NovelToon NovelToon
LANGIT JINGGA

LANGIT JINGGA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:255.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hania Hanum

🥀 sad ending🥀

Semua orang memiliki takdirnya sendiri. Dan dalam setiap takdir memiliki masa dengan cerita yang berbeda.

Seperti dua bocah ini yang ditakdirkan untuk bertemu, saling mengenal, dan menyayangi. Mereka itu Langit dan Jingga.

Namun sebuah keadaan memaksa mereka untuk berpisah dan justru menyisakan sebuah kesalahpahaman bagi Langit.

Setelah belasan tahun berpisah. Sebuah takdir kembali mempertemukan keduanya. Tapi kali dalam situasi yang berbeda. Mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

Hingga tumbuhlah benih -benih cinta di hati keduanya. Namun ada sebuah ikatan yang sudah terjalin sebelumnya. Dan ikatan itu tidak bisa putus begitu saja.

Disinilah semua akan diuji. Baik oleh ikatan cinta maupun ikatan persahabatan. Karena tanpa Jingga ketahui, sababatnya memendam sebuah rasa untuk tunangannya. Rasa yang disebut cinta.

Akankah kali ini takdir akan menyatukan keduanya. Langit dan Jingga. Atau takdir memiliki ketentuannya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hania Hanum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dokter gila !!!

Di rumah sakit jiwa daerah, tampak seorang perawat yang terlihat panik. Peluh sudah membanjiri dahinya. Dia tampak terburu-buru dengan jalannya dan seperti sebuah keajaiban tanpa sengaja melihat seorang Dokter tampan di depannya sedang berjalan ke arahnya. Matanya langsung berbinar saat melihat Dokter itu. Seperti sedang melihat dewa penyelamatnya.

"Dok, ada pasien baru di depan. Tolong bantu teman saya untuk menenangkannya karena saya harus ke toliet sekarang. Emergency soalnya, Dok! Sudah dari tadi pagi perut saya tidak bisa diajak kompromi!" kata perawat itu sambil menahan sesuatu yang sudah memaksa untuk dikeluarkan.

Bruuuuttttt.... hembusan angin surgawi akhirnya berhasil menerobos keluar. Menyebarkan keharuman yang siapa pun pasti menolak untuk menghirupnya.

Dokter itu segera menutup hidungnya dan mengibas-ibaskan tangan lainnya ke udara supaya bau itu tidak ke arahnya.

"Maaf Dok, kelepasan!" sesal perawat itu merasa tidak enak hati.

"Iya..iya, saya akan ke depan sekarang. Sebaiknya kamu segera pergi sebelum sahabatnya ikutan keluar disini!"

"Makasih, Dok!"

Dokter itu pun bergegas keluar untuk menemukan pasien gila baru itu.

Sementara di luar rumah sakit, seorang gadis sedang berteriak histeris. Rasanya dia bisa jadi ikutan gila sekarang. Disaat sedang membutuhkan banyak uang untuk perawatan ibunya, baru saja dia mendapatkan panggilan yang mengatakan bahwa dirinya di keluarkan dari pekerjaannya. Sungguh rasanya takdir begitu kejam kepadanya.

Gadis itu tidak tahu bahwa gerak geriknya dari tadi terus diawasi oleh seseorang. Ya, Dokter yang tadi itulah yang terus saja mengawasi gerak-gerik gadis itu.

Sepertinya dia depresi berat, pikir Dokter itu.

Dengan pelan-pelan, Dokter itu berjalan mendekati gadis di depannya. Setelah berhasil mendekat, Dokter itu segera mengalungkan lengannya ke bahu gadis itu. Mencoba mengajaknya bicara sebelum menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuhnya.

"Tenang nona, semua akan baik-baik saja!" ucap Dokter.

Gadis itu langsung terkejut saat merasakan ada tangan kekar yang melingkar di pundaknya. Dengan cepat dia melihat siapakah gerangan pelakunya. Dahinya langsung saja berkerut saat dia melihat seorang Dokter yang melakukan hal itu.

Masih tidak percaya dengan penglihatannya, dia mengerjap-ngerjapkan matanya berulang kali. Siapa tahu dia salah lihat. Gadis itu langsung menangkap sinyal berbahaya akan menimpanya dan itu membuatnya was-was.

Dokter itu menebarkan senyum manisnya. Sedangkan tangan kanannya sudah beraksi untuk mengambil suntikan dari saku jas Dokternya. Dan itu diketahui oleh gadis itu. Gadis itu melihat gelagat mencurigakan dari sang dokter ketika mengambil sesuatu dari saku jasnya.

Suntikkan? Apa yang akan dilakukan Dokter ini? Jangan katakan kalau dia akan menyuntik ku, batin gadis itu.

Baru saja hatinya terdiam, dia menyaksikan sendiri bahwa Dokter itu akan menyuntiknya. Wait...wait...wait...

"Tunggu...tunggu...tunggu, Dok!" kata gadis itu sambil menghalau suntikkan itu mengenai lengannya. Dokter itu pun menurunkan kembali suntikkannya.

"Maaf, tapi apa yang akan Dokter lakukan? Saya tidak sakit!" jelas gadis itu.

Ah...gagal. Mana ada orang gila yang mengaku dirinya gila, Nona. Sebaiknya aku harus berakting biar dia tidak kumat dan mau aku suntik, pikir Dokter itu sambil menghela napasnya sebelum melakukan aktingnya.

"Ehm, kita ini sedang bermain dokter-dokteran, Nona. Aku dokternya dan kamu pasiennya. Jadi, sekarang kamu diam saat aku suntik!"

Dueeerrrr....seperti ada petir yang langsung menyambar kepala gadis itu. Jangan katakan kalau Dokter ini adalah salah satu pasien yang kabur dari rumah sakit ini dengan menyamar menjadi seorang Dokter. Pasti orang ini gila karena tidak kesampaian cita-citanya jadi Dokter. Sungguh kasihan sekali, pikir gadis itu sambil geleng kepala.

Karena tidak ingin membuang waktunya, Dokter itu pun langsung memeluk paksa gadis itu agar dia bisa menyuntiknya. Gadis itu langsung saja meronta minta dilepaskan.

"Hei...Dokter gila...! Lepaskan tangan mu ini!" teriak gadis itu.

What..apa yang barusan aku dengar? Dia menyebut ku Dokter gila. Oh nooo....walaupun selama ini aku bekerja mengurus pasien gila, tapi saat ada yang menyebut ku Dokter gila itu rasanya ih...wow sekali. Sangat menyakitkan. Ibarat kata aku dipanggil gila oleh orang gila, ironis sekali, umpat Dokter itu dalam hati.

Dokter itu sama sekali tak menghiraukan ucapan gadis yang saat ini berada dipelukkannya. Dokter itu pikir bahwa tenaganya akan menang melawan gadis lemah yang saat ini ada dalam dekapannya itu.

"Hei,lepaskan atau kau akan rasakan akibatnya. Jangan salahkan aku bila hal buruk menimpa mu setelah ini karena aku sudah memberi mu peringatan!" ancam gadis itu.

Tapi masih seperti sebelumnya, Dokter itu sama sekali tidak menggubris perkataan gadis itu. Hingga akhirnya kesabaran gadis itu habis juga. Dengan cepat dia memegang tangan Dokter itu yang mendekapnya kemudian dia melonggarkan ikatan tangan itu dan langsung membalikkan tangan Dokter itu ke belakang dan menguncinya. Semua itu terjadi secepat kilat. Seperti sedang menonton film laga.

"Auw..auw...auw...tolong lepaskan. Ini sakit sekali!" rintih Dokter itu merasakan sakit di tangan kirinya yang sedang di kunci.

Namun bukannya melepaskan, gadis itu justru semakin menekannya. Hingga membuat dokter itu semakin merintih kesakitan. Setelah itu dengan tangannya yang menganggur, gadis itu merebut suntikan dari pegangan sang dokter.

"Hei, apa yang akan kamu lakukan? Cepat buang suntikan itu!" ucap Dokter itu yang sudah ketakutan. Namun gadis itu hanya menyeringai tidak menghiraukan. Dan hal itu membuat sang Dokter bergidik ngeri.

"Hah,tadi kamu ingin menyuntik ku bukan? Sekarang giliran ku yang akan menyuntik mu. Bukankah artinya kita impas!"

"Hei, aku belum berhasil menyuntik mu bukan?" kata Dokter membela diri.

"Ha..ha..ha...!!!"gadis itu tertawa mengolok.

"Itu karena kamu gagal melakukan nya. Tapi aku tidak akan gagal membalas mu. Jadi, nikmatilah suntikan gembira ini!" ucap gadis itu sembari mengarahkan suntikan itu ke lengan dokter itu.

"Tidaaaakkkkk !" teriak Dokter itu. Dan saat jarum suntik itu tinggal beberapa inci dari kulit sang Dokter, suara perawat menghentikan tragedi itu.

"Mbak, apa yang anda lakukan?" ucap perawat yang tadi meminta tolong pada dokter itu. Helaan napas penuh kelegaan keluar dari mulut sang Dokter.

"Tolong lepaskan, mbak! Dia Dokter di rumah sakit ini. Sebenarnya apa yang telah terjadi sampai seperti ini?" tanya perawat itu ingin tahu.

Gadis itu segera melepaskan tangan sang Dokter kasar sehingga tubuhnya sedikit terdorong ke depan.

Jadi, orang ini Dokter sungguhan ! Benar-benar sulit ternyata membedakan mana orang gila asli dan mana yang kw di tempat ini, pikir gadis itu.

"Maaf Dok, saya kira tadi anda salah satu pasien disini yang sedang menyamar!" ucap gadis itu merasa bersalah sedangkan perawat yang tadi berusaha keras menahan tawanya mendengar kejujuran gadis itu.

Dokter itu bingung dengan apa yang dilihatnya sekarang. Bukankah tadinya dia diminta ke depan karena ada pasien baru tapi nyatanya. Kemudian dia menatap perawat itu untuk meminta penjelasan. Perawat itu pun paham akan tatapan itu dan kemudian memberikan penjelasan.

"Dok, sebenarnya anda salah orang! Bukan mbak ini pasiennya!"

"Lalu pasien yang kamu maksud tadi kemana?" tanya Dokter itu geram.

"Sekarang pasien itu sudah berada di ruangannya. Tadi saat teman saya sedang kewalahan, Dokter Kevin kebetulan datang dan langsung memberinya obat penenang. Ini saya baru saja dari ruangannya!" jawab perawat itu.

"Lalu dia?"

"Mbaknya ini baru saja selesai menjenguk ibunya yang dirawat di rumah sakit ini, Dok!"

"O...begitu rupanya!" ucap Dokter itu tak enak hati.

"Maaf karena tadi saya berpikir anda pasien baru disini!" lanjutnya.

"Sekali lagi saya juga minta maaf karena berpikiran yang sama seperti anda dan sudah membuat tangan anda sakit!"

''Iya, ini sungguh sakit sekali!"

Hahahaaaa.....mereka bertiga pun tertawa. Tak pernah menyangka akan ada kejadian seperti ini.

1
M Fabian
jingga ngga cemburu kah liat pemandangan itu?
M Fabian
😭😭😭😭
M Fabian
😭😭😭 syedih langit n jingga berpisah
Diana Rayyan
kebanyakan bawangnya jd ampe nangis😢😢😢
Ay's_Lope
Sumpah nyesel banget aku baca ini, kalau ending nya nyesek mending gk usah baca thor.
Bukan gk menghargai cerita othor tp kehidupan mereka berdua di awal saja sudah susah eh malah ko'it peran utamanya. Hadeh...
Kalau mau bikin cerita sedih bilang di awal kak, biar pembaca gk kecewa.
Trenyuh Sri
Akhirnya ibu menyetujui.
Trenyuh Sri
Masak nama ibunya di kontak ibu galak sih??? Ada ada saja
QQ
Ampe meler hidungku begadangin novel ini krn sad ending😭😭😭😭😭 tp pemilihan katanya apik banget big n many 👏👏👏👏👏 to kak authornya
QQ
aku malah yg baca duluan novel "pernikahan 2 musuh abadi" disana kocak habis klo yang ini authornya banyakan ngisi bawang bombay 😭😭😭😭😭
Ida Nurfalah
lanjut
Ai
tau endingnya gini mending gak baca dari awal beneran nyesek bikn mood jelek aja
Isabella: saya juga kecewa kak
endingnya gak bisa bersatu
yg namanya langit untuk jingga
tapi endingnya gak bisa bersatu
padahal jingga dr kecil Uda hidup di panti asuhan berpisah lama dg langit , selalu menderita , mestinya endingnya itu bersatu.itulah AQ jadi kecewa .
sebenarnya bagus banget ceritanya, apalagi kalau bisa bersatu malah josss.
sukanya lagi part nya juga sedikit gak banyak, yg bikin gak suka karena jingganya meninggal itulah AQ gak rela , karena jingga gak pernah hidup bahagia yg seharusnya endingnya terakhir hidupnya hrs bahagia
Tyas Ayu Hapsari: maaf kalau tidak sesuai harapan kakak...🙏. tapi saya tetap berterima kasih sudah berkenan mampir.
total 2 replies
Fitria Dafina
Ceritanya bener-bener baguuss, Menguras air mata plus bikin nyesek aku... Authornya Sukses bikin aku sedih 😭😭😭😭😭😍😍😍😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Karya Yang bagus Thor.. Sad Ending memang bikin nyesek pembaca.. Tapi kan takdir di Tangan Author.. Aq tunggu karya selanjutnya yaa... Suka babnya yg ngk terlalu panjang juga..😍😍😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Teganya Kau pisahkan Lagi Langit & Jingga Thoorr 😭😭😭😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Penasaran 🤔🤔🤔
Fitria Dafina
Bisakah Jingga Bahagia dengan Kak Langitnya 😭😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Ceritanya bagus bangeeett 😍😍😍😍
Fitria Dafina
Reihn juga mencintai orang lin Jingga.. Klian harus bahagia 😍😍😍😍😍
Fitria Dafina
Kenapa Jingga ngk jujur aja sama Reihan 😭😭😭😭😭
Fitria Dafina
Cucookk 😉😉😉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!