Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.
Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.
apa yang sudah Hani lakukan?
Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Teror siluman
Leni merasakan ingin buang air kecil ketika pukul dua belas malam, suaminya sudah terlelap dan dia tidak ingin membangunkan sebab kamar mandi juga ada di dalam rumah tidak seperti milik keluarga Tono. biasa juga mondar-mandir sendiri saat buang air kecil atau pun buang air besar lalu itu tengah malam.
Sama halnya juga dengan sekarang karena dia merasakan lapar, Leni terbiasa makan malam makan camilan atau apapun itu yang penting ada di kunyah saat malam terbangun seperti ini, tanpa ada rasa curiga sedikitpun maka dia berjalan santai menuju kamar mandi dan segera masuk di dalam untuk buang air kecil yang terasa sudah di ujung.
"Dari tadi aku pipis terus padahal aku tidak banyak minum." keluh Leni sembari berjongkok.
Memang sejak sore tadi Leni terus aja buang air kecil dan kurang bisa untuk memejam kan mata, ternyata sampai malam pun dia masih saja terus buang air kecil entah apa penyebabnya dia pun tidak tahu. selesai buang air kecil segera dia keluar dari kamar mandi dan membuka pintu kulkas untuk melihat apa saja yang ada di dalam, kulkas orang kaya memang berbeda maka nya dia kerap menghina Hani.
"Makan roti sajalah biar tidak terlalu lapar, nanti kalau makan buah malah pipis terus." gumam Leni sembari mengambil roti dan selai coklat.
"Enak nya jadi orang kaya seperti ini, kalau Hani mana pernah makan roti yang enak dan lezat." bahkan saat sendiri pun masih saja Leni mengatakan.
"Makan apa?" sebuah suara bertanya pada Leni.
"Roti, kamu mau?" Leni mengira itu adalah suami nya yang bertanya.
Tapi ketika menoleh malah tidak ada siapa pun di belakang Leni, padahal barusan ada suara seorang pria yang bertanya pada diri nya oleh sebab itu Leni pun menjawab, namun ketika menoleh malah sudah tidak ada siapa pun yang ada di situ membuat wanita satu ini agak merinding karena kalau ada kehadiran makhluk lain jelas terasa di tubuh manusia.
Suasana yang mendadak saja menjadi dingin atau bisa juga tengkuk terasa begitu berat, tubuh manusia memang peka sehingga apa bila ada arwah yang mendekati ataupun iblis jahat sudah pasti akan merasakan nya, kalau sudah sekuat apa pun melawan rasa takut itu tapi tetap saja tidak akan mau hilang.
"Apa sih, Mas Kandar masuk kamar mandi apa ya?" Leni tidak bisa tenang sebelum melihat siapa yang tadi bertanya.
Leni bergegas menuju kamar kembali karena dia ingin memastikan apakah memang suami nya atau bukan, saat melihat ke dalam kamar dia pun agak kaget karena ternyata Kadar ada di dalam kamar sedang tertidur pulas seperti ketika dia keluar dari kamar tadi. kalau suami nya saja tertidur di dalam kamar dan tidak keluar, lalu siapa yang bertanya pada nya tadi.
"Apa ini, kenapa dia tidur di dalam kamar sedangkan tadi ada yang bertanya padaku?" Leni yakin sekali bahwa dia tidak salah dengar.
Greeeep.
"Eeeghhh!"
Leni tersentak kaget dan langsung mengerang karena ada sesuatu yang memeluk dari belakang, ini bukan pelukan biasa Karena pelukannya berupa sebuah lilitan kencang mulai dari kaki sampai di leher. mau berusaha berteriak pun tidak bisa karena suaranya tercekat di dalam tenggorokan, tunggu dia tidak tahu apa yang tengah membelit nya ini karena terasa begitu dingin.
"Eeehhhkk!" Leni sebenar nya ingin berteriak untuk memanggil suami nya.
"Bila terus saja mengusik istriku maka akan ku pastikan nyawamu tidak bertahan lama!" macam suara yang begitu berat dan kesannya sangat angker.
"Siapa, siapa pria yang ada di belakangku ini?" batin Leni yang ketakutan karena dia juga tidak tahu siapa yang di maksud.
"Sebaik nya keurus aja hidupmu ini daripada terus terusan mengusik istriku!" teringat Nolan sekali lagi.
"Eeeehhh!" Leni berusaha untuk melepaskan diri dari lilitan ular.
Leni sendiri tidak tahu bahwa yang melilitnya ini ular karena tidak kelihatan wujud dan juga bentuk nya, tapi sekilas Leni dapat melihat bahwa yang membeli dirinya bersisik hitam di sertai warna kuning emas mengkilat, dugaan yang memang mengarah pada ular karena tidak mungkin ada hewan lain yang warna dan bentuk nya seperti ini.
"Mana mungkin ini adalah siluman ular!" Leni di dalam hatinya.
Namun dugaan itu tidak bertahan lama karena secara bersamaan kepala Leni terasa begitu pusing dan terasa sangat sakit, seketika wanita ini pingsan di tempat seperti hal nya juga Ambar karena tidak sanggup menahan lilitan dari siluman ular bernama Nolan, mereka hanya manusia biasa jadi jelas tidak mungkin sanggup menahan ketika tubuh di belit oleh ular siluman.
...****************...
"Mudah mudahan kampung ini tiap bulannya semakin maju ya." harap Pak RT ketika sedang berjaga di pos ronda.
"Saya juga berharap nya demikian, Pak." sahut Ilham.
"Dulu saja begitu sepi dan tidak ada seorang pun yang berani datang di kampung ini, tapi sekarang alhamdulillah sudah kian membaik karena kita memulai duluan untuk tinggal di sini.". Pak RT pun senang akan kemajuan kampung nya.
Ilham juga setuju dengan apa yang dikatakan oleh Pak RT karena memang seperti itu, kampung mati dulunya begitu mengerikan dan tidak ada orang yang berani untuk datang walau hanya sekedar singgah, semua takut akan arwah yang sudah di bantai oleh iblis bernama kafan hitam, cukup lama rumor itu beredar.
"Eh kau lihat tidak barusan seperti ada yang bergerak di balik pohon randu." Pak RT menunjuk pohon randu yang begitu besar.
"Jangan macam macam ya, Pak. aku tidak mau lagi jaga kalau sudah melihat hal yang aneh!" Ilham sudah takut sendiri.
"Enggak bohong, aku memang melihat seperti ada yang bergerak tadi di sana." Pak RT yakin sekali dengan firasat itu.
"Paling cuma bayangan pohon lain, jangan sembarangan bicara dong." Ilham sudah merinding tidak karuan.
Pak RT mengambil senter dan segera turun dari pos ronda karena dia ingin melihat apa yang tadi berkelebat, rasanya penasaran sekali sehingga dia pun memutuskan untuk mendekati. curiga kalau malah nanti ternyata ada yang mendekat karena itu maling, walau hati nya berdebar karena takut tapi tetap saja di paksakan.
"Pak, jangan ke sana nanti malah ada sesuatu." Ilham takut.
"Sudah, diam lah kau kalau tidak mau ikut." Pak RT berkata pelan karena saat ini dia melihat sesuatu yang bersisik tebal.
Ilham menatap kanan kiri untuk memastikan apakah memang lebih baik untuk ikut Pak RT saja dari pada hanya diam di pos, nanti malah setan nya datang ke sini itu lah yang di pikirkan oleh Ilham. maka pria ini segera turun dari pos juga untuk mengikuti pak RT yang berdiri tegak dekat pohon randu, Ilham masih tidak tahu apa yang tengah Pak RT lihat.
Selamat sore besti, jangan lupa like dan komen kalian ya sayang ku my love ku🧡🥰😂
ini udah lah ga bantu malah ngatain pula ..😤🤬
Kasian indri dihantui tono