Pesona Selir Yang Disia-siakan

Setelah melihat Lin-rang dengan kecantikannya, tiba-tiba selir Wei xian memiliki sebuah rencana yang menurutnya akan bisa mencelakai musuh bebuyutannya itu.

"Acara akan dimulai, aku minta para peserta mendaftarkan diri mereka ke panitia kompetisi." ucap kaisar.

Beberapa putri dari beberapa kerajaan mendaftar di kompetisi melukis dan menari, beberapa putra mahkota dan pangeran kerajaan mendaftarkan diri mereka untuk mengikuti kompetisi pertarungan dan lomba panah.

"Kamu akan mendaftar di mana Lin-rang?" tanya ibu suri.

"Entahlah ibu suri." jawab Lin-rang.

"Nona." panggil pelayan Mei.

"Ada apa, Mei." jawab Lin-rang.

"Nona, Kamu harus berhati-hati, kelihatannya ada orang yang tidak suka sama kamu. Buktinya ada seseorang yang mendaftarkan mu pada kompetisi sebelumnya." ucap pelayan Mei.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan sebodoh itu, lagi pula seberapa susahnya sih mengikuti lomba-lomba ini." jawab Lin-rang dengan sedikit membanggakan dirinya.

"Tapi nona, beberapa kompetisi yang diadakan kerajaan ini saya dengar sedikit sulit." lanjut pelayan Mei.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan mudah untuk dikalahkan dan aku tidak akan mudah untuk menyerah." jawab Lin-rang dengan percaya diri.

Lin-rang terus memperhatikan selir Wei xian dan beberapa selir yang lain, kelihatannya para istri kaisar Hei jin itu membuat rencana. "Kelihatannya mereka akan membuat rencana untuk mencelakaiku, aku yakin saat ini para wanita bermuka tebal itu ingin membuat rencana agar aku celaka." gumam Lin-rang hati dalam hati.

Selir Wei xian secara diam-diam bersama beberapa selir yang lain mereka malah mendaftarkan Lin-rang di seluruh kompetisi kerajaan. Mereka sudah memikirkan rencana busuk untuk mencelakai Lin-rang dengan mengikutkannya ke seluruh kompetisi kerajaan. selir Wei xian yakin kalau Lin-rang tidak akan bisa memenangkan bahkan Lin-rang akan dipermalukan oleh seluruh tamu kerajaan.

"Kakak, apa kamu akan mendaftar di salah satu kompetisi!" tanya Ming-na.

"Kita tidak usah mendaftarkan diri, Ming-na, karena sudah ada seseorang yang mendaftarkan aku ikut kompetisi ini." jawab Lin-rang.

Ibu suri yang mendengar itu dia nampak terkejut. "Maksudmu?" tanya ibu suri.

"Sudah ada seseorang yang mendaftarkan aku ke acara kompetisi kerajaan ini, ibu suri. Aku yakin dia sudah membuat rencana sebesar, mungkin agar aku dipermalukan." jawab Lin-rang.

Ibu suri langsung menebak siapa yang dimaksud oleh Lin-rang, siapa wanita yang selalu membuat masalah di kerajaan rong selain selir kesayangan kaisar. "Apakah maksudmu itu selir Wei xian?" tanya ibu suri .

Lin-rang menganggukkan kepalanya "Hamba tadi melihat wanita itu menyuruh salah satu pelayannya untuk pergi ke panitia kompetisi, yang mulia. Aku yakin dia tidak hanya mendaftarkan dirinya namun dia juga mendaftarkan ku" jawab Lin-rang.

"Licik sekali wanita itu, maka dari itu aku tidak pernah suka dengannya, ketika yang mulia kaisar mengambilnya sebagai selir aku sudah melarangnya." ucap ibu suri kesal.

Acara akhirnya dimulai, satu persatu Putri para menteri dan Putri bangsawan mulai menunjukkan keahlian melukis Mereka. Lin-rang melihat satu persatu lukisan yang ditunjukkan oleh para peserta

"Kakak, kamu akan melukis apa!" tanya Ming-na.

"Entahlah, aku belum memikirkannya." jawab Lin-rang.

"Kenapa kamu belum memikirkannya? memangnya kamu mau melukis apa?" ibu suri juga ikut penasaran.

"Tenang saja yang mulia, aku pasti akan melakukan segala cara agar bisa memenangkan perlombaan itu, tapi untuk melukis aku harus memikirkannya dahulu. jawab Lin-rang yang kemudian memikirkan mengenai beberapa buku sejarah yang pernah dia baca ketika di dunianya dahulu.

"Kalau di duniaku dulu aku sangat pandai merakit sepeda dan merusaknya, lah kalau melukis aku kan tidak bisa. menyanyi pun suaraku jadi seperti penghancur kaca, jika aku disuruh melukis apa yang harus aku lukis?" ucap Lin-rang yang terus memikirkan apa yang harus dia lakukan.

Di dunia yang tidak ada kemodernan sama sekali itu Lin-rang harus memikirkan apa yang perlu dia lakukan. "Kenapa tiba-tiba otakku jadi mampet seperti ini, apakah ini hasil dari dunia yang bukan milikku ini." ucap Lin-rang sembari memijit keningnya.

Dari seberang tempat selir waisan yang melihat Lin-rang kebingungan itu nampak dia tersenyum, Dia mengira kalau Lin-rang ketakutan. "Sebentar lagi kamu akan dipermalukan oleh seluruh orang yang ada di sini." ucap selir Wei xian.

"Benar sekali selir, wanita itu akan dibuang dari sini kembali. kita akan melihat dirinya dibuang untuk yang kedua kalinya." jawab selir yang lain.

satu persatu peserta lomba melukis sudah dipanggil, giliran selir Wei xian yang maju untuk melukis, tangannya begitu terampil dan begitu luas ketika melukis.

Lin-rang menatap wanita yang sudah mencelakai pemilik tubuhnya. "Wanita sepertimu pasti akan aku hancurkan, kerajaan ini dan seluruh orang-orang yang sudah mencelakai pemilik tubuh ini pasti akan aku hancurkan." ujar Lin-rang dalam hati. dia bersumpah serapa untuk membalaskan dendam pemilik tubuh asli yang sekarang dia tempati.

Pangeran Chun-san yang melihat Lin-rang dari tadi nampak tidak tenang, Dia kemudian meminta pengawalnya untuk mencarikan sesuatu untuk Lin-rang.

kaisar Hei jin mengetahui kalau selirnya itu bermain curang, dia tidak peduli, dia yang sudah mengetahui kalau selir Wei xian mendaftarkan Lin-rang ke seluruh kompetisi kerajaan itu dia nampak diam tanpa melerai selir kesayangannya itu.

"Yang mulia, apakah semuanya akan baik-baik saja?" tanya Kasim Bu Wol-yun.

"Tenang saja Kasim, semuanya akan baik-baik saja. wanita itu pantas mendapatkan penghinaan kembali dari kerajaan ini." jawab sang kaisar.

Setelah selesai melukis selir Wei xian menunjukkan lukisannya, lukisan pegunungan dengan beberapa kalimat yang membuat seluruh tamu kerajaan nampak terpukau.

"Hahaha... ternyata Selir kaisar benar-benar sangat pandai." puji salah satu tamu.

"Tentu saja, selir yang mulia adalah wanita berpendidikan, yang mulia tidak mungkin salah mencari istri!" sahut bangsawan kerajaan Rong.

Lin-rang hanya terdiam, dia memang tidak ingin melakukan sesuatu. "Kalian bisa tersenyum untuk saat ini, sebentar lagi aku akan membuat wanita itu malu sampai tidak bisa mengangkat kepalanya." ucap Lin-rang. setelah itu dia nampak sangat bersantai Karena dia sudah memikirkan apa yang harus dia lakukan.

"Nona." panggil pengawal Chun-san.

"Ya." jawab Lin-rang.

"Pangeran memberikanmu ini." pengawal Chun-san memberikan kuas pada Lin-rang.

Dari kejauhan Lin-rang memberi isyarat tanda terima kasih.

Setelah menunjukkan lukisannya selir Wei xian kemudian kembali ke tempat duduknya. "Wanita itu pasti akan dipermalukan oleh seluruh tamu kerajaan ini, yang mulia." ucap selir Wei xian.

kaisar Hei jin hanya menganggukkan kepalanya, dia selalu mendukung rencana jahat dari selir kesayangannya itu.

*Bersambung*

Terima kasih sudah membaca novelku, baca juga novelku yang lainnya.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Jangan sakiti aku

*Kekasih gelap suamiku

Dan masih banyak lagi, semoga suka dengan karyaku, mohon dukungannya juga ya. Terima kasih.