David Aliandro mempunyai dendam terhadap orang tua Karen karena dirinya menjadi saksi atas pembunuhan keji orangtua Karen hingga dirinya terpaksa menikahi Karen anak pembunuh orang tuanya. Siksaan demi siksaan Karen terima sebagai penebus kesalahan orang tuanya. Hingga Karen ingin berusaha agar suaminya menghilangkan rasa dendam terhadap keluarganya dan mencintai dirinya sebagai seorang istri. Apa yang dilakukan Karen ketika mengetahuinya suaminya seorang psycophat dan juga suaminya sering menyiksanya apa tetap melanjutkan pernikahan atau pergi dari kehidupan David?
Federick Alionso seorang psycophat cinta pertamanya yang sangat menyakitkan membuat rasa empatinya berkurang. Banyak wanita mati di tangannya. Apakah ada seorang yang bisa merubah hidupnya ke arah yang lebih baik?
Ronald Janson asisten David juga seorang psycophat. Masa lalunya yang kelam membuat dirinya berubah. Sangat setia terhadap bosnya. Apakah Ronald dapat menemukan cinta sejatinya yang dapat merubah dirinya ke arah yang lebih baik.
Ikuti novelku yang ke 7
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racun
Setengah jam kemudian Federick pun sudah sampai di rumah sakit dan mulai memeriksa piring dan gelas setelah setengah jam, Federick menghembuskan nafasnya dengan kasar dan menatap sahabatnya dan berganti menatap David.
" Sisa bubur di mangkok ini dan gelas mengandung racun." ucap Federick
" Apa?? siapa yang ingin membunuhku?" ucap David terkejut
" Maksud tuan?" tanya Ronald bingung
" Sebenarnya bubur dan minuman itu untukku tapi istri ku yang memakannya karena aku sudah makan bubur buatannya." ucap David
" Coba aku cek apakah ada racun di tubuh tuan." ucap Federick
" Silahkan." jawab David
( " Aku juga penasaran apakah istriku meracuniku atau tidak. Jika benar istriku meracuniku berarti dia kena karma nya." ucap David dalam hati ).
Federick mengambil sample darah David kemudian mengeceknya dengan alat canggihnya hanya menunggu 10 menit sudah diketahui hasilnya.
" Tidak ada racun di tubuh tuan tapi tuan kurangi makannya karena bisa mengakibatkan..." ucap Federick yang menggantung kalimatnya.
" Mengakibatkan apa?" tanya David penasaran begitu pula dengan Ronald
" Maaf tuan bisa mengakibatkan kegemukan." ucap David.
" Waktu itu dokter bilang aku di suruh makan pas aku makan banyak yang sekarang di komplain yang benar yang mana sich!" omel David.
" Waktu itu tuan jarang makan dan kalau makan hanya sedikit tapi semenjak tuan menikah dan nona Karen memasak buat tuan, tuan makan seperti orang tidak pernah makan." celetuk Ronald
" Habis apapun masakannya semua enak jadi aku ingin nambah dan nambah makan." ucap David.
" Iya sampai saya dan sahabat tuan juga minta tidak di kasih padahal ada dua rantang." celetuk Ronald lagi
" Ronald, kamu mau gajimu di potong?" tanya David sambil menatap tajam ke arah Ronald
" Tenang Ronald kerja sama aku saja." ucap Federick santai
" Aish tidak bisa, aku hanya pura - pura mengancamnya. Oh iya kita belum kenalan, namaku David." ucap David memperkenalkan dirinya
" Aku Federick." ucap Federick
" Tuan Federick aku ingin bertanya apakah jenis racun di tubuh istriku berbahaya?" tanya David
" Panggil saja Federick, setiap racun di tubuh seseorang mengalami reaksi yang berbeda - beda. Aku harus mengecek sample darahnya terlebih dahulu.
" Kalau begitu kita ke tempat istriku dan Ronald retas cctv siapa orang yang telah berani meracuniku." ucap David
" Baik tuan." jawab Ronald.
David dan Federick berjalan menuju ke tempat Karen diperiksa dan diobati.
ceklek
David dan Federick membuka pintu tampak Karen sedang berbaring dengan berbagai alat bantuan.
Dokter Sandra dan dokter Clarisa menengok ke arah pintu kemudian memalingkan wajahnya kembali ke arah Karen. David dan Federick mendekati mereka, Federick menatap dokter Sandra tanpa berkedip. Jantungnya berdetak kencang terlebih melihat leher putih mulus milik dokter Sandra.
" Bagaimana keadaan istriku?" tanya David sambil berjalan mendekati istrinya yang terbaring dengan wajahnya sudah mulai putih seperti kapas.
Dokter Sandra menghembuskan nafasnya dengan kasar dan menatap wajah David.
" Keadaannya semakin kritis, detak jantungnya sudah mulai melemah." ucap dokter Sandra
Karen perlahan membuka matanya dan menatap ke dua sahabatnya kemudian pandangan mata nya berpindah ke arah suaminya.
" Su...ami...ku...ma...af..kan... a..ku.. I... Love...You..." ucap Karen terbata - bata sambil tangannya membelai wajah suaminya.
tuttttttttttt
Terdengar suara nyaring dari alat denyut jantung Karen bersamaan jatuhnya tangan Karen membuat dokter Sandra mengambil alat pengejut jantung.
" Federick tolong istriku." teriak David
Tanpa sadar David menangis hatinya terasa sakit ketika istrinya harus pergi meninggalkannya. Federick mengambil suntikan untuk mengambil sampel Karen kemudian mulai mengeceknya.
Federick mendeteksi racun yang dulu diberikannya dan racun dari makanan membuat kondisi Karen langsung turun dratis. Federick memberikan penawarnya kemudian di suntik kan ke tubuh Karen. Awalnya dokter Sandra dan dokter Clarisa melarangnya tapi karena alat pengejut jantung juga tidak berfungsi membiarkan Federick melakukannya.
Setelah agak lama tubuh Karen mulai kejang - kejang dan banyak mengeluarkan cairan dan busa dari mulutnya. Dokter Sandra membersihkan mulut Karen menggunakan tissue dengan dibantu sahabatnya dokter Sandra yaitu dokter Clarisa.
" Kenapa cairan dan busa keluar terus dari mulut Karen?" tanya David
" Itu racun sebagian sudah keluar." ucap Federick
" Kenapa sebagian lagi tidak di keluarkan tanya David?"
" Sebagian lagi sudah melekat di organ penting, aku akan mengecek sampai dimana racun itu mengendap dan mencari penawarnya." ucap Federick
" Carilah obatnya aku akan bayar mahal." ucap David
" Baik tuan." jawab Federick
" Karen kondisinya sudah mulai stabil dan sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan." ucap dokter Sandra.
" Kamu mengenalnya?" tanya David
" Kami bertiga adalah sahabat aku, Karen dan sebelahku dokter Clarisa." ucap dokter Sandra
" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya dokter Clarisa
" Makanan bubur dan minuman yang disediakan di rumah sakit di kasih racun. Sebenarnya bubur dan minuman itu untukku tapi di makan oleh Karen ." ucap David menjelaskan.
" Apa?" teriak mereka berdua dengan nada terkejut
" Apa pelakunya sudah ditemukan?" tanya dokter Sandra
" Belum." jawab David singkat
" Sayangnya Karen lagi sakit." ucap dokter Clarisa sambil menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Memangnya apa hubungannya?" tanya David bingung.
" Sahabatku sangat pintar it jadi bisa meretas siapa pelakunya." ucap dokter Clarisa.
" Kalau begitu kami permisi dulu, sebentar lagi perawat akan datang membawa sahabatku Karen." ucap dokter Sandra
" Tunggu sebentar." ucap Federick
Dokter Sandra dan dokter Clarisa menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya menatap Federick.
" Aku ingin pinjam lab untuk mengecek kondisi Karen." ucap Federick menjelaskan.
" Sandra kamu saja yang menemani Karen karena aku hari ini ada jadwal operasi." ucap dokter Clarisa
" Ok." jawab dokter Sandra
David mendorong brankar Karen, Federick dan dokter Sandra berjalan berdampingan. David tidak mau di dorong oleh dua perawat pria yang masih muda karena itulah David yang mendorongnya menuju ke ruang laboratorium.
Dokter Sandra dan Federick terkejut melihat hasil laporan diagnosa Karen membuat David penasaran.
" Ada apa?" tanya David penasaran
" Racun itu sudah mengendap di tubuh Karen." ucap dokter Sandra menjelaskan.
" Aku akan mencari penawarnya asalkan nona Karen jangan sampai hamil dulu." ucap Federick
" Memang kenapa?" tanya David penasaran
" Kalau hamil nona Karen akan sering pendarahan dan bisa membahayakan ke duanya." ucap Federick.
" Kamu cari penawarnya berapapun harganya aku akan membayarnya." ucap David
" Aku mohon carilah penawarnya, aku janji bersedia melakukan apa pun yang kak Federick minta demi sahabatku Karen." ucap dokter Sandra
" Apapun yang aku minta?" tanya Federick
" Ya, apapun yang kak Federick minta." ucap dokter Sandra.
" Baiklah aku akan mencari penawarnya tapi yang penting selama aku mencari penawarnya jangan sampai nona Karen hamil. Karena obat yang akan aku buat lumayan keras sehingga bisa membahayakan janin nya jika nona Karen hamil." ucap Federick menjelaskan.
" Baiklah aku mengerti." ucap David
Apalagi David selama ini bisa menahan dirinya untuk tidak melakukan hubungan suami istri.
" Maaf tuan David sahabatku Karen akan dipindahkan ke ruang perawatan." perintah dokter Sandra
" Oh iya silahkan." ucap David
oh iya jangan lupa mampir ya ke novel ku
MENIKAHI WANITA MALAMKU
bisa jadi murka hehe...