NovelToon NovelToon
Vanila And Her Secret

Vanila And Her Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anggika15

Tumbuh dewasa di bawah asuhan sebuah panti sosial, membuat Vanila berinisiatif untuk pergi keluar kota. Dengan bekal secarik kertas pengumuman lowongan kerja di salah satu usaha, yang bergerak di bidang cuci & gosok (Laundry).

Nahas, biaya di Kota yang cukup tinggi. Membuat Vanila mencari peruntungan di bidang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggika15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26 (After)

“Bagaimana disini, kamu betah?” Edgar menyelipkan rambut Vanila di daun telinganya sendiri.

Dari jarak yang sangat dekat Edgar menatap wajah Vanila, bola matanya bergulir dengan bibir melengkung membentuk senyum.

Ternyata perempuan di hadapannya memiliki paras yang rupawan. Lengkungan alis yang indah, manik bulat berbulu mata panjang, hidung mancung dan bibir yang sangat cantik.

“Lumayan,” Vanila mengangguk.

Posisi mereka masih sama, Vanila duduk di ujung pembatas dengan Edgar berdiri di dalam kolam sampai baju pria itu hampir basah seluruhnya.

Edgar terus memperhatikan.

“Apa karena saya baik?”

Namun, Vanila menggelengkan kepala. Membuat kening Edgar mengkerut, juga raut wajah sedikit berubah.

“Saya datang kesini untuk pertukaran. Bapak mau saya, saya mau uang. Kalau sikap bapak baik, saya pikir itu bonus!” Vanila tertawa pelan.

“Kamu ini jujur sekali.”

Dia mengerjap seperti sedang berusaha mempertahankan kesadarannya, setelah satu ngelas apple brandy kembali Vanila minum.

“Emmm, … disini mulai dingin!” Vanila mengusap-usap lenganya yang terbuka.

“Mau minum lagi?”

Vanila tidak mengiyakan, tapi tidak juga menolak.

Edgar meraih botol minum yang kini berada di atas pembatas kolam, dia sengaja memindahkannya kesana.

“Nah…” Edgar menggeser gelas hingga dapat Vanila raih dengan mudah.

Mata Vanila langsung menyorot wajahnya.

“Bapak bikin saya jadi seperti perempuan nakal!”

“Saya suka perpaduan lugu dan nakal.”

Vanila meraih gelas, lalu meneguknya.

Untuk beberapa saat Vanila diam dalam keadaan mata terpejam.

“Bapak kapan mau talak saya?” Suaranya sangat rendah, hampir tidak bisa di dengar.

Edgar tidak langsung menjawab, dia bahkan bingung dengan jawaban yang harus diberikan atas pertanyaan itu.

Dia tidak mau terikat lebih kencang, tapi rasanya belum siap membiarkan Vanilla pergi.

“Tidak sekarang Vanila, saya masih ingin seperti ini.”

Vanila membuka matanya, kemudian menatap Edgar.

“Besok? Minggu depan? Atau mungkin bulan depan saja?”

“Saya tidak tahu, … kenapa kamu sangat ingin pergi. Sementara disini kamu hidup aman dan nyaman?”

“Keadaan sekarang membuat saya bingung, dan hilang identitas.”

Edgar segera mendekat dan menyatukan kening mereka.

“Minta apa saja asal jangan tal—”

“Aku mau rumah. Aku tidak punya rumah!”

“Rumah? Kenapa?”

“Bapak gimana sih? Kok nanya, … ya biar ada tempat pulang kalau bapak udah bosen.”

“Rumah ya? Kecil kalau soal itu.”

“Ya sudah, belikan kalau begitu. Tidak perlu besar, cukup di dalam cluster saja!”

“Hu'um. Saya akan memberikannya nanti,” bisik Edgar.

Dia meraih dagu Vanila, menunduk dan segera menciumnya dengan menggebu-gebu. Edgar pikir Vanila akan diam seperti biasa, tapi kali ini dirinya salah. Vanila benar-benar membalas setiap cumbuan Edgar sampai suara aktivitas itu terdengar.

Hembusan nafas yang memburu, saling bersahutan dengan lenguhan dan erangan yang terdengar di antara keduanya.

Jari-jari Vanila menyentuh rahang tegas Edgar, bergerak semakin kebawah mengusap lembut tengkuk dan dada yang masih terhalang kemeja.

Edgar menghentikan cumbuannya, menarik diri dan memperhatikan Vanila yang kini sedang membuka tautan setiap kancing.

Oh, dia suka itu.

Dan setelah hampir terlepas semua, cepat-cepat Edgar menarik Vanila, membawa perempuan itu masuk, dan melemparkannya ke atas tempat tidur.

Tidak peduli bagaimana keadaan mereka sekarang. Kering maupun basah, yang penting adalah menyalurkan nafsu yang sudah sampai di ubun-ubun.

Pria itu membuka seluruh pakaiannya, setelah berhasil barulah dia melucuti pakaian Vanila sampai mereka dalam keadaan sama-sama polos. Edgar merangkak, berniat mengungkung Vanila.

Di luar dugaan, Vanila bangkit lebih dulu dan mendorong pundak Edgar sampai pria itu berbaring terlentang.

“Van!” Dia menatap Vanila tidak percaya, saat tiba-tiba perempuan itu duduk di atas pangkuannya.

****

“Bisa tolong langsung di rapikan, Irgi? Baik, terima kasih. Tolong pintu rumahnya ditutup rapat ya!”

Suara Edgar membuat kesadaran Vanila perlahan kembali.

Sekujur tubuhnya pegal, kepalanya terasa berat, bahkan ketika perempuan itu membuka mata maka dunia seperti berputar hebat. Seketika memori peristiwa yang terjadi semalam langsung berputar, entah berapa banyak Apple brandy yang diberikan Edgar.

Karena Vanila benar-benar di buat mabuk semalam, sebelum akhirnya mereka melakukan hubungan dengan penuh kegilaan.

Terutama Vanila, dia sama sekali tidak bisa mengendalikan diri. Saat mabuk dirinya menjadi wanita liar, sampai-sampai memegang kendali di awal permainan.

“Astaga!” Vanila meremas rambutnya sendiri.

Dia merasa malu, bisa-bisanya dia menjadi sangat binal, ajaran dari mana itu?

“Sudah bangun, Van?”

Mendengar lenguhan Vanila Edgar pun mendekat, dengan gagahnya pria itu berjalan pelan, bak seorang model yang sedang berlenggak-lenggok di atas catwalk. Dia memang tampan, tubuhnya indah, mustahil jika tidak ada wanita yang terhipnotis oleh pesonanya.

Sangat beruntung wanita bayaran Edgar, selain tampan dia juga royal.

“Vanila?”

Edgar duduk tepat di samping Vanila, dia mengulurkan tangan seraya mengusap kening sampai helaian-helaian rambut yang menghalangi wajah tersingkir.

“Pusing, hum?”

“Lumayan.”

“Ada rasa ingin muntah?”

Vanila menggelengkan kepala, dia berusaha menyembunyikan diri dengan cara menarik selimut.

Namun, Edgar menahannya.

“Jika terasa ingin muntah, saya bantu ke toilet. Jangan muntah di sini, Van. Nanti kasur saya bau!”

Sorot mata sayu Vanila langsung tertuju ke arah Edgar.

“Saya serius, Van.”

“Bapak kasih saya minum berapa gelas?”

“Hanya dua…”

“Bohong. Saya ingat lho pak, cuma ga bisa pastiin aja. Soalnya bapak kasih gelas ke aku terus-terusan!”

Bukannya menjawab, Edgar justru tersenyum saat mendengar Vanila mengoceh.

“Kan!”

“Kalau tidak begitu, … saya tidak akan pernah melihat sisi nakalmu.”

“Bapak mau saya nakal? Oke.”

“Jangan macam-macam, Vanila!”

“Orang bapak yang bikin saya jadi suka macam-macam, … eh… maksudnya—”

“Hahahaha, astaga anak ini!” Edgar tertawa.

Dia menyentuh puncak kepala Vanila dan mengacak-acak rambutnya sampai terlihat semakin kusut.

“Huwek….” Tiba-tiba saja Vanila bereaksi demikian.

Rasa pusingnya membuat Vanila menjadi mual.

Edgar sedikit panik.

“Ayo saya bantu ke kamar mandi,” Edgar langsung menarik tangan Vanila, kemudian meraup tubuh ramping itu beserta selimut tebal yang menutupinya.

Hening, mereka berdua memilih bungkam. Situasi seperti itu selalu membuat berdebar-debar, terutama bagi Vanila yang baru pertama kali dekat dengan laki-laki.

Kalau rasa ketertarikan terhadap lawan jenis pastinya sudah pernah. Namun, untuk menjalani hubungan yang lebih dekat Vanila tidak berani. Terlebih saat dirinya tumbuh besar di panti asuhan, membuat rasa percaya dirinya rendah, dan hampir tidak ada.

Memangnya siapa yang mau sama anak panti? Pikiran itu selalu berputar-putar di dama ingatan.

“Turunin di sini aja, pak. Saya bisa sendiri!”

Edgar mengangguk, dia menurunkan Vanila perlahan-lahan sampai perempuan itu mampu berdiri dengan kakinya sendiri.

“Bisa sendiri ya?”

“Hu'um bisa,” Vanila mengangguk. “Bapak kalau mau berangkat kerja silahkan, kamarnya nanti saya rapikan sedikit. Mungkin hanya area tempat tidur karena saya tidak berani pegang yang lain,” ucap Vanila panjang lebar.

Edgar menatapnya lekat, tersenyum seraya maju satu langkah sambil membungkukkan tubuh;

Cup…

“Apa efeknya masih tersisa, setelah mabuk kamu jadi bawel sekali.”

“Mungkin sedikit.”

“Oke, hati-hati kalau begitu.”

Edgar mundur satu langkah, memutar tubuh sambil meraih knop pintu dan menarik benda itu sampai tertutup rapat.

Klek…

Vanila diam mematung menatap ke arah pintu.

Dia masih belum mengerti, dia masih sangat terkejut. Kenapa bisa tiba-tiba hidup nyaman, dan mempunyai suami seorang Edgar yang ternyata memiliki sisi lembut. Walaupun, tidak se-perhatian laki-laki di dalam novel.

Ya, Edgar tidak menyiapkan air hangat untuk berendam, atau bertanya ingin dibawakan makanan apa. Dia hanya membantunya karena tahu Vanila masih sedikit pusing efek alkohol yang semalam perempuan itu teguk.

“Aduh, jangan deh Van. Jangan!” Vanila menggelengkan kepalanya.

“Jangan coba-coba, pak Edgar cuma jadiin kamu sebagai mainan. Nanti kalo bosen juga di buang lagi,” Dia bermonolog.

Hatinya mulai luluh, tapi otaknya justru berusaha mempertahankan diri.

Vanila menjatuhkan selimut, kini dia benar-benar polos saat berdiri di depan cermin wastafel. Awalnya tidak terlihat ada yang janggal, tapi sebuah lebam di tengkuknya membuat Vanila semakin mendekatkan diri pada kaca.

Seketika kejadian semalam langsung tergambarkan.

Edgar membabi buta, setiap serangan yang dilancarkan bisa dibilang cukup kasar, tapi dirinya lebih gila lagi karena menikmati itu.

Intinya, maupun Edgar atau Vanila. Mereka benar-benar tak terkendali tadi malam saat bersenang-senang di bawah pengaruh minuman beralkohol.

‘NGGGG EDGAR!’

“Hah ya ampun!” Vanila menepuk jidatnya cukup kencang.

Ekspresi wajah terlihat panik, selain gila dirinya juga kurang ajar. Berteriak kencang menyebut nama suaminya saat merasa sesak karena hujaman yang terlalu dalam.

“Ih ga sopan banget kamu Vanila!” Dia merengek.

Wajahnya di sembunyi di balik telapak tangan, lantas menghentakan kaki dan perasaannya sekarang benar-benar tidak tenang.

Vanila malu. Sangking malunya, rasa mual dan pusing seolah tiba-tiba menghilang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa like, komen dan vote heheheh 😘😘

1
Annie Gustava
mak sehat2 selalu yaa.. biar bsa up vanila n ale2😘,
aurel chantika
jangan -jangan emaknya Edgar ya g datang 🤣🤣🤣
aurel chantika
padahal memang iya kan ji 🤣🤣🤣
Evi Ristiani Ramdhani
ahhhhh seneng nya udah up lagi Mak,,,siapaaaa yg Dateng woiii,,,,Irgi atau Sabrina kah,,,gawat klw Sabrina bisa ada wawancara seperti nya 🤪🤪
ensagita
hadeuh !!!!!!!!! sampe tahan nafas
ternyata harus nunggu up lagi 😁😍
Dzulfan Ahlami
aku tau yg datang/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝐙⃝🦜尺o
Sabrina ya yang datang?
ensagita
van !!!!!! ancamannya mantep
kicep tuh si om om 😁😍
Anggika15 | Aurin99: Udah males nanggepin😅
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
jangan kekang vanila terlalu ketat pak lama2 bisa ngeselin dia
atau vanila sengaja ya biar cepat ditalak🤔
Anggika15 | Aurin99: Duh😳😳
total 1 replies
aurel chantika
tetap semangat ya Mak,aku selalu menunggu vanila kok
Anggika15 | Aurin99: Alapyuuu
total 1 replies
aurel chantika
GK usah protes van,yang penting jatah bulanan aman sentosa
Dzulfan Ahlami
semangat sayang ku rezeki gak kmn,,buat Hati dan Hari2 emak2 bahagia dgn karyamu bonus pahaala yg gak terasa😘😘😘😘😘😘😘😘
Anggika15 | Aurin99: sun dulu sun😘
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
lopyu tu othor cuyunggggg,syuka eh klw up terosssss😃😃😃😃😃😃👍🏻
Anggika15 | Aurin99: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Desi Ratna sari
hai otor, aku dari apk sebelah 🤣
Anggika15 | Aurin99: Hai sayangku, cintaku. ayo duduk, biar betah/Chuckle/
total 1 replies
Dzulfan Ahlami
/Slight//Slight//Slight//Slight/beh isi dompet aman klu tiap mggu gitu
Anggika15 | Aurin99: Aman bangetttt/Shy/
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
sabar van ntar kalo dah sembuh langsung lari
Anggika15 | Aurin99: Betul sekali/Facepalm/
total 1 replies
Evi Ristiani Ramdhani
duh udah berani manyun Van depan sumber uang mu🤭🤭😃🤪,bener kata othor tuh nurut aja dripada murkah nanti😆😆
Anggika15 | Aurin99: Otomatis itu manyun nya/Smile/
total 1 replies
𝐙⃝🦜尺o
lagi gak sadar ini van, toh si bapak juga suka
Dzulfan Ahlami
malu malu eongggggg ntarrr ketagihan ky akuhhhh minta up terus/Tongue//Tongue//Tongue//Tongue//Tongue/
Anggika15 | Aurin99: Kirain ketagihan apa😝😝
total 1 replies
aurel chantika
pak Edgar sudah Luluh kali van,kamu aja yang GK nyadar
Anggika15 | Aurin99: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!