NovelToon NovelToon
Azur Lane The New World

Azur Lane The New World

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Anime
Popularitas:737
Nilai: 5
Nama Author: Tirpitz von Eugene

Cerita ini sepenuhnya adalah fiksi ilmiah berdasarkan serial anime dan game Azur Lane dengan sedikit taburan sejarah sesuai yang kita semua ketahui.

Semua yang terkandung didalam cerita ini sepenuhnya hasil karya imajinasi saya pribadi. Jadi, selamat menikmati dunia imajinasi saya😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tirpitz von Eugene, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Saat itu menjelang tengah malam, cuaca dilaporkan cerah dan bagus untuk berlayar. Para gadis sudah berada di area dermaga untuk melakukan persiapan sebelum mereka berangkat, kru-kru kapal yang telah dibebas tugaskan dari pelayaran juga nampak sedang membantu para gadis dalam pemeriksaan terakhir.

Tirpitz dan sang laksamana baru saja sampai di dermaga dengan mobil dinas angkatan laut. Sang laksamana tampak terpukau dengan pemandangan itu, ia tak percaya bahwa kapal-kapal di hadapannya ini memiliki wujud manusia setelah Tirpitz jelaskan selama perjalanan.

"Tapi masih ada satu pertanyaan di benakku," ungkap laksamana besar sambil menatap persiapan yang sedang berlangsung, "apakah para gadis akan benar-benar mematuhi kita? Mengingat bahwa sebelumnya, mereka ini adalah musuh umat manusia."

Tirpitz tersenyum kecut mendengarnya, ia hanya menjawab singkat namun kata-katanya sangat meyakinkan.

"Kita lihat saja perkembangannya nanti."

Mereka berjalan mendekat ke lapangan di depan barisan dermaga. Dengan satu aba-aba dari Farel, semua gadis dan kru kapal segera berlarian berbaris di lapangan. Briefing singkat akan segera di laksanakan.

Sekitar lima menit kemudian semua orang sudah berbaris rapih di lapangan. Tirpitz segera membuka briefing singkat itu dengan suara lantang nya.

"Kita akan melakukan pelayaran pertama kita dalam faksi ini. Jadi saya harap, semua orang melakukan tugasnya masing-masing dengan penuh semangat."

Semua orang di sana menyimak pidato penyemangat yang selalu Tirpitz kemukakan sebelum armada yang ia pimpin memulai pelayaran. Pidatonya sangat panjang dan berapi-api bagaikan pidato legendaris Joseph Goebbels, sampai-sampai penulis tak sanggup memuatnya di dalam karyanya ini.

"Ingatlah perkataan ku ini! Daratan di belakang kita, sedangkan musuh mengepung kita di depan. Kita harus bertempur sampai titik minyak terakhir! Atau kita semua akan pergi untuk memukuli setan-setan di neraka!"

Seketika sorakan penuh semangat para gadis menggema memenuhi udara. Kru-kru kapal yang berada di barisan belakang para gadis juga ikut menyerukan semboyan angkatan Laut mereka. Keributan itu segera padam saat Farel mengangkat tangan kanannya sebagai isyarat untuk diam.

"Apa kalian sudah menghafal sandi komunikasi yang telah saya berikan tadi siang?"

"Siap, sudah!"

"Apakah kalian sudah menghafal formasi tempur yang dijelaskan oleh laksamana muda Farel?"

"Siap, sudah!"

"Bagus!"

Tirpitz berhenti sejenak untuk mengatur nafasnya.

"Laksamana besar akan ikut serta dalam pelayaran ini. Beliau akan memberikan penilaian pada pertempuran perdana kalian," serunya kepada para gadis, "selama pelayaran, beliau akan berada di samping saya di anjungan RI Madjapahit."

Orang yang di maksud segera memberi anggukan sambil tersenyum menatap setiap barisan kelas kapal. Tirpitz melirik ke arah jam tangannya sebentar, lalu ia memberi isyarat kepada Farel untuk memimpin para gadis menaiki kapal mereka masing-masing.

***

Di anjungan kapal Madjapahit, sang laksamana berdiri di depan meja panel bersebelahan dengan Tirpitz dan Madjapahit, sedangkan Takumi dan Farel beserta tiga orang ajudan sang laksamana berdiri di sejajar dengan roda kemudi kapal. Gadis itu nampaknya sudah mulai terbiasa berdekatan dengan manusia, atau mungkin dia hanya berpura-pura sambil menahan rasa jijiknya?

Sekali lagi Tirpitz melirik jam tangannya, waktunya tersisa beberapa detik sebelum tepat tengah malam. Ia langsung menoleh menatap Madjapahit lalu memberikan isyarat untuk memulai pelayaran.

"Semua kapal," serunya sambil mengangkat lalu mengayunkan tangan kanannya kedepan. Tubuh gadis itu segera diselimuti oleh cahaya kebiruan, di ikuti oleh para gadis lainnya di kapal mereka masing-masing, "kecepatan penuh!"

Seketika klakson kapal RI Madjapahit dibunyikan, disusul dengan kapal-kapal lain dalam formasi. Mesin-mesin kapal segera dinyalakan, dan asap menyusul menyembul keluar dari cerobong-cerobong kapal.

Formasi kapal itu sangat mengesankan, mengingatkan Tirpitz pada keberangkatan armada gabungan saat operasi Ten-gō tahun lalu. Sang laksamana terlihat sangat kagum dengan kebenaran dari ucapan Tirpitz tadi siang, ia merasa sangat bersalah karna telah meremehkan omongan orang kepercayaannya itu.

Sesuai dengan pengarahan dari Farel tadi siang, pesawat-pesawat pengintai dari kapal tempur Singosari segera diterbangkan untuk menjaga formasi terluar armada itu, sekaligus sebagai mata ketiga para gadis.

Tirpitz mengeluarkan kotak rokoknya lalu menarik sebatang dari dalam, "merokok pak?"

Sang laksamana menggeleng lembut sebagai tanda penolakan. Meskipun Tirpitz tahu bahwa laksamana sangat membenci asap tembakau, tapi ia selalu saja usil merokok di dekatnya.

"Saya tidak bisa berhenti menikmati asap tembakau yang dibakar perlahan," ujarnya kepada laksamana, "lebih baik saya menelan sebutir pil sianida daripada berhenti merokok."

Sang laksamana hanya terkekeh mendengarnya. Ia selalu membuat pengecualian dalam hal rokok untuk Tirpitz, karna dia sendiri tahu betul bahwa bagi orang itu rokok adalah obat segala penderitaannya yang telah dilalui.

"Ngomong-ngomong, apakah Eagle Union tahu langkah kita ini?"

"Tidak," jawab laksamana, "saya sengaja tidak memberitahu mereka. Agar nanti menjadi kejutan bagi dunia, bahwa faksi yang baru berdiri ini sama tangguh nya dengan mereka."

Pelayaran itu akan memakan waktu selama beberapa jam. Menurut perkiraan Tirpitz sendiri, kemungkinan mereka akan sampai di laut koral tepat ketika fajar mulai menyingsing.

1
Giuliana Antonella Gonzalez Abad
Cerita ini bikin ketagihan, thor. Cepetan update lagi ya! 🤤
Heinz Blitzkrieg: Otw brader wkwkwk
Kebetulan lgi rancang next episode sambil nyari referensi kapal nih😉
total 1 replies
Alexander
Aku udah rekomendasiin cerita ini ke temen-temen aku. Must read banget!👌🏼
Heinz Blitzkrieg: Terimakasih kak, semoga cerita karya saya dapat menghibur😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!