NovelToon NovelToon
Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pulang Ke Indonesia. Arcilla Armahira harus mendapatkan tugas dari Kakeknya seorang Pengusaha kaya raya yang dikenal sangat dermawan dan selalu membantu orang kecil. Tetapi siapa sangka pria 70 tahun itu sering mendapatkan ancaman.

Sampai pada akhirnya terjadi insiden besar yang membuat Mizwar diserang oleh musuh saat mengadakan konferensi pers. Kericuhan terjadi membuat banyak pertumpahan darah.
Mizwar dilarikan ke rumah sakit. Arcilla mendapat amanah untuk menjalankan tugas sang Kakek.
Keamanan Arcilla terancam karena banyak orang yang tidak menyukainya seperti kakeknya yang ingin menyingkirkannya. Pengawal pribadi Mizwar yang selalu menemaninya dan mengajarinya membuat Arcilla merasa risih karena pria itu bukan mahramnya.
Sampai akhirnya Arcilla meminta kakeknya untuk menikahkannya dengan pengawalnya dengan alasan menghindari dosa.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka ditengah persaingan bisnis?
Apakah keduanya profesional meski sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20 Selalu Debat.

Cilla yang berada di dalam kamarnya sedang beristirahat dengan berbaring miring dan kedua tangannya diletakkan di bawah pipinya.

Sementara Rasyid ternyata tidak tidur di kamar itu melainkan tidur ruang tamu. Cilla tidak menyuruhnya untuk tidur di kamarnya dan Rasyid juga tidak meminta hal itu.

"Kakek, Cilla sampai dengan selamat ke tempat yang seharusnya Kakek kunjungi. Kakek benar-benar orang yang sangat hebat lebih mempedulikan orang lain dibandingkan keselamatan Kakek. Kakek benar, orang-orang yang ada di sini sangat menunggu Kakek. Sekarang seterusnya Cilla akan mengambil tanggung jawab apapun itu. Cilla akan menggantikan tangan Kakek untuk mereka," batin Cilla dengan tersenyum.

Perlahan matanya terpejam. Hari ini dia benar-benar bahagia karena berhasil menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan dan ini yang diinginkan Kakeknya.

***

Cilla keluar dari kamar sudah seperti biasa tampil dengan anggun. Rasyid tadinya duduk di ruang tamu dan sekarang langsung berdiri menghampiri Cilla.

"Besok pagi kita akan kembali dan nanti malam ada acara perpisahan dengan warga," ucap Rasyid memberi informasi kepada Cilla.

"Aku hari ini mau keluar, aku ingin melihat mata pencaharian warga di sini, aku ingin mendapatkan data-data desa ini agar kedepannya kita masih bisa datang ke tempat ini untuk memberikan bantuan," ucap Cilla.

"Baiklah," sahut Rasyid.

"Tetapi!" Cilla mengangkat satu jarinya dan wajahnya tampak begitu serius menatap suaminya.

"Jangan berlebihan menjagaku dan apalagi harus berurusan dengan anak kecil hanya karena hal yang tidak masuk akal!" tegas Cilla memang sangat risih dengan pengawasan Rasyid berlebihan.

"Baiklah!" sahut Rasyid membuat Cilla menghela nafas dan mempersilahkan istrinya itu untuk berjalan terlebih dahulu.

Cilla berbaur dengan masyarakat di sana, dengan ibu-ibu yang mengajaknya ke sawah untuk melihat mata pencaharian warga di sana, sawah mereka mengalami kekeringan dan membuat penghasilan menurun.

Cilla ditemani Rasyid, Metta dan dua orang pengawal yang lain. Cilla mendengarkan keluhan para warga dan kemudian menyuruh Metta untuk mencatat apa yang diperlukan agar mereka bisa mengirim bantuan untuk melancarkan saluran air agar sawah tumbuh dengan baik.

Cilla menikmati perjalanannya yang blusukan mengetahui banyaknya orang-orang yang menderita di daerah-daerah terpencil.

"Pohon apa ini?" tanya Cilla berdiri di bawah pohon yang sangat tinggi seperti pohon kelapa.

"Ini namanya pohon lontar, buahnya sangat enak. Apa Nona ingin mencobanya?" tanya wanita tersebut.

"Boleh," jawab Cilla juga penasaran dengan rasanya.

Ada petani yang sudah panen dan mereka langsung membuka buah tersebut yang sejak tadi diperhatikan Cilla, menurut Cilla caranya sangat unik dan ternyata isi di dalam buah tersebut juga terlihat kenyal seperti jelly, Cilla begitu penasaran untuk memakannya.

Petani itu kemudian memberikan buah yang sudah dikupas kepada Cilla, belum sampai Cilla menggapainya sudah diambil Rasyid terlebih dahulu.

Cilla mengerutkan dahinya dan wanita yang memberikan buah itu juga kaget.

"Rasyid stop, kamu melihat sendiri bahwa buah itu baru dibuka dan tidak mungkin ada racun di dalamnya!" tegas Cilla penuh dengan penekanan.

"Kamu ingin memberiku bekas mulutmu!" tanyanya kesal.

Cilla benar-benar sangat muak dengan peng Rasyid. Akhirnya Cilla mengambil buah yang lain yang sudah dikupas terlebih dahulu dan Cilla langsung memakannya.

Barulah petani yang memberikan buah itu tadi tersenyum, karena dia juga sempat takut melihat sikap Rasyid.

"Bagaimana Nona apa enak?" tanya wanita itu.

"Hmmm, rasanya sangat manis kenyal dan dingin di tenggorokan," jawab Cilla.

"Alhamdulillah!" ucap wanita itu tersenyum.

"Lihatlah aku tidak mati bukan," sindir Cilla melihat kearah suaminya.

Rasyid tidak mengatakan apapun dan buah yang dia pegang akhirnya dia makan.

Rasyid harus menemani Cilla menemui para warga, terik matahari begitu sangat panas membuat Rasyid tiba-tiba saja memayungi Cilla. Pria itu memang selalu siap siaga dalam keadaan apapun.

Cilla merasa teduh mengangkat kepalanya dan melihat kembali ulah suaminya itu.

"Aku tidak akan gosong hanya karena kenak panas satu harian. Kamu bisa tidak jangan berlebihan kepadaku, aku tidak enak dengan warga disini!" protes Cilla menekan suaranya. Selalu salah dengan apa yang dilakukan suaminya.

"Turunkan payungnya!" tegas Cilla.

Rasyid menghela nafas, menuruti permintaan istrinya itu. Wajahnya yang kesal kembali tersenyum kepada warga yang tidak mendengar protes Cilla.

"Auhhhh!" Metta tiba-tiba saja mengeluh kesakitan membuat Rasyid menoleh ke arahnya. Cilla juga melihat hal yang sama Metta berjongkok memeriksa kakinya.

"Ada apa?" tanya Rasyid.

"Entahlah! Tiba-tiba saja seperti ada sesuatu yang menggigitku," jawab Metta.

Dengan spontan Rasyid berjongkok untuk memeriksa kaki Metta. Cilla mengerutkan dahi melihat suaminya perhatian kepada orang lain dan ternyata memang benar ada binatang kecil yang mengigit kaki Metta.

Rasyid mengambil binatang tersebut dan menunjukkan sebentar dan kemudian membuangnya.

"Pantas saja terasa begitu sakit," ucap Metta menghela nafas.

"Kamu harus memperhatikan jalan dan jangan sampai digigit lagi," ucap Rasyid.

"Baiklah. Terima kasih," sahut Metta.

Cilla menghela nafas dan kembali melanjutkan langkahnya, wajahnya sejak tadi mengeluarkan senyum dan berubah menjadi datar seperti ada rasa tidak suka, mungkinkah dia cemburu dengan perlakuan suaminya harus seperti itu kepada wanita lain yang bukan istrinya.

Perjalanan Cilla hari ini cukup melelahkan dari penuh tawa dan kebahagiaan sampai rasa kesal kepada Rasyid dan juga dicampur dengan kecemburuan yang dia lalui dari pagi sampai sore hari dan sudah kembali ke penginapannya.

Rasyid menuangkan air mineral ke dalam gelas dan kemudian memberikan kepada Cilla. Cilla ternyata tidak mengambilnya dengan wajahnya terlihat jutek. Rasyid memilih meletakkan gelas tersebut di atas meja.

"Jika lelah sebaiknya istirahat dan nanti malam tidak perlu ikut untuk acara perpisahan dengan para warga," ucap Rasyid menyarankan.

"Aku tidak lelah sama sekali, aku hanya lelah jika kamu terlalu berlebihan dan membuatku tidak nyaman," jawab Cilla.

"Bukankah semua yang saya lakukan hanya untuk keamanan kamu, mau di manapun, tetap harus waspada dan jangan mudah percaya dengan siapapun. Wajah manusia berbentuk topeng yang tidak sama dengan isi pikirannya," ucap Rasyid berkali-kali mengingatkan Cilla.

Cilla menghela nafas, berdiri dari tempat duduk dan menghadap suaminya itu dengan wajahnya menantang.

"Aku lebih percaya kepada orang lain dibandingkan dirimu, benar! Wajah manusia seperti topeng yang tidak sama dengan isi hati dan pikirannya! Bukan berarti ketercuali kamu!" tegas Cilla berlalu dari hadapan Rasyid

Rasyid menghela nafas, ada saja bentuk protes istrinya.

*****

Warga menyiapkan acara sederhana untuk kepulangan Cilla, malam hari yang sangat indah dipenuhi dengan para warga berkumpul dilapangan yang diberi hiasan lampu-lampu penuh dengan warna, ada tarian tradisional yang dipersembahkan untuk Cilla sebagai hiburan

Warga menyambut Cilla dengan sangat baik dan juga mengantarkan kepulangannya penuh dengan kenangan. Cilla menikmati acara kekompakan masyarakat di sana, meski sederhana tetapi terkesan begitu sangat mahal

Cilla bertepuk tangan saat melihat anak-anak kecil menari dengan sangat lincah, orang-orang di sana benar-benar sangat kompak menciptakan acara tersebut. Bahkan ibu-ibu yang ada di sana juga memasak besar untuk makan bersama.

Rasyid memang tidak percaya begitu saja dan pasti setiap apapun yang ditawarkan kepada Cilla akan dia makan terlebih dahulu, Cilla juga sudah lelah melarang Rasyid untuk tidak melakukan hal itu.

Tetapi apa mau dikata Rasyid hanya menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan majikan yang sudah menjadi istrinya itu.

Cilla juga tidak ingin mengubah mood-nya hanya karena menegur Rasyid beberapa kali dan lebih baik membiarkan saja.

Bersambung...

...Hay para pembaca, aku kembali memberikan karya baru. Aku tidak akan bosan-bosan memberikan karya jika terus didukung para pembaca setiaku....

Ku Balas Pengkhianatan Dengan Setimpal

...Karya ini dibuat dengan sepenuh hati dan atas dukungan kalian, kita sama-sama berdoa agar karya ini sukses dan disukai para pembaca....

...Jangan lupa untuk terus memberikan dukungannya, subscribe, like, vote dan berikan komentar yang positif dan membangun....

...Ingan jangan suka nabung BAB, baca dari bab 1 sampai akhir karena setiap episode memiliki kejutan....

...Terima kasih saya ucapkan untuk para pembaca, salam cinta dari saya Author 🌹🌹...

1
Teh Euis Tea
cemburu tp wajar sih rasyidkan suamimu mana rela di obatin perempuan lain
Ririn Susanti
ayo syid, langsung cium aja cila udh kasih kode🤭
Teh Euis Tea
syukurlah rasyid selamat dan cilla yg menyelamatkannya
partini
wehhh Rasyid kena hemmmmm
aisyhana lupsh
tumben kcolongan Rasyid...
Teh Euis Tea
mudah2an rasyid selamat ya jd deg degan
Teh Euis Tea
robby klu km ga salah ngapain takut buktikan dong ky arbil
Teh Euis Tea
nah gitu dong cilla hargai suamimu, aku sih curiganya sm si robby dan om ramos yg bikin ulah klu arby sepertinya kena fitnah ah
Teh Euis Tea
duhhh untung aj rasyid datang cepat waktu
partini
kenapa metta bilang pergi bersama?
penuh rahasia
partini
jujurly aku malah curiga sama metta
partini
yg ga tau batasan itu kamu lah malah bilang istrimu wkwkkwk lucu
Teh Euis Tea
cemburulah cm cilla malu ngungkapin
partini
cemburu lah, tapi batuk jg sih kata cilla Rasyid ga tau agama bersentuhan lawan jenis itu hukumnya apa ,,nama Rasyid kelakuan behhhh like **** ga cocok sama namamu
Teh Euis Tea
si cilla lama2 ngeselin ya, emang di tengah hutan kudu ada kamar mandi kydi rumah atau hotel ngandi2 km cilla lgian klu di liat jg gpp orang dia suamimu, km sendiri yg minta mandi tp km sendiri yg rewel byk ngatur, klu keadaan darurat mah mandi jgn lama2 nyebur aj sm baju bajunya beres kan ga telanjang jg
partini
hemmm metta,,
Naufal Affiq
istri durhaka
Teh Euis Tea
cilla maka nurut sm suami byk yg menginginkan nyawamu
partini
hemmm tegang tapi romantis 😂😂
partini
kamu kamu hemmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!