NovelToon NovelToon
Daniel & Hana

Daniel & Hana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Percintaan Konglomerat
Popularitas:734
Nilai: 5
Nama Author: Arashka

Welcome to the sequel of You're Mine Brianna

Perjalanan seorang Hana Elodie Brown menghindari Ayahnya yang otoriter terhadap dirinya. Berbagai cara ia lakukan agar hidupnya bisa terbebas dari aturan yang menurutnya tak sesuai dengannya. Sampai pada suatu ketika, Hana dipertemukan oleh takdir dengan seorang pria yang tak pernah ia inginkan semasa hidupnya, Daniel Leonardo Smirnov. Seorang mafia yang dunianya penuh dengan kegelapan melebihi tempat tergelap di dunia. Mampukah Hana menjadi penerang bagi Daniel dan akankah Daniel mampu memberikan kehidupan yang diinginkan oleh Hana? Simak terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arashka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

20. Sebuah Pesta

Tiba di tempat transaksi, Daniel turun dan menatap jauh ke depan. Matanya menatap dengan tajam bagaimana Nikolai dan anak buahnya sedang melawan sekelompok pasukan yang entah datang dari mana. Di sana, sudah ada Gaston yang sedang mengawasi setiap pergerakan para kelompok itu. Ia berusaha melindungi Nikolai dari jauh. 

"Mana yang lebih banyak tumbang?" tanya Daniel.

"Lawan kita, Tuan." jawab Gaston. "Aku sudah menempatkan sniper di beberapa titik di lokasi ini." 

"Kerja bagus, Gaston. Kau lebih bisa ku andalkan dibandingkan pria otak selangkangan itu." ujar Daniel membicarakan Nikolai dan Gaston hanya terkekeh pelan. 

"Kau akan ikut berpesta, Tuan?" tanya Gaston.

"Tentu saja, aku tak akan melewatkannya." sahut Daniel. 

Langit malam di kawasan hutan area Khimki di hiasi dengan suara tembakan serta ledakan yang memekikkan telinga. Pemandangan itu sungguh menarik bagi Daniel. Ia memperhatikan bagaimana Nikolai menyerang serta mempertahankan kekuasaannya. Ia cukup lihai meski sering kali bertindak ceroboh. 

"Sepertinya Nikol mulai kewalahan, berikan aku senjata Barret M82." ujar Daniel dengan sangat tenang. 

Mata Daniel menyipit guna memfokuskan pandangannya untuk membidik salah satu buruannya yang sedang melawan Nikolai saat ini. Dengan tenang tapi pasti, Daniel menarik pelatuknya dan ia berhasil melumpuhkan lawan. 

"Yeaahhh mati kau brengsek!!" Pekik Nikolai kegirangan. "Kau datang di waktu yang tepat, dude!" lanjut Nikolai berteriak karena instingnya mengatakan Daniel sudah berada di lokasi. 

"Gaston, kau turun ke sana dan bantu Nikol. Aku tak ingin pria itu mati terlalu cepat karena sepertinya lawan kita semakin banyak." 

"Sesuai keinginan anda, Tuan." jawab Gaston. Dengan sigap Gaston segera berlari menuju Nikolai untuk membantunya. 

Seringaian menakutkan terlihat jelas di wajah seorang Daniel Leonardo Smirnov. Tatapan matanya bak predator buas yang mampu membuat musuhnya akan berlari kalang kabut jika melihatnya. 

DORR

BOOMM

Daniel terus menembaki semua musuhnya, ia seolah tak memberikan nafas walau sedetik saja. Penyerangan yang ia lakukan dari jauh mampu melumpuhkan sebagian musuhnya. Baginya ia harus selalu memenangkan setiap peperangan. 

"Pesta yang sangat menyenangkan.." Gumam Daniel. 

Hanya berselang dua puluh menit, suara tembakan serta ledakan itu berhenti seketika. Nikolai dan Gaston tertawa puas melihat semua lawannya tumbang di depan mata. Akhirnya transaksi pun bisa di lakukan dengan lancar. Daniel memperhatikan beberapa kotak sedang dimasukkan ke dalam truk kontainer. Ia tak berniat untuk terjun langsung ke sana. Ia hanya ingin segera kembali dan melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda.

Daniel sudah berada di mansion dan ia baru selesai membersihkan diri, awalnya ia ingin membangunkan wanita idamannya itu dengan kecupan-kecupan lembut. Tapi setelah ia memperhatikan Hana yang sedang tertidur begitu lelap, ia tak tega melakukannya. Daniel mengurungkan niatnya dan memilih untuk ikut bergabung di samping Hana dan menarik Hana ke dalam pelukannya. Daniel mencium bibir wanita itu sebagai ucapan selamat tidur untuknya. 

"Kali ini kau selamat, Hana. Tapi nanti, jangan harap." gumam Daniel bermonolog kemudian ia mengeratkan pelukannya dan tertidur. 

*** 

Hana membuka matanya, tangannya meraba sesuatu yang bidang dan kokoh. Saat mata itu terbuka sempurna, ia melihat Daniel yang masih terlelap. Wajahnya begitu tenang seolah tak ada kekhawatiran yang mengganggu di alam bawah sadarnya. Perlahan Hana bangkit dari ranjangnya, berkali-kali ia menoleh ke arah Daniel karena takut pria itu akan terbangun. Hana masuk ke dalam kamar mandi, ia melepaskan dress tidurnya yang tipis itu dan membiarkannya tergeletak di lantai. Hana memilih untuk berendam di dalam jacuzzi karena tubuhnya terasa pegal. Mungkin pijatan air akan sedikit meredakan rasa pegal yang ia rasakan. 

Daniel yang baru saja bangun tidak menemukan Hana di ranjangnya. Ia pun berjalan menuju kamar mandi dan melihat Hana yang sedang berendam di dalam jacuzzi dengan mata yang tertutup. Terbesit hal jahil di dalam pikirannya, ia segera melepas pakaiannya dan ikut masuk ke dalam jacuzzi bersama Hana. Wanita itu terkejut karena ia merasakan ada seseorang yang masuk ke dalam jacuzzi tersebut. 

"Daniel, keluarlah! Aku sedang ingin menikmati ini sendirian." ujar Hana kesal. 

"Aku tak mau." jawab Daniel dan ia segera membenamkan tubuhnya di dalam air. 

"Bagaimana semalam?" tanya Hana yang akhirnya pasrah. Karena bagaimana pun, Daniel akan tetap dengan pendiriannya.

"Kau bisa melihat tubuhku yang tanpa luka, berarti semua berjalan dengan lancar baby." sahut Daniel. 

"Aku harap tak pernah ada luka lainnya di tubuhmu." ujar Hana lagi. 

"Kau mengkhawatirkanku?" 

"Menurutmu?" 

"Kau mencintaiku." 

Hana terbelalak, mulutnya terbuka seolah tak percaya dengan ucapan Daniel.

"Kenapa? Tebakanku benar lagi? Jika iya, aku pun mencintaimu, Hana." sahut Daniel dengan terang-terangan. 

"Wah apakah pernyataan cintamu kepada wanita selalu seperti ini? Sangat membosankan."

"Kau ingin aku menyiapkan candle light dinner, lalu beberapa perhiasan mahal dan baru aku menyatakan cinta? Aku akan melakukannya." 

Hana terkekeh dan menggelengkan kepalanya tak percaya. "Aku sudah selesai." Hana bangkit dan keluar dari dalam jacuzzi. 

Daniel heran, mengapa wanita itu begitu pandai menahan hasratnya. Padahal semua wanita yang melihatnya tanpa busana akan segera menghamburkan dirinya secara cuma-cuma dan meminta untuk dipuaskan. Daniel ikut beranjak dan memeluk tubuh Hana dari belakang. Kedua tangannya mengusap pelan perut Hana dan kemudian bergerak membentuk pola abstrak di sana. 

"Aku menginginkannya." ujar Daniel dengan jujur. 

"Apa kau akan menikahiku?" tanya Hana.

"Kau ragu padaku, Hana?" 

Hana terdiam, bukan apa-apa. Ia tak mau kejadian beberapa tahun yang lalu kembali terulang. Pria yang menghamilinya pun berjanji untuk menikahinya, tapi pada kenyataannya pria itu menghilang bak di telan bumi. Keberadaannya pun tak pernah ia lihat lagi.

"Aku tidak seperti mantan kekasihmu yang tidak bertanggung jawab, Hana." 

Daniel langsung memutar tubuh Hana dan mendaratkan ciumannya di ceruk leher wanita itu. Kecupan itu perlahan turun ke dada, perut hingga ke bagian yang paling intim. Daniel membenamkan wajahnya di sana otomatis salah satu kaki Hana terangkat agar Daniel memiliki akses untuk bergerilya di sana. 

Daniel berinisiatif untuk menaikkan kaki Hana yang terangkat untuk di simpan di atas bahunya agar wanita itu tidak terlalu merasakan pegal. Lenguhan demi lenguhan terdengar dari mulut Hana. Suara itu sangat seksi dan mampu membakar gairah dalam diri Daniel yang telah lama tertidur pulas. 

Hana menjambak rambut Daniel pelan saat ia merasakan kenikmatan yang diberikan oleh duda tampan itu. Daniel merasakan tubuh Hana yang menegang dan bahkan menggelinjang tak berarah. Sesekali matanya melirik ke atas untuk melihat ekspresi Hana yang sangat menggoda. 

"Aku tak bisa menahannya lagi, Hana." 

Daniel berdiri lalu mengangkat tubuh wanita itu dan membawanya kembali ke dalam kamar. Daniel membaringkan tubuh polos yang masih terasa basah itu di atas ranjang. Daniel kembali mencium bibir Hana perlahan-lahan. Hana tenggelam dalam sapuan lembut dari lidah milik pria itu. Tanpa ragu, Daniel mulai menunjukkan kemampuannya dalam bercinta, membuat Hana merasakan kenikmatan yang tak ada tandingannya. 

Selanjutnya hanya desahan dan jeritan yang menggema di dalam ruangan tersebut hingga matahari berada di atas. Mereka bahkan melewatkan makan paginya dan saat ini Daniel membiarkan wanita itu terlelap saat Daniel menghentikan kegiatan panasnya di ronde yang entah ke berapa. Padahal tubuhnya masih terasa lapar dan seperti tak ada rasa puas jika telah menyentuh wanita itu. Tapi Daniel masih bisa berpikir dengan waras dan ia memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum ia keluar dan mengunjungi Liam yang sejak tadi sudah mengetuk-ngetuk pintu kamarnya. 

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!