Hot Widower ( Terjerat Cinta Sang Duda )

"Adrian, kenapa sih kamu selalu ngeyel, sekarang juga Kakak sudah pindahkan sekolahmu ke jakarta," ujar Aldo.

"Terserah, tapi Adrian ingin mobil sport mewah," timpal Adrian meminta.

"Kau ini masih kelas satu SMA, tetapi kemauanmu seperti orang yang sudah usaha saja," kesal Aldo.

Adrian pun segera beranjak pergi tanpa meninggalkan sepatah kata pun kepada Aldo. Membuat Aldo kesal kepada adik laki-lakinya itu, Adrian beranjak dari sofa menuju luar rumah untuk pergi menenangkan dirinya. Aldo sangat kesal kepada Adrian adik satu-satunya itu susah di atur. Kemarin saja dia di rawat akibat balapan liar di luar negri hingga mengakibatkan kecelakaan. Akan tetapi tidak bisa membuat jera Adrian.

"Dasar anak Mami, Minggu depan Mamih dan Papih bakalan pulang untuk menjodohkanku. Amira di mana kamu, sudah aku selidiki tempat indekosmu. Tetapi semuanya nihil mereka tidak tahu kamu di mana," ujar Aldo mengusap wajahnya kasar.

"Hallo, baiklah kita bertemu di hotel biasa saja," ujar Aldo menerima telphone dari Nancy.

Di kantor Darren.

Amira sungguh sangat senang, karena telah kembali ke kantornya. Di rumah Amira merasa bete membuat Amira jenuh walaupun bekerja seharian. Ken datang menghampiri meja kerja Amira, Ken segera memasang vidio untuk di sambungkan kepada Darren.

"Eh, Pak Ken, untuk apa ini?" Tanya Amira tidak mengerti.

"Ini perintah Tuan Darren agar dia selalu mengawasimu dari karyawan Pria yang nakal kepada Nyonya," ujar Ken kembali ke ruangan Darren.

"Hah, dia pasang vidio ini untuk mengawasiku, dia memang sangat keterlaluan sekali," Amira kesal.

Darren hanya bisa tersenyum melihat Amira kesal kepadanya. Dari vidio aktif ini Darren bisa mengawasi tiap gerak-gerik Amira saat waktu bekerja, dirinya tidak mau Amira berdekatan dengan Ken karena Darren tahu Ken menyukai Amira.

Ken mengetuk pintu kebesaran Darren untuk ijin masuk. Darren pun segera menyuruh Ken untuk masuk ke dalam ruangan, Ken memasang mimik wajah yang sulit di artikan.

"Tuan, Vidio itu sudah tersambung ke laptop anda," ujar Ken menundukan kepalanya.

"Hmm, silahkan kamu pergi, kau cari tahu di mana anakku! Beritahu aku bila kamu sudah menemukan titik terang tentang anakku, dan juga siapa namanya kau harus menyelidiki kasus ini sesegera mungkin," ujar Darren dingin.

"Baik Tuan, anak buahku lagi bekerja keras mengenai hal ini. Nancy sangat lihai menghilangkan jejak anak Anda Tuan supaya, Tuan tidak mengtahui keberadaanya," timpal Ken.

"Bagus, sekarang kau pergilah aku mau menatap Istriku dari laptop ini. Kau jangan mencuri pandang kepadanya, mengerti!!" Ujar Darren.

"Ada apa dengan Tuan Darren, dia begitu fosesif sekali kepadaku! Mentang-mentang aku jomblo," batin Ken.

Darren terus memandang Amira yang sedang sibuk mengurus semua berkas yang ada di hadapannya. Darren tersenyum kecil, melihat wajah Amira saja dirinya sudah bersemangat untuk melewati hari-harinya.

Waktu sudah menunjukan jam makan siang, Darren segera bangkit dari kursi kebesarannya untuk mengajak Amira makan siang di cafe pavorite-nya. Darren membuka pintu dan terdapat Amira yang masih berkutat mengerjakan tugasnya agar cepat usai.

"Kita makan siang," ujar Darren dingin bersikap normal di hadapan Amira.

"Ta-pi," timpal Amira gugup.

"Tidak ada penolakan, kau harus ikut bersamaku untuk makan siang berdua," ucap Darren melangkah pergi meninggalkan Amira yang sedang bengong melihat nanar kepergian Darren.

"Dia memang gila, mengajakku makan siang tapi dia meninggalkanku di sini," kesal Amira.

"Apa kau bilang, aku bisa masih mendengar ocehanmu dari jarak jauh," timpal Darren masih membelakangi Amira.

"Ya ampun dasar Pria aneh untung saja dia tampan," batin Amira segera mengikuti Darren.

"Tidak ada kok," ujar Amira gugup.

Mereka pun memasuki lift menuju lobby kantor, sesampai di lobby mereka keluar dari gedung perusahaan milik Darren. Malam ini Papah Farrel tiba di Indonesia bersama Angel untuk liburan. Darren ingin mengajak Amira bertemu Papahnya sekalian mengenalkan Istrinya itu. Di hari pernikahan kemarin Papah Farrel tidak bisa menghadiri acara mewah Darren di karenakan Angel sakit.

"Cepat masuk," ujar Darren membukakan pintu mobil. Amira hanya bisa tersenyum kikuk atas perbuatan Darren terhadapnya. Mereka segera pergi meninggalkan kantor perusahaan miliknya untuk makan siang bersama Amira.

Debaran jantung Darren dan Amira menggebu-gebu, tidak lupa juga Darren selalu mencuri pandang kepada Amira.

"Kita mau ke mana?" Tanya Amira.

"Makan siang, sudah jangan banyak tanya aku tidak suka kau banyak bicara, aku juga tidak suka suaramu," ujar Darren dingin.

"Kau tidak suka suaraku?" Tanya Amira sedikit heran.

"Hmmm," timpal Darren.

"Kenapa aku malah salah ngomong kepadanya, ya ampun aku takut dia salah paham lagi," batin Darren.

Amira hanya terdiam mendengar Darren tidak suka suaranya membuat Amira sedikit kesal kepadanya. Mobil mereka telah tiba di depan cafe yang selalu Darren kunjungi untuk menghilangkan penat di pikirannya. Darren turun keluar dari mobil untuk membukakan pintu Amira. Akan tetapi Amira sudah keluar duluan sebelum Darren membuka pintunya.

"Harusnya aku yang membuka pintumu," ujar Darren segera menggandeng tangan Amira masuk ke dalam Cafe.

"Kenapa dia aneh sekali, apa dia punya penyakit kelainan jiwa," batin Amira sedikit menyelidik.

Darren pun duduk di meja bersama Amira dan segera memesan pesanan untuk mereka makan. Darren sangat gugup dan sesekali salah berbicara kepada Amira membuat dirinya kesal sendiri kepada dirinya sendiri.

"Kau mau makan apa?" Tanya Darren. Tapi, Amira hanya diam membisu tanpa menjawab pertanyaan dari Darren.

"Kenapa kamu diam saja," kesal Darren.

"Kau sendiri yang bilang tidak menyukai suaraku! Maka dari itu aku hanya bisa diam," timpal Amira. Darren mengusap wajahnya pelan, dirinya memang ceroboh, salah berbicara bisa membuat fatal semuanya dan salah paham.

"Oke, maafkan aku," ujar Darren.

Amira hanya bisa diam, dirinya sangat kesal kepada Darren yang gaje. Selang beberapa menit mereka hanya bisa diam dan saling mencuri pandang. Darren sangat menyukai wajah cemberut dari Amira yang bisa mengobrak-abrikan jiwanya.

"Kenapa denganku, Amira bisa membuatku tenang saat berasamku. Dia juga sangat cantik, aku pastikan kesalahanku bisa dia maafkan dan aku akan jujur mengenai statusku ini," gumam Darren menatap ke arah Amira.

"Dia sangat tampan, oh tuhan aku tidak boleh terperangkap ke dalam jaringnya," gumam Amira.

"Amira, aku mau jujur sama kamu, apa kamu mau menerimaku," ujar Darren sedikit takut.

"Apa maksudmu?" Tanya Amira.

Di hotel.

Nancy sudah menyiapkan kedatangan Aldo, dirinya benar-benar kesal dan butuh kehangatan seorang Pria. Darren sudah tidak bisa di goda lagi untuk di ajak bercint*. Hingga Nancy melampiaskan-nya kepada Aldo, Nancy juga akan memikat Aldo jatuh kedalam pelukannya.

"Aldo beda tipis sama Darren, sama-sama Casanova, akan aku buat dia jatuh cinta kepadaku. Aldo kau memang biasa saja bagiku, tapi hartamu bisa aku manfaatkan untuk kesenanganku. Aku butuh tubuhmu untuk menjerat dirimu ke dalam pelukanku," ujar Nancy sambil memandang ke arah luar jendela.

Tiba-tiba saja tangan kekar milik Aldo memeluk tubuh seksi Nancy. Senyuman licik dari Nancy segera mengembang, dirinya segera membalikan tubuhnya supaya mereka berhadapan satu sama lain. Tanpa berkata-kata lagi mereka segera melakukan Ci*man panas dari keduanya.

"Aku akan membuatmu menikmati setiap sentuhanku," bisik Aldo di telinga Nancy sambil menggigit kecil daun telinganya membuat tub*h Nancy meremang.

Selamat hari raya idul Fitri, MINAL AIDIN WAL FAIZIN, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.

JANGAN LUPA DUKUNGANNYA.

LIKE

KOMEN

VOTE

HADIAH

RANTING 5