Projek Memikat Hati Suami

Arumi mengikuti Galang yang terus menggenggam tangannya masuk kedalam bioskop ,ia merasa aneh dengan sikap Galang dua hari ini. yang tidak lagi berbuat kasar padanya.

dan saat ini , duduk di dalam gedung bioskop yang gelap ,Galang belum juga melepaskan tangannya , Arumi juga tidak berniat untuk menariknya.

" mas " panggil Arumi pelan agar tidak mengganggu penonton yang lain

" hemm" Galang menggeram .

" aku haus ,mau keluar beli minum " Arumi menaikkan tangannya yang masih dalam genggaman tangan Galang .

Galang melepaskannya tanpa mengatakan apapun .

Arumi berjalan keluar untuk membeli air mineral dan air rasa buah serta beberapa cemilan lalu kembali masuk kedalam bioskop , dengan bantuan pencahanyaan dari layar yang menempel di dinding ,Arumi bisa melihat keberadaan Galang .

dia kembali duduk disamping Galang ,sepanjang cerita film di putar tidak ada percakapan yang terjadi diantara keduanya .

" mas sering nonton ? " Arumi memberanikan diri bertanya .

" tidak , aku tidak mempunyai waktu untuk hal hal yang sia sia ,anggap saja ini kencan pertama kita " ucap Galang dengan wajah datarnya.

Arumi melongo .

" kencan apa seperti ini ? memang gaya berpacaran mas seperti ini ? aneh " Arumi keceplosan ,ia cepat menutup mulutnya.

" maaf mas bukan maksud aku " Arumi tidak tahu harus mengatakan apa melihat wajah Galang yang sudah kembali galak .

keduanya sudah keluar dari bioskop dan berjalan menuju basement , langkah Galang kembali panjang dan cepat membuat Arumi harus kembali berlari lari lagi .

" maafkan aku ! " Arumi memberanikan diri meraih tangan Galang , Galang menepisnya tetapi Arumi mempertahankan cekalannya ,akhirnya Galang membiarkannya .

" kamu sering nonton ? " tanya Galang setelah keduanya diam cukup lama di dalam mobil.

" sering sih enggak , cuma pernah bareng teman di SMU " jawab Arumi jujur.

" pacar kamu ? "

Arumi diam saja .

melihat Arumi yang tidak mau menjawab ,Galang tidak mendesaknya .

" film apa yang kamu tonton " tanya Galang lagi ,mulutnya kembali berkicau.

" Dylan " jawab Arumi datar .

" siapa Dylan ? pacar kamu ? berapa banyak pacarmu , masih kecil punya pacar sudah lebih dari satu " Galang mencibir .

Arumi melongo lagi , lalu menepuk kepalanya pelan , ia lupa bagaimana mungkin wajah patung lilin ini bisa tahu film yang lagi ngeboming waktu itu , kan bukan pada zamannya .

" itu nama judul film bukan nama cowok aku " jawab Arumi mendesah .

Galang hanya melengkungkan sudut bibirnya sedikit .

astaga ? aku terjebak sendiri dengan jawabanku.

malas melayani Galang ,Arumi meraih ponselnya di dalam tas selempangnya.

ah....sudah seminggu ini aku tidak menghubungi ayah.

dicarinya nomor kontak ayahnya ,lalu digulirnya ikon hijau tanda melakukan panggilan.

pada deringan ketiga sudah diangkat dari seberang sana.

Assalamualaikum Rum , ya Alloh nak akhirnya kamu menghubungi ayah juga , sudah pulang kalian dari malaysia nak , bagaimana kabar kakek suamimu ? eh maaf kan mulut ayah yang lagi ngaco begini , maksud ayah ....ayah turut berduka cita atas meninggalnya kakek mertua kamu , dan oh ya Rum , sampaikan ucapan terima kasih ayah dan ibu atas kiriman uannya ya , Alhamdulillah ....Wahyu sudah sehat kembali , baik baik kamu disana ya nak , patuhi suamimu , walaupun ayah belum ketemu orangnya tapi melihatnya di foto ganteng , Rum ...sudah dulu ya nak ,entah ada apa sekretaris pak lurah datang kerumah ayah di jam segini .

panggilan langsung di tutup tanpa Arumi mengucapkan satu kalimat pun bahkan hanya sekedar menjawab salam .

Arumi menatap Galang dengan emosi yang bermacam macam , sandiwara apa yang sudah dilakukannya pada ayah dan ibunya .

Galang yang tidak tahu Arumi menelpon siapa acuh saja melihat Arumi yang terus menatapnya dan tetap fokus dengan kemudinya .

▫️

▫️

▫️

🍁🍁🍁🍁🍁