Arwah Suketi

Dua bulan yang lalu.

Untung yang melihat situasi sudah tidak bagus jika ia tetap tinggal di rumah mbok giem pun memutus kan pergi, Di malam hari ia keluar dengan berjalan kaki memasuki kawasan hutan angker.

Tidak ada yang tahu kemana untung pergi, Mereka semua mengira jika pemuda itu pergi merantau untuk menghilang kan seluruh kesedihan dalam diri nya.

"Mas untung tidak sedih tinggal di sini?" Tanya suketi yang berbicara selayak nya manusia.

"Di mana pun itu jika bersama mu, Maka mas akan selalu senang." Jawab untung.

"Aku akan hidup dengan mu mas, Tidak ada lagi urusan yang lain." Ujar suketi.

"Bagai mana dengan nova? Kamu tidak ingin membunuh nya." Kaget untung.

"Tidak mas! Hanya dia yang menangis saat memotong tubuh ku." Jawab suketi.

"Namun tetap saja dia ikut memperkosa mu dik." Untung tetap ingin nova juga di hukum oleh suketi.

"Tidak perlu, Lupa kan saja masalah itu." Ucap suketi.

Untung pun terdiam karena suketi tetap tidak ingin membalas dendam pada nova, Apa benar jika pemuda itu sungguh sangat terpaksa melakukan nya atas tekanan pak lurah ayah nya untung.

"Ya sudah jika memang begitu, Mas nurut saja." Ujar untung.

Senyum cantik suketi terukir di bibir mungil nya, Kadang untung tidak percaya jika yang di hadapan nya ini hanya lah sebuah arwah.

"Besok mas akan berburu di hutan." Ujar untung merebah kan diri.

"Aku akan selalu menemani mu mas." Sahut suketi.

Tidur bersama bahkan untung pun juga melakukan hubungan badan dengan kekasih arwah nya, Hanya untung tidak menyadari jika semakin lama tubuh nya semakin kurus dan terlihat pucat.

*****

Malam hari pak bejo keluar dengan mengendap endap, Ayam nya dari tadi selalu berisik seolah sangat ketakutan.

"Loh jago ku hilang!" Kaget pak bejo melongok kandang ayam jago kesayangan nya.

"Maling yo pak?" Tanya istri pak bejo.

"Iya buk, Ayam jago ku hilang." Sahut nya panik.

Namun pak bejo melihat ceceran darah dan juga bulu ayam yang tercabut, Perlahan ia mengikuti arah nya.

"Apa binatang buas yang makan?" Batin pak bejo was was.

Kayu bulat ia bawa untuk berjaga jaga jika ada bahaya yang mengancam nya, Hingga sampai lah di pinggir ilalang ia melihat mahluk hitam sedang berjongkok.

"Apa itu ya allah?" Pak bejo sangat takut untuk mendekat.

Namun kaki nya malah terus maju mendekati nya, Hingga ia telah berada tepat di belakang mahluk seram yang sedang memakan ayam itu.

Buaak.

Entah keberanian dari mana, Pak bejo memukul mahluk itu dengan kayu bulat yang ia bawa tadi. Sehingga mahluk tersebut jatuh tersungkur.

"Rrkhhhh!"

"Siapa kau?!" Bentak pak bejo.

Karena pekat nya malam pak bejo tidak bisa melihat jelas wajah mahluk itu, Apa lagi tertutup oleh rambut yang gimbal berserakan.

"Craaassh."

"Aarkkhh!"

Pak bejo berteriak kesakitan ketika dada nya di cakar hingga mengucur kan darah, Setelah itu sang mahluk itu pergi masuk kembali kedalam hutan.

"Toloong!"

Istri pak bejo yang mengajak beberapa warga pun mendengar teriakan suami nya, Mereka kaget bukan main melihat kondisi pak bejo yang terluka.

"Sampean kenapa pak?!" Istri pak bejo menangis panik.

"Dia manusia, Aku tadi sempat melihat nya." Ujar pak bejo memberitahu yang lain.

"Manusia?! Siapa dia kang?" Tanya yono.

"Aku tidak tahu yon, Tapi dia sungguh manusia." Jawab pak bejo.

Mereka semua bingung siapa manusia yang telah memakan ternak mereka semua, Dan apa tujuan nya memakan hewan hidup.