Naurah harus terpaksa ikut pindah ke rumah neneknya karena sang ayah menjual rumah mereka untuk pengobatan nenek dan juga biaya kuliah tantenya, Kehidupannya yang dulu sangat bahagia kini perlahan menyisahkan kesedihan apalagi setelah di tinggal oleh ayahnya menghadap Ilahi, namun kehidupannya kembali membaik setelah naurah dan ibunya serta adiknya Hasan di minta pergi dari rumah oleh nenek dan tantenya, apalagi sang nenek tidak menyukai Hasan yang merupakan anak angkat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23.
Sementara di ibukota, naurah sedang sibuk dengan jadwal kuliahnya dan mendapat banyak tugas mata kuliah, Sementara rangga sendiri kini sibuk dengan posisi nya sebagai manager
" Tiba tiba aku kangen sama naurah" ucapnya menghentikan kegiatannya di atas meja kantor dan beralih ke ponsel untuk menghubungi kekasih pujaan hatinya yang sudah bersamanya selama tiga tahun ini
" Halo sayang" ucap rangga begitu naurah menjawab panggilan videonya
" Iya sayang" jawab
" Kamu dimana? "
" Aku di rumah, hari ini gak ngampus dosennya gak masuk"
" Ohh gitu, Kamu sibuk sayang? "
" Iya sedikit, aku lagi ngerjain tugas mata kuliah "
" Ganggu gak nih? "
" Gak kok " jawabnya tersenyum
" Aku kangen sama kamu, pengen lihat wajah kamu"
" Ini udah lihat blum? " tanya naurah mendekatkan kamera ke wajahnya
" Aku mau lihat wajah kamu secara langsung"
" Nanti aja aku masih sibuk"
" Baiklah, kamu sudah makan?"
" Dikit lagi, masih nanggung udah mau selesai"
" Astagaaa.. Kebiasaan kamu tuh, nanti habis itu pokoknya kamu harus makan banyak"
"Iya bawel"
" Ya udah aku sebentar lagi ada meeting, kamu lanjutin ngerjain tugas kamu ya"
" Iya"
" Aku tutup ya sayang, love you" ucapnya sebelum mengakhiri panggilan
Tak seberapa lama suara ketukan pintu mengejutkan naurah, mau tidak mau akhirnya dia pun bangkit dan segera melangkah membuka pintu
" Selamat siang, dengan mbak naurah? "
" Siang juga, Iya mas saya naurah, ada apa ya? "
" Maaf mbak saya mau mengantar makanan pesanan mbak naurah"
" Tapi saya gak pesan makanan mas"
" Maaf mbak pesanan ini dari mas rangga"
" Rangga? Ya udah makasih ya mas" ucapnya mengambil beberapa paperbag yang berisi makanan
" Terima kasih ya mbak, saya permisi " ucap kurir dan segera pergi
Naurah tersenyum menatap semua makanan makanan itu dan segera mengambil foto selfienya sembari memegang beberapa paperbag kemudian di kirim ke whatsapp milik rangga dengan sebuah emot hati
*****
Hari hampir gelap naurah memilih untuk berheti dan berencana untuk melanjutkan kegiatannya besok saja
Dia segera beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri setelah selesai dan sudah berganti pakaian, dia membaringkan tubuhnya di kasur sembari membalas pesan adiknya
Sebuah panggilan dari rangga di whatsapp naurah, tanpa menunggu lama naurah segera menjawabnya
" Sayang, aku di depan " ucap rangga dan naurah segera berlari membuka pintu untuk nya
" Rangga" ucapnya menghampiri nya
" Cantik sekali kamu sayang" ucap rangga membelai rambut naurah
" Nih buat kamu" ucapnya memberi sebatang coklat seberat tiga kilo
" Ini apa rangga?"
" Coklat untukmu sayang"
" Kok besar kayak gini? Gimana aku menghabiskannya seorang diri"
" Pokoknya harus habis"
" Astagaa... Kamu mau aku terkena diabetes rangga? "
" Gak dong sayang"
" Jadi kamu ke sini untuk memberiku coklat ini? "
" Iya, dan aku juga kangen sama kamu, dan aku ingin makan malam denganmu "
" Tapi tadi aku udah makan"
" Itu kan makan siang sayang, sekarang udah waktunya makan malam"
" Tapi aku-"
" Ayolah temanin aku ya sayang, pleasee"
" Ya udah kali gitu aku ganti pakaian dulu "
" Aku tunggu di mobil ya sayang" ucap rangga kembali ke mobilnya
Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di salah satu resto ternama di sana, rangga segera memesan sementara naurah pamit ke toilet
Naurah tak menyangka akan bertemu dengan leona di sana yang kebetulan juga berada di toilet bersama kedua orang teman nya
" Sepertinya aku harus memberi keluhan pada restoran ini" ucap leona
" Keluhan apa sih? " tanya seorang temannya
" Harusnya tamu vip seperti kita gak boleh di gabungin dengan tamu kampungan kayak dia" ucap leona menunjuk naurah
" Leona, jangan macam macam lo itu pacarnya si rangga" bisik seorang teman nya
" Gw gak peduli, gw hanya gak mau satu toilet dengan gadis kampungan seperti dia, bau nya aja mengganggu hidup gw" ucapnya
Naurah tak merespon ucapan leona dan memilih untuk segera keluar
" Mau kemana lo? Gw belum selesai " ucap leona menghalangi jalan naurah
" Bukan urusan kamu" jawabnya menabrak bahu leona dengan sengaja hingga leona terjatuh
" Aaauwwww" teriak leona
" Leona lu gak apa apa? " tanya seorang temannya membantu leona berdiri sementara seorang lagi memilih untuk meninggalkan mereka dan tak mau ikut campur
" Gak apa apa gimana? Lo gak lihat gw kesakitan karena cewek kampung ini? Pokoknya gw harus laporin ke dia ke polisi " ucap leona"
" Hahaaha.. Kantor polisi? Dasar cewek lemah sakit gitu aja main lapor polisi, gak malu? " ucap naurah
" Sialan lo pikir gak sakit? Beda lah tenaga gw sama lo anak kampung "
" Salah sendiri, kan kamu yang menghalangi jalanku, lagian ngapain sih kamu masih terus mengganggu ku? Kamu masih belum terima rangga lebih memilihku? Udah tiga tahun loh ini, coba lah untuk move on"
" Sialan lo anak kampung, lo pikir sudah menang karena rangga memilihmu? Aku pastikan keluarganya akan memilihku"
" Percuma saja jika rangga tetap menginginkan ku jadi istrinya, kamu gak akan bisa mendapatkan rangga, meskipun keluarganya meminta rangga untuk menikahi mu" ucap naurah
" Jadi sudahlah, lupakan rangga karena dia sudah tak menginginkan mu " ucap naurah lagi dan segera pergi meninggalkan leona bersama seorang temannya
Naurah kembali menghampiri rangga yang sedari tadi hanya melihat kejadian itu dari kejauhan
" Kamu gak apa apa sayang? Tanyanya
" Gak apa apa kok" jawabnya tersenyum
" Kenapa lagi dengan dia, apa dia masih menganggu kamu sayang? "
" Gak, hanya saja dia masih belum terima kenyataan kalo kamu lebih memilih ku "
" Gak usah di pikirin, dia akan segera berhenti begitu kita menikah"
" Benarkah? Aku hanya takut dia akan makin menggila begitu kamu menikahiku"
" Tidak sayang, percayalah padaku " ucapnya menggenggam jemari naurah di atas meja
Tak jauh dari tempat mereka, leona memperhatikan rangga dari jauh, dia sedikit kesal lantaran sedari tadi rangga tak melepaskan genggaman tangannya pada naurah
" Sialan, harusnya gw yang berada di sana bersama rangga" ucapnya
" Lagian salah lo juga gak sih, hubungan lo sama rangga dulu baik baik saja kan? Dia juga sayang sama lo, tapi kenapa lo malah selingkuh sama suami teman nyokap lo sendiri" ucap temannya
" Habisnya si rangga tuh gak bisa di ajak seneng seneng, gw udah coba merayu nya tetap aja gak bergairah, cuma sekedar cium cium doang mana puas gw, gw curiga dia mati rasa" jawab Leona
" What? Jadi selama lo pacaran dengan nya dia gak pernah ngajak lo tidur bareng? "
" Gak pernah, makanya pas ada om fahri ya udah gw embat aja"
" Gw juga pasti bakal sama seperti lo kalo misalnya cowok gw kayak rangga, gak ada sensasinya, gak seru, hahahaha" ucap seorang teman leona merasa lucu
" Gw yakin si kampung itu gak pernah di sentuh sama si rangga, cewek cantik dan seksi kayak gw aja gak bisa bikin rangga nafsu, apalagi cewek kampung itu lihatnya aja eneg" ucap leona masih menatap kesal pada sepasang kekasih itu