"Tolong, lepaskan aku Anthonio. Kau tak seharusnya ada disini." Maria Ozawa
"Tidak, sampai kapanpun aku tak akan melepaskan mu. Aku tak akan membiarkan mu terluka lagi, Maria." Anthonio Vanders
"Apa yang mereka lakukan di dalam sana?" Marimar Ozawa
Tujuh tahun lamanya menikah, namun tak membuat hati Anthonio tergerak sama sekali. Bahkan hanya sekedar membuka hati pun, tak dapat lelaki itu lakukan. Hatinya benar-benar membeku, menciptakan sikap dinginnya yang kian meledak. Sementara Marimar yang sangat mencintai suaminya, Anthonio. Merasa lelah tatkala mendengar sebuah fakta yang begitu menusuk hatinya.
Lantas, fakta seperti apakah yang membuat sikap Marimar berubah tak hangat seperti dulu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagitarius28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hati Yang Hancur
"Kau ... kau melihatnya kan Luis. Ibu dan anak ini sedang menertawakanku. Dua puluh tahun yang lalu, wanita ini telah merampas kebahagiaanku dan menghancurkan rumah tanggaku. Dan sekarang anaknya, dia telah merebut kebahagiaan anak kita Luis." Nyonya Ozawa menatap tajam pada sebuah pigura besar di hadapannya. Dimana di dalamnya terdapat foto suaminya, dirinya dan juga Marimar kecil.
Tiba-tiba bayangan Maria dan Mommy nya pun terngiang dalam pikirannya, terlihat jelas bahwa anak dan Ibu itu sedang menertawakannya. Seolah keduanya tengah menertawakan kebodohan dan kekalahan Nyonya Ozawa. Jelas saja membuat Nyonya Ozawa murka dan emosinya pun meledak seketika.
Sungguh Nyonya Ozawa masih belum terima dengan fakta dimana Marimar yang akan menggugat cerai Anthonio. Tentu, hal itu membuat Nyonya Ozawa kepikiran. Takut hal buruk terjadi pada bisnis dan perusahaan nya, setelah putrinya resmi bercerai dengan Anthonio.
Namun, dia pun tak dapat berbuat apa-apa selain menuruti keinginan putrinya. Dia tak ingin melakukan suatu hal yang akan membuat Marimar kecewa padanya. Selama ini apa yang dia lakukan untuk Marimar pada akhirnya telah membuat putri kesayangannya dalam kesedihan. Tiada kebahagian yang mengiringi langkahnya, meskipun pada faktanya dia telah berhasil membuat Anthonio menikahi Marimar. Tapi, semua itu salah karena dia memaksa seseorang untuk melepaskan cintanya dan terpaksa bersama orang yang tidak dicintainya.
"Kenapa kau lakukan itu padaku Luis? Apa salahku sehingga kau kembali menorehkan luka seperti dua puluh tahun itu yang berusaha ku tutup?" Nyonya Ozawa kembali bergumam sembari menatap pigura besar di hadapannya. Tatapannya tertuju pada foto suaminya yang ada di dalam sana, seolah wanita paruh baya itu berbicara dengan lelaki tersebut.
Seketika ingatannya kembali menerawang, membawanya pada masa lalu yang begitu pahit.
"Oh, ini dasi yang aku suka waktu itu, bukan?" Tampak Luis memakai baju kantor yang telah disiapkan oleh Ozawa, kemudian tangannya terulur mengambil sebuah dasi yang ada di atas ranjang, senada dengan warna kemejanya. Luis melihat sekilas pada Ozawa yang tengah berdiri di sampingnya, kemudian kembali fokus pada dasi yang ada di tangannya dan memakainya.
"Ehem, lihat saja kau menyukainya dan hari ini barang itu sudah ada disini." Sebuah lengkungan indah terbit dari bibir Ozawa, tak hentinya wanita cantik itu tersenyum kala melihat sang suami memakai dasi yang dia belikan khusus untuk suaminya.
"Aku menyukainya, Ozawa. Terima kasih, terima kasih sayang. Kau istri yang baik." Luis pun tersenyum sembari melabuhkan kecupan di kening Ozawa, kemudian beralih pada dasi yang ada di lehernya.
"Maksudmu aku terbaik di dunia ini, bukan?" Ozawa menatap intens Luis yang tengah sibuk memakai dasi di lehernya sembari mengalungkan kedua tangannya di leher Luis. Sementara Luis hanya tersenyum melihat tingkah manja Ozawa padanya.
"Ah, baiklah aku akan buatkan sarapan untukmu." Ozawa melepaskan kedua tangannya, lalu bergegas keluar meninggalkan Luis menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
🥕🥕🥕
"Sayang, aku berangkat dulu ya." Luis beranjak dari tempatnya kemudian mengecup kening Ozawa.
"Ya ... da ...." Ozawa kembali tersenyum, mendongakkan wajahnya menatap Luis.
"Da ...." sahut Luis sembari berjalan mendekati putrinya.
"Da sayang ...." Luis menghampiri Marimar kecil yang tengah menikmati sarapannya dan mencium kening Marimar dengan penuh sayang.
"Daddy, aku mau jalan-jalan." Marimar kecil mendongakkan wajahnya menatap lekat sang Daddy sembari memegang erat dasi Daddy nya.
"Nak, kita bisa pergi besok. Iya kan?" Luis berusaha membujuk putrinya yang begitu antusias ingin pergi jalan-jalan.
"Tidak Daddy, hari ini. Aku mohon Daddy."
"Hei, kau sudah berjanji padanya. Apa kau lupa?" Ozawa menepuk pelan bahu suaminya, mengingatkan bahwa sang suami telah berjanji pada putrinya.
"Apa yang harus aku katakan ... hari ini aku sangat sibuk sekali, Ozawa." Luis beralih menatap Ozawa, berharap sang istri dapat memahami posisinya saat ini.
"Daddy, Daddy ... ayo, aku ingin pergi hari ini. Pokoknya hari ini." Marimar kecil kembali menarik dasi Daddy nya dan membuat Luis beralih menatap Marimar kecil yang masih merengek di hadapannya.
Tak hentinya Marimar kecil terus merengek, meminta Daddy nya untuk menemaninya pergi jalan-jalan malam ini. Sementara Luis tampak bingung melihat putrinya yang sedari tadi memohon padanya.
"Besok ya, sayang. Daddy janji, ok."
"Pergilah! Kalau tidak dia akan terus seperti ini." seru Ozawa sembari mendorong pelan tubuh suaminya.
"Sudahlah, aku akan menjelaskan padanya nanti."
"Daddy berangkat kerja dulu." Luis pun kembali mengecup kening putrinya sambil melepaskan tangan Marimar dari dasi yang menggantung di lehernya. Kemudian bergegas pergi dari hadapan putri kesayangannya.
"Da sayang ...."
"Daddy ...."
"Sudahlah sayang, seharusnya kau jangan marah pada Daddy." Segera mungkin Ozawa beranjak dari tempatnya, lalu duduk di sebelah putrinya. Memeluk tubuh mungil Marimar, berusaha menenangkan putrinya.
"Jangan menangis sayang. Apa kau mau Mommy yang mengajakmu?" tawar Ozawa sembari menatap lekat Marimar kecil.
"Iya, Mom." Marimar kecil mengangguk. Dia begitu antusias ingin berangkat jalan-jalan.
"Ya ... baiklah kita akan pergi. Eum ke wonder world?" ujar Ozawa mengiyakan keinginan Marimar kecil.
"Iya." Senyum lebar terbit dari bibir mungil Marimar kecil.
🥕🥕🥕
"Apa kau senang sayang?" tanya Ozawa pada putrinya yang kini tengah menaiki salah satu wahana yang ada di wonder world, tak lain adalah Columbus yang biasa disebut dengan kapal ayun.
"Kau suka kan?" Kembali Ozawa bertanya pada Marimar kecil yang tengah menikmati wahana tersebut. Sementara Marimar kecil tertawa dengan riang, akhirnya dia bisa jalan-jalan sesuai dengan keinginannya meskipun tidak ada Daddy disisinya.
Terdengar riuh suara jeritan dari beberapa penumpang yang menaiki wahana tersebut, begitu juga dengan Marimar dan Ozawa saat ini. Keduanya begitu menikmati moment malam ini dengan bahagia. Tiba-tiba Marimar kecil tanpa sengaja melihat Daddy nya yang tengah berada di sebuah wahana lain.
"Mommy, Mommy ... lihatlah disana ada Daddy!" tunjuk Marimar kecil ke arah dimana sang Daddy berada.
"Dimana sayang?" tanya Ozawa penasaran, kemudian dia mengikuti tangan Marimar yang terulur ke depan tepat dimana Luis berada.
DEG!
Jantung Ozawa berdetak kencang kala melihat pemandangan yang membuat dadanya begitu sesak. Sakit dan perih, itulah yang kini Ozawa rasakan. Seolah ada batu besar yang menghimpit dadanya. Sungguh Ozawa merasa terkejut dengan apa yang dia lihat saat ini. Dia tak menyangka bila malam ini telah membuat perasaannya hancur berkeping-keping.
"Daddy! Daddy!" teriak Marimar kecil dari atas Columbus. Bola matanya terus menatap ke arah Daddy nya berada.
"Mommy katakan sesuatu ...."
Kedua netra Ozawa menatap tajam pada Luis yang tengah menaiki wahana lain sembari memeluk mesra wanita disampingnya. Luis yang mengetahui hal itu, kemudian melepaskan tangan besarnya dari wanita tersebut. Kini tatapannya masih tertuju pada Ozawa yang masih berada di atas Columbus bersama Marimar kecil.
Rasa takut pun menjalar ke tubuhnya. Luis terdiam mematung dengan bola mata yang terus menatap ke arah Ozawa dan putrinya. Perasaan menyesal pun tiba-tiba menyusup ke relung hati lelaki itu. Menyesal telah membohongi istri dan putrinya.
.
.
.
🥕Bersambung🥕
📌 Mohon terus bantu like, komen, dan votenya yah biar Author makin semangat, terima kasih 😊🙏
d saat sadar gk ada yg nungguin.
semoga mommy mau merawat nya
d lihat dar cara dia khawatir
trus klo soal maria
mungkin merasa bersalah aja.kyak nya ya😁😁😁
biar bahagia sama mommy nya
kasian dia
km msih d beri kesempatan utk memperbaiki dri
semoga dia bisa bahagia dengan caran nya sendri
kyak nya maria sangat sayang sama kaamu juga mama mu mar.terlepas dia anak sp.
dia kan juga gk mau lahir dr rahim siyap🫢😁😁