Apa jadinya jika seorang Ustadzah harus menikah dengan seorang mafia yang terkenal kejam dan juga selalu bermain perempuan.
Apakah keduanya akan menerima pernikahan tersebut atau malah menolaknya ?
Antara Cinta dan ego
Antara dunia dan akhirat
Antara Hati dan Akal
dan
Antara Fara dan Althezza
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ustadzah 26
Altheza Lingga Maheswara
Siapa sih yang tidak kenal dengan pengusaha muda yang sedang berada di atas.Menjadi salah satu nama yang masuk kedalam jajaran para pengusaha terkaya di Negaranya.
Bukan hanya itu,Altheza juga berhasil menjadi salah satu orang yang berpengaruh di kalangan bawah tanah.
Namun siapa sangka jika batu es yang terkenal kejam itu sekarang mulai berubah mencair.
Altheza sudah seperti anak ayam yang ikut bersama induknya.Ia mengikuti setiap langkah Fara sehingga membuat para bodyguard yang mengawasinya dari jauh di buat melongo.
"Itu beneran bos kita?"
"Ya iyalah,emang siapa lagi.Noh lihat tangannya penuh sama tato"
"Iya sih,tapi liat deh.Tumben bos mau ke supermarket,mana dorong troli segala."
"Jangan aneh,gue yakin bentar lagi bos bakal gabung sama kita"
"Gabung paan?"
"Gabung jadi suami-suami takut istri" Kekeh salah satu bodyguard.
"Si*lan! Lo aja kali,gue sih kagak"
"Wah serius lo? Coba sini gue telpon bini lo"
"Dasar b*go,udah lah mendingan kita fokus sama bos "
Sedangkan di depan sana Althez sedang mendorong troli menuju kasir.Altheza menyuruh salah satu karyawan supermarket mengeluarkan belanjaannya dari troli.Sedangkan ia hanya berdiri memperhatikan dengan kedua tangannya masuk kedalam saku celana.
"Pakai ini" Ucap Altheza menyodorkan sebuah platinum card pada kasir yang baru saja selesai menghitung.
"Mas,kan tadi mas sudah transfer sama Fara.Jadi biar Fara saja yang bayar"
"Tidak apa,pakai ini saja"
"Terus tadi mas tadi transfer buat apa kalau akhirnya mas sendiri yang bayar.Ya udah lain kali aku belanja sendiri aja kalau gitu "
Tanpa sadar Fara merajuk pada Altheza membuat Altheza merasa gemas.Bibirnya sudah berkedut ingin tersenyum,namun sebisa mungkin ia tahan.
Altheza menghela nafasnya kasar kemudian menarik kembali kartunya. "Ya sudah,pakai kartu istri saya saja" Ucapnya pada sang kasir,jangan lupa nada suaranya yang dingin membuat sang kasir yang tadinya mencuri-curi pandang mendadak takut.
Setelah selesai keduanya langsung memutuskan untuk pulang ke rumah.Hingga satu jam kemudian keduanya sudah sampai di rumah.
Altheza langsung duduk di sofa depan tv sedangkan Fara langsung masuk ke kamarnya untuk membersihkan dirinya karena sebentar lagi waktu ashar tiba.
Altheza yang tadinya duduk di depan tv,kini ia memutuskan untuk masuk juga ke kamarnya.Badannya terasa lelah,rasanya lebih melelahkan daripada mengerjakan berkas-berkas selama seharian ,namun ia dibuat kagum dengan kekuatan sang istri yang bulak balik di supermarket namun terlihat biasa saja tanpa mengeluh.
Altheza merebahkan tubuhnya,ia menatap langit-langit kamarnya.Ingatnya berputar pada kejadian siang tadi.Sungguh tadi itu bukanlah dirinya,tanpa protes dirinya mengikuti langkah sang istri kemanapun dia pergi tapi entah kenapa ia malah merasa bahagia.
"kenapa rasanya begitu bahagia saat melihat dia merajuk.Apakah rasa itu benar nyata?"
Altheza menghembuskan nafasnya, "Kenapa aku jadi lemah seperti ini hanya karena seorang wanita.Come on Altheza,kamu ini seorang mafia jangan biarkan dirimu bertekuk lutut di bawah nama seorang wanita"
Altheza mengusap kasar wajahnya.Bayangan wajah sang istri yang sedang tersenyum,walaupun tertutup cadar namun terlihat begitu cantik apalagi mendengar suara Fara merajuk membuat dadanya berdesir.
"Haruskah aku menyatakan ini secepatnya?" Tanya Altheza pada dirinya sendiri.
"Apakah tidak akan terlihat aneh?" Tanya nya kembali. "Tau lah,pusing kepalaku memikirkannya lebih baik aku tidur saja" Ujarnya kemudian menutup matanya dengan tangannya.
Sedangkan di kamar Fara,dirinya baru saja selesai mandi dan shalat.Ia sudah bersiap untuk pergi kedapur.Ia akan segera masak,dan Fara memutuskan untuk masak salahsatu menu permintaan sang suami tadi saat belanja.
Hingga satu jam kemudian acara masaknya sudah selesai.Namun fara tidak melihat suaminya keluar kamar.
"Sepertinya mas Althez masih istirahat.Pasti mas Altheza kelelahan setelah menemaniku belanja"
Sambil menunggu,Fara akhirnya memutuskan pergi ke taman untuk mengecek pupuk yang tadi ia beli.
......
Esok nya,Altheza sudah siap dengan setelan jasnya.Ia sudah duduk manis di hadapan sang istri.Altheza langsung menerima piringnya yang sudah di isi oleh Fara.
"Mas nanti Fara ijin mengisi undangan ya"Ucap Fara meminta izin pada suaminya.
"Dimana?" Tanya Altheza dingin.
"Di bandung"
Alheda menatap wajah Farah beberapa detik setelah itu kembali menikmati makan malam yng di masak Fara.
...🌸🌸🌸...
.