Karya keduaku.... Mohon bimbingannya🙏
Fatimah Az-Zahra adalah nama dari seorang gadis rantau dari sebuah desa yang mendapat beasiswa diSMA Favorit dijakarta. Untuk mencukupi kebutuhan selama dijakarta ia harus kerja paruh waktu.
Muhammad Al-faiz adalah nama dari seorang pemuda yang merantau dari daerahnya kejakarta untuk mencari pengalaman.
Mereka berdua dipertemukan sekolah yang sama.
Tunggu kelanjutannya........
Follow ig ku ya : @_sebatas.halu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti_Muntya27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagi
Zahra yang masih terlelap itu terbangun saat mendengar suara adzan subuh dari masjid pondok, ia merasa ada tangan yang memeluknya, awalnya ia ingin berteriak tapi setelah ia melihat wajah orang yang memeluknya ia baru ingat kalau ia suah menikah dan tadi malam ia melakukan sunah rosul dengan suaminya. Saat mengingatnya wajah zahra langsung merona ia berusaha menetralkan rona wajah itu.
"Damai" Satu kata yang dapat ia gambarkan dari suaminya ketika sedang terlelap.
Ia mengelus wajah faiz dan memainkan hidung mancung suaminya, sesekali ia tertawa. zahra tak menyadari bahwa suaminya telah terbangun sedari tadi.
Tanpa aba aba faiz menarik tangan zahra hingga terjatuh diatas faiz.
"Udah bangun ya" ucap lembut zahra
"Hmmm, aku tau aku tampan gak usah di gituin juga hidung aku" ucapnya memeluk teman halalnya yang berada diatas tubuhnya kini
"Dih gr bat mas nya, tapi emang sih hubby nya zahra yang paking ganteng kedua setelah abi" ujar Zahra tersenyum
"Lepasin aku mau mandi, udah subuh ini" lanjut zahra mencoba melepaskan diri dari pelukan faiz, tapi nihil faiz memeluk erat pinggang zahra hingga ia dapat mendengar detak jantung dari istrinya ini.
"Detak jantung kamu gak normal sayang, apa kamu terlalu gugup?" Tanya Faiz pura pura tak tau bahwa zahra sedang menahan nafas
"Emhh, gak by lepas in, zahra susah nafas" ujar zahra
"Sebentar sayang, kalau nafas kan tinggal nafas" ucap faiz
"Kamu mau subuhnya kesiangan hmm, gak kan yaudah bangun kalau gitu" ujar zahra, pasrah faiz pun melepaskan pelukannya dan mencium sekilas bibir zahra.
Zahra berlari menuju kamar mandi meninggalkan faiz yang masih berada diatas kasur, entah lupa atau gimana zahra lupa mengunci kamar mandi itu. Faiz yang melihat pintu tak terkunci langsung bangun dan berjalan masuk kedalam kamar mandi. dan setelah itu author gak tau, cuma mereka yang tahu apa yang dilakukannya dikamar mandi.
Berberapa menit kemudian mereka keluar dari kamar mandi menuju walk closet dan memakai pakaian mereka.
Zahra keluar terlebih dahulu dan memakai mukena lalu memasang sajadah untuk suami dan dirinya, dari kejauhan faiz melihat istrinya itu perlahan berjalan kearah zahra dan memelukkan dari belakang.
"Astagfirullah, Ih lepas by, kalau kulit kita nyentuh harus wudhu lagi" ujar zahra yang masih kaget
"Selagi masih ada air gak papa sayang kalau harus wudhu lagi" melepaskan pelukannya dari zahra
"Iya udah sakarepmu wae lah"
Mereka sholat subuh berjama'ah dengan faiz yang menjadi imamnya, setelah itu mereka menyempatkan untuk mengaji berberapa ayat.
Faiz dan Zahra sama sama rindu suara masing masing saat mengaji pasalnya mereka terakhir mendengar suara mengaji masing masing saat mereka masih SMA.
_____________
Zahra terlebih turun dari kamar menuju dapur dari kejauhan ia melihat kakaknya sedang memasak disana.
"Kakak" zahra memeluk kakaknya dari belakang, sudah lama ia tak memeluk kakaknya seperti ini
"Hmm, Aura pengantin baru emang beda ya, gimana tadi malem? Lanjar?" Tanya kak ais yang membuat zahra malu setengah mati
"Apa an sih kak" ujar zahra langsung mengambil wortel yang berada didepannya itu
"Alah pake malu segala, kakak juga pernah ngerasain zahra. Gimana perasaan kamu setelah menikah? Seneng?" Tanya kak ais
"Senenglah masa engga" kata zahra
Kakak beradik itu masak dengan sesekali bercanda ria, tak menyadari ada berberapa pasang mata yang memperhatikan mereka.
"Gak salah kita punya mantu kayak mereka ya bi?" Ujar umi
"Iya umi mereka kakak berdik sifatnya gak jauh beda" kata abi
"Betul, katanya Zahra wali kelasnya fatih ya bi?" Tanya kakak perempuan faiz dan diangguki oleh abinya.
Makanan pun siap mereka berdua menyajikannya dimeja makan, zahra pamit kekakaknya dia kekamar dahulu. tak lama dari itu abi, umi, suami, dan kakak kakak ipar beserta anak anak mereka datang kecuali faiz.
..........
Didalam kamar zahra melihat suaminya yang sedang menata buku buku diraknya. Zahra ikut membantu menata buku itu.
"Makanannya udah siap, ayo turun" ajak zahra setelah berganti pakaian dan cadarnya.
"Ayo turun" ujar faiz mengandeng tangan istrinya keluar dari kamar.
Mereka berdua menuruni tangga dengan berpegangan tangan, hal itu membuat para orang tua senang karena mereka tak saling diam satu sama lain.
Sampailah dimeja makan zahra mengambilkan makanan untuk suaminya begitupun dengan umi dan kakaknya. Mereka makan dengan tenang tanpa ada yang berbicara hanya terdengar detingan sendok dan garpu disana.
Selesainya sarapan mereka semua berkumpul diruang keluarga, sebelum abi zaki dan umi lidia pulang kedesa pagi ini.
"Nak faiz tolong jaga zahra ya! Sayangi dia, jangan buat dia menangis, dia sudah cukup mandiri dari SMA. Dan sekarang tanggung jawab zahra ada pada kamu, bimbing dia menjadi istri yang berbakti" pesan abi zaki yang sedang duduk bersama abi ali dan para istrinya itu
"Iya abi, faiz gak bisa janji tapi faiz akan berusaha buat dia bahagia bersama faiz" ujar faiz pada mertuanya
"Abi pegang omongan kamu" ujar abi
Setelah berbincang bincang abi zaki dan umi lidia pamit pulang, Awalnya zahra enggan abi dan uminya pulang tapi karena ia harus ikut dengan suami dan abinya punya tanggung jawab didesanya.
"Nak jaga diri kamu baik baik ya, abi sama umi pulang dulu." Ujar abi
"Emang abi gak bisa sampai nanti gitu disini?" Tanya zahra
"Maaf ya nak" ujar abi
"Patuh apa kata suamimu ya nak jangan ngebantah" pesan umi sebelum pulang
"Iya umi, abi sama umi jaga diri baik baik ya" zahra memeluk abi dan uminya bergantian begitupun dengan aisyah.
"Hati hati ya umi abi, kapan kapan ais bakal pulang kedesa biat jenguk abi sama umi" ucap ais pada orang tuanya
"Iya sayang kamu harus patuh apa kata suami kamu, janagn ngebantah" pesan umi pada anak pertamanya.
_________________
Setelah pulangnya abi zaki dan umi lidia, kurnia dan aisyah pergi kekamar untuk memandikan fatih begitupun kakak pertama faiz, umi dan abi sedang menikmati teh ditaman belakang sambil melihat ikan ikan dikolam. Walau diusia yang sudah tak muda lagi tapi abi ali dan umi siti madih saja romantis.
Sementara faiz sedang berada dikamar bersama zahra, sebelum mereka berkeliling faiz ingin bermanja dengan wanita yang mencuri hatinya sedari SMA itu.
Faiz meletakkan kepalanya dipaha zahra yang tertutup gamis, dengan tangan zahra yang aktif mengusap rambut lebat faiz dengan tangannya.
"Nanti siang aja ya yank kita kelilingnya" ujar faiz pada zahra
"Iya by" jawabnya menganti lagu dihpnya.
"Kebiasaan kamu masih sama ya dari dulu suka banget dengerin musik" ujarnya, ia senang karena istrinya menyukai musik sholawat daripada musik kpop.
"Dengerin sholawat disaat saat seperti ini tenang gitu" ujarnya
Faiz memeluk perut zahra jujur ia tak kuat melihat leher jejang istrinya yang tak memakai kerudung itu.
"Kenapa peluk erat gini sih hmm?" Tanya zahra yang kesusahan akibat faiz memeluk erat perutnya.
"Leher kamu yang, aku gak kuat lihatnya." Ujar faiz. Zahra yang mulai paham dengan situasi yang dialami suaminya hanya tersenyum.
"Kalau leher aja bisa bikin kamu kayak gini apalagi yang lain by" ujar zahra
"Masih sakit ya yang?" Tanya faiz pada istrinya, zahra menggelengkan kepalanya yang membuat faiz melepaskan pelukannya dan menatap wajah zahra yang sedang tersenyum itu.
"Bener?" Tanyanya.
"Iya by" jawabnya.
Tanpa basa basi faiz mencium zahra mulai dari ubun ubun menuju bibir dan semakin lama beralih keleher yang sedari tadi menggoda imannya hingga meninggalkan kiss mark disana.
Zahra hanya menerima setiap perlakuan faiz, awalnya zahra hanya diam tapi semakin lama ia mulai menikmati permainan yang diciptakan faiz.
Faiz mulai melepaskan gamis yang dipakai zahra dan terlihatlah pakaian dalam zahra. Dengan wajah yang sudah memerah zahra menarik selimut itu.
Faiz melepaskan BH istrinya dan memainkan puding kesukaannya, menelusuri setiap jengkal tubuh istrinya. melihat reaksi dari zahra, faiz melepaskan pakaiannya dan juga CD milik zahra dan jadilah pertempuran yang memang seharusnya terjadi.
2 jam kemudian mereka selesai melakukan pertempuran yang akan menghadirkan anugerah untuk keduanya. Faiz seakan tak puas dengab tubuh zahra selalu meminta lagi dan lagi. Apalah daya zahra walau ia menikmati apa yang dilakukan faiz.
Karena terlalu lelah zahra memutuskan untuk tidur terlebih dahulu tanpa memakai sehelai benangpun kecuali selimut tebal dikamar itu. Faiz yang melihat istrinya tertidur itu hanya tersenyum entah mengapa ia menjadi liar pagi ini, apa ini ang dinamakan surga dunia.
Ia memutuskan untuk ikut tidur bersama istrinya menutupi tubuh polos zahra sampai leher sedangkan tubuhnya yang tak terlihat dan memeluk tubuh istrinya
Tak sadar faiz menyusu dengan posisinya yang lebih rendah daripada zahra. Jika dilihat faiz seperti bayi yang menyusu dalam pelukan ibunya.
Belum genap 30 menit zahra tidur ia terbangun karena merasa ada yang janggal dengan dirinya dan melihat faiz yang sedang menyusu itu terlihat begitu lahap. Ia memeluk faiz hingga mendekatkan wajah faiz pada dadanya.
Bersambung..........
Maap keun dibab ini author gak mampu......
tp knp faiz nya ada d stasiun......????
😧😠🥱
bikin pening aj nih