Delia dipaksa menikah dengan Om Om yang tidak pernah dia kenal, tapi di hari pertama pernikahan nya, Delia baru mengetahui bahwa pernikahan dirinya hanya sebatas perjanjian selama lima tahun, demi sang suami mendapatkan keturunan. Sanggupkah Delia menjalani pernikahan tanpa cinta ini? Apa yang akan Delia lakukan untuk membuat sang suami jatuh cinta kepadanya? Apakah Delia berhasil memberikan keturunan bagi sang suami? Baca novelnya sampai akhir, biar gak penasaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur hapidoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Bertemu Papahnya Kaisar
Delia cemberut, Karena Kaisar tidak menjawab pernyataan cintanya, Kaisar tampak panik melihat sang istri yang tiba-tiba misuh misuh gak jelas.
"Kenapa sayang?" tanya Kaisar.
"Aku tadi bilang 'I love you so much Om Om Tampanku!' kenapa gak di balas?" tanya Delia sambil memanyunkan bibirnya yang kini mengerucut, lucu sekali.
"I love you more and more.... My DeKa!" ucap Kaisar tidak kalah gila. Kaisar bahkan kini mengajak Delia untuk berdansa, kebetulan musik yang di putar sangat enak untuk berdansa. Delia tampak menolak, tapi Kaisar memaksa sang istri untuk menamani dirinya berdansa.
"Aku gak bisa berdansa, sayang!" Delia menolak berkali-kali, tapi Kaisar gak perduli. "Ini malam yang sempurna untuk berdansa, sayang!" pinta Kaisar.
"Tapi kita bereskan dulu diri kita, sayang! Nanti kalau para karyawan datang, dan melihat keadaan kacau kita, aku akan malu sekali!" ucap Delia yang malah membuat Kaisar tergelak, Delia keheranan dengan reaksi sang suami.
"Mereka tidak akan pulang, mereka saat ini pasti sedang bersenang-senang di hotel kita. Kamu gak usah khawatir!" ucap Kaisar sambil mencubit hidung Delia.
"Dari mana kau tahu?" tanya Delia penasaran.
"Karena mereka selalu begitu, kalau aku memberikan liburan untuk mereka!" jawab Kaisar santai. Tiba-tiba Delia melepaskan dirinya dari pelukan Kaisar, matanya tampak memerah, seperti menahan amarahnya.
"Kenapa, sayang? Apa ada masalah?" tanya Kaisar panik.
"Berati, liburan semacam ini, bukan yang pertama kali bagi mereka?" tanya Delia dengan nada kesal.
"Tentu saja bukan, kenapa memangnya?" tanya Kaisar, berusaha menarik Delia kembali ke pelukan nya. Tapi Delia malah semakin menjauh.
"Kamu kenapa sayang?" Kaisar tampak keheranan.
"Berarti kamu sudah sering, melakukan hal seperti ini bersama Sofia, benar begitu?" suara Delia tercekat di tenggorokan, perasaan marah dan sedih menjadi satu.
"Eh, ko jadi bawa-bawa sofia? Kau kenapa, sayang?" Delia malah berlari ke arah lift dengan derai air matanya, Kaisar tentu saja menjadi panik dengan amarah Delia yang datang tiba-tiba, sungguh membuat frustasi.
Kaisar menunggu lift berhenti, baru dia juga ikut turun dari rootrof tersebut, 'Biarlah, nanti di bereskan pelayan saja!' bathin Kaisar, Kaisar hanya membereskan sisa percintaan dirinya dengan Delia, agar tidak terlihat oleh para pelayan yang nanti bertugas membereskan semua itu.
Kaisar mengejar Delia, tetapi tidak ditemukan dimanapun keberadaan Delia. Malam semakin larut, Kaisar mulai panik. Kaisar kemudian pergi ke area Security-nya, "Ah, siap! Mereka semua sedang pergi dari rumah. Apa aku pergi ke ruang CCTV saja ya?" Kaisar langsung berlari ke sana. Hatinya sudah kalang kabut. Khawatir dengan keberadaan Delia.
Setelah berada di area CCTV, Kaisar menatap layar besar di sana. Memutar waktu saat Delia mengamuk dan melarikan diri darinya. Mata Kaisar nyalang, ketika melihat Istrinya berlari ke jalan, lalu tiba-tiba ada sebuah mobil yang menabraknya. Delia terjatuh, lalu mobil tersebut membawa Delia pergi menggunakan mobilnya.
Susana sangat malam dan gelap gulita, jadi Kaisar tidak bisa melihat dengan jelas, mobil siapa yang telah membawa istrinya. Hati Kaisar mencelos, khawatir dengan keadaan istri dan anaknya yang ada dalam kandungan.
"Ya Tuhan! Semoga istriku dan anakku baik-baik saja!" Kaisar meraup wajahnya yang tampan, tetapi keadaannya sekarang sangat kusut masai. Khawatir sekali.
Sementara itu, ayo kita lihat Delia, biar gak penasaran.
Hati Delia merasakan sakit, mungkin karena bawaan hormon kehamilan, Delia jadi begitu sensitif perasaannya.
Mendengar bahwa Kaisar sering meliburkan para pekerja di rumahnya, pikiran Delia sudah traveling kemana-mana, apalagi dahulu Delia pernah memergoki Kaisar yang sedang bercinta dengan Sofia di kantor miliknya.
Rasa cemburu seketika hadir dalam hati Delia, memikirkan berapa banyak malam romantis yang telah dilewati oleh suaminya saat bersama dengan Sofia.
Tanpa berpikir panjang, Delia langsung berlari ke luar, karena pikirannya sedang kalut, Delia main lari aja, tanpa melihat sekitarnya. Delia tidak melihat ada sebuah mobil yang sedang meluncur ke arahnya. Untung mobil itu dalam keadaan pelan, jadi Delia tertabrak tetapi tidak terlalu keras, tapi cukup membuat Delia untuk terjatuh ketanah.
Orang yang mengendarai mobil tersebut, lalu keluar dan menghampiri Delia, saat melihat ke arah Delia, hatinya sudah panik, melihat darah yang mengalir di kaki Delia.
"Tolong, selamatkan anakku!" Delia kemudian jatuh pingsan, pria yang panik itu, tanpa pikir panjang langsung membawa Delia pergi bersamanya.
"Bertahan, lah! Pak, ayo kita bawa perempuan ini ke rumah sakit kita. Saya khawatir dengan kandungan dia!" sopir prri tersebut lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, karena saat ini, waktu begitu berharga,mengingat Delia yang mengalami pendarahan.
"Cepatlah, Pak! Saya takut kehilangan anak dalam kandungan wanita ini!" teriak laki-laki paruh baya itu.
Supir yang sudah melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tetap berusaha untuk tenang, karena berbahaya kalau dirinya ikut panik juga. Ada empat nyawa saat ini di tangannya. Setelah sampai di rumah sakit milik Yamada, sopir tersebut langsung membantu majikannya untuk membawa wanita tersebut.
Dokter langsung menangani Delia, Yamada? Ya, pria yang saat ini panik dengan keadaan Delia adalah ayahnya Kaisar. Kenshin Yamada. Kenapa Kenshi bisa berada di sana? Pada jam selarut itu? Yuk kita tengok sebentar, biar gak pada penasaran.
Kenshi yang baru saja selesai melakukan perjalanan jauh, setelah mencari informasi tentang anaknya, tidak sadar, kalau dirinya sudah berada di depan rumah anaknya sendiri. Saat itu Kenshi yang kelelahan, sudah mau tertidur. Tetapi dia terkejut, ketika sopirnya menjerit.
"Ada apa?" tanya Kenshi pelan, dia sudah mengantuk soalnya, sekarang sudah jam 02.00 pagi. Seharian dirinya berlarian ke sana kemari, mencari informasi tentang anaknya. Tapi belum menemukan titik terang.
"Kita menabrak orang, Tuan!" jawab sopir itu gugup. Seketika Kenshi matanya melotot, rasa kantuk yang tadi menyerang, seketika buyar. Hilang entah kemana.
"Kenapa kau diam saja? Cepat keluar! Selamatkan dia!" sopir tersebut lalu keluar dan melihat seorang wanita yang cantik sedang tergeletak bersimbah darah.
"Tuan, dia mengalami pendarahan!" ucap sang sopir ketakutan. "Cepat bawa masuk, kita tidak boleh terlambat, mungkin dia sedang hamil!" Supir tersebut lalu mengangkat tubuh Delia yang sudah pingsan.
"Cepatlah!" ujar Kenshin yang entah kenapa, tiba-tiba hatinya merasa sangat panik. Seperti merasa memiliki ikatan dengan wanita yang saat ini dalam pangkuannya.
"Berikan perawatan yang terbaik untuk dia!" pesan Kenshi kepada Dokter yang menangani Delia. "Semoga ibu dan anak Selamat!" doa Kenshi lirih.
Kenshi tidak menyadari, bahwa dirinya saat ini sedang berjuang menyelamatkan nyawa menantu dan cucunya sendiri. Entah bagaimana perasaan dirinya, kalau tahu wanita yang di tabrak oleh supirnya adalah istri putranya yang sudah sangat lama dia buang demi seorang wanita yang dia anggap lebih kaya dari istrinya yang pertama.