Me Or Him

...Di Restoran...

Makanan pesanan Rangga telah siap, langsung di hantarkan oleh Ropi sendiri ke tempat duduk nya Rangga . Meletakan makanan dan minuman di atas meja, sambil menarik satu kursi di samping Rangga untuk Ropi duduk.

...Ropi pun ikut duduk di samping Rangga ....

Ropi : " Nah...Ini pesanan nya."

Rangga : " Wah.... Kelihatan nya enak nih..."

Ropi : " Tentu pasti enak kan lah..."

Rangga : " Ya deh.."

( sambil menikmati makanan nya )

Rangga : " Wah beneran enak banget ini, sesuai dengan di foto promosi nya . Keren memang ini restoran."

Ropi tersenyum puas saat mendapatkan respon positif dari Rangga atas kualitas makanan nya.

Ropi : " Eh ngomong - ngomong gw mau tanya deh.."

Rangga : " Apa tuh ?."

Ropi : " Lu tau ga kisah nya teman lu si Ana itu ?."

Rangga : " Maksud nya ?."

Ropi : " Ya cerita tentang Ana, soalnya gw penasaran. Ya kan lu tau lah gw kan suka sama si Ana."

Rangga : " Astaga.... Lu tau sendiri kan si Ana mana mau sama yang beda agama sih."

Ropi : " Ya kan, coba dulu ya... cerita ke tentang Ana."

Rangga : " Ya lu tau sendiri lah gw kan cuma teman angkatan nya saja. Tapi Pacar gw pernah cerita kalau sebenarnya si Ana tuh punya kembaran tau."

Ropi : " Ah... Apa ?... Kembaran ?."

Rangga : " Ya, kata pacar gw. Dia kan teman masa kecilnya si Ana ."

Ropi : " Terus gimana ?.... Lu pernah ketemu kembarannya ?."

Rangga : " Ga. "

Ropi : " Lah ko bisa ."

Rangga : " Jadi tuh, keluarga pacar gw sama keluarga Ana itu Tetangga. Jadi Dia sama Ana dan Kembarannya itu teman main saat kecil. Tapi ada suatu hari si keluarga nya Ana tiba-tiba bangkrut dan memutuskan pindah rumah, Sejak saat itu mereka sempat berpisah cukup lama sampai akhirnya mereka bertemu lagi di gereja."

Ropi : " Lalu ?."

Rangga : " Ya pastinya saling melepas rindu deh."

Ropi : " Terus bagaimana dengan kembarannya ?."

Rangga : " Tapi ini bukan kata gw nya Tapi kata Pacar gw si Natali. Saat Keluarga Ana bangkrut dan terlilit hutang orang tau nya Ana harus menitipkan kembaran ke pihak saudaranya untuk di rawat sedangkan Ana ikut kedua orangtuanya."

Ropi : " Jadi si Ana dan Kembarannya itu berpisah dong ?."

Rangga : " Ya , sampai sekarang sih katanya."

Ropi : " Astaga, pasti selama ini si Ana terus mencoba mencari keberadaan Kembarannya dong. Tapi dia kuat banget sih ga pernah nunjukin ke sedih han."

Rangga : " Ya, sepertinya. "

Ropi : " Kalau seandainya gw pacarnya si Ana pasti gw akan membahagiakan dia terus."

Rangga : " Ih... Mimpin ."

Ropi : " Lah jangan gitu lah, harusnya dukung gw dong."

Rangga : " Ga, gw sebagai sosok kakak nya. Tidak setuju."

Ropi : " Dih Sosok kakak...."

Rangga : " Ya lah , kan gw dah di anggap sebagai sosok kakak sama dia."

Ropi : " Dih ga ada cocoknya sama sekali sih."

Rangga : " Lah terus yang cocok itu lu ?."

Ropi : " Jelas bukan hanya kakak tapi sosok suami masa depan ."

Rangga yang mendengar hal tersebut langsung tersedak .

Rangga : " Huk...Huk..Huk..Huk.."

Ropi : " Eh...minum dulu..minum.."

Ropi menolong Rangga yang sedang tersedak dengan mengambil minum yang berada di atas meja .

Rangga langsung meminum minuman nya untuk meredakan tenggorokan.

Ropi : " Dah mendingan ?."

Rangga : " Ya aman-aman."

Ropi : " Syukur lah, kalau ga bisa-bisa di tutup nih resto gw ."

Rangga : " Jahat.."

Ropi : " Hehehehe....."

Sambil tersenyum tanpa rasa bersalah di hadapan Rangga yang sedikit kesal.