Setelah meminum racun dalam adegan syutingnya, Gu Zhi Yi tiba-tiba terlempar ke zaman kuno dan memasuki tubuh Putri Xu yang dipaksa mati demi mengikuti calon suaminya—Pangeran Xu.
Tidak ingin mengalami kematian tragis seperti yang ada di naskah, Zhi Yi pun berusaha keras mengubah nasibnya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Ingin Melindungi Kekasihku
"Dingfei, sudahlah ... jangan dipikirkan lagi. Anggap saja aku salah bicara, atau aku tidak pernah mengatakannya."
Untuk kesekian kalinya, Zhi Yi mencoba membujuk Pangeran Xu yang berubah murung karena pertanyaannya sebelumnya.
Bagaimana jika dia kembali ke dunia asalnya?
Pangeran Xu hampir mengamuk, dia mengira Zhi Yi masih bertekad menolaknya hingga ingin pergi meninggalkannya.
Padahal, Zhi Yi sudah menerima takdirnya untuk melanjutkan kehidupannya di dunia ini bersama Pangeran Xu yang menjadi tempatnya menggantungkan hati dan perasaannya.
Bagaimanapun, hanya Pangeran Xu yang bisa Zhi andalkan di dunia asing itu.
Hanya saja, Zhi Yi khawatir takdir mempermainkannya lagi dan lagi.
Dia awalnya dibawa ke zaman kuno setelah syuting menenggak racun, kemudian setiap harinya dia harus berjuang untuk bertahan hidup.
Setelah dirinya berhasil beradaptasi di dunia asing itu dan mendapatkan seseorang yang bisa diharapkan, Zhi Yi khawatir akan dibawa kembali ke dunia asalnya tanpa ada perundingan.
Bagaimana dengan hatinya yang tertinggal bersama Pangeran Xu?
Suasana hati Pangeran Xu masih tidak baik-baik saja, dia tidak bisa mengabaikan kenyataan yang mungkin saja terjadi.
Apa yang harus dia lakukan untuk mempertahankan Zhi Yi?
Melihat Pangeran Xu masih bergeming, Zhi Yi menghela nafas panjang dan menyesak telah mempertanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan.
"Ayo, pergi. Aku akan membawamu ke suatu tempat." Zhi Yi sudah berdiri di sisi ranjang.
Pangeran Xu mengangkat kepalanya dan bertanya tanpa minat. "Ke mana?"
"Ayo, pergi saja." Zhi Yi sudah menarik tangan Pangeran Xu, tetapi sang pangeran masih enggan beranjak.
"Ke mana kita akan pergi?" Pangeran Xu mengerutkan keningnya, dia tidak dalam suasana hati yang baik untuk pergi jalan-jalan.
"Mau pergi atau tidak? Kalau tidak, biar aku pergi sendiri saja."
Akhirnya, Zhi Yi kehabisan kesabarannya, dia melepaskan tangan Pangeran Xu dan hendak beranjak pergi.
Namun, Pangeran Xu langsung menahan pergelangan tangannya. "Jangan pergi, aku ikut denganmu."
Pangeran Xu ketakutan, dia masih dihantui oleh pertanyaan Zhi Yi sebelumnya sehingga tidak mungkin baginya untuk membiarkan gadis itu pergi tanpanya.
Zhi Yi tersenyum, dia sebenarnya tidak benar-benar marah pada Pangeran Xu dan hanya ingin menghibur suasana hatinya.
...
"Ayo ...." Zhi Yi masih menyeret Pangeran Xu sampai ke Halaman Bulan, di gazebo terakhir kali mereka menikmati makan bersama yang berakhir tragis.
"Dikatakan bahwa membuat permohonan pada lentera akan berhasil." Zhi Yi melepaskan tangan Pangeran Xu, dia menatap ribuan lentera menyala yang ada di atas air kolam.
Detik selanjutnya, dia mengangkat tatapannya untuk melihat Pangeran Xu. "Apa kamu ingin mencobanya?"
Pangeran Xu masih menikmati keindahan di gazebo, dia bertanya tanpa mengalihkan tatapannya. "Kamu yang menyiapkan semua ini?"
Zhi Yi mengangguk dengan bangga. "Ya, aku melakukannya. Aku menyiapkannya untuk ulang tahunmu terakhir kali, tapi Selir Liu malah merusaknya."
Saat mengatakan itu, wajah Zhi Yi yang murung diselimuti aura dingin.
Pangeran Xu tersentuh, senyuman di wajahnya bermekaran seperti bunga di musim semi. Perlahan, suasana hatinya pun mulai membaik. "Terima kasih."
Dia memutar tubuhnya untuk menghadapi ke arah Zhi Yi, netra yang memancarkan madu juga dia layangkan pada gadis itu.
Zhi Yi terpana, senyuman Pangeran Xu seperti menghipnotis dirinya sehingga membuatnya enggan berpaling.
Setelah beberapa saat, Zhi Yi tersadar dan melambaikan tangannya. "Masih ada lagi."
Zhi Yi pergi ke meja, dan Pangeran Xu mengikutinya dari samping.
Zhi Yi mengambil lentera putih dari atas meja, lalu menyerahkannya pada Pangeran Xu. "Pegang ini."
Pangeran Xu mengibaskan lengan bajunya, lalu memegang bagian bawah lentera, sedangkan Zhi Yi mulai menghidupkan api dan menyalakan lentera.
Zhi Yi membantu memegang sisi depan lentera dan bertanya, "Bagaimana menurutmu?"
Pangeran Xu tersenyum dan mengangguk puas, tetapi netranya tiba-tiba menangkap sebuah sebuah lukisan di kertas lentera. "Apa ini?"
Lukisan itu seperti membentuk sosok dirinya, tetapi jauh dari kata mirip. Meski demikian, lukisannya juga tidak begitu buruk dan masih enak dipandang.
Di samping lukisan wajah itu, terdapat rangkain kata yang tidak dimengerti oleh Pangeran Xu dan tulisan itulah yang dipertanyakannya.
"Aku tidak tahu bagaimana menulis bahasa Mandarin tradisional dan bunyinya adalah 'selamat ulang tahun Xu Dingfei, berbahagialah selalu.'"
Hati Pangeran Xu semakin melunak, senyumannya juga tampak semakin mempesona seolah-olah dia tidak pernah mengalami suasana hati yang buruk sebelumnya.
"Kamu bahkan tidak memiliki kue ulang tahun pada ulang tahunmu terakhir kali."
Pangeran Xu memiringkan kepalanya. "Kue ulang tahun?"
Mana mungkin dia tahu tentang kue ulang tahun yang seakan sudah menjadi syarat wajib bagi seseorang ketika merayakan ulang tahun pada abad ke-21.
Zhi Yi tercengang, mulutnya terbuka dan matanya berkedip beberapa kali. "Aku akan membuatnya lain kali untukmu."
Kemudian, dia menunduk dan menatap lentera yang dia pegang bersama Pangeran Xu. "Buatlah permintaan."
Pangeran Xu mengangguk dan menatap lentera sambil berkata, "Hari ini adalah peringatan kematian ibuku, dia adalah wanita yang cantik dan lembut. Ibuku menikah dengan ayahku karena cinta, tetapi dia telah dianiaya oleh Selir Liu dan tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Keinginan terakhirnya sebelum meninggal adalah agar aku bisa melarikan diri dari mansion jika saya punya kesempatan dan menjalani kehidupan yang bahagia."
Saat mengatakan segalanya, tatapan Pangeran Xu dan Zhi Yi bertemu.
"Jadi, itulah sebabnya kamu bersikap ceroboh. Kamu ingin memenuhi keinginan terakhir ibumu untuk melarikan diri dari mansion." Zhi Yi menyipitkan matanya. "Kenapa tidak ajak aku? Kita bisa melarikan diri bersama."
Jika mereka bisa bekerja sama dan melarikan diri, mungkinkah drama dan badai berdarah sebelumnya bisa dihindari?
Pangeran Xu memutar bola matanya dan bersungut-sungut. "Namun, dia tidak akan mengusirku pergi, terlepas dari apa pun yang aku lakukan."
"Itu sudah tentu, Yang Mulia adalah ayahmu. Bagaimana dia bisa mengusirmu? Selain itu, kamu tidak selalu menjadi bajingan seperti sekarang dan kamu berubah hanya setelah ibumu meninggal."
Dengan kata lain, semua prestasi buruk Pangeran Xu diprovokasi oleh kematian ibunya.
"Yang Mulia pasti tahu alasanmu."
Pangeran Xu diam-diam setuju pada pendapat Zhi Yi. "Itu bener, aku baru menyadarinya juga bahwa tidak semua masalah bisa diselesaikan hanya dengan berdiam diri. Itu hanya akan memberi kesempatan pada orang jahat untuk menginjak-injak harga diriku. Aku tidak bisa melakukannya lagi!"
Mata Zhi Yi berbinar, dia menatap Pangeran Xu dengan kagum. "Kamu akhinya menemukan jawabannya. Kalau begitu, mari kita lari bersama."
Zhi Yi pikir, Pangeran Xu setuju untuk melarikan diri bersamanya.
Di mana saja tidak masalah, asal tidak di Kediaman Bangsawan.
Bola mata Pangeran Xu bergulir ke samping saat dia berkata, "Aku tidak akan melarikan diri lagi, aku ingin tetap tinggal di mansion."
Senyuman di wajah Zhi Yi luntur, berganti dengan kekecewaan. "Kenapa?"
"Aku tidak ingin bersembunyi lagi, dan menghadapi semua masalah dengan berani. Aku akan melindungi kekasihku, orang yang menyukaiku dengan mengandalkan diriku sendiri."
semangat up lgi dong 🤣🤣✌️ mawar sakebon lah...