahunya kencang,  lalu berjinjit menutupi matanya dengan tanganku. 

"Gelap Luna. " katanya sambil mencoba menjauhkan tanganku dari matanya. 

"Lo nya lihat bra gue. Dasar mesum!"  teriakku. 

Dia terkekeh,  eh di tutup matanya aja masih bisa terkekeh. 

"Mana ada mesum.  Kamu sendiri yang sengaja ngeliat itu ke aku." jawabnya nyebelin.

Aku memukul pipinya kencang.  Lalu dia meringis kesakitan.  Aku menutupi dadaku dengan tangan,  meski aku tahu itu hanya sia-sia. 

"Lo kesini karena Ummi?" tanyaku sambil membalikan badanku. 

"Nggak,  aku lihat baju Ummi name tagnya namamu.  Jadi aku cari kamu kemana-mana.  Taunya di toilet. "

"Oh."  kataku sekenanya.

"Jadi,  kamu buat ulah apa lagi?" tanya Raka,  lalu menghadapku tiba-tiba sambil nyengir kuda. 

"Bukan urusan lo." ucapku tajam

"Pake bajuku aja yah...  Aku nggak mau kamu kedinginan kayak gitu,  apalagi sampai ada yang lihat kamu kayak gini,  makin seneng fansmu itu." kata Raka,  dia sedang bercermin di cermin besar sambil menatapku dari cermin.

"Terus lo pake apa?"

"Aku bawa baju olahraga bekas minggu lalu lupa di cuci." jawab dia enteng. 

"Dasar jorok!" makiku sambil memukul bahunya.  Entah kenapa aku seneng banget mukul Raka. 

"Kan itu tugas  Istri." jawab dia.  Itu sukses buat aku makin keras mukul bahunya. 

"Tunggu disini,  aku ambil baju olahragaku dulu yah." Ucap Raka.  Lalu dia keluar. 

Nggak lama dari Raka pergi,  dia balik lagi sambil menyodorkan bajunya.  Dia sudah memakai baju olahraganya. 

"Sana keluar,  gue mau ganti baju dan ini toilet perempuan." kataku sambil mengibas-ibaskan tanganku menyuruhnya keluar. 

Dia mengangguk,  lalu mengacak-acak rambutku dan terakhir mencium bibiku singkat. 

"Rakaaaaaa!"

Dia tertawa sambil melenggang pergi. 

Raka itu aneh,  aku nggak tahu kenapa sekarang Raka sering banget ketawa dan senyum sama aku.  Padahal dulu sering menatapku tajam,  suka melotot kayak burung hantu.  Dan suka menatapku marah. 

*CUPLIKAN EPISODE SELANJUTNYA*

Sejak insiden di kamar mandi kemarin, Ummi jadi sering menyapaku setiap kali bertemu, contohnya tadi pagi saat kami berpapasan di tangga. Dia melambaikan tangannya sambil tersenyum, otomatis aku pun ikut tersenyum.

Dan sekarang dia sedang duduk di sampingku, omong-omong kami sedang ada di kantin sekarang. Awalnya aku hanya sendiri karena Indra tidak sekolah hari ini. Dan teman sekelas juga lebih senang berduaan dengan pacar mereka.

Contohnya Jaka, dia sedang makan berdua dengan Sari anak kelas sepuluh. Dan lihatlah si galak Raka di arah jam sepuluh. Dia sedang duduk dengan Sela, pacar genitnya.

"Kenapa lo liatin Raka? Suka?" Tanya Ummi tiba-tiba.

Aku reflek menggeleng. "Nggak, mana ada." Kataku cepat.

^^^Hii...  Aku nggak tahu yang ini dapet feel nya apa nggak,  aku buntu dengan kalimatnya,  semoga kalian terhibur.^^^

^^^Ohya,  aku nulis ini kan sekali nulis langsung  publikasi,  jadi kalau ada typo mohon koreksinya nanti akan saya edit jika ceritanya sudah selesai. ^^^

1
Christabel Luisa Lumentut
yah
Qaisaa Nazarudin
lha udah End aja nih thor? kok kayak kegantung ceritanya...huaaaa...😭😭😭
Qaisaa Nazarudin
Sebenarnya ceritanya bagus,Tapi panggilan nya gak konsisten,bentar SAYA bentar AKU,Itu juga bisa mempengaruhi mood Riders membaca lho thor,hati2 ya thor..mending AKU KAMU aja,SAYA itu formal banget..🙏🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Bukan PACAR nya tapi ISTERI nya..Dasar ortu nya loe aja yg Egois dan Licik..
Qaisaa Nazarudin
Luna benar,Coba Raka posisi kan diri nya di Luna,Saat dia ngeliat Luna di peluk cowok lain Darrel misalnya waktu itu,Saat Luna menolak Darrel,Apa perasaan nya Raka??
Qaisaa Nazarudin
Yg loe katain itu ISTERI loe Ogeb..
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 Mana mau lari Luna, Akhirnya ketahuan juga kan..mending jujur aja apalagi ke sahabat sendiri,Kalo ada apa-apa udah jelas' sahabat lah yg pasti jadi garda terdepan lho Lun..
Qaisaa Nazarudin
Oh halu ku mikirnya kalo Indra itu body nya tambun,Makanya di panggil dugong..😂😂🙏🙏
Qaisaa Nazarudin
Duh Luna kenapa gak di edit dulu sih videonya sebelum di putar..Ketahuan kan jadinya..🤣🤣🤣😜😜
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 ketahuan,Wkwkwkw kenapa Aluna gak edit dulu sih videonya..😂😂😜
Qaisaa Nazarudin
Wiihh Psycho ternyata,ngeri banget..Terus Aluna harus gimana dong thor,Kalo Aluna gak nerima Darrel ntar temennya Darrel yg kenak imbas nya,kasian banget..
Qaisaa Nazarudin
To the point banget..😂😂
Qaisaa Nazarudin
Ehem ehem surat merah muda..😍😍 dari siapa tuh?
Qaisaa Nazarudin
Aku masih bingung aja dgn sikapnya Raka,Bentar galak bentar baek..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Nakal itu lain Luna,Kebanyakan anak remaja itu nakal,Tapi nakal/naik yg di maksud ortu itu beda maksudnya lho..
Qaisaa Nazarudin: #typo Nakal/Baik
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Maaf thor masukan,Cuplikan itu bagus Tapi jangan kepanjangan ya..🙏🙏😁
Qaisaa Nazarudin
Apa Raka sakit kangker? kok mimisan?
Qaisaa Nazarudin
lha si plin plan rupanya Raka..Tadi aja sinis gitu,katanya gak butuh dijenguk Luna,kok sekarang jadi laen..🤦🤦🙄🙄
Qaisaa Nazarudin
Duh terenyuh aku sama si Raka, Ternyata dia emang bertanggungjawab dengan hubungannya ama Luna..👍💪
Qaisaa Nazarudin
Gak kamu jelasin aku juga udah bisa nebak..wkwkwwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!