dikisahkan ada seorang gadis desa bernama Kirana, ia adalah gadis yang pintar dalam ilmu bela diri suatu hari, ayahnya yaitu ustadz Mustofa menyuruh Kirana untuk merantau ke kota karena pikirnya sudah saatnya ia untuk membiarkan putrinya itu mempelajari dunia di luar desa
Kirana memenuhi permintaan sang ayah dan pergi ke kota yang jaraknya tak terlalu jauh dari kampung halamannya. dan di sinilah Kirana mulai di hadapkan dengan situasi yang menguji keberanian serta kesabarannya, pertemanan, Cinta segitiga sampai akhirnya ia bertemu dengan takdir yang memang telah di putuskan untuk dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riris Sri Wahyuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tukang tidur
DI KEDIAMAN RUMAH REYHAN...
waktu telah menunjukkan pukul 07.30 dan pak ujang masih terlelap dalam tidurnya. Bi srini yang merupakan asisten rumah tangga baru saja datang dan ia terkejut melihat pak ujang yang masih tertidur di sofa
"adeh-adeh, nih orang kerjaanye tidur mulu ye, pake ngorok lagi. hmm... harus di kasih pelajaran nih. "
Bi Srini pergi ke dapur dan mengambil segelas air putih lalu ia kembali ke rumah tamu ia berniat untuk mengerjai pak Ujang. "tukang ngorok, rasain nih! " ucap Bi Srini pelan sambil mengambil sejumput air dan menyicpratkan ke wajah pak ujang. pak Ujang seketika di buat kaget, ia terbangun dari tidurnya dan saling kagetnya pak Ujang sampai jatuh dari sofa.
"aduuh!!! "
Bi Srini yang melihat itu tak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. pak Ujang sadar bahwa dirinya telah di kerjai oleh bi Srini. maka dengan marah pak Ujang berkata, "eh kamu ye ganggu aja! orang lagi enak-enak tidur AH! "
"siapa suruh jam segini masih tidur, harusnya sekarang kamu nganterin den Reyhan jalan. mana sekarang anaknya hah? "
"den Reyhan masih tidur. noh, di kamarnya! "
Bi Srini melangkah menuju kamar Reyhan tetapi ia mendapati pintu kamar yang terbuka dan Reyhan tidak ada di dalamnya. "mana? orang gak ada"
"periksa yang bener! " teriak pak Ujang dari ruang tamu
"udah! dia gak ada. " pak Ujang seketika langsung menyusul ke kamar Reyhan dan ternyata benar saja kalau Reyhan sudah keluar duluan. pak Ujang auto panik, ia segera mencari ponselnya untuk menghubungi Reyhan. begitu ia membuka ponsel tiba-tiba ada pesan masuk.
"pak, Reyhan izin mau jalan pagi, tadi pak Ujang sedang tidur Reyhan gak enak banguninnya makanya Reyhan berangkat sendiri. Reyhan gak jauh kok pak dari rumah nanti Reyhan bisa pulang sendiri jadi pak Ujang gak usah cari Reyhan. "
Setelah membaca pesan yang dikirimkan oleh Reyhan Pak Ujang yang tadinya panik kini mulai tenang "alhamdulillah kalau den Reyhan baik-baik aja. "
"memangnya den Reyhan kemana? " tanya Bi Srini
"den Reyhan katanya lagi jalan pagi, ini ia kirim pesan tadi sebelum pergi"
tepat setelah pak Ujang berkata demikian, Reyhan tiba-tiba masuk ke dalam rumah sembari mengucap salam. "assalamu'alaikum"
"waalaikumsalam" jawab Pak Ujang dan Bi Srini bersamaan.
"alhamdulillah akhirnya den Reyhan pulang juga pak Ujang tadi sempat jantungan ketika tau kalau aden pergi" Reyhan tersenyum, "saya nggak pergi terlalu jauh kok pak"
"iya tapi tetep aja harusnya tadi den Reyhan bangunin bapak den"
"Oke siap-siap pak 😇"
Kini, Reyhan bicara pada bi Srini, "bi apakah sarapan sudah siap? Reyhan laper"
"astaghfirullah, bibi lupa kirain kemarin den Reyhan ikut liburan bersama tuan dan nyonya nakanya tadi bi Srini tidak masak. sebentar ya den! bibi masak dulu" Reyhan mengangguk sopan. "iya bi"
Bi Srini segera bergegas menuju ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk Reyhan. sembari menunggu Reyhan duduk di kursi ruang tamu sambil mengeluarkan dompet milik Kirana yang tadi ia temukan di jalan.
"maaf den, kalau boleh pak ujang tau, itu dompet siapa ya den? "
"oh dompet ini milik wanita yang tadi Reyhan tabrak di jalan paman. "
"hah? den Reyhan nabrak orang tadi pas jalan pagi? " Reyhan menganggap. "terus gimana den? "
"nggak apa pak, Reyhan tau kok siapa pemilik dompet ini nanti Reyhan kembalikan sendiri aja pak ujang gak usah khawatir"
"oh baik kalau begitu den. "