NovelToon NovelToon
Konglomerat Dingin & Istri Polosnya

Konglomerat Dingin & Istri Polosnya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Noona Y

Demi menyelamatkan perekonomian keluarganya, Herlina terpaksa menikah dengan Harlord, seorang CEO muda yang tampan, namun terkenal dengan sifat dingin dan kejam tanpa belas kasihan terhadap lawannya.

Meski sudah menikah, Herlina tidak bisa melupakan perasaannya kepada George, kekasih yang telah ia cintai sejak masa SMA.

Namun, seiring berjalannya waktu, Herlina mulai terombang-ambing antara perasaan cintanya yang mendalam kepada George dan godaan yang semakin kuat dari suaminya.

Harlord, dengan segala daya tariknya, berhasil menggoyahkan pertahanan cinta Herlina.

Ciuman Harlord yang penuh desakan membuat Herlina merasakan sensasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

"Entah kenapa aku tidak bisa menolaknya?" Herlina terperangah dengan perasaannya sendiri. Tanpa sadar, ia mulai menyerahkan diri kepada suami yang selalu ia anggap dingin dan tidak berperasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Harlord menunggangi kudanya dengan lihai, tubuh yang tinggi dan tegap, terlihat sangat gagah di atas kuda berwarna cokelat gelap itu. Ketika ia semakin dekat, Herlina memalingkan wajahnya yang merona.

"Selamat pagi tuan," Benyamin memberikan salam pada si bos.

Harlord pun mengangguk pada asistennya, lalu melompat turun dari atas kuda.

"Apa dia Posy, yang beberapa bulan lalu satu kakinya patah karena bertabrakan dengan kuda lain saat perlombaan?" tanya Benyamin memandangi kuda coklat yang kepalanya sedang menggeleng sambil berdengus.

"Iya, aku sedang coba melatih kelincahannya lagi, supaya bisa ikut lomba tahun depan." ucap Harlord sambil mengelus-elus kepala Posy si kuda malang.

"Syukurlah tuan, karena Posy ini keturunan murni..." Benyamin menghela nafas lega.

"Keturunan murni?" celetuk Herlina karena rasa penasaran.

"Kuda ras murni dianggap sebagai kuda berdarah panas, dikenal karena kelincahan dan kecepatan. Jenis kuda yang biasa digunakan untuk balapan dan olahraga berkuda, Posy keturunan terakhir dari semua kuda yang dikirim dari Australia." Harlord menjelaskan.

Hiii...!!

Posy mengeluarkan suara, telinganya bergerak maju dan mundur. Seolah-olah mendengar aliran kata-kata sang tuan, lucunya kuda itu tiba-tiba meletakkan dagunya di bahu Harlord dan meniup rambut klimis itu dengan nafas hangatnya, Harlord pun terkekeh dan mengelus lembut kepala posy.

Herlina yang menyaksikan adegan itu, tersenyum dan tertawa kecil. Belum lama ia mengenal suaminya, Harlord. Meskipun Herlina masih merasa kesal atas tindakan kurang ajar suaminya semalam, tapi suami yang biasanya tampak bersikap dingin, kali ini pria tampan itu terlihat alami dan manusiawi.

"Wajahmu sudah ceria lagi," ucap Harlord pada istri yang sejak semalam mengerucutkan bibir. Suaranya penuh kelembutan meskipun terdengar tegas.

"Mana mungkin aku tidak tertawa jika melihat Posy bersikap usil seperti itu," balas Herlina sambil tertawa kecil.

Harlord tersenyum tipis, lega sang istri tidak mendiamkannya, "Ayo mendekat kemari, Posy ingin berkenalan denganmu." ajak Harlord.

Benyamin segera membukakan pagar pintu kayu agar sang nyonya bisa masuk ke padang rumput, dengan langkah riang Herlina pun mendekat pada kuda keturunan murni itu.

Herlina mengulurkan tangannya dengan hati-hati, mencoba merasakan bulu halus Posy. Kuda itu pun membungkukkan kepala, seolah memang ingin berkenalan dengannya.

“Dia luar biasa dan sangat cantik,” bisik Herlina, matanya berbinar takjub akan keindahan Posy yang begitu terawat.

Harlord tertawa. “Iya, dia memang istimewa. Tidak banyak orang bisa mendekati kuda keturunan murni seperti ini. Kamu beruntung.”

"Memangnya orang lain tidak bisa mendekati Posy semudah ini?" tanya Herlina.

"Posy, kuda yang cerdas, tetapi sangat sensitif. Dia bisa bersikap kejam pada orang yang baru pertama kali dilihatnya, terutama jika dia merasa tidak nyaman," ucap Harlord menjelaskan.

"Ooh begitu rupanya," Herlina mengulum senyum, dan semakin mengusap-usap bulu leher Posy dengan lembut.

"Naiklah, aku ingin memberikan kejutan padamu..." bisik Harlord tiba-tiba.

"Eh!? Kejutan?" Herlina sedikit terkejut.

"Anggap saja sebagai permintaan maafku atas tindakanku semalam," lirih Harlord, namun tetap berusaha menjaga ekspresi agar tak terlihat malu-malu.

"Ta... Tapi aku memakai rok panjang, memangnya bisa naik kuda dengan pakaian seperti ini?" tanya Herlina.

"Tidak masalahnya, anggap saja kamu duduk diatas motor." ucap Harlord, segera mengulurkan kedua tangannya.

Herlina menyambut uluran tangan suaminya, ia nampak malu-malu, namun sebenarnya mau. Sudah sejak lama ia ingin mencoba menaiki kuda, seperti adegan di film-film.

"Aku bantu kamu naik keatas pelana." ujar Harlord, lalu perlahan menaikkan tubuh istrinya.

Dukk...

Tidak pakai lama, Herlina berhasil duduk diatas kuda. Begitu ia duduk dengan tegak, pandangannya mulai berubah. Ia merasa seolah-olah berada di atas dunia, melihat segala sesuatu dari ketinggian yang berbeda.

Matanya tertuju pada Benyamin, asisten suaminya, yang sedang berdiri jauh di bawah. Benyamin tampak begitu kecil, seperti anak kecil yang sedang bermain di lapangan.

Tak lama Harlord naik dan duduk persis di belakangnya, Harlord memegang erat tali kekang kuda, membantu Herlina merasa lebih stabil di atas pelana.

Hiii...!!

Posy mulai bergerak memutar arah, sesuai arahan Harlord. Herlina sempat memekik takut jatuh, namun Harlord menjaga istrinya agar tetap seimbang diatas pelana.

"Hiyaa!!" teriak Harlord.

Posy pun mulai maju perlahan, ke arah pada rumput di depan sana, melewati sapi-sapi yang sedang makan, Herlina bisa merasakan angin yang berhembus lembut melalui rambutnya, matanya terbelalak melihat pemandangan indah di depan sana, menciptakan ketenangan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

Mereka berdua berjalan menyusuri padang rumput yang luas, suara angin dan langkah kaki Posy memecah kesunyian. Harlord dengan tenang memimpin perjalanan mereka, sementara Herlina menikmati setiap momen di atas kuda. Ia memandang ke kejauhan, mencoba meresapi setiap detil yang terlihat, bebatuan kecil, pepohonan di kejauhan, dan langit biru yang begitu cerah.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

1
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Teteh Lia
masih belum menyadari. Herlina... di depan mu pria tamvan penuh pesona lho.
Teteh Lia
apakah Herlina mulai nyaman hingga jatuh cintrong...
Widya Pereira
1 vote + double bunga meluncur/Determined//Determined/
Widya Pereira
aduh Herlina, lupakan saja mantanmu itu/Smug/
Reogkhentir
Lambat Laun pasti kan bertekuk lutut Herlina ini, Harlord selalu saja membuat terpesona Herlina
Reogkhentir
Benda menjijikan namun bisa membuatmu terbang ke awan tak terlukiskan betapa.......... 🤭🤭😁😁😁
🔵Mochi 🍡🍡
hayo loh 😆
🔵Mochi 🍡🍡
/Sweat//Awkward/ Herlina masa kamu gak sdr lg pegang apa drtd /Shy/
🔵Mochi 🍡🍡
yah kok di tutup 🤣🤣🤭🤭
Febry🎀🍒
Herlina mau diapain lg 😅😅
Febry🎀🍒
keras sekali punggung suamimu 🤭🤭
Febry🎀🍒
kamu loh yg bikin penampilan Herlina berantakan 😅
Febry🎀🍒
kabur itu tidak menyelesaikan masalah loh
Febry🎀🍒
🙈🙈🙈
Febry🎀🍒
lucunya hub mereka
Lumine
mana bisa makan, situasinya kyk gini /Speechless//Speechless/
Lumine
mulutmu bang minta di ketok magic /Hammer//Hammer/
Lumine
kasian sekali mereka 😭🤧
Lumine
parah parah /Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!