NovelToon NovelToon
Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Perubahan Seorang Gay Karena Istri Kontraknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:25.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fareed Feeza

**Tidak ada adegan vulgar cinta sesama jenis disini ya***

Tawaran Menjadi istri kontrak seorang gay (Galeo davin) dengan Bayaran 1 Milyar untuk 1 tahun, membuat Resha Alea (Eca) langsung menyetujuinya, karena kebutuhan yang mendesak akibat hutang judi yang di wariskan oleh mendiang orang tuanya.

Setelah pernikahan, Eca selalu menyaksikan kebersamaan Leo dan teman dekat laki lakinya, Stavi yang bernama asli (Gustav Alvaro).

Seiring berjalannya waktu, Perlahan Leo berubah sedikit demi sedikit karena afirmasi dan perlakuan yang Eca berikan di setiap harinya.

(Novel ini ringan ya, jangan berharap konflik yang berat seberat beban hidup ... jangan!)


Yang suka silahkan lanjut baca, yang gak suka gak usah menggiring kebencian lewat kolom komentar, lebih baik di skip, okey?! ✨


Btw ini novel ke 3 author ya, makasih yang udah setia nemenin dari novel pertama, I love you so bad my readers 💜✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fareed Feeza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Risih tidur sekamar

Pagi itu banyak yang mengantar Zalendra ke peristirahatan terakhirnya.

Pemakaman di lakukan di pagi hari, karena menunggu kedatangan Martin dan beberapa saudara yang jaraknya cukup jauh dengan tempat tinggal Zalendra.

Leo dan Eca, dua orang itu menangis terisak-isak sejak semalam, saat di pemakaman mereka sudah tidak bisa mengeluarkan air matanya lagi, wajah memerah dan mata yang bengkak tidak bisa mereka tutupi lagi.

Khususnya Leo.

Zalendra mengasuh Leo sejak kecil sampai sekarang dirinya sudah menikah, pantas saja Leo menangis sejadi-jadinya semalaman, untung saja ada Eca yang terus berada di sampingnya, walaupun dia sendiri sangat terpukul tapi tidak seterpukul Leo saat ini.

"Kak udah nangisnya." Eca terus menyeka air mata di pipi Leo yang terus mengalir, Leo terus menangis dengan wajah datarnya dan pandangannya yang lurus ke depan.

Leo menyandarkan kepalanya di bahu Eca, saat sudah tak kuasa menahan lelah pada matanya. Leo tertidur di dalam perjalan menuju pulang, tangan mereka saling menggenggam dan Oscar tersenyum melihat pemandangan itu pada kaca spion mobilnya.

Sejak kabar Kematian Zalendra, Oscar sedari malam sudah standby di rumah duka.

"Mba, kita pulang ke rumah Pak Zalendra atau apartemen?"

"Ke rumah kakek aja om, disana ada mama papa Leo."

Oscar mengangguk paham.

.

.

Saat sudah sampai, Eca menyuruh Oscar untuk keluar terlebih dahulu, karena dia harus membangunkan Leo.

Eca menepuk pelan sebelah pipi Leo, "Kak ... Kita udah sampe nih. Bangun ... " Ucapnya dengan nada lembut.

"Kak Leo."

Leo mengerajapkan matanya, dia baru tersadar kalau sedari tadi dia tertidur di dalam mobil karena lelahnya.

"Bahu lo pegel ya?"

"Mm ... Sedikit, tapi gak apa-apa kok kak." Sahut Eca.

Leo memasuki rumah, dengan beberapa orang lalu lalang untuk merapihkan rumah yang sedikit berantakan.

Matanya menangkap Martin dan Greya yang sudah bersiap dengan kopernya. "Mama papa mau kemana?" Tanya Leo dengan suara lemahnya.

"Ada rapat penting Leo, ini menyangkut tentang keberhasilan perusahaan keluarga kita, nanti besok mama dan papa akan kembali lagi kesini." Ucap Martin.

"Eca sayang, jaga Leo ya ... Maaf mama gak bisa menginap disini malam ini."

Eca sedikit terkejut dengan kepergian Mertuanya, jika tidak ada Eca disini ... Leo benar-benar sendirian saat ini.

Leo tidak menyahut, kakinya langsung melangkahkan menaiki anak tangga, meninggalkan Martin Greya dan juga Eca.

"Dari kecil Leo memang seperti itu jika kita akan pergi ke luar." Ucap Greya pada Eca.

Tapi kalian keterlaluan. Ucap Eca dalam hati.

"Sudahlah mah, kita gak ada waktu lagi ... Eca , mama papa pamit ya, tolong jaga Leo, dia pasti sangat terpuruk." Ucap Martin pada yang di balas anggukan oleh Eca.

Eca memeluk Greya dan bersalaman dengan Martin, sebelum mereka meninggalkan rumah.

.

.

Walaupun banyak pekerja di sekitar sini, Eca tetap merasa sepi .. karena tidak ada suara Kakek yang biasa meramaikan dengan candaanya. Langkahnya berjalan menuju kamar Leo, Di bukanya pintu perlahan, menampilkan Leo dengan posisi duduk dan kepala yang menunduk.

"Kak." Ucap Eca sambil menutup pintu kamar dan menghampiri Leo.

"Hm."

"Makan ya, aku suapin."

"Gak pengen."

"Kak, nanti kamu sakit."

"Lo tuh gak tau rasanya jadi gue!" Bentak Leo.

Eca menghentikan langkahnya, "Gak tau rasanya? Lalu saat aku kehilangan kedua orang tuaku sekaligus apa kamu fikir aku merasa senang? Saat semuanya pergi meninggalkan aku sendirian di rumah apa aku bahagia? Aku juga terpuruk kak, tapi aku harus bangkit, karena tidak ada satupun orang yang menguatkan aku saat itu, jika aku sakit dan mengabaikan kesehatan ... Itu akan semakin menyusahkan kedepannya."

Leo langsung teringat bahwa kedua orang tua Eca sudah tiada, apalagi meninggalkan banyak beban yang harus Eca pikul sendirian.

Dengan cepat Leo berdiri dan memeluk Eca, "Maaf, gue lupa, temenin gue ... Jangan kemana-mana."

"Iya."

"Gue mau tidur."

"Tidur aja kak, aku bakal jagain kamu disini."

"Lo juga tidur, dari semalam kita udah begadang Ca."

"Ya, nanti aku tidur di sofa."

"Tidur di samping gue." Ucap Leo spontan.

"Hah?" Eca sedikit terkejut dengan permintaan Leo kali ini.

Leo melepas sandalnya, dan naik ke atas tempat tidur, tangannya menepuk-nepuk bagian sampingnya yang kosong. "Sini, gue butuh lo."

"B-bahaya kak." sahut Eca terbata.

"Bahaya apa?"

"Cowok dan cewek satu tempat tidur itu bahaya kak, nanti ada setan lewat."

"Gue suami lo, dan lo istri gue. Gak ada kata bahaya disini." Ucap Leo.

Eca perlahan naik ke atas tempat tidur menyusul Leo yang sudah lebih dulu berbaring.

"Janji gak ngapa-ngapain?"

"Bawel, gue cuman mau peluk doang."

Eca merentangkan tangannya, dan dengan luwesnya Leo masuk dalam dekapan Eca dan menyandarkan kepala di dada Eca.

"Nyaman, Makasih ca udah nemenin gue." Gumam Leo yang langsung memejamkan kedua matanya.

"Iya iya, udah yuk tidur." ajak Eca.

***

Hari demi hari berlalu.

Leo dan Eca tinggal di kediaman zalendra, dan sesekali pulang ke apartemen untuk membawa kebutuhan yang kurang.

Hari ini kunjungan kedatangan pengumuman Ahli waris yang akan di sampaikan oleh orang kepercayaan Zalendra, Roni."

.

.

Semua aset perusahaan ternyata sudah sah menjadi milik Leo saat ini, dan ketetapan itu sudah di buat jauh sebelum Leo menikah.

Eca masih duduk di samping Leo, mendampingi sampai Roni pergi meninggalkan rumah.

"Kamu kok gak seneng gitu kak? Itu kan yang ingin kamu dapatkan?" Tanya Eca.

"Entah kenapa, gue udah gak seambisi dulu, Lo mau?"

"Gak. Udah lepas dari semua hutangku dan bisa melanjutkan hidup dengan tenang aja udah lebih dari cukup."

Leo sedikit termenung saat Eca mengatakan soal melanjutkan hidup, mengingat waktu pernikahan kontrak mereka sudah tinggal beberapa bulan lagi.

"Mau lanjut ngapain emang?" Tanya Leo penasaran.

"Ya layaknya orang normal pada umumnya, belajar, bekerja."

"Menikah?"

"Ya iya ... Itu gak usah di sebut juga, kamu pun bakal gitu kan sama wanita pilihan kamu nanti." Sahut Eca.

"Hm." Sahut Leo sambil beranjak dari duduknya, pria itu meninggalkan Eca yang masih duduk membaca surat yang di bawakan oleh Roni tadi.

.

.

***

Eca selalu berangkat kampus lebih awal semenjak tinggal di rumah utama, karena semua kebutuhan sudah ada pekerja yang menyiapkan, Eca hanya tinggal menyiapkan kebutuhan pribadi Leo saja setiap harinya.

Di mobil menuju kampus.

"Kak."

"Ya."

"Apa kamu risih tidur sekamar denganku? Jika iya, aku bisa malam ini untuk tidur di kamar tamu, tentunya tanpa sepengetahuan para pekerja, agar mereka tidak curiga."

"Aku gak peduli sama para pekerja." Sahut Leo.

Lalu, kenapa kamu membiarkan kita tidur di kamar yang sama setiap harinya? Tanya Eca dalam hati.

"Oke, malam ini aku tidur di kamar tamu." Eca tahu diri, dia takut Leo enggan mengusirnya karena merasa tidak enak padanya.

"Siapa yang izinin?" Tanya Leo dingin.

1
Ma Em
Alhamdulillah akhirnya Eca menerima Leo dan mereka akan menjalankan pernikahan yg sesungguhnya semoga Leo dan Eca bahagia dan cepat diberi momongan
pisces
naaah pinter deh eca
Tutiks
lanjut lagi up nya
Ma Em
Eca terima saja Leo kasihan Leo dia benar benar mencintaimu Eca dan semoga saja pernikahanmu bkn nikah kontrak lagi tapi benar benar pernikahan yg sesungguhnya
Ma Em
Eca dan Leo segera berbaikan dan katakan bahwa kalian saling mencintai.
Mei Saroha
unik ceritanya
Mei Saroha
koq menelepon Thor ?
Fareed Feeza: sorry typo wkwk ... makasih yaa lgsg aku edit
total 1 replies
Ma Em
Semoga Eca segera membuka hatinya untuk bisa mencintai Leo biarkan Leo dan Eca menjalani pernikahan yg sesungguhnya.
Erni Zahra76
semangat ka
Fareed Feeza: thanks kak erni
total 1 replies
Tutiks
lanjut lagi up nya
Okto Mulya D.
Koq kayaknya Leo dan Eca hanya main-main yaa, kurang intim justru..tidak cocok jadi suami-istri.
Okto Mulya D.
lha orang susah ditakuti mana adaaa rasa takutt, orang kaya yang jarang keluar tuhh
Okto Mulya D.
Ya 3 bulan lagi tamat dehh
Okto Mulya D.
yahh salah ucap dehhh
Okto Mulya D.
Yahhh pelakor dehh si Anna
Okto Mulya D.
lhaa tidak ada kejelasan gituu, gimana sihh Leo!
Okto Mulya D.
innalilahi wa innailaihi rojiuun
Okto Mulya D.
Hahaha .Leo badan gede takut
Okto Mulya D.
Hmmm tiap mau serruuuu bab habis
Okto Mulya D.
Idiiihhh Leo tak tahu salahnya tuhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!