Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 : King & Queen Drama
Sang pelaku kesalah pahaman ini tidak ada niat untuk menjelaskan apapun pada Nina. Ia malah dengan santai beraktivitas di apartement kekasihnya. Sedangkan Sang pemilik apartement sednag berwajah pucat disamping Nina. Ia mencoba menjelaskan kesalaha pahaman wanita itu padannya. Entah apa yang membuat Nina berpikir seperti itu.
“Sayang, tolong kamu dengarkan aku dulu.” Ucap Shaka yang mencoba meraih tangan wanitannya tapi di tepis dengan mudah. Wanita itu memilih menyalakan TV di depannya. Ia masih tidak menyangka sang kekasihnya lebih tertarik dengan sejenisnya.
“Sayang.”
“kak, apakah kamu sudah bosan dengan dua gunung empuk wanita? Sekarang kamu suka yang padat dibandingkan yang kenyal.” Ucap Nina yang berhasil seorang pria menyemburkan air dari mulutnya. Ia tidak menyangka adik sahabatnya dengan santai berkata fulgar pada sahabatnya.
“Apa maksudmu? Sayang.” Tanya Shaka yang dibuat terkejut dengan perkataan wanitannya. Nina memang tidak pernah berubah. Sikap polos seperti pantat bayi yang selalu ingin dirinya kurung untuknnya. Karena wanita itu terlalu bahaya bila berinteraksi dengan orang-orang. Mungkin mereka akan mencaci maki cara berpikir Nina yang sedikit berbeda.
“Tadi aku melihat kalian saling berpelukan dengan kakak menyandarkan kepala di dada pria itu.” Ucap Nina sambil menunjuk pria di dapur. Kebanggaanya sebagai wanita hancur oleh kekeran pria yang tidur bersama Shaka.
“Nina berhenti bermain-main.” Protes Yuda yang sudah kesal dengan tingkah adik Nico. Sudah cukup kekasihnya yang selalu memancing amarahnya. Seharusnya pasangan pria itu lebih baik. Tapi kenyataan pasangan selalu memiliki karakter yang sama. Shaka dan Nina adalah dua orang yang menyebalkan. Kesalnya yuda tidak memiliki keberaniann untuk marah pada mereka.
“Kak Yuda, jadi Kak Shaka dan Kak Yuda bermain dibelakangku selama ini.” Ucap Nina dengan wajah terkejutnya. Jangan lupa air mata buaya yang sudah jatuh di sudut matanya. Hal itu membuat Shaka panik saat melihat wanitannya menangis. Pria itu mencoba menarik tubuh wanita itu kedalam pelukannya tapi ditolak. Shaka semakin panik saat tahu wanitannya sangat marah. Tatapan tajam pria itu mengarah pada sahabatnya yang sedang menatap keduannya jengah.
“King and Queen Drama. Kalian benar-benar membuatku kesal. Nina, aku tahu kamu sedang berakting. Berhenti membuatku dalam masalah. Pacarmu bisa membunuhku bila kamu terus memainkan peran seperti ini.” Ucap Yuda yang membuat sebuah tawa terlepas begitu saja dari penyebab keonaran hari ini. Siapa lagi kalau bukan Nina adik dari sang Raja bisnis dan dunia bawah.
“hahahahahah.”
“Sayang.” Panggil Shaka yang terkjut saat Nina tiba-tiba tertawa.
“Kekasihmu memang pria bodoh. Beruntungnya dia mempunyai wajah tampan.” Ucap Yuda yang membuat tawa Nina semakin keras berbeda dengan Shaka yang sedang menatapnnya.
“Yuda aku masih suka Nina, aku tahu kamu jomblo karatan tapi jangan menyebarkan penyakit itu padaku.” Ucap Shaka yang membuat Yuda kesal. Sudah cukup tadi malam dirinya direpotkan akibat tingkahnya.
“Cih, aku tidak tertarik orang bodoh sepertimu Shaka. Dasar bodoh.” Ucap Yuda pada sahabatnya itu.
“Kak Shaka sangat manis bila seperti ini.” Ucap Nina yang diakhiri sebuah kecupan di papi kekasihnya. Hal itu membuat Shaka terdiam seperti patung. Rasa hangat yang sangat dirinya rindukan selama beberapa tahun.
“Lihat pria bodoh itu Nina. Sebaiknya kamu mencari pria lain saja. Shaka tidak cocok dengan wanita….” Sebelum perkataanya selesai, sebuah bantal sudah telempar lebih dulu mengenai wajahnya.
“Yuda, jangan berani-berani mengambil kekasihku atau burungmu akan aku gantung di kendang Cino.” Ucap Shaka yang membuat yuda panas dingin mendengarnya. Bahkan tangannya bergerak sendiri menutup burungnya. Ia sangat tahu sosok Bernama Cino yang merupakan peliharan pria itu yang disimpan di markas. Sang Macan putih yang siap memakannya kapan saja.
“Sudah kakak, Lihat dia sudah berwajah pucat.” Ucap Nina yang mencoba menengahi kedua pria itu. Padahal semua sumber masalah beberapa waktu lalu adalah dirinya. Ia memang sengaja menggoda kekasihnya yang sering berubah bodoh bila di dekatnya. Beruntungnya pria itu tidak pernah seperti bersama wanita lain selain dirinya dan sang adik.
“Nina kamu percaya padaku kan ?”
“Tentu saja, Selain kamu yang suka mengajak para wanita club bermalam di ruang pribadimu itu.” Ucap Nina dnegan santai yang membaut yuda merasa puas. Lihatlah saat ini sahabatnya sedang berwajah pucat. Karena ketahuan bermain dibelakang seorang Nina.
“Sayang, aku tidak pernah…” ucapannya terpotong oleh perkataan Nina.
“Tidak pernah melewati satu malam tanpa seorang wanita bukan. Aku tidak menyangka kamu tidak setia di belakang.” Ucap Nina yang berhasil membuat yuda tertawa lebar saat ini.
“yuda kamu berani menertawakan keadaaku yang seperti ini. “
“Bukankah aku sudah memperingatkanmu mengenai hal ini. Jadi jangan salahkan aku untuk kebodohanmu itu.” Ucap Yuda yang memilih meninggalkan kedua sejoli.
“Yuda berhenti melakukan hal itu mulai saat ini. Kamu tahu aku dan adikmu seorang wanita. Kamu bisa bayangkan hidup kita bila ada di posisi wanita itu…”
“Kalian berbeda.” Bantah Shaka yang tidak ingin mendengarkan kata lanjutan Nina.
“kita berbeda karena bernasib baik. Kalau mereka bernasib buruk. Keadaan yang memaksakan mereka melakukan hal itu. Aku tahu kamu tidak pernah bermain wanita dibelakang tapi menyiksa buka pilihan yang lebih baik.” Jelas Nina yang sekarang menyandarkan kepalanya di dada pria itu. Rasannya ia sangat merindukan kehangatan Shaka.
“Meskipun aku tidak ada di dekatmu, bukan berarti aku tidak tahu kehidupanmu selama di negara ini.” Jelas Nina dengan santai. Tentu saja tidak sulit untuknya mencari fakta mengenai sosok Shaka. Karena pria itu bukan orang introvert yang benci media. Nico malah senang bila keberadaan terphoto oleh seseorang yang tak dikenalnya.
“Sayang aku, seharusnya ada disampingmu selama ini.” Ucap Shaka yang memegang kedua tangan wanitannya. Entah hilang kemana daging tebal yang dimiliki wanitannya di masa lalu. Sekarang tubuh nina terbilang kurus disbanding beberapa bulan lalu.
“Aku tidak akan membiarkan kamu melihat keadaanku saat itu. Tapi pilihanku salah ternyata. Pilihanku membuat keduamu dan Reina terpuruk. Maafkan aku sayang.” Ucap Nina pada kekasihnya.
“Tidak ada yang perlu disalahkan. Aku sudah senang saat kamu ada disampingku seperti ini.” Ucap Shaka yang membuat senyum keduannya terbit. Setelah itu Shaka dan Nina sibuk bertukar kabar di ruang Tengah. Siaran TV yang menonton keromantisan Shaka dan Nina.
Sedangkan Yuda di dalam kamar mengumpati sahabatnya. Ia lempar tubuhnya ke atas tempat tidur. Kedua matanya menatap langit-langit kamar sahabatnya. Saat itu ia kembali mengingat sosok wanita yang ditemuinya tadi malam
“Wanita gila itu masih hidup ternyata.” Gumamnya, ia masih ingat wajah wanita yang selalu membuat misinya dulu gagal. Karena wanita itu memiliki keahlian dalam bidang security yang membuat projeknya gagal olehnya.
“Caca Eva Dhotch.” Guma yuda sosok wanita yang selalu membuatnya pusing dan rindukan saat ini. Sang saingannya yang selalu berhasil membuat yuda keawalan mengurusi kerjaanya.