kisah ini menceritakan dia sahabat yang kenal sejak dibangku kuliah hingga lulus,keduanya berpisah dan bertemu kembali disaat sudah menikah dan memiliki anak,tapi siapa sangka ternyata suami mereka adalah sama.
Apa yang akan terjadi dengan kedua sahabat tersebut akankah salah satu dari mereka mengalah atau justru saling merebutkan suami mereka dan bagaimana sang suami mengambil keputusannya?
Yuk baca novel baru author dan jangan lupa tinggalkan jejak ya😘😘🙏🙏
Dukungan kalian semangat Author🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Jangan senang aku kirim ini untuk anakku saja,jaga bayi itu baik baik,jangan pernah hubungi aku jika ada apa apa biar aku yang datang," Tulis mas Krisna di selembar kertas.
"Arrgghhhh sialan awas ya mas kamu,tunggu saja akan aku buat kamu jatuh cinta sama aku dan meninggalkan istrimu," Geramnya sambil meremas kertas yang ditulis mas Krisna
Gladis awalnya mau membuang barang barang itu tetapi ia urungkan karena jika sampai bayinya kenapa napa pasti mas Krisna gak akan anggap dia istri lagi.
"Mas kamu ngapain?" Tanyaku pada mas Krisna karena dia tengah melamun
"Eh sayang,enggak ngapa ngapain sayang mas hanya kepikiran kerjaan yang belum kelar," Jawabnya
"Memangnya bagaimana masalahnya mas biasanya suami aku ini paling jago menyelesaikan masalah perusahaan,apa perlu aku bantu sayang?" Tawar ku karena aku melihat sepertinya beban suamiku lumayan berat
"Gak usah sayang kamu itu hanya boleh fokus jaga bayi kita sayang,mas udah gak sabar ingin menimang anak kita sayang,"Kata mas Krisna
"Sabar dong sayang 4bulan lagi kita akan melihat anak kita,eh mas lihat deh setiap mas sentuh perut aku dedek bayinya langsung gerak loh," Kataku
"Ya jelas dong kan dedek anak ayah,tahu ya nak ayah sedang elus kamu,jangan bandel ya di perun bunda,biar bunda gak kesusahan sayang," Mas Krisna mengecup perutku yang mulai buncit
"Iya ayah," Jawabku seperti suara anak kecil dan kami pun tertawa.
Aku sangat bahagia saat ini entah esok akan seperti apa yang jelas aku bersyukur memiliki suami seperti mas Krisna.Kami berdua lalu masuk untuk istirahat.
Aku sudah mendapat nomor ponsel Gladis aku pun menghubunginya "Halo apa benar ini Gladis?" Tanyaku di seberang telfon
"Iya Halo benar saya Gladis,ini siapa ya?" Jawab Gladis aku begitu senang me mendengarnya
"Dis Ya Allah ini aku Vita teman kuliah kamu apa kamu lupa hah,kamu jahat sekali pergi gak bilang bilang," Kataku
"Eh ya ampun Vitaaaaaaa," Teriaknya
"Eh busyet Dis jangan ngegas juga kali,denger ko aku belum budek," Kataku kami tertawa
"Hahahha bisa aja kamu,eh kamu kok tahu nomor ponselku dari mana?" Tanya Gladis
"Ada deh kan aku punya mata mata,hahaha gak dong aku tanya tanya soal kamu ke teman teman yang lain,eh kamu itu kemana aja seh aku berkali kali kerumah kamu tapi kosong," Tanyaku balik
"Panjang ceritanya Vit,aku sekarang tinggal di kampung yang lusuh tauk gak di kota lagi keluargaku bangkrut Vit,kedua orang tuaku meninggalkan banyak hutang,dan kami ditolong orang kaya tetapi aku disuruh tinggal di rumah yang berada di kampung,tanpa dia aku gak tahu jadi apa,"Jelasnya membuatku sedih
"Eh ya ampun kenapa kamu gak cerita sama aku Dis,malah kamu pergi," Jawabku
"Gak sempat Vit,eh ya kamu sekarang gimana apa masih kerja di tempat yang dulu kamu ceritakan," Tanya Gladis padaku
"Dulu iya Dis,tapi sekarang aku udah nikah dan aku sedang hamil," Kataku
"Waaahhhh benarkah,kenapa gak undang aku,"Jawabnya
"Gimana mau undang aku udah datang kerumah kamu saat aku lamaran aku mau ajak kamu temani aku tapi rumah kamu sudah kosong sampai aku cari cari bersama calon suami aku saat itu tapi nihil gak ada yang tahu keberadaan kamu," Jelasku
"Hehe maaf ya,eh Vit udah dulu ya itu aku dipanggil ibu lain kali aku telfon lagi,byeee," Teflon dimatikan padahal aku belum selesai bertanya tapi ya sudahlah semoga kapan kapan dia akan hubungi aku lagi,Batinku
"Sayang kamu kenapa kok senyum senyum?" Tanya mas Krisna
"Ini mas teman masa kuliahku yang dulu aku cari cari sama kamu itu sudah ketemu," Jawabku
"Oh iya benarkah sayang,kok bisa darimana sayang?" Balik tanya mas Krisna
"Dari Nur mas adik Nur ternyata dulu satu angkatan sama aku dan aku meminta bantuan dia,kasih tauk mas ternyata orang tuanya tuh bangkrut dan dia pindah," Kataku sedih
"Terus sekarang dia dimana?" Tanyanya
"Katanya seh di kampung mas aku gak tahu mana dia buru buru matiin katanya sibuk," Jawabku
"Ya sudah tunggu saja kalau gak repot pasti hubungi kamu lagi," Mas Krisna merangkulku
"Ih mas ngapain seh peluk peluk geli tauk," Ucapku
"Mas kangen sayang udah boleh kan?" Bisiknya di telingaku
"Iihhh mass gak sabaran banget," Ucapku
"Habisnya kamu makin seksi,mas makin bergairah lihat kamu," Mas Krisna langsung mencium dan melumat bibirku hingga terjadilah perang panas diranjang ku.
"Sayang apa sakit?" Tanya suamiku saat kami baru saja selesai melakukan ibadah pasutri
"Enggak kok mas,mas maafin aku ya gak bisa kaya seperti biasanya," Aku merasa tak enak
"Iya sayang gak apa apa mas tahu ada dedek disini," Kata suamiku
"Makasih sayang kamu gak marah dan kecewa sama aku," Ucapku
"Ya enggak dong sayang,kamu tidur ya kan capek,mas mau buat kopi dulu," Kata mas Krisna
"Aku buatkan dulu ya," Aku akan bangun tapi di tahannya
"Jangan sayang,lebih baik kamu istirahat ya mas enggak apa apa," Mas Krisna kekeh gak mau dan akhirnya aku memilih tidur.
Mas Krisna didapur dia membuat kopi sendiri dan meminumnya disana mungkin gak mau membawa ke kamar takut mengangguku"Vita maafkan mas ya,mas sudah sangat berdosa sama kamu,"Batin mas Krisna
Saat tengah melamun memikirkan nasib pernikahannya tiba tiba ibunya datang melemparkan map berwarna merah pada mas Krisna"Apa apaan ini Krisna?"Tanya mama
"Apa ini ma?" Kaget mas Krisna
"Bisa bisanya kamu menikahi wanita murahan itu hah,apa kamu gak memikirkan bagaimana jika Vita tahu ini semua ,"Bentak mama
"Ma,i ini mama dapat darimana?" Tanya mas Krisna gagap tak menyangka rahasia yang dia tutupi akhirnya ada yang tahu dan itu mamanya sendiri
"Gak perlu tahu dari mana?ceraikan dia Krisna mama gak mau tahu menantu mama hanya Vita gak ada yang lain," Jelas mama
"Ma ampuni Krisna,ampuni Krisna ini bukan mau Krisna,Krisna terpaksa ma karena gadis itu hamil anak Krisna," Jawab Krisna sambil berlutut
Plaaaaak sebuah tamparan mendarat di pipinya"Bisa bisanya kamu melakukan itu Krisna,kurang apa Vita hah kurang apa,"Teriak mama membuatku terkejut dan bangun
"Itu siapa yang berteriak ya," Kataku
"Hussstttt ma jangan teriak Vita tidur ma,kasihan dia," Kata mas Krisna
Aku lalu bangun dan keluar seperti ada orang bertengkar siapa makanya aku keluar untuk melihat siapa itu"Loh mama kok malam malam kesini ada apa?"Tanyaku terkejut karena mama ada disini
"Sayang maaf ya mama ganggu kamu tidur ya sayang?" Balik tanya mama
"Enggak kok ma,mama sama mas Krisna berantem ya?" Tanyaku
"Enggak kok sayang mama hanya kesal sama suami kamu karena gak becus ngurus perusahaan sampai sampai ada maling masuk," Jawab mama
"Loh kok bisa ma,terus apa yang diambil ma?" Tanyaku lagi
"Belum sempat sayang karena mama dan papa sudah lebih dulu datang," Jelas mama sambil melirik ke arah mas Krisna dan sepertinya mas Krisna takut.
"Ya syukur lah ma kalau belum sempat,mama tidur disini kan?" Tanyaku lagi
"Enggak sayang mama hanya mengantar berkas saja,kamu lanjut istirahat ya kasihan calon cucu mama kalau banyak begadang," Jawab mama.
"Iya ma,mama hati hati ya,"Pesanku
"Iya sayang," Mama lalu pergi begitu saja tanpa berpamitan sama mas Krisna.
Mungkin emang ada sesuatu diantara mereka tetapi aku belum berani bertanya,biarkan saja dulu keduanya saling intropeksi diri dan mengakui kesalahan masing masing.Aku pun tak bertanya pada mas Krisna aku lalu mengajaknya untuk beristirahat kembali.
