Masa muda adalah masa yang penuh cinta, masa indah ketika usia 17 tahun. bertemu dengan seorang pria di sebuah tempat yang sangat menyebalkan.
satu tahun berlalu namun jodoh mempertemukan gadis bar-bar dengan pria anti wanita.
"Dasar wanita tidak waras." ucap si pria.
"Kau yang tak waras." jawab si wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zheyra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SALAH TEMPAT
"Memangnya ada apa, Mas?" tanya Nara.
"Tumben sekali kamu mengeluarkan 4 produk sekaligus, biasanya kamu sangat berhati-hati. Apakah ini semua ada kaitannya dengan orang-orang itu?" tanya Wisnu.
"Tentu saja Mas, pasti Adi ataupun anak buah Mas Yang lain sudah bilang sama Mas. tapi yang pasti aku akan memberikan pelajaran kepada wanita itu terlebih dahulu. Aku tidak akan membiarkan dia bahagia di atas penderitaan orang lain, aku akan membuat ia merasakan penderitaan orang lain yang sudah dihancurkan." ucap Nara.
"Ya sudah kalau begitu, Mas mau ganti pakaian setelah itu makan terlebih dahulu." ucap Wisnu yang kemudian pergi ke ruangan khusus tempatnya dan arah.
"Oh ya Nita, Tolong kamu persiapkan segalanya dan tolong kamu pantau ya, Aku akan menemani suamiku makan dahulu." ucap Nara.
"Ya mbak," jawab Nita.
"Mau aku bantu tidak?" tanya Adi dengan senyum malu-malu yang biasa dia tunjukkan.
"Kalau kamu kemari tidak mau bantu ya pergi saja, ngapain juga kamu kemari." kesel Nita yang membuat Adi Manoel pipi Nita.
"Kamu ini kenapa sih kok malah marah-marah melulu, apa ada sesuatu kesalahan yang tidak aku ketahui?" tanya Adi.
"Coba kamu pikirkan saja apa kesalahan yang telah kamu lakukan." jawab cuek Nita.
"Memangnya apa yang aku lakukan hingga kamu marah-marah, jika aku melakukan kesalahan aku minta maaf." ucap Adi.
"Aku tanya sekali lagi padamu, kenapa kemarin ponselmu tidak bisa aku telepon sampai hari ini. apakah kamu ada janji ketemu dengan seorang gadis, seorang wanita seorang janda seorang nenek tua nenek sihir nenek ganjen atau apa?" Nita yang terus memberondong begitu banyak pertanyaan kepada Adi.
"Oh iya, aku lupa aku kemarin mau kasih tahu kamu sih. sebenarnya ponselku itu kemarin terjatuh ketika ikut Tuan Wisnu ke suatu tempat." jawab Adi.
"Kok bisa begitu, lalu ponselnya tuh tidak bisa diambil apa?" tanya Nita kembali.
"Ya nggak mungkin lah aku ambil." jawab Adi.
"Tidak bisa diambil , Memangnya kenapa tidak bisa diambil?" tanya Nita dengan raut wajah yang benar-benar menakutkan.
"Bagaimana aku ambil, ponsel itu jatuh pas ketika mobil tronton lewat dan melindas ponselku. kamu mau aku lebih memilih ponsel daripada nyawaku, lalu kamu mau aku menjadi almarhum terlebih dahulu sebelum menikahimu." Adi yang sedikit tersulit emosi.
Mendengar perkataan seperti itu dari Adi, seketika Nita merasa bersalah juga kebingungan. "Ya maaf aku nggak tahu. kenapa nggak bilang Kamu kan punya dua ponsel, Kenapa nggak pakai satu ponselnya lagi?" tanya Nita.
"Ya nggak mungkin lah aku pakai ponsel yang gak ada baterainya, itu kan ponsel lama." jawab Adi.
"Iya ya deh aku minta maaf, aku nggak tahu kalau ada permasalahan seperti itu. kamu bisa kan pinjam ponsel Tuan Wisnu sebentar biar aku nggak berpikir kalau kamu sama cewek lain." ucap Nita.
"Aku kan sudah bilang sama kamu aku itu bukan tipe pria seperti itu, aku ataupun Tuan Wisnu itu tipe pria setia. kami berdua itu melihat satu wanita dan di mata kami itu cuma ada satu wanita. kami tidak akan mungkin main hati dengan wanita lain." jawab Adi.
"Iya deh maaf." ucap Nita sembari menarik tangan Adi.
"Sudah-sudah lebih baik kita melakukan apa yang diminta oleh nyonya Nara, memangnya hari ini wanita itu akan datang kemari?" tanya Adi.
"Kalau nggak salah sih Lisa sama mantan kekasih Tuan Wisnu juga jadi model di sini." jawab Nita.
"Ferlian?"tanya adik.
"Iya." jawab Nita.
"Wanita itu sebenarnya wanita tidak baik sih, dia selalu saja berfoya-foya dengan uang Tuan Wisnu. bahkan Tuan Wisnu itu seperti bank berjalan milik wanita itu." ucap Adi.
"Kok bisa sih Tuan Wisnu suka sama wanita itu?" tanya Nita.
"Ya aku kurang tahu sih, lagi pula itu kan cuma masa lalu. yang penting sekarang tuan Wisnu sudah bahagia sama nyonya Nara. apalagi nyonya Nara kan orangnya baik banget baik pol." jawab Adi.
"Ya, aku bersyukur banget sih jumpa sama Mbak Nara. apalagi aku ini sih orang yatim piatu tidak punya tempat, setelah itu tinggal sama dia." ucap Nita.
"Sudah sudah lebih baik kita pergi melihat panggungnya, nanti kalau Tuan Adi sama nyonya Nara selesai makan mereka pasti mengira kita cuma ngobrol nggak melihat pekerjaan." Adi yang kemudian mengajak Nita melihat situasi.
Di luar tempat itu dua wanita sudah berjalan dengan begitu sombongnya menuju ruang ganti pakaian.
"Katanya hari ini launching produk banyak banget." ucap Ferlian.
"Iya sih, katanya launching empat produk, sepatu tas pakaian sama launching kosmetik buat ibu-ibu garis merah itu." jawab Lisa.
"Aku benar-benar tidak pernah mengira kalau wanita itu sangat hebat, dia menjadi wanita sukses hanya beberapa tahun setelah menikah dengan Wisnu." Ferlian terlihat mulai kesal.
"Lagi pula Kenapa juga kamu menjadi wanita bodoh, Kok bisa sih kamu bisa kehilangan tuan Wisnu?" tanya Lisa.
"Sudah nggak usah banyak tanya, kamu malah membuatku kesal." Ferlian yang kemudian pergi ke ruang ganti pakaian, beberapa model yang ada di tempat itu nampak menatap dua wanita yang katanya sudah tidak dipakai di tempat itu. tapi kenapa mereka berdua malah datang ke acara tersebut.
* Bersambung *
Mohon dukungannya pada novelku yang lainnya 😊😊😊
- Mawar berduri
- Terlempar ke dunia sang kaisar
- karena cinta
- Gairah liar
bukan Farrah liar thor