Dania Rahmadita, gadis berusia 22 tahun yang tinggal dengan ibu tirinya (Ibu Ira). Ibunya meninggal saat melahirkannya, dan Ayahnya meninggal karna kecelakaan mobil.
Dania memiliki sifat yang baik, sopan, dan ramah terhadap orang disekitarnya. Ia juga memiliki kakak tiri yang tidak suka kepadanya, yaitu Jessica Anatasya, ia memiliki sifat yang manja.
Dania terpaksa menggantikan posisi kakaknya yang ingin dijodohkan dengan lelaki yang belum Ia kenal. Lelaki itu bernama Rangga, Rangga memiliki sikap yang dingin.
Apakah Dania bisa merubah sikap Rangga, dan membuatnya jatuh cinta kepada dirinya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selfiana rahamwati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Kepulangan Jessica
******
Siang ini Ibu menyuruhku untuk mengantarkan rantang ke masjid dekat persimpangan di depan. Setiap hari jum'at Ibu memang sering memberikan makan untuk para marbot yang bekerja di sana.
Aku melangkahkan kaki perlahan-lahan sambil memikirkan ucapan Ibu kemarin, tentang Rangga yang baru Ibu tau. Sekarang Aku juga ikut takut jika Rangga sampai membuka hatinnya lagi untuk wanita lain.
Pukul sebelas siang Aku sampai di depan masjid. Aku melihat sekeliling masjid tidak ada tanda-tanda orang yang aku cari. Aku memilih untuk masuk terlebih dahulu untuk sholat dhuha. Sesekali, dulu Aku memang sering pergi ke masjid ini untuk sholat.
Selesai dengan sholatku, Aku mengangkat tanganku, meletakkannya sejajar dengan dada. Memejamkan mata kemudian mulai berdoa. "Ya Allah, maafkan hambamu beberapa hari ini Aku melupakanmu, kau tidak marah kan? Aku berharap si tidak. Sekarang Aku sudah menikah dengan pria yang awalnya Aku tak kenal dan tidak aku cintai. Tetapi sekarang aku mulai mencintainnya bahkan sudah menyayanginnya. Aku harap kau tidak mengembalikkan sifat Rangga yang seperti dulu lagi." Tanpa di sadari air mataku jatuh.
"Terima kasih sudah mendengarkanku." Bisikku, lalu menghapus air mataku. Kemudian aku tersenyum sebelum melepas mukena yang aku pakai.
Aku mengambil kembali rantang yang aku taroh di sebelahku. Aku akan mencari lagi Pak Mamad marbot masjid ini. Namun, tubuhku membeku, aku terkejut saat melihat Rangga sudah berdiri di depan pintu masjid, tangannya yang dilipat di dada, Ia tersenyum saat melihatku membalikkan badan menghadap dirinya. Sejak kapan dia disini, apakah dia mendengarkan semua ucapanku?
"Kenapa wajah kamu kaya gitu." Rangga menatapku, memang sekarang wajahku sedikit pucat karna terkejut melihat dirinnya yang tiba-tiba berada di belakangnya.
"Kenapa emang dengan wajahku. Kamu sejak kapan kamu berada di sini?"
Rangga tak menjawab pertannyaanku yang pertama. "Dari tadi, saat kamu masih sholat."
"Ha." Mataku membulat mendengar jawaban Rangga.
"Udah, ayo pulang adik kamu udah pulang."
"Oh ya. Tapi aku antar rantang ini dulu ya?"
Aku melangkah mendekati Rangga, lalu berjalan sejajar dengnya.
"Dania?"
Aku dan Rangga menoleh bersamaan pada sumber suara. Pak Mamad yang kucari dari tadi menghampiriku.
"Pak Mamad, aku mencari anda tadi. Ibu menitipkan rantang ini untuk anda." Aku menyerahkan rantang kepada Pak Mamad yang bertubuh kurus itu.
"Terima kasih, ini siapa?"
"Aku suaminya." Aku terdiam saat Rangga memperkenalkan dirinnya dengan mengulurkan tangannya.
Memang tak banyak orang yang mengetahui tentang pernikahanku bahkan suamiku, hanya keluarga dan teman dekat Rangga yang mengetahuinya.
"Jadi ini suami kamu, selamat ya. Kamu sangat beruntung memiliki suami setampan ini. Semoga Allah merestui dan meridhoi pernikahan kalian. Kapan kalian menikah?"
"Makasih Pak atas doanya. Maaf kami tak mengundang siapa-siapa saat perosesi pernikahan hanya keluarga saja."
Aku tersenyum lalu berpamitan kepada Pak Mamad. Dalam perjalanan kerumah Kami hanya diam-diam saja, taada yang bicara.
Sesampainnya dirumah, aku langsung melihat Jessica yang sudah duduk di meja makan. Aku menghampirinnya lalu menyapannya. "Hallo Jessica, lama sekali kita tidak bertemu."
Jessica hanya tersenyum. Mungkin Jessica sedang tak ingin bicara denganku. Memang dari dulu Jessica tak pernah menyukaiku.
"Ya udah. Ayo kita makan siang bersama, Ibu sudah buatin lauk yang enak buat kalian."
Aku duduk di sebelah Rangga berhadapan dengan Jessica. Sesekali aku melihat Jessica melirikkan matannya ke Rangga. Aku berusaha berfikir positif saja. Semoga Jessica tak menyesali penolakannya tentang perjodohannya waktu itu.
Selesai makan kita menonton TV bersama. Jessica ijin ke dapur untuk mengambil air. Tak lama Rangga pun pergi ke kamar mandi.
Sudah hampir 10 menit mereka tak kembali, Aku berniat untuk menghampiri Rangga di kamar mandi, saat aku melewati dapur. Aku terkejut melihat Rangga dan Jessica sedang berada di dapur berdua.
"Apakah kamu marah dengan aku?" Jessica
"Kenapa aku harus marah kepada kamu?"
"Karna aku menolak perjodohan waktu itu, lalu kak Dania yang menggantikan posisi aku. Apakah kamu bahagia dengan kakakku?"
"Ta ada alasan untuk aku tak bahagia dengannya."
"Tapi..." Belum selesai Jessica berbicara aku menghampiri mereka. "Maaf kak, kita hanya sedang mengambil minum saja. Aku pergi ya."
"Sejak kapan kamu di sini?"
"Baru saja. Mau aku buati kopi."
"Boleh." Rangga mengangguk dan tersenyum kepadaku, lalu pergi ke kamar.
main hamil aja
jarang2 loh ibu tiri baik
kutunggu lnjutan boomlikenya di The Power of Mutant💕
like like like😘
saling dukung kk