Beberapa pembaca mengatakan ini sama atau plagiat dari novel tertentu. Saya pastikan Tidak. Jika novel ini Plagiat, pasti sudah di hapus oleh NovelToon.
Menyaksikan kematian ibu kandung karena di bunuh.
Menjadi target berikutnya karena menjadi satu-satunya saksi dari pembunuhan ibu kandung. Lari menjadi satu-satunya pilihan.
Berpisah dengan kekasih dan pingsan karena perkelahian. Ketika sadar dari pingsan, Sistem Kuadrilliun menghampirinya yang mewajibkan Arga untuk hidup royal agar memiliki skil peningkatan kemampuan tubuh permanen.
Arga telah bersumpah untuk membalaskan kematian ibunya. Dengan dukungan skil peningkatan kemampuan tubuh, Arga sangat yakin dapat membalas kematian ibunya. Bisakah Arga menggunakan uangnya untuk mendapatkan tambahan skil...? Serta membalaskan kematian ibu tercinta?
Menyajikan cerita kekayaan, pengkhianatan, pertikaian, pertarungan, kesedihan, hingga romansa. semua tersaji di cerita ini, dan yang pasti kamu... akan sulit menebak akhir cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pejuang imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Little Italy San Diego
"Apakah aku tidak salah melihat? Mengapa dia terlihat lebih cantik ketika baru selesai mandi." Arga membatin di dalam hatinya saat melihat Siska baru keluar dari kamar mandi dan hanya mengenakan baju handuk.
"Aku tidak pernah menyangka, fantasiku menjadi kenyataan. Apakah aku… aku harus bertindak seperti di fantasiku yang selama ini sering aku khayalkan?
Oh tidak, aku kini seakan tidak dapat menahan hasratku saat melihat wanita secantik ini berada di depanku." Arga seolah sedang berkelahi dengan hasratnya sendiri. Tetapi lagi-lagi Arga tidak memiliki nyali untuk bertindak terlebih dahulu.
Siska yang mengetahui Arga sangat menginginkannya saat ini, hanya tertawa dalam hati dan berusaha untuk tidak menggoda Arga agar Arga semakin terjerat dengan fantasinya sendiri melihat Siska. Yang diinginkan Siska bukan sekedar dapat melayani Arga di ranjang. Tetapi membuat fantasi dan hasrat Arga bergulat sendiri. Sehingga akan memiliki harga tawar kepada Siska, yang saat ini memang sudah tidak dapat dihindari lagi.
Siska menginginkan hubungan yang berkelanjutan dengan komitmen sebelum berhubungan. Karena itu, kini Siska membiarkan Arga berfantasi dan bergulat dengan hasratnya yang sudah ada di ujung. Siska sangat paham kapan dia harus menarik dan mengulur sesuatu yang sudah ada di genggamannya. Pengalaman menjadi seorang manajer dan sering bergaul dengan orang kaya, membuat Siska juga tahu cara yang tepat mengatasi hal ini.
"Sekarang, apa yang harus aku lakukan? Bukankah kamu tadi menelponku karena sesuatu yang penting?" Kata-kata yang keluar dari mulut Siska bukanlah kata-kata yang diinginkan Arga saat ini. Fantasi dan hasrat Arga yang sudah ke mana-mana, berharap Siska merayunya dan bertindak lebih jauh lagi. Tetapi seakan semua sirna ketika kata-kata yang keluar dari mulut Siska tidak sesuai dengan fantasi Arga.
Dengan berat hati Arga harus menjawab pertanyaan Siska dan harus kembali pada jalur awal saat Siska belum memasuki rumahnya. Tetapi kini Arga tidak memiliki kemampuan nyali yang lebih besar untuk tetap keluar jalur dari niatan awal mengundang Siska.
"Em.. Iya. Hampir saja aku melupakan tujuan pertamaku memintamu untuk datang kemari." Arga berbicara dengan raut wajah tersenyum yang di paksakan. Melihat raut wajah Arga saat ini, Siska merasa dirinya berada di atas angin. Karena dapat membuat kesan yang bisa membuat tidur Arga tidak nyenyak dan selalu memikirkannya.
"Aku ingin kamu pergi bersamaku dari sini saat akan makan malam. Aku juga ingin mengajakmu jalan-jalan."
"Kini dia benar-benar sudah masuk dalam pelukanku. Tinggal beberapa langkah lagi, dia akan menjadi milikku sepenuhnya. Secara otomatis akan meningkatkan derajat dan taraf hidupku juga akan meningkat." Siska berbicara sendiri didalam hatinya.
"Bagaimana? Apakah kamu mau?" Arga memperjelas perkataannya karena Siska terlihat melamun sesaat setelah Arga mengajak untuk pergi bersama.
"Apakah aku pantas mendapatkan itu semua? Aku tidak sekelas denganmu. Apa perkataan orang ketika kamu jalan hanya dengan seorang manajer hotel?"
"Tidak ada yang tidak pantas. Bahkan jika aku menginginkan jalan dengan seorang pelayan hotel. Tidak ada yang tidak pantas ketika aku sudah memutuskan siapa yang akan jalan di sampingku." Arga yang menganggap Siska mengatakan hal itu dari hatinya, mencoba untuk meyakinkan Siska agar tetap setuju dengan ajakannya.
Karena jika sampai Siska tidak setuju dengan ajakannya, Arga tidak tau dengan cara apa lagi untuk dapat menghindar dari wanita-wanita yang menginginkannya. Arga yang sebenarnya hanya memperalat siska, agar wanita-wanita yang melihatnya, menganggap Arga memiliki pasangan. Hal itu akan membatasi dan menghilangkan opini bahwa Arga sedang mencari seorang pendamping.
"Baiklah, aku setuju dengan ajakanmu." Siska menganggap Arga sudah berada dalam pelukannya. Karena itu Siska berusaha untuk tetap menjaga jarak terhadap Arga, karena hal itu sangat ampuh untuk menggoda seorang pria.
"Kalau begitu, cepatlah ganti baju dan kita akan jalan-jalan terlebih dahulu sebelum kita makan malam." Setelah Arga mengucapkan hal itu, Arga naik ke lantai atas dan menuju kamarnya. Karena Arga khawatir hal-hal yang diinginkan akan terjadi jika Arga tetap berada di lantai bawah dan menyaksikan Siska ganti baju. Karena hal itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan bisa jadi akan menghabiskan waktu dari sore hingga tengah malam.
Jika hal itu sampai terjadi, rencana Arga untuk dapat mengelabui wanita-wanita yang sekarang mencarinya akan gagal. Serta Arga tidak ingin terperangkap dalam perasaan yang terlalu dalam sehingga tujuan Arga untuk menjadi lebih kuat akan semakin lama dan tentu saja akan semakin lama pula Arga akan membalas kematian ibunya. Atau bahkan mungkin Arga dapat ditemukan terlebih dahulu oleh pembunuh ibunya dan Arga tidak dapat mempertahankan hidupnya karena Arga masih lemah.
****
Beberapa saat kemudian saat jam sudah menunjukkan jam 17.00 Arga dan Siska sudah keluar dari rumah Arga. Tanpa Arga minta, hal yang memang Arga inginkan benar terjadi. Siska terus menggandeng Arga mulai dari keluar rumah. Dengan senang hati Arga di gandeng oleh Siska, karena hal tersebut dapat membuat persepsi bahwa Arga memang sudah memiliki pasangan. Arga yang sudah mengetahui kebiasaan-kebiasaan dari gadis-gadis yang sudah memiliki fotonya dan memancing komentar viral di sebuah vidio tiktok.
Arga mengajak ke tempat di mana sekiranya mereka berdua dapat dengan mudah di ketahui oleh gadis-gadis yang kini telah menjelma sebagai paparazzi.
Arga meminta Siska meninggalkan mobilnya di parkiran gedung dan mereka mengendarai mobil sport Arga menuju Little Italy San Diego. Tempat yang menurut Arga adalah tempat yang pas untuk memamerkan Siska di depan gadis-gadis paparazzi.
Little Italy San Diego dulunya merupakan rumah bagi industri perikanan tuna yang berkembang di San Diego dan generasi keluarga Italia yang mencari nafkah di laut, Little Italy sekarang menjadi lingkungan yang ramai dengan cafe teras yang nyaman, restoran internasional, tempat pembuatan bir, kilang anggur perkotaan, galeri seni, toko-toko canggih, hotel butik, dan Piazza della Famiglia yang meriah.
"Aku ingin minum anggur khas Italia dan mungkin berbelanja beberapa barang di sana." Arga berkata kepada Siska yang akan memasuki mobil Arga.
Siska merasa dirinya kini bagaikan seorang putri di negeri dongeng. Duduk di sebelah pangeran kaya dan tampan.
Arga melajukan kendaraannya dengan cepat supaya tidak tertinggal dengan pemandangan terbaik di Little Italy San Diego. Karena menurut majalah yang pernah Arga baca, waktu terbaik mengunjungi Little Italy San Diego adalah ketika matahari akan terbenam. Langin orange ke abu-abuan dengan lampu di berbagai sudut Little Italy San Diego membuat tempat tersebut semakin indah di lihat.
Arga sampai di Little Italy San Diego tepat sebelum matahari terbenam.
Saat Arga dan Siska turun dari mobil, pemandangan indah langsung memenuhi setiap tempat yang sedang di lihat oleh Arga dan Siska.