Acara penyambutan kekasih Jessica yang kembali dari luar negeri malah berakhir petaka!!
Jessica dijebak oleh sahabat dan saudara angkatnya hingga tak sengaja tidur bersama kakak sang sahabat yang merupakan CEO paling di segani di ibukota. Parahnya lagi, begitu bangun, Jessica telah sendirian di kamar hotel, tak ingat lagi siapa yang telah bersamanya kemarin malam.
Bahkan, kekasih Jessica pun dijebak tidur bersama saudara angkat Jessica hingga Jessica menelan kepahitannya dituduh merencanakan semuanya dan berakhir diusir dari keluarganya.
Mengapa sang sahabat dansaudara angkatnya menjebak Jessica, apakah sang sahabat akan mengatakan fakta bahwa Jessica sudah tidur bersama kakaknya atau malah merahasiakannya?
Yuk,, ikuti perjalanan Jessica menemukan kebenaran yang tersembunyi di belakang sahabat dan saudara angkatnya..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Suara Jessica
Hotel yang dipesan Jessica adalah hotel yang besar, karena Bunga yang merekomendasikannya ketika dia berbincang-bincang dengan perempuan itu, bahkan Bunga juga yang membayar biaya penginapan, sebab perempuan itu merasa bersalah karena tidak bisa menemani kedua keponakannya.
Oleh karena itu, ketika mereka tiba di hotel, mereka mendapatkan pelayanan terbaik, sebab Bunga pun telah menghubungi kenalannya di hotel itu agar memperhatikan ketiga orang itu.
Saat mereka hendak memasuki lift, Jessica tiba-tiba saja melihat sosok yang membuatnya sangat terkejut.
"Baron!!" Ucap perempuan itu tak menyangka bahwa tempat berlibur Clara dan Baron ternyata ialah pulau yang sama dengan yang mereka tempati.
Hal itu membuat Jessica sangat terkejut lalu dia dengan cepat masuk ke lift dan menekan tombol close.
Baron yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke arah sumber suara, tetapi pria itu mengeryit karena tidak mendapati sosok yang memanggilnya.
'Aku merasa mendengar suara Jessica,' ucap Baron dalam hati sembari melirik ke segala arah untuk mencari sosok mantan kekasihnya.
Tetapi pria itu tidak mendapati siapapun sampai ketika Clara datang memeluknya.
"Apa kau menunggu lama?" Tanya Clara sembari mendongak menatap Baron dengan senyum yang indah di wajah perempuan itu.
Baron menggelengkan kepalanya lalu dia berkata, "tidak menunggu lama, tapi tadi aku mendengar suara Jessica memanggilku. Apakah dia tinggal di pulau ini?"
Pertanyaan Baron langsung membuat Clara mengepal erat tangannya lalu perempuan itu melepaskan pelukannya sembari berkata, "sepertinya Kak Baron belum melupakan Jessica, kalau begitu aku akan meninggalkan Kak Baron sendiri. Kak Baron pasti perlu waktu untuk menenangkan diri."
Setelah berbicara, Clara langsung melangkah untuk meninggalkan pria itu, tetapi Baron yang melihat ekspresi Clara langsung memeluk perempuan itu dari belakang.
"Maaf,, seharusnya aku tidak membahasnya. Aku hanya terkejut karena seperti mendengar suaranya di sini, tapi lain kali aku tidak akan membahasnya lagi." Ucap Baron pada Clara.
Clara terus menghafal erat tangannya karena dia masih marah terhadap kekasihnya itu, tetapi dia memaksakan senyumnya dan berkata, "aku tahu kalau Kak Baron belum melupakannya, dan aku tahu juga bahwa hubungan kita terjadi hanya karena kesalahpahaman.
"Kesalahpahaman karena Jessica yang menjebakku pada malam itu dan malah berakhir membuatku tidur bersamamu dan dia bersama dengan pria asing.
"Jadi kalau Kak Baron benar-benar tidak bisa mencintaiku seperti ketika Kak Baron bersama Jessica, maka sebaiknya kita akhiri saja hubungan kita. Aku merasa--"
"Sstttt!!!" Sela Baron mengeratkan pelukannya kala menyadari perempuan itu sudah mengeluarkan air matanya dengan nafas yang mulai sesak, "Jangan mengatakan hal seperti itu lagi. Bukankah aku sudah bersamamu selama 6 tahun ini?
"Aku tidak pernah menyebut nama Jessica, tetapi karena hari ini saja aku merasa ada yang memanggilku dan suaranya mirip dengannya. Maaf karena sudah membahasnya di depanmu." Ucap Baron yang merasa menyesal karena sudah menyakiti hati Clara.
Clara menghembuskan nafasnya dengan panjang lalu perempuan itu menyekah air matanya dan berbalik menatap Baron, "Kak Baron, aku tahu kita sudah bersama selama 6 tahun, dan Kak Baron bahkan tak pernah membahasnya.
"Tapi hatiku hanya merasa sesak saja ketika mendengar Kak Baron berhalusinasi mendengar suara Jessica di sini. Padahal,, Jessica tidak mungkin berada di tempat seperti ini.
"Tidak mungkin dia punya uang untuk pergi ke luar negeri setelah apa yang terjadi di 6 tahun yang lalu." Ucap Clara.
"Aku tahu,, maaf," kata Baron kembali menarik Clara ke dalam pelukannya.