Rahmat seorang ustadz yang mencari keberadaan Sarah mantan kekasihnya di waktu kecil yang tiba-tiba mengirimkan sebuah surat dan buku catatan bahwa ia minta tolong di selamatkan hidupnya sehingga membawanya menjadi guru di sebuah pesantren Raudlatul jamiah tapi ketika ia kesana wanita yang ia cari memiliki keadaan yang sehat sehingga membuatnya bingung apakah itu Sarah teman sekaligus mantan masa kecilnya atau orang lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rusnarose, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai curiga
Sore itu perjalanan panjang kembali ke pondok pesantren suara hiruk-pikuk jalan raya mengiringi ke pulangan mereka berdua ,kini mereka menuju kembali ke pondok tak banyak yang mereka bicarakan hanya bergelut dengan pikiran masing-masing.
hati Rahmat merasa sangat sedih apa yang ia ketahui hari ini ia tak pernah tau takdir masing-masing setiap orang akan terlihat setelah pernikahan.wanita yang dulu ia anggap wanita yang sangat layak diperjuangkan tapi di tangan pria lain wanita itu di sia-siakan.hatinya terasa sedih mendengar kalau selama ini Sarah telah di duakan dan di perlakukan tidak adil,entah apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
di dalam mobil rasa penasaran Satrio melihat Rahmat di rumah sakit tadi membuatnya berfikir untuk mengikuti Satrio dari belakang.entah kenapa hatinya berfikir ada yang janggal dengan pria ini apa lagi Nurul pernah menyebut nama pria itu ketika bertengkar dengan nya.
ia mengingat ketika acara di pondok Nurul selalu memperhatikan lelaki itu, ia khawatir jika Rahmat bersekongkol dengan Nurul atau hal lainnya.
kring....
suara getar handphone Satrio berbunyi , segera ia mengambil handphonenya yang ada di saku dan mendenial nomor yang bertuliskan Mr.M di layar handphonenya.
"ya hallo"ucapnya dengan tangan yang masih memegang setir dan menatap jauh motor yang di kendarai oleh Rahmat.
"hallo pak, saya sudah menyelidiki identitas guru yang bernama Rahmat itu pak." ujar seseorang lelaki di balik telepon.
"ya coba katakan!! "jawabnya dengan hati yang yang sangat penasaran dengan informasi yang akan di berikan oleh lelaki itu.
"informasi yang saya ketahui kalau Rahmat merupakan tetangga dari istri bapak!!tapi ia memang sudah lama tak pulang dari luar negri ,sudah sekitar 6 tahun."ujar lelaki itu menjelaskan informasi yang ia ketahui.
mendengar informasi itu Satrio sedikit terkejut karena ternyata Rahmat satu kampung dengan Sarah hatinya sedikit gelisah ,karena kenapa ia bisa ceroboh menerima guru baru tanpa melihat identitasnya terlebih dahulu,apa lagi sekarang ia tau kalau Rahmat ternyata tetangga sarah. Hatinya bertanya-tanya apa Rahmat datang ke sekolah ini ada hubungannya dengan Sarah atau hanya kebetulan saja .
"baiklah, sekarang kau selidiki apakah ia ada hubungan dengan Sarah atau tidak!!"ucapnya lalu menutup telepon.
tin..tin...
kini Rahmat dan Dewi yang terjebak di kemacetan, Rahmat melajukan motornya dengan pelan.
"pak ada macet apa di depan?"tanya Rahmat pada seorang pengendara motor lainnya dari arah berlawanan.
"ohhh, ada kecelakaan di depan mas!!"jawabnya.
Rahmat kini mengerti apa penyebab macet yang terlihat sudah sangat panjang.
"ada apa ustadz?"tanya Dewi yang juga penasaran dengan obrolan Rahmat tadi.
"ada kecelakaan di depan!!kau pegangan kita akan menyalip mobil-mobil ini!!" jawab Rahmat sembari memperingati Dewi supaya bersiap-siap karena mereka akan menyalip para mobil yang ada di jalanan itu.
Sementara Satrio yang yang kini juga terjebak macet tak bisa berbuat apa-apa, apalagi melihat motor yang di kendarai Rahmat semakin menjauh karena bisa menyalip dari sela-sela mobil lain, sedangkan ia harus terjebak di kemacetan jalan dan hanya bisa menunggu.
perjalanan sudah cukup sore akhirnya Rahmat dan Dewi tiba di rumah Rahmat untuk mampir sebentar karena Rahmat sudah bilang dari tadi pagi jadi mereka singgah untuk sebentar.
"assalamualaikum"teriak Rahmat yang kini di depan pintu rumahnya.
"walaikumsalam"jawab Ningsih dari dalam.ningsih segera keluar untuk melihat siapa yang datang dan ternyata anaknya yang datang bersama seorang anak perempuan bersamanya.
"ayo masuk"ajak Rahmat pada Dewi setelah mendengar jawaban dari dalam ,dan segera di ikuti oleh Dewi yang melepas sepatunya.
"ehh Rahmat,kok pulang nggak ngasih tau ibuk!!"ujar Ningsih yang berdiri di pintu pemisah ruang tamu dan area belakang.
"iya buk , Rahmat mampir sebentar ambil pakaian lalu akan kembali lagi ke pondok!!"jawabnya.
"ehh ini siapa "tanya Ningsih ketika melihat anak perempuan yang bersama Rahmat.
"ohh ya buk ,ini perkenalkan Dewi!! Ini murid Rahmat di pondok."ujarnya memperkenalkan Dewi pada ibunya. Ningsih yang sedari tadi memperhatikan wajah anak itu yang tak asing baginya, Ningsih hanya tersenyum menatap anak itu.
"oh silahkan duduk nak!! sebentar ibu ambilkan minum untuk mu dulu"ujar Ningsih yang berjalan menuju dapur.dan Rahmat segera memasuki kamarnya untuk mengambil beberapa pakaian.
setelah dari dapur kini Ningsih membawa dua buah minuman dingin di nampan yang ia bawa.
"Rahmat jangan langsung pulang ,kalian makan dulu!!oh ya ibuk lupa di belakang ada Aisyah sedang membantu ibuk memasak, jadi kalian jangan langsung pulang"ujarnya yang terdengar oleh Rahmat yang baru keluar dari kamar dengan ransel berisi beberapa pakaian bersih.
"Aisyah??Aisya siapa buk?"tanya Rahmat yang penasaran karena ia merasa tak mengenal nama itu.
"ah masak kamu lupa mat ,itu loh anak perempuan yang mengajar mengaji di masjid bersama paman mu!!"jawabnya sambil menaruh gelas-gelas itu di meja.
setelah mendengar penjelasan ibunya kini Rahmat tau siapa Aisyah yang di sebutkan ibunya, tapi ia penasaran kenapa ibunya begitu akrab dengan wanita itu sekarang.
"nak Aisyah,ayo keluar.sini temui Rahmat !!"teriak Ningsih memanggil Aisyah yang ada di dapur.
setelah ibu Rahmat memanggil keluarlah seorang perempuan cantik dengan kerudung panjang yang terlihat modis di pakainya.
Dewi yang kini sedang minum juga ikut menoleh ke pada sosok yang keluar dari arah belakang itu.
apa itu calon istri ustadz Rahmat? Wanita itu cantik dan terlihat sepadan jika bersanding dengan ustadz Rahmat ,dalam hatinya Dewi bertanya-tanya pada sosok perempuan yang kini berdiri di samping ibunya Rahmat.
"asalamualaikum ustadz!!"ujar Aisyah yang terlihat malu-malu melihat kehadiran Rahmat di rumah itu.
"walaikumsalam"jawab Rahmat yang sedikit kaget melihat sosok Aisyah yang ternyata ada di rumahnya.
"maaf ustadz,saya lancang main kerumah ustadz!!"ujar Aisyah yang malu kepergok sedang di rumah Rahmat mendekati ibunya Rahmat dengan diam-diam.
"tidak masalah,!!"
"oh ya makanannya sudah siap kan?"tanya Ningsih memecah kecanggungan suasana di sana.
Aisyah hanya menoleh pada Ningsih dan menganggukkan kepalanya memberi pertanda kalau di belakang sudah siap.
"ayo kita makan dulu!!"ajak Ningsih merangkul bahu Aisyah bersamanya menuju dapur.melihat sikap ibunya Rahmat tak terlalu memperdulikannya dan ia segera mengajak Dewi juga ikut makan bersama mereka sebelum kembali ke pondok.
"ayo Dewi!!kita makan dulu."ujarnya mengajak Dewi yang masih duduk di kursi.
kini Dewi ikut berjalan menuju dapur di iringi oleh Rahmat di belakangnya menuju mejah makan.
Di tempat lain Icha sedari pagi hanya berbaring di kamarnya ada rasa was-was di hatinya ,hari sudah sore tapi Dewi belum juga kembali.
"Dewi ,Icha "panggil Bu murni dari luar.
"iya buk!! "Jawabnya segera keluar dari kamar itu.
"apa Dewi sudah sehat?"tanya Bu murni yang sedikit mengintip ke arah dalam yang terlihat sepi.
"oh iya buk ,Dewi sedang di kamar mandi!!"bohongnya agar Bu murni tak masuk ke dalam kamar mereka.
"ohh ya ? panggilkan dia sekarang ibu pingin lihat!!"ujarnya. Wajah Icha langsung pucat ia bingung harus memberi alasan apa pada Bu murni kali ini.
"eeee..Begini buk_"
"Bu murni,ibuk di panggil ustazah Elmira!!"teriak seorang santri, mendengar itu Bu murni langsung menoleh.
"ada apa?"tanyanya pada santri itu.
"aku tak tahu buk!! katanya penting."mendengar itu Bu murni langsung mengurungkan niatnya untuk melihat ke adaan Dewi saat ini dan beralih menemui ustadzah Elmira sekarang.
"Icha , nanti kau dan Dewi jangan terlambat kalian ingat nanti malam ada acara pengajian dan tausiah bersama jadi harus datang dan jangan terlambat!!ibu pergi dulu !!"ujarnya lalu pergi meninggalkan Icha di sana .
ada rasa lega di hati Icha setidaknya ia masih bisa menyembunyikan Dewi saat ini.
"ayo lahh Dewi !!kau di mana sekarang,kenapa belum kembali."ujar Icha yang berjalan mondar-mandir sedari tadi .
sekali lagi makasih kak yah udah di koreksi insyaallah akan di perbaiki lagi 🙏
tapi sekali lagi makasih yah udah di koreksi insyaallah di perbaiki 🙏
izin tanya..Itu Si Rahmat kuliah di Arab Saudi atau di Mesir?