Lama-Lama Cinta

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama karena macetnya jalan, Gunawan sampai juga di rumah Wulan. Wulan langsung keluar dari mobil bos nya itu.

"terimakasih pa telah mengantarku" ucap Wulan.

"tidak masalah" jawab Gunawan tersenyum.

Gunawan langsung memutar mobilnya dan langsung pulang. Saat mobil Gunawan telah hilang dari hadapannya, ia langsung menuju ke rumahnya.

" Bisma? " ucap Wulan yang kaget melihat pacarnya itu berdiri di depan pintu rumahnya.

"dari mana kamu? " tanya Bisma dengan tatapan sinis.

"aku..... " ucap Wulan yang kebingungan harus menjawab apa pada Bisma.

Melihat ekspresi Wulan yang gugup, Bisma pun melototi Wulan. "kenapa kamu tidak bisa jawab heh? " ucap Bisma yang masih bisa merendam emosinya itu.

"Siapa pria yang bersama mu itu? " ucap Bisma yang sungguh amat kesal .

"jawab Wulan, jawab!! " paksa Bisma dengan nada yang meninggi.

"itu tadi bos aku" jawab Wulan yang gemetar.

Mata Bisma kembali melotot mendengar penjelasan Wulan yang tidak memuaskan."jangan-jangan bos mu itu selingkuhan mu? " ucap Bisma.

Wulan menggelengkan kepalanya mengisyaratkan semua tuduhan itu tidak benar. " Apa maksudmu itu? aku tadi sedang bekerja ! " kesal Wulan.

"kamu jangan berbohong padaku, aku menjemput mu pulang dari restoran itu dan ternyata semua karyawan telah pulang! " kesal Bisma.

Wulan terdiam sejenak, lalu ia menarik nafasnya dalam-dalam dan menjelaskan semuanya. " percayalah, aku ini sedang bekerja aku mencari uang tambahan" tutur Wulan.

"Lantas apa pekerjaan mu? " tanya Bisma yang mulai tenang.

"a... aku bekerja ... " ucap Wulan yang membuat Bisma semakin penasaran.

"bekerja apa? cepat katakan! " tegas Bisma .

"Aku hanya berpura-pura menjadi pacar pa Gunawan. " lirih Wulan yang menunduk.

"kenapa menerima pekerjaan itu? kamu bisa saja meminta pada ku" ucap Bisma.

"aku tidak mau merepotkan mu" tutur Wulan.

"percayalah padaku, aku ini bekerja mencari uang bukan berselingkuh" ucap Wulan lagi menatap sendu Bisma.

Bisma menatap Wulan dan memberikan senyum tipis pada Wulan. "baiklah, tapi ingat aku ini pacar kamu" ucap Bisma.

Wulan membalas senyuman pacarnya itu. Bisma memang orang yang pengertian pada Wulan.

"Ya udah sana masuk, kamu pasti ngantuk kan. " ucap Bisma mengacak-acak rambut Wulan.

"iya-iya aku masuk dulu ya.. " ucap Wulan membuka pintunya.

Melihat Wulan yang sudah masuk, Bisma pun pulang ke rumah. "aku akan selalu menjaga mu Wulan" batin Bisma memandangi rumah Wulan sekilas kemudian pergi.

•••

Pagi hari yang cerah di hari minggu. Meskipun hari libur, Wulan tetap pergi bekerja. Saat Wulan ingin berangkat, tepat di depan rumahnya terparkir mobil mewah nan indah. Ya mobil itu adalah mobil bosnya yaitu Gunawan.

"bapa ngapain kesini? " tanya Wulan yang bingung.

Gunawan membuka kacamata hitamnya dan menatap Wulan. " sekarang kamu tidak usah lagi bekerja di restoran ku. " ucap Gunawan.

Wulan kaget dengan apa yang telah ia dengar dari mulut bosnya itu. "maksudnya bos memecat saya? " tanya Wulan.

"bisa di bilang seperti itu" ucap Gunawan dengan santai.

Gunawan tersenyum melihat ketakutan Wulan . " tenang saja.. aku ingin kamu fokus bekerja berpura-pura menjadi pacar ku" tutur Gunawan.

"loh pa gak bisa gitu dong, saya bersandiwara itu untuk mendapat kan penghasilan tambahan. jadi bekerja sebagai pelayan itu kerjaan saya yang utama" bantah Wulan.

"Tenang saja,gaji mu bersandiwara pasti akan lebih besar dari pada gaji mu menjadi seorang pelayanan" ucap Gunawan meyakinkan Wulan.

Wulan mengangguk pasrah dengan semua keputusan Gunawan.