NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Duda

Terpaksa Menikahi Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Romansa
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aylop

Karena kejadian di malam itu, Malika Zahra terpaksa harus menikah dengan pria yang tidak dicintainya.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan bocah bau kencur!" gerutu seorang pria.

"Argh! kenapa aku harus menikah dengan pak tua!" Lika membalas gerutuan pria itu. "Sudah tua, duda, bau tanah, hidup lagi!"

"Malik! mulutmu itu!"

"Namaku Lika, bukan Malik!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aylop, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mendadak Ciut

Sore menjelang, Lika sudah pulang bekerja dan kini berada di dalam bus yang akan membawanya pulang.

Sepanjang perjalanan, Lika terus menggerutu. Si Ratna, teman laknatnya itu tiada informasi sama sekali di mana keberadaannya. Bahkan teman yang lain juga tidak ada yang tahu. Ratna kini hilang bagai ditelan bumi.

Harapan Lika sih, hilang selamanya saja dan jangan muncul lagi ke peredaran.

Lika turun dari bus dan menekan ponselnya. Dari halte menuju rumah, ia akan naik ojek. Untuk jalan kaki lumayan jauh.

'Mahal juga naik ojek!' batin Lika. Pengeluarannya hari ini lumayan juga. Tadi pagi naik ojek sampai halte, pulang pun juga begitu.

Lika memanyunkan bibirnya, jika tiap hari seperti ini sama saja berat di ongkos.

Tapi wanita itu ingat kartu atm yang diberikan Evan.

'Berapa sih isinya?' pikirnya mendadak penasaran. Mungkin ia akan memakai itu untuk ongkos pergi dan pulang kerja.

Ini kan salah pak tua itu yang pindah rumah jauh dari halte bus. Jadi ia akan pakai uangnya saja.

Ojek kini berhenti di depan rumah dan Lika membayar ongkosnya.

Wanita itu melihat tidak ada mobil di teras rumah.

Tok,

Tok,

Tok,

"Om, buka!" Lika mengetuk-ketuk pintu rumah.

Tapi percuma, pintu tidak terbuka. Di rumah sepertinya tidak ada orang. Pak tua itu pergi.

Lika ingin menelepon Evan, tapi ia tidak punya nomor ponselnya. Mereka tidak ada bertukar nomor.

Sambil menunggu Lika sebentar duduk, lalu berdiri, berjongkok, berolah raga sejenak, duduk lagi, tapi tidak ada kepulangan Evan sama sekali.

Hari sudah gelap dan pria itu belum muncul juga. Apa Evan pulang ke apartemen?

Lika jadi menebak begitu, pak tua itu pasti pulang ke sana. Mau menyusul ke sana, takut bertemu David.

Mau pulang ke rumah orang tuanya, ia juga tidak berani datang sendiri.

Kini ia sudah menikah, jika pulang dan mereka bertanya di mana pak tua itu, apa yang akan dijawabnya?

Lika juga takut pada ayahnya, walaupun sebenarnya rindu ingin bertemu keluarganya.

"Tunggu sebentar lagi lah." gumam Lika. Ia akan menunggu pak tua menyebalkan itu sampai pukul 9.

Jika selama itu pak tua menyebalkan itu tidak muncul juga, maka ia dengan terpaksa akan pulang ke rumah orang tuanya.

Lika menyandar di tembok. Perlahan ia mulai mengantuk dan lama kelamaan berbaring di teras.

"Pak tua itu ke mana sih?" mata Lika mulai sayup dan tidak lama tertutup.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Tepat hampir pukul 12 malam, Evan baru sampai rumah. Ia tadi cari angin sebentar, sejenak menenangkan diri.

"Malik belum pulang?" ucapnya pelan. Rumahnya gelap sekali.

Mungkin saja Lika pulang ke rumah orang tuanya. Menurut Evan begitu.

Evan akan berjalan membuka pintu dan tiba-tiba,

"Aduh!" teriak seseorang di kakinya. Evan memijak sesuatu.

Evan menyalakan senter dari ponselnya dan melihat ternyata itu Malik.

"Astaga, kamu ngapain tidur di luar?" tanya Evan bingung. Apa bocil itu takut di rumah sendirian? Jadi menunggunya di teras.

"Aku nunggui om tahu!" jawab Lika dengan mode sinisnya. Ia bangkit seraya meraih ponsel dan melihat waktu yang sudah menunjukkan tengah malam.

"Ngapain kamu nunggui aku?"

"Untuk masuk lah, om!"

"Ya masuk saja, kenapa harus menungguku?!"

Lika membuang nafasnya dengan kasar. Pak tua itu membuat silap saja. Sepertinya mau cari ribut.

"Bagaimana aku mau masuk, aku tidak punya kunci rumah tahu!" nadanya mulai naik satu oktaf.

Seharusnya Evan memberinya kunci juga, jadi ia tidak menunggu selama ini.

Evan juga baru ingat, jika ia belum memberikan kunci pada si Malik.

"Aku menunggu dari sore loh, om!" masih dengan mode juteknya. Ia menunggu seperti orang bodoh. Sampai ketiduran di teras.

"Kamu kan bisa meneleponku. Kok bodoh sih!"

"Bo-bodoh kata, om?" Lika kesal mendengar kata itu. Ia pun menginjak kaki Evan melampiaskan kekesalannya.

Evan meringis kesakitan.

"Bagaimana aku bisa meneleponmu, aku tidak punya nomor ponselmu!" ucap Lika dengan nada emosi. Ia meniup poni rambutnya berkali-kali.

Pak tua itu pun baru ingat. Mereka sama sekali tidak ada bertukar nomor ponsel.

"Pak tua, cepat buka pintunya!" pinta Lika. Ia sudah kedinginan. Udara malam berhembus kencang, sepertinya malam ini akan hujan.

Evan melihat dengan tatapan setajam silet. Seenaknya si Malik menyuruh dan berkata dengan nada tinggi. Merasa bocah kematian itu makin lama makin kurang ajar.

"Lelet banget sih!" Lika merampas kunci rumah dan membuka pintu.

Begitu pintu terbuka, Lika langsung masuk dan menutup pintu kamarnya dengan kuat.

Bugh, suaranya begitu menggema.

"Astaga, apa dia mau menghancurkan rumah ini?!" Evan mengatur nafasnya. Si Malik bikin emosi saja.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Lika mondar mandir di kamar seraya mengatur napas dan emosinya. Ia tidak tahan dengan Evan. Pak tua itu pasti sengaja sekali tidak memberinya kunci.

Pasti pak tua itu membalasnya karena ia tidak jadi hamil. Pasti Evan marah perihal itu, lalu membalasnya seperti ini.

'Aku akan buat perhitungan!' batin Lika. Ia tidak mau dijajah pria tua itu.

Lika keluar dari kamar dan melihat pak tua itu sedang di dapur.

"Om!" panggil Lika.

Evan yang sedang minum menoleh. "Ada apa?" tanyanya setelah memasukkan kembali botol ke dalam lemari es.

Lika berjalan menghampiri. Sorot matanya sangat tajam. Ia akan menumpahkan semua unek- unek yang dipendamnya. Akan ia luapkan malam ini.

"Apa?" tanya Evan dengan sorot mata yang sama tajamnya. Si bocil kematian itu mau mengintimidasinya, oh tidak bisa!

"Aku -"

Duarrr, suara petir pun menggelegar.

"Om Evan!" Lika terkejut bukan main mendengar suara petir seperti itu dan refleks memeluk tubuh di hadapannya.

"Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku, Malik!" Evan tidak nyaman dengan posisi seperti ini.

Duarrrr, petir kembali menggelegar.

Lika makin mengeratkan pelukannya. Emosinya yang menggebu-gebu mendadak ciut. Ia takut sekali sekarang.

"Lepaskan aku, sudah tidak apa!" Evan berusaha melepaskan pelukan Lika.

Jujur saja ia ingin tertawa melihat wajah bocil kematian itu berwajah pucat pasih. Si Malik benar-benar ketakutan. Dan,

Air mata Lika jatuh. Sangking takutnya ia jadi menangis.

Evan menggeleng melihat wanita di hadapannya. Memanglah bocah, dengar petir saja nangis.

"Kembali ke kamarmu!" pinta Evan. Sudah jam 12 lewat.

Lika menggeleng, mana berani ia ke kamar. Di luar hujan deras dan suara petir masih bersahut-sahutan meski suaranya tidak sebesar yang tadi. Tapi tetap saja ia takut jika tiba-tiba suara menggelegar itu terdengar lagi.

"Om," panggil Lika.

"Apa?" tanya Evan. Masih dengan nada sinisnya.

"Malam ini kita tidur bersama ya."

Dan Evan,

Huk,

Uhuk,

.

.

.

1
Tri Misyani
lama bgt updatenya tor?
ifha latifa
Ceraikan saja Van, dan jangan lupa jujur sejujur jujurnya sama orangtuanya si malik biar dia tahu rasa, ngga bakalan nemu lagi cowok tajir tampan tulus kaya evan, biar si malik menyesal se nyesal nyesalnya pokoknya.
koq aki gemes banget ya 🤣🤣🤣🫣
Miss Typo
Lika akan menyesal karna sikapnya gitu dengan Evan
Lanjar Lestari
Lama"capek juga Om Evan sm kelakuan Malik yg cuek dan selalu minta cerai setelah resepsi,apalg Evan sdh perhatian dan berjuang berusaha mencintai Malik abaikan,capek juga dan menyerah juga Om Evan.
Miss Typo
pinter Evan terus berjuang meluluhkan hati sang istri, Malik sebenarnya dah berdebar saat Evan kayak gitu, tapi masih menyangkal trs masih pada pendiriannya pingin cerai.
semangat Om Evan membuat Lika cinta sama kamu 😁
Lanjar Lestari
Malik ternyata bertemu suami,masih mager km.Malik eh Om Evan bilang aja sama mertuamu biar g jd minta cerai malik takut kan
den
aaa update donk thor, makin seru nih😭🙏
Miss Typo
pasti cowok tuh yg menghampiri Lika, kapan Malik akan sadar dan mau menerima Evan. apa harus sakit hati dulu karena Evan menyerah gitu hemm
Lanjar Lestari
dasar Malik sok jual mahal sm suami di kirimin makanan kue mau juga malah dimakan dasar gadis labil,Evan semangat.
Miss Typo
kok aku berharap Evan jujur semuanya tentang Lika, dan Lika suatu saat akan menyesal
Lanjar Lestari
jujur aja Evan sm mertuamu pasti Malik juga g mau sm km habis resepsi minta cerai malik keras kepala masih labil istri mu Evan g usah
bohong pasti akan km tutup kebohongan yg lain akan sikap Malik g akan dewasa" malik.
Miss Typo
Malika oh Malika, kamu kira jadi janda itu enak apa? banyak gunjingan dan kain sebagainya, dah enak punya suami kayak Evan kaya perhatian walaupun kadang galak 😁
Lanjar Lestari
Malik Malik tetap mau cerai setelah resepsi ya bilang aja sm ortu mu dan mertuamu aja Malik ingin jd Janda krn Malik kira jd Janda enak,mending jujur aja ke ortu mu Om Evan kl Malik minta cerai setelah resepsi itu keinginan Malik bilang gitu aja zombie Evan s. mertuamu biar Malik di marahin ortunya .
umatin khuin
owalah Malik Malik...wong ko pingin dadi ron*do piye to...om evan ws baik ganteng tajir kurang opo mneh
Lanjar Lestari
Bagus Om Evan bogem mentah terus Boni si tukang tipu,eh malik br sekarang km marah sm Boni semoga cepat jatuh cinta malik sm Om Evan dan bucin deh.
Miss Typo
hahaha ayo Om Evan lanjutkan tonjokkanmu ke Bonita itu, tapi pasti dicegah pak polisi 🤣
Lanjar Lestari
harusnya bersyukur km punya suami baik Om Evan malah marah" g jelas Boni aja di 5angisi yg sdh menipumu dan banyak wanita yg sdh ditipu kurang sabar apa lagi coba Om Evan ,nyeselkan Malik akhirnya setelah th Bonimu penipu unggul nangis aja lah sana,cm boni ditangani.
Miss Typo
terus bersabar ya Evan, berikan kasih sayang dan perhatian ke Lika, pasti nanti juga luluh apalagi dah kecewa dgn Boni
Fitrian Delli
jgn byk rasan iklan tulah jd lah 5 detik dasar goblok mn seru vaca novel byk iklan
Fitrian Delli
mampus lo senjata makan tuan ,karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!