NovelToon NovelToon
Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Pengasuh / Bad Boy
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Apakah pengasuh hanya berlaku untuk bayi dan anak-anak?
Ariana, gadis berusia 22 tahun di janjikan upah cukup besar hanya untuk mengasuh putra dari seorang duda kaya raya.
Kenakalannya sudah tak bisa di tolerir, namun sang ayah yakin jika Ariana mampu mengubah sifat anak remajanya itu.
Akankah Ariana berhasil menaklukkan anak remaja itu? Atau justru timbul konflik yang rumit di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Berkutik

”Rokok?”

Ariana tak sengaja menemukan tumpukan kotak rokok di bawah seragam olahraga milik majikannya. Dia pun mengeluarkannya dan menumpuknya di lantai.

Arkana yang baru keluar dari kamar mandi, terkejut mendapati bungkus rokok yang menumpuk di lantai. Dia melihat Ariana dengan tatapan penuh amarah.

”Itu memang punya gue, tapi loe gak punya hak buat ikut campur.”

"Maksudnya?” Ariana bertanya dengan wajah kebingungan, dia tak mengerti perkataan Arkana.

”Kenapa loe taruh bekas bungkus rokok kaya gitu, loe mau kan papa marahin gue!”

”Suudzon banget, saya mau buang ini. Justru saya mau menyelamatkan kamu dari kemarahan tuan Arga,” jelas Ariana sambil memasukan kotak rokok bekas ke dalam plastik, lalu membawanya turun menuju tempat sampah di luar rumah.

Arkana mencium aroma seragam olahraganya yang tak sengaja dia taruh untuk menyembunyikan bungkus rokok. Bau nikotin tercium, membuatnya berpikir keras untuk menghilangkan aromanya.

Ariana masuk kembali ke kamar majikannya, membawa setrika dan botol semprot yang berisi cairan pewangi.

”Sini, saya setrika dulu.”

Pemuda itu menyerahkan seragamnya pada pengasuhnya yang membantu menghilangkan jejak kenakalannya. Rasanya malu, karena dia sudah menuduh pengasuhnya.

”Anda bisa menyembunyikan ini dari kemarahan Tuan Arga, tapi tidak dari guru anda. Coba, apa masih tercium bau nikotin?” Ucap Ariana sambil menyerahkan seragam olahraga pada tuannya.

Arkana menggelengkan kepala, dan berterima kasih karena Ariana mencegah dirinya dari amukan ayah dan gurunya.

”Saya melakukan hal ini bukan berarti melupakan kejadian kemarin. Saya juga belum memaafkan kesalahan kamu!” Tegas Ariana yang langsung keluar dari kamar majikannya, sembari membawa tongkat.

"Serem banget kaya guru galak, bawa-bawa tongkat segala.”

Setelah seragamnya terpakai dengan rapi, Arkana segera turun menuju ruang makan di lantai satu. Dia pun duduk di kursi yang berhadapan dengan sang ayah, yang tengah menyantap nasi goreng buatan Ariana.

”Kok gak ada roti pa, aku kan jarang makan nasi buat sarapan,” protes Arkana sambil melempar pelan sendoknya ke piring.

”Makanlah, Bi Ipeh belum belanja roti dan tadi subuh dia pulang ke rumahnya di kampung karena si mbahnya sakit."

Mendengar hal itu, Arkana terpaksa menyantap nasi goreng di hadapannya. Rasanya bisa di Terima, cukup enak di lidahnya walau tak seenak masakan Bi Ipeh.

”Masakan siapa ini?” Tanya Arkana penasaran.

”Ariana,” jawab sang ayah yang telah menghabiskan seporsi nasi goreng.

Arkana merasa sang ayah mulai tertarik pada Ariana, mendengar bagaimana Arga menyebut namanya. Timbul perasaan khawatir dari hati pemuda itu, dirinya tak ingin patah hati di masa kecilnya terulang.

Dalam yakinnya, Arkana hanya menganggap wanita sebagai manusia yang tak berperasaan. Manusia yang hanya ingin memenuhi nafsu mereka dan meninggalkannya jika bosan.

Begitulah pemikiran Arkana selama ini pada semua wanita, tak terkecuali gadis yang kini tengah mencuci piring menggantikan tugas Bi Ipeh. Walau tak di pungkiri, dia pun senang melihat wanita berparas cantik seperti Ariana.

...~~~...

”Bos, gimana keadaan si baby sitter?” Tanya Rio yang seperti biasa menemani temannya di kelas, bersama Dimas sambil menunggu antaran makan siang.

”Nanti juga ke sini,” jawab Arkana yang ternyata bersamaan dengan kemunculan Ariana. Dia membawa kotak bekal cukup banyak, dan memberikan pada ke tiga pemuda yang setia berada di kelas.

Plak!

Ariana memukul tongkat pada meja untuk menggertak Arkana, dia ingin pemuda itu memakan bekal yang sudah susah payah dia siapkan.

”Habiskan, atau tongkat ini ku layangkan pada kepalamu.”

Rio dan Dimas yang di bawakan makan siang pun tak mau menjadi korban Ariana. Mereka menyantap makanan itu dengan lahap. Namun, raut wajah keduanya berubah.

”Kok beda yah, Bi Ipeh kayanya lagi sakit deh.”

Komentar Dimas membuat wajah Ariana berubah. Rio pun mengangguk setuju, dan Arkana berusaha menahan tawanya.

”Itu masakan aku,” jawab Ariana dengan raut wajah sedikit kecewa.

”Enak kok, enak. Ini lidah kita aja lagi sakit, ya gak Mas!” Rio berusaha memberikan pujian pada Ariana agar tak terkena layangan tongkatnya.

Ketiga pemuda itu pun berhasil memakan masakan Ariana, lalu membantunya merapikan kotak bekal ke dalam tas.

”Besok bawakan lagi ya, lumayan uang saku jadi hemat. Hehe,” ucap Dimas sambil menepuk saku seragamnya.

Ariana tak menjawab, dia pun segera keluar dari kelas majikannya menuju mobil yang terparkir dekat dengan motor matic milik adiknya.

Gadis itu tersenyum, dan mulai merindukan keluarganya. Lalu mengirim pesan pada Ario jika dirinya sedang ada di sekolah.

”Kak Beni, bisa tunggu sebentar? Aku mau bertemu dulu dengan adikku.”

Beni menganggukan kepalanya dan memilih menunggu di dalam mobil. Tak mendapat balasan dari pesan yang dia kirim, Ariana pun mencoba menghubungi dengan panggilan telepon.

”Tunggu kak, aku akan kesana.”

Ariana pun menutup panggilan dan menunggu kedatangan Ario. Dia tersenyum kala melihat pemuda berkulit kuning langsat dengan mata besar dan hidung mancung menghampirinya. Bentuk bibirnya terbelah yang mirip dengan Ariana pun sudah dipastikan jika itu adalah Ario.

”Kak, kenapa bisa di sini?” Tanya Ario yang heran melihat kedatangan kakaknya ke sekolah.

Ariana menjelaskan semuanya dan mengatakan jika kini dia harus menjadi pengasuh anak dari duda kaya yang bersekolah di sini.

”Aku harap mereka selalu bersikap baik pada kakak,” harap Ario pada kakaknya. Ariana tak bisa menceritakan kejadian kemarin, tak ingin membuat khawatir adik dan juga ibunya.

Dari kejauhan, tampak beberapa siswa mendekati Ario yang sedang berbicara dengan seorang perempuan. Pemuda yang sepertinya menjadi ketua, berusaha untuk mengganggu Ario.

”Gak nyangka gue, cowok culun kaya loe punya pacar,”ucap pemuda dengan wajah tengil sambil merangkul leher Ario.

Pemuda itu pun melihat wanita yang mengobrol dengan Ario, dan merasa pernah melihatnya. Dia segera bertingkah aneh, merapikan rambut lalu mengulurkan tangan dan memperkenalkan dirinya.

”Saya Deon Mahendra, anak dari komite sekolah.”

Mendengar hal ini, Ariana pun akhirnya tahu jelas orang yang pernah membuat adiknya trauma dan ibunya yang di hina habis-habisan oleh guru BK.

”Ariana, saya kakaknya Ario.”

Jawaban Ariana sontak membuat Deon terkejut tak berkutik. Wanita di hadapannya ternyata kakak dari orang yang sering dia rundung.

”Oh, pantas saja. Kalian mirip, saya teman dekatnya Ario," ucap Deon sembari kembali merangkul Ario. Namun Ariana tak ingin lagi meresponnya, dan hanya pamit pada sang adik. Segera dirinya kembali ke rumah majikannya untuk berbelanja dan menyiapkan makan malam.

”Yang tadi itu adik kamu? Sangat mirip,” ucap Beni yang membuka obrolan dengan Ariana.

”Benarkah? Aku fikir beda, aku lebih bagus dari dia,” canda Ariana yang membuat Beni tersenyum.

”Ya, aku mengakuinya. Kau sangat cantik,” puji Beni yang membuat Ariana salah tingkah.

”Sebenarnya aku hanya bercanda. Tapi, terima kasih pujiannya.”

Ariana tak menyangka jika pujian itu akan membuat hatinya berdebar, walau dia bersikeras untuk tak akan pernah jatuh cinta pada pria manapun.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!