Kalian tahu bagaimana rasanya ketika kita dijadikan korban hanya untuk sebuah tujuan licik??
Itulah yang dirasakan oleh Karina, gadis baik dan cantik yang dijadikan tumbal untuk menikahi pria idiot namun kaya raya. Tak satupun saudari karina yang mau menikah dengan tuan muda itu sampai keputusan sang ayah dimana Karina si bungsu yang harus menikahinya demi mencegah kebangkrutan perusahaan mereka. Namun siapa sangka sebuah kebenaran terbongkar sehingga membuat kehidupan karina dan keluarga liciknya berubah.
Penasaran dengan kisah nya???
Jangan lupa like, komen dan vote ya 😊
Follow Instagram aku @Alfianaaa05_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keluarga Mertua
Keesokan harinya karin bangun pagi pagi sekali, ia menoleh ke samping memastikan apakah Jay tidur bersamanya seperti biasa atau tidak, dan tentu saja jawabannya tidak.
"Jay, entah sampai kapan kamu akan membenciku tapi aku janji akan merubah sebuah anggapan mu padaku menjadi lebih baik. Aku akan menjadi istri yang sangat berbakti pada suaminya karena aku mencintaimu jay, hanya kamu yang aku punya di dunia ini" Gumam karin menatap sinar matahari.
Karin menitihkan air matanya, sejenak memejamkan mata berusaha menerima semua yang saat ini ia rasakan. Kaki kanan turun dari ranjang disusul kaki kirinya, karin berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum memulai aktivitas paginya.
Setelah 20 menit melakukan ritual mandinya, karin keluar dengan hanya menggunakan lilitan handuk yang menutupi bagian dada sampai paha saja.
Ketika sedang memilih baju tiba tiba pintu kamarnya terbuka membuat karin yang baru saja melorotkan handuknya dibuat terkejut.
"Aaaaaa" Teriak karin histeris ketika Jay tiba tiba membuka pintu kamarnya.
"Berisik!!!" Kesal Jay menutup matanya rapat.
Brakk
Suara keras itu membuat karin menghela nafasnya karena jay sudah pergi. Astaga apa aku sudah tidak gadis lagi karena Jay sudah melihat tubuhku??.
"Tapi kami tidak melakukan hubungan suami istri, bagaimana bisa disebut tidak gadis lagi" Gumam karin frustasi.
"Aghhh bodoh sekali kau karin" Gerutu karin mengacak acak rambut basahnya.
Sementara Jay segara pergi ke meja makan, sungguh perasaannya saat ini sedang sangat gugup dengan apa yang ia lihat tadi. Bukan Jay namanya jika tidak bisa menyembunyikan ekspresi keterkejutannya.
"Tuan muda, anda baik-baik saja?" Tanya kemal yang sedang asik dengan laptop namun tetap menyadari gelagat bosnya itu.
"Ya, memang aku kenapa?" Tanya Jay balik seraya menarik kerah bajunya.
"Baiklah tuan, silahkan dimakan" Tutur kemal.
"Aku ingin makan masakan wanita itu" Ucap jay terdengar seperti sebuah perintah.
"Baiklah tuan, saya akan sampaikan kepada nona" Ucap pak ratim izin memanggil karin.
***
Karin memasak ayam goreng dan sayur bayam, semua masakannya terlihat begitu lezat sehingga membuat siapapun akan tergiur melihatnya.
"Ini tuan muda" Ucap karin memberikan piring nasi dan lauk pauk.
Tanpa menjawab pertanyaan karin, Jay mengambil sendok dan garpu kemudian melahap makanan yang sudah disajikan Istrinya itu.
Ahh semoga tidak ada bom Hiroshima disini.
Tidak ada tanggapan apapun dari Jay,karin mengelus dada merasa aman karena Jay tidak protes padanya namun..,
"Cuihhh, makanan apa ini" Sentak Jay melepehkan makanan yang sudah ada dimulut nya.
"Tuan anda baik baik saja?" Tanya pak ratim.
"Kau mau membuatku penyakitan dengan memasak makanan asin ini" Teriak Jay membuat karin sedikit bingung dan takut.
"Tapi tuan saya sudah mencicipinya tadi, dan...," Belum sempat gadis itu menjelaskan, Jay lagi lagi memotong ucapan nya seperti biasa.
"Habiskan" Tekan Jay menunjuk makanan sisa nya.
"Tuan anda...," Pak ratim ingin membela karin namun dia ingat hanya seorang pelayan dirumah.
"Jika kau membelanya, ikut habiskan ini bersamanya" Potong Jay melirik tajam pak ratim.
"Maaf tuan" Pak ratim menundukkan kepalanya tidak berani menatap bos nya itu.
"Kemal, ayo" Ajak Jay berjalan keluar rumah lebih dulu disusul oleh kemal.
"Nona, saya permisi" Ucap pak ratim pamit pergi.
"Iya pak" Balas karin mengangguk.
Karin duduk dimana Jay tadi duduk, ia menatap makanan bekas jay dengan senyuman. Tangan kanannya mengambil sendok dan mulai menyuap nasi ke dalam mulutnya dengan pelan.
"Bukankah ini namanya ciuman" Gumam karin menatap sendok yang ia gunakan sama dengan yang Jay gunakan sebelumnya.
Sementara itu Jay dan kemal pergi ke suatu tempat dimana mereka sudah membuat janji sebelumnya. Perasaan Jay sungguh saat ini sudah tidak sabar untuk mendatangi orang-orang yang masuk dalam daftarnya.
"Kemal percepat" Ucap Jay datar.
"Baik tuan" Kemal menaikan kecepatannya menjadi 80 Km/jam.
Karena jalanan yang cukup sepi pengendara dan kecepatan tinggi, dalam waktu 1 jam Jay sampai di sebuah rumah bercat gold sedang berdiri kokoh di depannya.
"Silahkan tuah" Kemal mempersilahkan tuan nya untuk masuk lebih dulu ke dalam bangunan mewah itu.
"Huftttt tak sabar untuk bermain-main dengan keluarga ini" Gumam Jay tertawa puas.
Kemal mendorong pintu kayu berdesain mewah itu pelan, membiarkan Jay untuk masuk kedalam ruangan luas dan gelap itu.
Cetek
"Hallo???"Sapa jay melambaikan tangannya pada keempat orang yang sedang duduk sambil menunduk di depannya.
"Apa kabar??" Tanya Jay duduk di sofa tunggal depan keempat orang tersebut. "Bagaimana kabar kalian?' Tanya Jay lagi memangku kaki kanannya di kaki kiri.
"Jay, maafkan kami" Ucap adijaya gemetar.
"APA?!!!" Teriak jay menajamkan pendengarannya. "Coba ulangi" Ucap jay menaikan alisnya membentuk ekspresi wajah devil.
"Maafkan kami" Ulang adijaya dengan suara yang bergetar.
"Hahahaha, kalian semua dengar perkataan pria ini?" Tawa Jay menggelegar diakhiri dengan menunjuk adijaya. "Dia meminta maaf setelah apa yang telah dilakukan" Sambung Jay tajam.
"Jay, kami mohon maafkan kami" Ucap rahma ikut membuka suara.
" 'Ganteng sih tapi sayang, idiot hahahha' Kau ingat ucapan itu?" Tanya Jay mengulangi perkataan yang dulu Rahma sering katakan.
"Dimana mulut yang sering menghinaku dulu hah? dimana?" Tanya Jay.
"Jay, kami adalah keluarga mertuamu. Tidak pantas kau bersikap seperti ini" Ucap monic menatap Jay membuat Jay membalas tatapannya.
"Mertua? gadis mana yang aku nikahi sampai kau bisa menjadi mertuaku hmmm?" Tanya jay menekuk kedua alisnya.
"Karin, dia adalah istrimu Jay otomatis kami adalah mertuamu" Jawab Monic.
"Ahhh iya aku melupakan gadis licik itu, gadis itu bukanlah istriku tapi pelayan dirumahku" Tutur jay membelakangi keluarga adijaya.
Keempat manusia itu sontak saling pandang mendengar penuturan yang baru saja terlontar dari mulut Jay, apa kesalahan karin sampai pria ini menjadikannya pelayan dirumah suaminya sendiri.
ANEH GAK SIH?? KARIN GAK SALAH APA APA TAPI TETAP DI SALAHKAN SAMA JAY???
KIRA KIRA ADA MISTERI APA???
BERSAMBUNG.......