BERTEMU LELAKI DARI ZAMAN KUNO

Mendengar penuturan Ayu. Satya pun pelan tapi pasti mengarahkan pandangannya ke arah Ayu. kemudian ia langsung mengerutkan keningnya. Kenapa tidak, lagi-lagi matanya menangkap sesuatu aura yang Ayu keluarkan tidak biasa. di bagian kepala Ayu di antara alis matanya itu mengeluarkan sesuatu seperti berbentuk asap namun asap itu berwarna hitam pekat. dan lagi-lagi mengeluarkan bau yang tidak enak.

"bapak sama Ibu, apakah lelah saat ini...?"tanya Satya mengalihkan pandangannya dari arah Ayu kepada kedua paruh baya itu.

Pak Santoso dan ibu Sukma pun saling memandang satu sama lain. Mereka melihat raut wajah Satya sepertinya tidak sedang bersahabat. mereka juga menembak barangkali Satya benar-benar menemukan sesuatu di rumah mereka ini.

"ah iya, bapak dan ibu sudah tidak lelah lagi kami sudah beristirahat nak.."Ucap pak Santoso. sementara Ayu dan ibu Sukma kembali mengarahkan pandangannya ke arah Satya. Mereka ingin mendengar apa yang akan saya lakukan.

"kalau begitu ayo kita masuk ke dalam."ucap Satya mengajak keluarga itu untuk masuk ke dalam rumah.

Ayu dan kedua orang tuanya pun menurut. mereka semua langsung masuk ke dalam rumah Setelah membersihkan tangan dan kaki mereka yang masih ada beberapa jejak lumpur di sana. setelah itu Satya masuk paling terakhir, saat ia sudah di dalam Ia pun langsung mengunci pintu. kemudian ia langsung duduk di sebuah tikar yang ada di ruang tamu dan disusul oleh keluarga Ayu.

"bapak ibu. seperti yang sudah setia sampaikan di pagi hari tadi, bahwasanya rumah kita ini dikirim beberapa jin atau iblis untuk menyakiti kita atau lebih tepatnya menyakiti bapak Ibu dan Ayu. jadi Satya akan mencoba untuk menjauhkan mereka bila perlu kita harus menemukan dalamnya agar bisa membalas."ucap Satya. kali ini Satya mengeluarkan aura wibawanya sebagai seorang pangeran yang berasal dari dunia persilatan atau disebut dengan dunia cultivator.

Iya juga menatap ketiga orang yang saat ini berada di depan matanya dengan tatapan yang berbeda-beda. tentu saja yang ia tatap bukanlah makhluk kasar melainkan makhluk halus yang masih berterbangan di antara mereka bertiga.

"Iya nak lakukanlah. katakan apa yang harus kami lakukan agar bisa membantu dan mempermudah kamu untuk mengobati bapak dan ibu."Ucap pak Santoso tiba-tiba. Satya kemudian mengarahkan pandangannya ke arah bapak Santoso. mungkin lebih dulu dan yang utama Satya akan memeriksa Pak Santoso.

"tidak ada yang perlu dikhawatirkan Pak. saya tidak terlalu membutuhkan banyak media untuk membantu masalah seperti ini. hanya saja... ai tolong ambilkan air putih satu gelas untuk bapak..."ucap Satya. Iya juga beralih menatap Ayu dan meminta tolong untuk diambilkan air minum satu gelas sebagai media pengobatannya nanti.

Ayu yang mendapat perintah pun langsung melaksanakannya. Iya masuk ke dapur dan mengambil satu gelas air minum yang tadi diminta oleh Satya. sementara Satya, iya mulai memegang denyut Pak Santoso terlebih dahulu. bukan tidak mungkin, Satya juga harus memastikan kondisi kesehatan Pak Santoso baik-baik saja secara medis.

karena Satya sudah menguasai beberapa teori sederhana untuk melakukan pengobatan medis walaupun belum mengikuti kuliah kedokteran. Satya pun menangkap beberapa penyakit yang ada di dalam tubuh Pak Santoso dengan secara medis. namun jika dikatakan secara spiritual itu lebih parah lagi.

"bapak secara medis memiliki penyakit maag dan lambung ya. soalnya Satya juga bisa memeriksa secara medis."ungkap Satya lagi. setelah itu Satya menyuruh pak Santoso untuk mengangkat tangan kirinya dan menengadahkannya ke atas seperti orang yang sedang meminta-minta.

Setelah Pak Santoso melakukannya, Satya pun mulai meletakkan tangannya di atas tangan Pak Santoso yang menengadah itu namun tidak sampai bersentuhan. Satya pun mulai melakukan pengobatan secara spiritual.

sementara Ayu sudah menyiapkan air putih yang tadi diminta oleh nya. sesaat Pak Santoso tidak merasakan apapun, namun tiba-tiba saja telapak tangannya menjadi panas seperti terbakar awalnya rasanya seperti tersiram air panas namun tiba-tiba seperti ada api yang membara di atas tangannya.

Pak Santoso pun meringis menahan rasa panas yang mulai menjalar turun ke sekujur tubuhnya. lama kelamaan Pak Santoso kehilangan kesadarannya dan muncullah satu sosok yang menurut mereka sangat menyeramkan.

Ayu dan ibu Sukma yang melihat sosok yang tak biasa itu pun terkejut. Bagaimana tidak, Ayu berusaha untuk menahan agar ia tidak pingsan melihat sosok itu Namun sepertinya Ibu Sukma pun dapat menguasai emosinya sehingga tidak terlalu merasa takut. Mereka melihat sosok itu seperti gunduruwo Namun bukan seperti itu. tubuh hantu itu besar bertato dan hitam legam. matanya tidak terlihat.

Pak Santoso masih belum sadarkan diri. sementara sosok itu semakin terlihat nyata seperti manusia namun kakinya tidak menapak di atas lantai. Satya tidak berdiri namun saat ia segera bersuara.

"Siapa kamu..? Kenapa kamu berada di sini...? dan apa yang kamu lakukan di tempat ini...?" tanya Satya. Pak Santoso sedang berada di pangkuan sang istri sementara Ayu merapatkan tubuhnya kepada sang ibu agar mengurangi rasa takut dan gugup yang datang menyelimutinya. dan anehnya Ayu dan ibu Sukma dapat mendengar suara menggelegar yang berasal dari makhluk tersebut.

"kau tidak perlu tahu siapa aku. karena kamu tidak harus tahu. aku berada di sini karena aku disuruh dan tentu saja memiliki urusan dengan keluarga ini. dan apa yang aku lakukan, adalah yang seharusnya aku lakukan yaitu membunuh dan menjadikan keluarga ini sebagai tumbal yang telah dijanjikan oleh orang yang memelihara kami."ucap makhluk itu. bulu kuduk Ayu pun semakin meremang ia mengeratkan genggaman tangannya di lengan sang ibu. Ibu Sukma yang menyadari ketakutan Ayu itu pun berusaha untuk menenangkan putrinya. dengan cara menepuk-nepuk punggung tangan sang anak.

"lalu apa yang akan kamu lakukan dan yang akan terjadi jika kamu tidak berhasil membunuh keluarga ini.?"tanya Satya lagi. Satya bertanya pun dengan suara dingin entah kekuatan dari mana makhluk itu pun merasa enggan dan takut terhadapnya.

"Siapa kamu sebenarnya..? kenapa aku merasa takut berhadapan denganmu..?" tanya makhluk itu kembali dengan suara yang masih menggelegar.

Namun sepertinya agak gugup karena merasa takut terhadap Satya. Satya pun tersenyum, ia mengeluarkan beberapa auranya yang tidak dapat dirasakan oleh manusia biasa. karena aura yang Satya keluarkan ini khusus untuk menghadapi makhluk-makhluk yang tak kasat mata saat masih berada di dunianya dulu.

"kau juga tidak perlu tahu siapa aku. yang pasti keberadaanku di sini adalah menuntaskan kalian. kalian para jin yang suka mengganggu manusia untuk melakukan kejahatan."ucap Satya lagi.

Satya pun kembali mengeluarkan auranya dan menambah kekuatannya yang membuat makhluk itu sampai bertekuk lutut. namun tentu saja makhluk tersebut tidak mau menyerah begitu saja. tangannya mengeluarkan sebuah pedang yang berbentuk hitam dan sepertinya berkarat. Ayu dan ibu Sukma melihat sendiri bagaimana makhluk itu dengan tertatih-tatih merangkak menghampiri Pak Santoso.

tentu saja tujuannya ialah menggorok leher Pak Santoso walaupun dalam dunia nyata tidak terlihat. melihat aksi yang dilakukan makhluk tersebut Satya semakin membuatnya tertekan agar tidak bisa bergerak dan menghampiri Pak Santoso serta keluarganya. makhluk itu pun berusaha untuk menahan aura itu. tapi akhirnya ia tidak tahan juga,...

"argh..." teriak makhluk itu merasa kesakitan. beberapa pengawal dari makhluk tersebut pun mulai berkeluarga dan satu persatu dari mereka mulai terduduk karena tidak mampu menahan aura yang dikeluarkan oleh Satya. tak sedikit pula di antara para tentara-tentara iblis itu meraung-raung meminta pengampunan darinya.

"tolong ampuni kami yang mulia. kami di sini karena kami disuruh oleh orang yang memelihara kami..." ucap salah satu makhluk yang terlihat sangat kurus itu. Ia memiliki telinga yang runcing dan mata merah. hidungnya juga sedikit panjang dan runcing.

"Siapa yang menyuruh kalian untuk menyakiti keluarga ini. dan apa yang mereka dapatkan setelah berhasil menyakiti mereka..?"tanya Satya kembali. Iya berusaha untuk mengintrogasi iblis-iblis itu agar ia dapat mengetahui siapa orang dibalik semua ini.

"yang menyuruh kami adalah, Tuan sepian dan istrinya nyonya sati. Mereka menginginkan keluarga ini sebagai tumbal kami. namun mereka tidak mendapatkan apa-apa hanya mendapatkan kepuasan batin semata karena berhasil membunuh keluarga ini."jelas pengawal iblis itu. sementara iblis yang berbadan besar itu tidak bisa berbuat apa-apa seolah tubuhnya telah dirantai oleh Satya. Iya juga tidak dapat mengeluarkan suaranya.

"kalau begitu tempat kalian bukan di sini."ucap Satya lagi. suasana di ruangan itu sangat dingin dan mencekam.

Jika ada yang memperhatikan Ayu dia sudah sangat pucat dan ketakutan. setelah Satya mengatakan hal itu ia pun langsung membelenggu semua jin-jin dan iblis itu dan segera mengirimkannya kembali kepada tuan mereka.

namun tentu saja, semuanya akan berdampak kepada orang yang telah mengirim makhluk-makhluk ini ke rumah Pak Santoso. satu persatu para jin dan iblis itu dirantai oleh pemikiran Satya dan membuang mereka ke asal mereka.

***bersambung***