NovelToon NovelToon
Petaka Rumah Kosong

Petaka Rumah Kosong

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Rumahhantu / Iblis / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: NauraAini

Rumah yang baru dibangun diujung desa kini menjadi kosong setelah beberapa tahun yang lalu menjadi tempat meninggalnya seorang ibu dan anak laki-laki nya..
meninggal tanpa sakit dan tiba-tiba menjadi perbincangan masyarakat setempat karna mereka meninggalnya ditahun yang sama
tapi, ini bukan tentang seorang ibu dan anak laki-laki nya,
namun, ini tentang sepasang pengantin baru yang lebih memilih untuk menempati rumah tersebut.. dan disitulah awal malapetaka bagi sepasang pengantin baru itu terjadi terus menerus...

penasaran..?
yukk ikuti kisahnya..
ini karya perdana author ya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NauraAini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Disumpah mati

"Ya sudah ya Nabil seperti itu keputusan nya, mbak tidak bisa lama-lama disini karena anak mbak lagi rewel sekali " Ani bersiap pulang selepas mengatakan keputusan nya.

Nabil terperangah tidak percaya, seperti di permainkan oleh saudara nya. Kemarin dia sendiri yang mengusul merenovasi emperan rumah orang tua nya, sekarang malah membatalkan nya begitu saja.

Niah tidak ikut bicara karena dia ada di kamar karena merasakan lemas karena kehamilan nya. Jadi dia tidak tau soal pembicaraan ini bagaimana jadi nya.

Ibu Nabil pun disini tidak membela Nabil sama sekali malah menyalahkan kenapa pakai ngontrak segala, jadi sekarang malah kesusahan sendiri dan meminta bantuan pada keluarga nya. Padahal Ani sendiri yang mengusulkan ide untuk emperan itu.

Karena memang kewajiban laki-laki untuk memenuhi kebutuhan hidup perempuan jika sudah menikah dan masih belum mampu atau kekurangan.

Niah sendiri merupakan anak dari orang yang bisa di bilang lebih mampu dari Nabil dari segi apa pun. Apa lagi dulu hidup Niah waktu kecil begitu jaya, untuk urusan makan pun orang tua Niah jarang masak dan beli di luar. Zaman sebelum masa seperti sekarang, beli makan diluar itu sudah terlihat mewah di kampung Niah, makanan yang di beli pun bukan hanya gorengan untuk di jadikan lauk.

Tidak seperti Nabil waktu kecil yang hanya mampu makan nasi dan sambal saja itu pun harus di bagi-bagi dengan banyak nya saudara.

Roda hidup pun terus berputar, kini orang tua Nabil yang sudah berubah perekonomian nya. itu pun karena anak-anak nya yang bekerja. Jadi kalau ada orang yang tidak mau memasak dan beli makan jadi pun langsung di bilang boros oleh ibu Nabil, padahal kan itu hal yang biasa saja, hal wajar dan hak orang lain juga toh mereka yang mau memakan nya.

Susah sekali memang dengan pemikiran yang seperti ini di keluarga Nabil. Menganggap diri selalu benar dan terus membanggakan diri tapi selalu menilai orang rendah.

"maka nya udah dulu tinggal disini , pakai acara mengontrak segala, jadi begini kan jadi nya, susah sendiri" ucap ibu Nabil dengan segala pembenaran nya.

"Bukan salah mengontrak nya, tapi tempat nya kalau saya sih biasa aja itu si Niah nya yang ketakutan terus karena banyak hewan-hewan bermunculan terus disana"

"lagian kalau udah menikah itu memang dianjurkan untuk pisah sama orang tua, biar enggak cek cok terus!" ucap Nabil pada ibu nya menahan geram di hati.

"ayok Niah kita pulang, jangan pengen pindah terus enggak boleh katanya bakal mati!" ujar Nabil pada Niah dengan emosi.

"Maksud nya apa kamu ngomong seperti itu!?" tanya Niah heran

"udah ayok kita pulang," Nabil langsung menghidupkan motor nya mengajak Niah segera pergi dari rumah orang tua nya.

"Kamu bawa uang kan kita ke pasar beli bahan masakan, mau beli apa?" tanya Nabil tiba-tiba

"kamu mau makan nya apa memang, udah siang begini juga ke pasar" ucap Niah karena sudah matahari terik begini mau ke pasar.

" ya udah enggak usah ke pasar. Enggak usah beli apa-apa. Jangan masak jangan makan apa-apa biar mati!" ucap Nabil seperti orang kesetanan sambil gigi ngancing dan mata melotot

Sedih dan marah Niah hati Niah, ingin sekali langsung menampar wajah Nabil yang seperti itu.. Tapi Niah sedang tidak bertenaga karena efek kehamilan nya. Juga belum makan apa pun dari pagi dan merasakan mual.

Nabil memboncengi Niah seperti orang kesetanan hingga menjadi perhatian orang.

sett

Braakkkk

Niah sedang membuka kunci di pintu tapi langsung di serobot oleh Nabil.

"Kamu kenapa sih mas, marah-marah kaya orang kesetanan!?" tanya Niah heran karena Nabil tiba-tiba berubah seperti itu membuat kesal bukan kepalang, kalau tidak ingat lagi hamil, sudah di dorong Nabil itu ketika di motor tadi, biar jatuh sekalian.

"maka nya kamu jangan ribut pindah-pindah terus dari sini, nanti mati" ucap Nabil masih tidak jelas arah bicara nya.

"Iyah maksud kamu apa bilang kaya gitu, kamu nyumpahin aku mati gitu, kamu pengen aku mati! Aku lagi hamil loh kamu bisa ngomong kaya gitu. Udah gila kamu mas!" Ingin sekali Niah menabok Nabil yang terus meracau kata mati terus.

"Memang kamu enggak denger apa kata mbak Ani tadi, kita enggak boleh bangun rumah kalau kamu lagi hamil nanti mati!" Nabil masih dengan emosi nya.

"Bangs*t sialan... Sekarang aku tanya sama kamu, siapa yang mau bangun rumah, kamu bilang mau merenovasi emperan juga atas saran siapa?!"

"Kalau memang tidak boleh kita menempati emperan itu ya sudah, ngapain kamu emperan segitu saja pakai ribut segala.

Dari awal juga orang tua aku nyaranin kalau mau buat rumah di tanah mereka kamu nya yang tidak mau karena sikap kamu yang susah dan menyalahkan orang tua aku saja."

mbak Ani itu ngomong nya sama kamu bukan sama aku, memang dari awal saran dari dia, kenapa tiba-tiba berubah pembicaraan seperti itu. Bilang aja kalau memang tidak boleh jangan alasan akan mati!"

Jangan di mulai pake otot karena Niah tipe orang yang tidak akan mau di pijak. Di senggol sedikit makan akan balas di senggol juga oleh Niah. Apa lagi sampai membentak dan teriak maka menyala sudah emosi nya. Akan dibalas siapa pun orang nya.

"APA SALAH AKU DISINI??"

"AKU CUMA INGIN TEMPAT TINGGAL YANG AMAAANNN...!!" Mencelos sudah sedari tadi air mata Niah. Sakit sekali rasa nya ia hanya ingin hidup seperti orang-orang tanpa ada gangguan. Menjalani kehamilan nya dengan tenang dan tempat tinggal yang layak.

Nabil terdiam sedari tadi sambil menormalkan emosi dan nafas nya.

"Aku sedang hamil anak kamu, kenapa kamu tega memperlakukan aku seperti ini, kamu yang mengajak aku ke rumah orang tua kamu untuk ketemu mbak Ani. Jangan tanya alasan apa lagi kenapa aku ingin pindah. Dari sini.!!" sudah tinggal meledak nya kepala Niah saat ini. Hanya ada emosi dan emosi akibat terlalu banyak nya masalah.

Nabil pun terisak menangis , marah dan sedih karena merasa si permainkan oleh kakak Merasa hancur harga diri sebagai laki-laki terombang-ambing seperti ini.

"Sudah kita disini saja, karena tidak ada yang benar-benar mau membantu kita saat sedang susah."

"KENAPA KAMU MELAMPIASKAN NYA SAMA AKU.. KAMU KALAU MARAH SANA SAMA KAKAK MU ITU, KENAPA KAMU TIDAK MARAH-MARAH SAMA DIA SAJA TADI !!!...

Kenapa kamu nyumpahin aku mati, aku lagi hamil anak kamu. Kalau saja saat ini aku tidak hamil aku sudah pergi meninggalkan kamu disini biar saja kamu disini hidup sama hewan-hewan dan para dedemit di rumah ini..!!!"

"Kemarin kamu pengen sekali untuk punya anak, sekarang aku baru hamil aja kamu udah marah-marah sama aku. AKU BENCI SAMA KAMU NABIL. !!!"....Niah mengamuk meluapkan kekesalan nya pada Nabil andai saja bisa maka sudah habis rumah ini di obrak abrik.

Sore semua... Jangan lupa like dan komentar nya ya...

1
Nur Aini
sahabat pembaca ada yang punya pengalaman ngflek nggak saat sedang hamil ?.
Wisell Rahayu: iya sma²💪
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!