Seorang istri yang merasa lelah dengan tingkah suami serta keluarganya. Hatinya begitu sakit melihat sang suami lebih menyayangi keponakannya di banding anaknya sendiri. Arumi layaknya seorang pembantu di dalam rumah mertuanya sendiri.
Suatu hari tanpa sengaja iya melihat putri kecilnya terjatuh karena didorong oleh keponakannya ingin meminta pertolongan, namun siapa sangka malah suaminya memilih membantu dan mengendong keponakannya tersebut. Puncak dari semua, ketika suami Arumi datang. kerumah membawa Siska pulang kerumah dan mengenalkannya sebagai calon istri Nico.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvazkha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 21
Tak terima dengan apa yang di katakan oleh Arumi. Nicholas berdiri dari duduknya dan menampar wajah Arumi. Nicholas merasa di permalukan di depan calon istrinya oleh Arumi. Wajah Arumi sampai menoleh ke samping akibat terlalu kerasnya tamparan dari Nicholas.
"lancang sekali mulutmu itu Arumi. Jangan mentang mentang kamu bekerja dan jabatan kamu lebih tinggi di bandingkan dengan aku. sehingga membuat kamu jadi besar kepada. Di sini, di rumah ini. Tetap aku kepala keluarganya. seharusnya kamu bersyukur karena aku masih memberikan kamu jatah uang setiap bulannya. Bukan malah menjelekan aku seperti itu!" ujar Nicholas pada Arumi.
"kenapa aku harus bersyukur. lebih baik aku tidak menerima uang dari mu. Dan bertahan dengan uang ku sendiri saja. Uang dari mu yang tidak seberapa itu hanya untuk keperluan listrik, air, iuran keamanan dan sabun di rumah ini. sedangkan untuk stok makanan di rumah ini semua pure dari uang aku sendiri.
Aku yang mengeluarkan uang hingga berjuta juta, aku lupa yang memasaknya, dan aku juga juga putriku yang Tidka mendapatkan makannya. Apakah itu wajar? Apakah itu sepadan dengan apa yang aku lakukan? Tidak, kalian bahkan menganggap aku hanya sebagai ATM darurat di saat kalau membutuhkan uang.
Kau Monic, dengan entengnya selalu saja mengambil maina serta baju baru milik putriku. dengan dalih, putriku tidak pantas mengenakan pakaian mahal. Yang padahal pakaian tersebut memang di peruntukkan khusus dari Oma dan Opa nya untuk dia seorang. tapi kau dengan entengnya selalu bilang. jika putriku tak pantas mengenakannya. Hanya karena Bella menginginkan semua barang yang di miliki oleh anakku. Lalu saat barang yang diinginkan putrimu tak bisa terpenuhi. maka kau akan mengadu pada William dan berkata jika pakaian dan mainan baru milik Bella di ambil oleh Michelle. sehingga dengan paksa William mengambilnya dari kamar Michelle. begitu kan yang sellau terjadi" ucap Arumi panjang lebar. Dia sudah sangat muak dengan orang yang ada di rumah ini.
"tunggu dulu, jadi. semua barang yang pernah aku ambil dari kamar Michelle memang murni milik Michelle. Bukan kau yang beli khusus untuk Bella?" tanya William pada Monica.
"tidak sayang, itu memang barang barang milik Bella. Arumi saja yang omong kosong. Mana mungkin kelurganya yang miskin mampu membelikan barang malah seperti itu?" jawabnya dengan enteng.
"kenapa tidak mungkin, apa kau masih belum tahu sekaya apa kakaknya. Jonathan itu? bahkan barang semacam itu hanya dengan menunjuknya saja dia bisa membelinya berkaitan kali lipat lebih banyak. Lalu kenapa kau memandang keluarga Arumi miskin? " jelas William yang juga baru mengetahui jika kakak dari Arumi adalah bosnya.
"apa kak?" tanya Nicholas terkejut.
"Jonathan, kakak dari Arumi adalah bos kita." jawabnya dengan santai. dia sama sekali tidak merasa takut atau panik. karena selama di tempat kerja dan di rumah dia jarang sekali berinteraksi dengan Arumi. Hanya sesekali saat Monic mengadu tentang mainan dan baju yang ada di kamar Michelle.
"tidak mungkin, semua orang yang ada di perusahan cabang selalu bilang jika pemilik perusahaan sudah usia lanjut!" ujar Nicholas yng masih tidak mempercayai ucapan William.
"Kalau yah usia lanjut siapa lagi kalau bukan orang tua Arumi. Toh, Jonathan sendiri juga baru menjabat beberapa tahun belakangan. Karena setahu ku dia fokus dalam bisnis yang di bangunnya sendiri bersama dengan sang istri! Kalau kamu tidak percaya hanya karena Arumi bekerja di tempat lain. sepertinya kamu harus ubah cara menilai orang dari penampilan saja" jawabnya duduk dengan santai sambil menyandarkan tubuhnya di sofa.
"jika benar Jonathan yang saat ini menjadi pemimpin. Maka aku bisa dengan mudah meminta agar Arumi bicara dengan kakanya. Untuk menjadikan aku kepada cabang di perusahaan tempat aku bekerja. mulai hari ini aku aka berusaha untuk berbuat baik kepada Arumi. Agar semua keinginanku cepat tercapai dan aku bisa segera menikahi Siska pujaan hatiku" gumam Nicholas dalam hati.
Sedangkan Siska yang mendengar jika Arumi lebih kaya di bandingkan dengan dirinya. Mulai sedikit takut, jika Bu Sartika dan juga Nicholas aka berubah pikiran dengan rencana mereka yang akan segera melangsungkan pesta pernikahan kedua Nicholas.
"janga sampai Nicholas berubah pikiran dengan adanya fakta ini. Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi, lagian Jain di perut ini akan semakin membesar jika aku tidak segera mengambil tindakan" batin siska mulai berfikir menyusun sebuah rencana. Saat ini dirinya memang tengah hamil, dia juga pernah melakukannya dengan Nicholas. tapi dia sangat sadar betul jika janin yang saat ini di kandungnya bukan benih dari Nicholas.
Arumi yang melihat jika dari sorot mata Nicholas dan Bu Sartika mulai berubah saat melihatnya. lansung meninggalkan ruang kelurga tersebut. Dia akan segera berkemas dan meninggalkan rumah tersebut secepatnya. Dia berubah pikiran kali ini. jika saja William masih belum mengetahui siapa dirinya. Mungkin dia akan bertahan sampai Nicholas dan Siska menikah. Tapi, sepertinya rencana menikah itu aka di undur ata terancam batal.
Sampai di dalam kamar, Arumi segera mengemasi pakaian miliknya. Dia memang tidak memiliki banyak koleksi pakaian. Karena dia pikir, lemari yang di miliki oleh sangat suami kecil dan tidak akan muat dengan baju yang sebelumnya ingin di bawanya.
(hallo sus!) ucap Arumi dari telepon.
(iya nona ada yang bisa saya bantu. Ini saya baru saja selesai mandi!) jawabnya masih belum mengetahui apa yang baru saja terjadi.
(dengarkan dengan baik kata kata saya saat ini. Kamu segera kemasi barang barang milik Michelle dan punya kamu. Setelah ini kita akan pergi dari rumah ini. Kita rubah rencana awal. Ada sedikit masalah yang baru saja saya alami!) ucap Arumi sedikit tidak tenang. Tapi untung pintu kamarnya dalam kondisi terkunci dari dalam.
(baik nona. Saya akan mengemasi barang milik nona Michelle saja. Karena pakaian saya masih rapi di dalam koper) jawabnya dengan tenang. Dia tidak banyak bicara tapi lansung mengambil tindakan sesuai dengan apa yang di perintahkan majikannya.
(kalau begitu bwa semua yang bisa di bawa. Jangan sampai meninggalkan barang berharga di rumah ini. Sepertinya mereka setelah ini akan pergi makan di luar sambil menjemput pak Abraham di tempatnya bekerja. Jadi, kita ada sedikit waktu untuk memasukkan semua barang ke dalam mobil! usahakan jaga menimbulkan suara yang mencolok saat ini. Karena mereka masih ada di ruang kelurga yang sangat dekat dengan kamar Milik Michelle) ujar Arumi lansung di balas dengan siap oleh suster Neni. Arumi segera mematikan panggilannya dan kembali mengemasi barang miliknya.
"baiklah kalau begitu kita akan segera bertemu di pengadilan saja. Kau sudah berani berselingkuh, abai pada putrimu, tak memberi uang kepada istri mu, mengambil uang secara diam diam dari ATM milik istri dan sekarang kau berni ingin mengambil semua hartaku. Jangan mimpi Nicholas. setalah ini kita lihat saja apa yang akan terjadi dengan karirmu, keluargamu serta kekasihmu!" gerutu Arumi di tengah dirinya mengemas barang