Bertahun-tahun Nayla Larasati menyimpan rasa pada Nathan Anderson Decland, teman masa kecil sekaligus kakak angkat Nayla.
Namun.. hingga Nayla menamatkan pendidikan sebagai dokter, Nay masih memendam perasaan itu sendiri pada Nathan yang sudah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis jantung di London.
Saat kembali ke Indonesia, Nathan telah memilih gadis lain sebagai pendamping hidupnya.
Perasaan Nayla hancur, gadis itu memilih kembali ke kampung halamannya, mengabdikan diri sebagai dokter umum di kota terpencil.
Apakah Nayla mampu menghapus Nathan dalam hidupnya?
Sementara Nathan tidak mengetahui perasaan Nayla untuknya yang sangat mendalam.
Ikuti terus kelanjutan kisah Nayla-Nathan. Semoga kalian suka 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERNYATA BUKAN WANITA BAIK-BAIK
"Hentikan Kei, kamu sudah terlalu banyak minum. Besok kamu ada pemotretan!", seru seorang wanita pada Keira yang terlihat mabuk di sebuah club malam.
Hentakan musik sangat keras memekakkan telinga, namun akan biasa-biasa saja jika sudah bersahabat dengan suasana seperti itu.
"Berikan botolnya, Niken...ini perintah atau aku tidak akan memakai mu lagi sebagai asisten ku!", teriak Keira dengan tatapan tajam melihat Niken memegang sebuah botol wine yang ia pesan sejak datang ke club.
"Nathan brengsek. Laki-laki itu memutuskan aku Niken, membatalkan pertunangan kami, membatalkan pernikahan kami", racau Keira kini menyandarkan wajahnya di atas meja yang berserakan kulit kacang dan lemon.
"Hahaha...siapa perduli, aku tidak mencintainya", ujar Keira sambil memukul-mukul meja. Sesekali terdengar cegukan dari mulutnya yang terlalu banyak minum.
"Tapi aku butuh status sosial atas namanya. Nyonya nathan Anderson Decland. Bukankah itu keren, Niken? Menjadi istri seorang dokter spesialis jantung lulusan luar negeri itulah keinginan orang tua ku sejak dulu".
Sedetik kemudian wanita itu mengangkat wajahnya, menatap Niken.
"Heh...Apa maksudnya, dia memutuskan aku melalui pesan WhatsApp begini.", racau Keira mengangkat ponselnya, kemudian menghempaskan ke atas meja. "Aku akan mencari tahu, kenapa Nathan mencampakkan aku seperti ini".
Wanita itu tertawa dengan tatapan kosong melihat ke depan di mana pengunjung melantai mengikuti hentakan musik yang di mainkan seorang disc jockey.
Keira berdiri dari tempat duduknya, berjalan sempoyongan bergabung dengan pengunjung yang sekedar melepas penat tubuh mereka ataupun mencari hiburan di lantai dansa setelah seharian lelah dengan segala aktivitas mereka.
"Keira...ayo kita pulang! Besok kamu ada pekerjaan", ujar Niken menghentikan langkah Keira.
Namun Keira menghentakkan tangan asistennya itu. "Kau pergilah. Jangan menggangguku!!"
"Kei..."
Wanita bernama Niken itu terlihat kesal juga pada Keira. "Aku sudah mengingatkan mu Kei. Kalau ada apa-apa jangan pernah meminta ku menyelesaikannya", ketus Niken kesal pada Keira, teman sekaligus atasannya.
Prok..
Prokkk..
"Wow beruntungnya aku malam ini, siapa yang ku temui ini. Keira Olivia..."
Terdengar samar-samar suara tepuk tangan. Seorang laki-laki bertubuh atletis mendekati Keyla yang juga menatapnya dengan tatapan terkejut. "Bimo?". Keira mengalihkan perhatiannya pada bagian atas club tempat disc jockey memainkan musik. "Jadi malam ini kamu yang memainkan musik di sana?".
"Yes", jawab laki-laki tampan yang leher hingga tangannya penuh tato berbagai macam tulisan dan gambar itu.
Tanpa sungkan-sungkan Keira memeluk laki-laki itu di hadapan Niken yang sama kagetnya melihat Bimo mantan pacar Keira tiba-tiba mereka temui malam ini.
"Pantas saja semua lagunya aku suka", ucap Keira melingkarkan tangannya pada leher Bimo yang memeluk pinggangnya dengan erat. Keduanya meliukkan tubuh mengikuti alunan musik.
"Ku persembahkan khusus untuk mu Keira Anindya", jawab Bimo berbisik di telinga Keira yang merasa geli menengadahkan kepalanya keatas tanpa melepaskan tangannya yang melingkar di leher Bimo. Keduanya begitu intim tanpa malu saling menggoda di tempat umum seperti itu.
Niken yang menyaksikan langsung perbuatan keduanya nampak jengah.
"Stop Kei...kamu harus pulang! Kamu jangan mengorbankan karier yang sedang kamu rintis Kei". Niken mengingatkan atasannya itu.
Keira tidak menggubrisnya. Bahkan gerakan tubuh wanita itu semakin lama semakin menjadi-jadi. Keira bergerak erotis menempelkan tubuh hingga wajahnya pada Bimo yang mengikuti gerakan nya sama gilanya.
Bahkan sesekali tertawa dan berakhir dengan berciuman.
Bimo yang melihat Niken menatapnya tajam tidak perduli. "Pergi lah...aku yang akan mengantar bos mu pulang, Niken. Atau kamu mau bergabung bersama kami menghabiskan malam?", ucap Bimo dengan isyarat pada Niken.
Ucapan sarkas laki-laki itu membuat niken gerah. "Kamu harus bertanggungjawab jika terjadi apa-apa dengan Keira. Aku sudah memperingatkan mu Bimo!"
Gadis itu pun menyerah, ia pergi sambil menggerutu. "Aku bosan harus selalu menjaga mu Kei. Malam ini adalah hari terakhir aku mengingatkan mu. Terserah!!"
"Dokter Nathan memang tidak cocok dengan wanita liar seperti mu. Wajar jika kamu tidak berjodoh dengan laki-laki sebaik Nathan".
"Bahkan kamu tidak bisa menjaga nama baik keluarga mu!", ucap Niken keluar club malam menuju mobilnya.
...***...
To be continue
Nantikan novel baru Emily ya 🙏
Btw horeyyyy bakal ada novel baru ini. Sepertinya bagus kayak novel lama author Emily, yg selalu nagih buat baca. /Ok//Good/
Sukses selalu Emily, semoga cepat luncur novel baru /Pray//Rose//Heart/
jangan ada pelakor lho thor, paling benci kl ada pelakor segala,
segera buka kelakuan Keira thor, biar tau semua, dan Keira biar mati kutu 🙏👍👍👍