seorang gadis yang sering dilukai oleh orang terdekat, dan di lingkungan hidupnya.. hingga dia keluar dari zona buruknya dan menjalani hidup dari Nol dengan dirinya sendiri..
apakah dia bisa bertahan ? apakah dia bisa mendapatkan kebahagiannya sendiri ? apakah dia akan bertemu dengan orang yang menCINTAInya sepenuh hati ?
ayoo baca kisah selengkapnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiky18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
Tiba-tiba alvin sudah di belakang sang gadis, ia pun berkata " hel boleh ikut aku sekarang " ucap alvin.. Sang gadis pun berpamitan pada rekannya untuk mengikuti sang pacar, di perjalanan menuju luar kantor ia melihat talia sedang duduk di luar tidak jauh dari kantor dalam hati sang gadis " kenapa dia ada di sini yah ? Kan pengajuan dia untuk balik lagi di sini sudah tolak, ahh mungkin mau ketemu temannya kali " ucap dalam hati rachel yang berpikir positif.. Setelah ia mengikuti sang pacar menuju mobil, masuk lah rachel dan sang pacar langsung menyalakan mesin mobil dan keluar dari halaman kantor.. Sepanjang perjalanan mereka berdua tidak saling bicara seperti ada jarak untuk memulai percakapan, dan akhirnya alvin membuka mulutnya saat di lampu merah " kenapa kamu enggak bilang dulu ke aku " tanya alvin
" prihal apa yah " tanya balik sang gadis
" tentang pengunduran diri kamu " ucap alvin yang menjalankan lagi mobilnya
" untuk apa ? Kan itu urusan aku " ucap dingin sang gadis...
Sang gadis terkejut saat mobil alvin tiba-tiba berhenti di pinggir jalan, dan ia melihat alvin yang sedang menahan emosinya..
" apa aku masih di anggap pacar kamu hel " tanya alvin
" yah masih pacar aku sekarang, kenapa kamu tanya hal yang tidak masuk akal " ucap heran rachel
" tapi kamu tidak melibatkan aku tentang kamu mau resign " ucap kesal alvin
" toh kalau aku bilang juga kamu akan melarang kan.. Lebih baik enggak bilang aja " ucap enteng kamu
" kamu kenapa sih, kamu udah mulai berubah hel.. Dulu kamu apa-apa selalu melibatkan aku tentang urusan kamu, sekarang urusan kamu ini tidak melibatkan aku.. Aku tuh mati-matian kerja untuk bisa balik lagi ke sini bersama kamu supaya tidak ldran lagi, tapi kamu malah mengundurkan diri.. Aku tuh enggak mengerti cara pikir kamu hel, tolong ngertiin aku, aku tuh enggak bisa jauh dari kamu" ucap alvin yang menggebu-gebu
" sekarang aku tanya, kapan aku enggak ngertiin kamu ? aku selalu ngertiin kamu vin,waktu kita ldran kapan aku maksa untuk ketemu kamu ? kamu sibuk its ok aku ngerti, kamu enggak ada kabar its ok mungkin lagi sibuk, tapi setelah kamu kembali lagi ke sini, bukan makin dekat sama aku vin, malah makin jauh.. Memang tiap hari kita ketemu di kantor, tapi apakah saat pulang kantor kita pernah ketemu seperti dulu ? Enggak kan vin " ucap sang gadis yang mulai emosi
" tapi kan kita masih komunikasi hel, " ucap alvin
" kamu tau merasa enggak komunikasi kita akhir-akhir jarang vin, buka chat aku, setelah pulang kantor kita berapa kali chatan ? Bisa di hitung kan .. " ucap rachel lagi
" yah maaf hel, aku masih saja sibuk kerjaan saat di sini, sampai aku enggak ada waktu untuk kamu, tapi mohon ngertiin aku sekali ini.. Aku masih sibuk untuk saat ini, dan kamu malah bikin pikiran aku " ucap alvin kesal
" aku bikin kamu pikiran ? Hahahahaha tumben ? " ucap tawa rachel
" kamu tuh yah di bilangin tolong ngertiin sekali ini aja, jangan bikin aku tambah pusing dengan sikap ke kanak-kanakan kamu hel " ucap marah alvin..
Sang gadis terdiam, baru kali ini melihat alvin begtiu menakutkan di mata rachel..
" a-aku capek vin ngertiin kamu, sedangkan kamu tidak pernah mau ngertiin aku.. Sampai kapan ? Aku hanya mengikuti sikap kamu ke aku.. Kamu juga kan pindah ke kota s******* dulu tanpa melibatkan aku, tiba-tiba kamu sudah mau pindah, dan aku tau dari rekan kerja, sekarang kamu datang ke sini lagi juga tanpa melibatkan aku lagi, dan aku juga tau dari rekan kerja lagi.. Di saat aku mengikuti cara kamu, kamu seakan-akan paling menderita karena tidak melibatkan kamu, aku hanya ikut cara kamu vin " ucap rachel yang takut alvin makin marah.. Mereka berdua pun terdiam masing-masing hingga sang gadis pun berkata.. " lebih baik kita intropeksi diri masing-masing dulu, mungkin kita masih belum dewasa untuk kedepannya " ucap rachel
" maksud kamu ?" tanya alvin
" yah untuk sementara kita berpikir apakah hubungan ini layak di lanjutin atau di lepaskan.." ucap lemas sang gadis, ia tidak kepikiran untuk putus sama alvin..
" enggak mau, kita enggak boleh putus hel.. Orang tua ku gimana ? Mama, mama apalagi sudah anggap kamu anak hel, kamu mau mengecewakan mama " ucap panik alvin yang mendengar kata lepas dari mulut sang gadis
" kita tidak putus vin, tapi kita hanya intropeksi diri saja masing-masing.. Kalau pikiran kita sudah tenang dan bisa berpikir, mari ketemu lagi.." ucap rachel kembali sambil membuka pintu mobil
" dan hati-hati di jalan, jangan ngebut " ucap kembali sang gadis sambil menutup pintu mobil..
Sang gadis pun tanpa sadari meneteskan airmatanya, ia melihat ke belakang saat mobil alvin berjalan pergi menjauh.. Sang gadis tidak menyangka alvin bisa pergi begitu saja di saat mereka lagi bertengkar, "ternyata aku enggak sepenting itu sekarang yah vin, dulu kamu enggak membiarkan aku berjalan sendiri.. Sekarang liat aku berjalan sendiri tanpa kamu, dan akan berjalan sendiri mulai sekarang " ucap dalam hati sang gadis..