NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Mendadak Nikah : Jodohku Ternyata Seberang Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cintapertama
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: F.A queen

Sagala terkejut bukan main saat tetangga depan rumah datang menemuinya dan memintanya untuk menikah dengan putri mereka secepatnya. Permintaan itu bukan tanpa alasan.

Sagala mendadak pusing. Pasalnya, putri tetangga depan rumah adalah bocil manja yang baru lulus SMA. Gadis cerewet yang sering mengganggunya.

Ikuti kisah mereka ya. Ketika abang adek jadi suami istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F.A queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baginya

Annisa membawa es sirup ke taman belakang, beserta satu piring buah. Ia meletakkan semuanya di meja di antara kursi taman.

Sagala menyusulnya beberapa saat. Ia baru keluar dari dalam rumah dengan rambut sedikit basah, bekas mandi. Pria itu duduk di kursi taman, tepat di depan Annisa yang sedang melipat pakaian.

"Kamu habis nyuci?" tanyanya, memperhatikan tumpukan baju yang mulai rapi di pangkuan Annisa.

Annisa mengangguk pelan. "Iya, tadi pagi," jawabnya dengan senyum kecil. Ia tetap fokus pada lipatan terakhir. "Tapi maaf, aku nggak nyuciin baju abang. Aku nggak tau baju kotor abang ada di mana."

"Lain kali nggak usah nyuci," ujar Sagala. Ia memandang Annisa sebentar sebelum melanjutkan, "Baju kotor nanti abang bawa ke laundry."

Annisa terdiam sejenak. Sempat bingung, tapi akhirnya mengangguk pelan. "Baik, Bang," jawabnya.

Sagala menyesap es sirup yang segar. "Makasih ya," katanya.

"Makasih untuk apa?"

"Nih..." Sagala mengangkat sedikit gelas es sirupnya.

Annisa tersenyum. "Sama-sama, Bang. Aku seneng kalau abang suka."

"Udah sholat?" Tanya Sagala setelahnya. Dia memakan potongan buah.

"Lagi libur," jawab Annisa pelan, sedikit malu.

"Oh." Sagala mengangguk. "Nanti ikut Abang ke rumah Pak RT."

Mata Annisa melebar. Dia deg-degan denger kata Pak RT. "Ngapain, Bang?" Tanyanya setengah panik.

"Laporan."

Laporan? Annisa makin panik. "Aku nggak bikin salah kan?"

Sagala menatapnya lalu menggeleng.

"Enggak. Kita laporan ke RT biar nggak ada fitnah," jelas Sagala dengan sabar. Annisa mengangguk-angguk paham.

"Seharian ngapain aja?" tanya Sagala. Dia menyesap minumannya lagi.

"Rebahan, scroll tiktok, nonton film, scroll ig, makan, ngemil dah gitu aja. Oh tadi ada tukang bakso lewat, tadinya pengen beli tapi enggak jadi," cerita Annisa penuh semangat.

"Kenapa enggak jadi?"

"Malu, hehehe." Annisa nyengir.

"Kenapa malu?"

"Ya pokoknya malu. Kan aku nggak kenal sama orang sini, Bang. Trus tadi di luar ada banyak ibu-ibu dan mbak-mbak. Aku malu lah."

Sagala mengambil nafasnya dalam. Ya, benar kata Pak Maul, kalau dia harus segera lapor ke Pak RT lalu perlahan mengenalkan Nisa pada tetangga sebelah.

"Mau ganti baju atau langsung ikut Abang ke Pak Rt?"

"Sekarang?"

Sagala mengangguk. "Iya. Nanti lansung setelah abang sholat."

"Umm ... ganti baju dulu deh."

"Kamu ganti baju, abang sholat dulu."

"Oke."

🌱🌱

Tepat saat Sagala melipat sajadah, ada panggilan masuk di ponselnya. Dari Pak Suprap.

"Assalamu'alaikum, Pak," ucap Sagala begitu ia menerima panggilan. Ia berpikir jika mungkin Annisa sudah berbicara pada kedua orang tuanya tentang kuliah itu.

"Wa'alaikumussalam, Gal," jawab Pak Suprap. "Maaf kalau bapak ganggu."

"Tidak, Pak. Silahkan."

"Begini, bapak habis dari rumah Pak lurah, mengurus dispensasi nikah untuk Annisa. Jadi, meskipun umur Annisa belum memenuhi persyaratan, kalian bisa mendapatkan buku nikah sah. Besok rencana bapak akan datang ke pengadilan agama untuk mengurus dispensasi itu. Bagaimana menurutmu, Gal?"

Sagala terdiam. Mengambil nafas dalam, lalu menjawab, "Pak, antara saya dan Nisa masih saling mengenal satu sama lain. Bukan hanya sebatas dia adalah anak kecil yang sering saya gendong dulu tapi lebih dari itu. Pernikahan kami terlalu mendadak, kami masih sama-sama memahami ini. Jadi mungkin biarkan kami saling mengenal satu sama lain dulu. Masalah buku nikah, enggak apa-apa diurus nanti, setelah kami sama-sama siap."

"Baiklah jika begitu, Gal."

Panggilan berakhir. Sagala memasukkan ponselnya ke dalam saku.

Dalam hatinya, ia tahu betul bahwa semua ini terlalu cepat, terlalu mendadak. Bukan karena ia tidak menerima Annisa sebagai istrinya, tapi karena ia merasa belum cukup mengenalnya sebagai pasangan hidup.

Baginya, yang terpenting bukan sekadar memiliki buku nikah atau legalitas di atas kertas. Sagala ingin memastikan bahwa Annisa dan juga dirinya memahami arti dari sebuah pernikahan, dan ia ingin punya waktu untuk bertumbuh bersama gadis itu, pelan-pelan, tanpa paksaan. Usia Annisa yang masih sangat muda, juga menjadi alasan kuat untuk menunda pengesahan itu. Ia takut Annisa hanya menurut, bukan memilih dengan kesadaran penuh.

Karena itu, Sagala memilih menjawab dengan hati-hati. Ia tidak ingin melukai perasaan Pak Suprap, tapi ia juga ingin menghormati perjalanan yang ia dan Annisa jalani bersama.

Baginya, rumah tangga bukan tentang cepat-cepat sah di mata negara, melainkan sah di hati masing-masing. Dan untuk itu, waktu adalah sahabat terpenting.

Dia bahkan memberi kebebasan penuh pada hati Annisa, karena ia yakin, gadis itu pun tak pernah menginginkannya. Ya, bagaimana mungkin seorang gadis kecil bisa menyukai dirinya yang terlalu tua ini.

Sagala tahu pernikahan ini terjadi karena keadaan, bukan pilihan. Ia tak punya hak menuntut cinta dari seseorang yang mungkin diam-diam berharap bersama pria lain, dan bukan bersamanya.

Sagala keluar dari kamar dan langsung menemukan Annisa yang duduk di sofa depan TV.

Ia menatapnya. Sagala tahu pernikahan ini bukan atas dasar cinta. Itu sebabnya ia tak pernah melarang jika kelak Annisa jatuh cinta pada orang lain. Baginya, cukup jika mereka saling menghormati sampai waktu menentukan arah masing-masing.

"Ayo," ajaknya.

Annisa menoleh sebentar lalu mematikan televisi dan segera berdiri dari duduknya.

"Ke rumah Pak RTnya, pakai mobil kan ya, Bang?" Tanyanya rendah, lalu melanjutkan alasannya, "aku malu kalau dilihatin tetangga."

Sagala mengangguk. "Iya."

🌱🌱🌱

Di rumah Pak RT.

Sagala memberitahu maksud kedatangannya dan juga mengatakan jika mereka baru menikah siri disertai bukti dari kelurahan desa tempat tinggalnya.

"Nikah siri?" Pak RT mengerutkan kening. Bertanya untuk menegaskan.

"Benar," jawab Sagala. Sementara Annisa duduk diam, menunduk di sampingnya.

Sagala melanjutkan penjelasannya, “Karena beberapa alasan, kami belum bisa mengurus pernikahan resmi, Pak. Jadi maksud kedatangan kami kesini, kami tidak ingin ada fitnah kalau warga melihat kami tinggal bersama. Jadi kami datang untuk laporan kepada bapak, supaya tidak timbul salah paham di lingkungan.”

Pak RT terdiam sejenak, lalu mengangguk pelan, mulai memahami situasinya. “Begitu, ya… Baiklah, saya akan bantu sampaikan di pertemuan warga nanti agar tak ada salah paham. Semoga niat baik kalian diberkahi.”

Sagala membalas dengan senyum tipis, “Aamiin. Terima kasih, Pak.”

Setelah laporan dari rumah ketua RT. Mobil melaju ke luar dari area perumahan.

"Mau makan apa?" tanya Sagala sambil tetap fokus menyetir.

Annisa menoleh ke samping, matanya menyapu deretan ruko yang berjejer rapi di sepanjang jalan.

"Emm... apa aja. Aku ikut Abang," jawabnya.

Sagala mengangguk, lalu membawa mobilnya ke sebuah kafe tenang di pusat kota selatan.

Bangunannya tampak sederhana dari luar, tapi begitu masuk, suasana langsung berubah hangat. Ruangannya luas, meja-meja tersusun rapi dengan jarak yang nyaman, lampu kekuningan memberi kesan damai.

🌱🌱🌱

1
liez21🌸
hemmmm...jadi kaya kelinci imut🥰dan beruang kutub😁😁😁🥰💗💗💗💗
liez21🌸
cuanki kan ya Nis ya....😁😁😁😁sama aku juga dulu mikir...baso apaan itu😄😄😄dikira makanan korea😄😄😄
tau ach
suami terlihat sangat tampan itu ketika baru habis mandi, ketika bantu pekerjaan di rumah,dan yg paling terlihat tampan ketika baru gajian.
Jetri
makin cinta ga tuh si Nisa,,,
tau ach
keselek🤣🤣🤣🤣
tau ach
minta jajan nya jangan kinder Joy atau seblak.
tau ach
saingan nya Rania yg full perhatian,berat dek ....
tau ach
aduh...di bilang bocah, semoga secepatnya berganti jadi sayang,beb..
tau ach
kalau tidur peluk boneka, padahal lebih seru peluk Abang,lebih nyaman,anget dan bisa bergerak
tau ach: bisa bergerak sendiri terutama di pagi hari🤣
total 3 replies
tau ach
harus diperjelas ditunda dulu punya momongan nya bukan di tunda proses pembuatannya.
liez21🌸
bocil nih pinter banget bikin plesetan hati😍😍😍😍
liez21🌸
Nis..ayo bikin sarapqn Nis
😁😁😁
liez21🌸
bocil..tapi kalo ilang..ngangenin lo bang😁😁😁😁
liez21🌸
yaelah bang...istri jauh2 di nawa dari kampung kejakarta malah lupa di beri makan😁😁😁
Momogi
baper aku wak 😍 si sabar dan si ngeyelan 🤣 dah cocoook. jangan pisah ya kalian. semoga abang g ada pikiran buat ngelepas nisa. jangan ngerasa terllu tua buat nisa ya bang
liez21🌸
niat yang dirumah bikinin sarapan😁😁malah kesiangan, yang ada malah ramuan dari rekan kerja cmiww😁😁diminum ngak nih..😁🥰
liez21🌸
tengah malam lihat yang habis mandi😁🥰🥰🥰seger kan bang😄😄😁😁🥰
liez21🌸
🥰🥰🥰🥰bocil...bocil...tapi gemesin kan😁😁🥰🥰🥰
liez21🌸
ikut abang Nis😍😍😍😍
Astri
Nisa ternyata aslinya dewasa ya,cuma sama Abang aja manjah manjah sayangNya 😍
tiati lho bang gala nanti kalo Nisa gak manja lagi ke Abang,Abang yg kelimpungan lho🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!