Aleia punya kesempatan untuk menyelamatkan Diora ketika kecelakaan menimpa mereka berdua. Namun Aleia pilih membiarkan sahabatnya itu mati.
Keesokan harinya setelah pemakaman Diora, dia meminta sang ayah untuk menikahkannya dengan Arkan-suami Diora dan menjadi ibu sambung Bryan-bayi yang masih berusia beberapa minggu.
Masuk ke dalam pernikahan yang seperti di neraka, tapi Aleia bukanlah wanita yang lemah. Bersama baby Bryan dia hadapi suaminya yang kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FM Bab 27 - Kesepakatan
Mama Elma tersenyum, tidak peduli pada wajah terkejut yang ditunjukkan oleh Arkan dan Aleia. Dia memang sudah putuskan untuk tinggal lebih lama di rumah ini.
Bahkan hari ini papa Danu akan menjemput Aisya dan Aina untuk tinggal bersama mereka juga, Aisya dan Aina adalah adik kembar perempuan Arkan, anak kedua mama Elma dan papa Danu.
"Mama, papa, Aisya dan Aina akan tinggal di rumah ini setidaknya 1 bulan, kebetulan rumah utama sedang ada sedikit renovasi," jelas mama Elma.
Makin membuat Arkan dan Aleia terkejut. Tak menyangka jika ucapan bercanda Aleia kini jadi kenyataan.
Pagi mengejutkan itu akhirnya lewat.
Setelah sarapan bersama, Aleia mengantar Arkan ke teras rumah. Aleia akan tetap berada di rumah ini sampai Aisya dan Aina datang. Hari ini tidak begitu banyak pekerjaan wanita cantik itu.
Tiba di teras rumah mama Elma pun ternyata mengikuti, benar-benar ingin melihat anak dan menantunya hidup rukun.
Terpaksa Arkan memeluk seidkit pinggang Aleia, mau pamit.
"Aku pergi dulu ya," ucapnya dengan sangat canggung.
Aleia menahan tawa, meski dia benci dengan semua kebodohan Arkan, tapi tetap saja ini semua terasa lucu.
"Iya," balas Aleia singkat.
Karena ada mama Elma, Arkan berniat mencium pipi Aleia, tapi siapa sangka jika Aleia pun memikirkan hal yang sama, karena ada mama Elma dia berniat mencium pipi Arkan.
Dan ... dua kebetulan itu, membuat keduanya jadi saling mengecup bibir.
Cuup! bunyi itu terdengar jelas, dan mama Elma segera menghilang dari sana.
Sementara Arkan dan Aleia tak banyak kata, karena ini semua hanya sandiwara. Meski tetap saja menimbulkan geleyar aneh di tubuh keduanya.
"Huh!" Arkan membuang nafasnya dengan kasar ketika dia sudah duduk di dalam mobil, mobil yang dikemudikan oleh Jerry dan mulai masuk ke Jalan Raya.
Arkan butuh waktu untuk kembali membuat otaknya sadar, melupakan semua rasa aneh yang selalu dia rasa ketika berdekatan dengan Aleia. Rasa berdesir yang seperti candu.
"Sebelum menemui tuan Aston, kita pergi dulu ke rumah sakit," ucap Arkan, memberi perintah kepada sang asisten untuk memutar kemudi dan menuju rumah sakit.
"Maaf tuan, apa anda sedang tidak enak badan?" tanya Jerry pula, dia juga melirik sang Tuan melalui kaca yang ada di atas kepalanya.
"Tidak, tapi aku ingin memastikan sesuatu." Terang Arkan.
Pagi tadi dia telah mengambil sampel darah milik baby Bryan, dia akan menggunakan sampel darah itu untuk melakukan tes DNA. Hanya inilah satu-satunya cara yang bisa dia gunakan untuk mematahkan Semua ucapan Aleia.
Membuat wanita itu sadar jika baby Bryan adalah pengikat paling kuat di antara dia dan Diora. Jadi meskipun Diora telah meninggal tapi ikatan di antara mereka tidak akan pernah putus.
Tidak peduli selicik apapun Aleia berniat memisahkan mereka.
Ketika Arkan mengambil sampel darah itu, Aleia juga ada disana.
Arkan mengatakan jika tuduhan Aleia salah, maka dia akan segera melayangkan gugatan cerai. Hal itu dirasa pembalasan paling pantas untuk Aleia yang telah berani-beraninya mengunakan baby Bryan sebagai tameng.
Dan Aleia hanya mengangguk kecil mendengar ucapan itu. Kesepakatan telah mereka buat.
Tiba di rumah sakit, Arkan segera menemui salah seorang dokter yang juga adalah temannya. Tapi ketika sedang berjalan menuju ruangan dokter itu, perhatian Jerry teralihkan ke koridor rumah sakit di ujung sana. Karena dia melihat tuan Jakson dan asistennya juga ada di rumah sakit ini.
Jerry hanya diam saja, menganggap jika ini hanyalah kebetulan.
Di ruangan dokter Bayu, Arkan segera melakukan proses pengambilan sampel darahnya. Semalam Arkan sudah menghubungi Bayu, mengatakan bagaimana dia bisa melakukan tes DNA dengan cepat dan Bayu mengatakan menggunakan sampel darah.
"Besok, kamu sudah bisa mendapatkan hasil tes DNA ini," terang Bayu.
Dan Arkan, tersenyum miring mendengar itu.
karena cinta Aleia jadi lemah walaupun dia tangguh,, tapi dihadapan arkan selalu lemah dan karena keiinginan aleia untuk merawat bryan,, arkan memanfaatkan keleman lea,, untungnya keluarga carter liat jadi enaklah langsung kena bogemm😅