Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰
Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.
Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??
Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Kenzi di Pernikahan Dion
Malam harinya Dion pun pulang dengan keadaan rumah yang begitu sepi, tidak ada lagi senyuman hangat yang terukir dari sudut istrinya, rumah ini benar-benar sepi ketika Sonia sudah tidak menempatinya lagi akan tetapi tidak sedikit pun niat Dion untuk menengok ataupun melihat keadaan istrinya itu yang sekarang tengah mengandung anak darinya.
Meskipun semua keluarga sudah menyakinkan kalau ini merupakan jebakan yang dibuat anaknya sendiri akan tetapi Dion tidak mau percaya sebelum melihat buktinya langsung.
Bahkan sekarang dirinya seolah terkesan bodoh amat, seperti terkena pelet yang benar-benar melupakan istrinya sama sekali, kali ini Dion mulai menghampiri ibunya yang sedang duduk di ruang keluarga, untuk meminta restu karena besok siang dia akan segera menikahi gadis yang dia cintai itu.
Perasaan Dion begitu berbunga-bunga ketika dirinya hendak meminta ijin untuk menikah dengan daun muda tersebut, dan hal itu nyaris membuat Retno mengelus dadanya dia tidak pernah menyangka anaknya dulu yang setia tiba-tiba berubah seperti ini, apa ini karena salah dia juga yang selalu membuat citra Sonia buruk di mana anaknya dulu.
'Sonia Mama minta Maaf jika dulu selalu menjelekkan mu di mata suamimu, hingga Mama tidak sadar kalau perbuatan Mama ini bisa membuat cucu-cucuku kehilangan peran penting papamu, apalagi anak yang ada di dalam kandunganmu itu, aku merasa bersalah banget dengan dia,' batin Retno dan tidak terasa air mata mengalir begitu saja.
"Ma, kok menangis," ujar Dion.
"Nak, pergilah ke rumah Sonia minta maaflah kepada wanita itu, karena wanita yang kau diamkan selama ini tengah mengandung benihmu, kau jangan menyangkal perkataan Mama Nak, feeling seorang ibu itu selalu benar," ucap Retno.
"Mama ini apa-apaan sih, jadi orang kok plin-plan banget sih, dulu saja selalu jelekin Sonia sekarang malah bela dia mati-matian apa Mama sudah kena hasutan Kenzi yang menyebarkan berita tidak benar itu, berita Kenzi itu sebuah kekonyolan, mana ada aku tidur dengan Sonia sedangkan dekat saja aku mulai tidak bernafsu," jelas Dion.
Tanpa mereka sadari Kenzi pun mendengar percakapan antara kedua orang dewasa itu, hingga membuatnya semakin hilang respek terhadap ayahnya itu.
"Kalau memang seorang pria sudah tidak mencintai wanitanya lagi, alangkah lebih baik perkataan yang tidak pantas itu terpendam di dalam hatinya saja, dari pada harus terucapkan dan sebagai seorang anak aku sangat kecewa dengan sikapmu itu, daun muda membuat anda lupa kepada wanita yang sudah menemani anda dari nol," cetus Kenzi sedangkan saat ini Dion dan Retno begitu terkejut.
"Kenzi bukan seperti itu maksud Papa Nak," sahut Dion.
"Tidak usah mengelak anda sudah jelas-jelas menghina ibukku, cepat ceraikan dia meskipun saat ini dia tengah mengandung anak anda, dan biar saja anak anda kehilangan figur seorang ayah, karena memang mamaku tidak akan pernah memaafkan orang yang membuatnya hamil," cetus Kenzi.
"Ken, Papa tidak pernah merasa menghamili mamamu, jadi Papa mohon jangan pernah sangkut pautkan masalah ini dengan Papa," ucap Dion yang kali ini mulai berani menatap wajah anaknya.
"Teruslah mengelak seperti ini, dan jika kebenarannya nanti terungkap jangan pernah meminta mamaku untuk memaafkan kelakuan bejat anda ini," sahut Kenzi lalu mulai pergi meninggalkan ruangan itu.
Saat ini Kenzi mulai berada di dalam kamarnya sebuah laptop yang berisi tentang kepingan video-video tersebut mulai tersusun dengan rapi, hal itu menjadi rahasia Kenzi yang akan di persembahkan kepada papanya nanti di hari bahagianya.
"Lihatlah Pa, anakmu ini yang nantinya akan memberimu kejutan di hari bahagiamu nanti," seringai Kenzi.
*******
Di tempat lain saat ini Anya begitu bahagia, bahkan dirinya sengaja memamerkan kebahagiannya ini kepada Sonia yang saat ini tengah berusaha menata hatinya dari keadaan yang tengah membelenggu dirinya.
Sonia yang saat ini tengah menikmati tidur malamnya harus terbangun karena dering handphone nya yang kerap mengganggu.
"Astaga siapa sih malam-malam seperti ini meneleponku," ujar Sonia, lalu mulai mendaratkan tangannya untuk mengambil handphone yang berada diatas nakas sana.
Nomor baru itu sebenarnya enggak untuk Sonia mengangkatnya akan tetapi jika di diamkan maka terus menerus nomer tersebut akan mengganggunya.
"Halo siapa ini?" tanya Sonia.
"Selamat malam Ibu Sonia, masih ingat kan dengan aku sekretaris muda yang sudah berhasil membangunkan senjata suami Ibu," ujar Anya.
Sedangkan saat ini Sonia mencoba untuk menahan amarahnya itu ketika ada seseorang yang sudah lancang ingin mengusik ketenangannya itu.
"Oh ya terus aku harus bilang waw gitu?" tutur Sonia.
"Ya iyalah anda harus berterima kasih kepadaku karena berhasil membangunkan senjata suami anda, bahkan dengar-dengar meskipun sudah bangkit Pak Dion tidak pernah menyentuh anda ya, kasihan banget," sahut Anya dengan nada lirih menggoda dan mengejek wanita paruh baya itu.
"Heeeemb aku gak merasa kasihan, justru kamu yang kasihan, tidak bisa bahagia jadi harus merebut kebahagian orang lain, dari dulu gak pernah ya diperjuangkan laki-laki, makanya haus validasi ingin membuktikan kalau kamu sudah berhasil membangunkan senjatanya, oh iya makasih sudah mengambil bekasku bertahun-tahun aku sudah memakainya dan ingat jika sudah jadi nanti harus benar-benar di jaga, denganku yang di nikahi di depan orang banyak dan dihadapan Tuhannya saja masih bisa di selingkuhi apalagi dengan kamu yang modelan Ani-Ani haus belaian," ujar Sonia dengan santai.
"Terserah kau mau bilang apa, yang jelas untuk saat ini akulah pemenangnya karena besok aku ingin menikah dengan suamimu, bay ... Bay istri tua tidak berguna, oh ya udah gitu hamil dengan selingkuhannya lagi, memalukan," ejek Anya.
"Aku tidak pernah selingkuh dan aku yakin suatu saat orang yang menjebakku nanti akan mendapatkan balasan yang setimpal," sahut Sonia lalu mulai mematikan handphone nya.
Sonia berusaha untuk menyegarkan hatinya dari ucapan yang sengaja di lontarkan oleh selingkuhan suaminya itu.
"Ya Allah baru saja ingin menata hati kenapa datang lagi kabar yang begitu menyakitkan, selama tiga bulan ini aku sudah berusaha untuk sabar, tapi dia malah nekad untuk menikah lagi di saat status dia masih menjadi suamiku, apa begitu tidak ada artinya aku di matanya," gumam Sonia.
*******
Keesokan harinya sinar matahari mulai masuk melalui celah kamar calon pengantin ini, saat ini Anya mulai di rias oleh MUA, dengan perasaan yang begitu bahagia karena tidak menyangka akhirnya saat ini dia benar-benar akan dinikahi oleh Dion pria kaya raya yang sudah berhasil masuk ke dalam perangkatnya.
Sambil di make up wanita ini tiada hentinya untuk iseng kepada wanita lain yang masih berstatus istri sah dari pria yang akan menikahinya itu.
"Ah, mau aku panasin dulu hati wanita tua itu.
Anya : "Hai wanita tidak berguna lihatlah aku sudah hampir selesai di rias dan sebentar lagi rumah yang kau tinggali dulu akan aku tempati, aku tidak mengapa jika harus kau anggap mendapatkan bekasmu, karena bekasmu itu begitu menantang dan bisa memanjakan ku dengan hartanya," isi chat dari Anya.
Pesan pun lama tidak di balas dan hal itu membuat Anya semakin geram, hingga dirinya mengirimkan sebuah foto setengah telanjangnya bersama dengan Dion, agar Sonia merasa kepanasan.
Anya : "Nih lihat suamimu begitu menggilai setiap lekukan tubuhku, apalagi punyaku yang katanya lebih menggigit dari punyamu," tulis Anya lagi sambil mengirim foto tersebut.
Akan tetapi meskipun sudah berkali-kali tetap saja tidak ada respon dari Sonia sehingga benar-benar membuat mood Anya pagi ini kurang baik.
"Dasar nenek tua sombong," ketus Anya.
********
Hari ini Kenzi ijin dulu sekolah karena memang ingin menyaksikan sendiri ekspresi wajah papanya nanti, akan tetapi sebelum ke acara nikahan ayahnya Kenzo menyempatkan diri untuk menemui ibunya.
Setelah beberapa menit motor Kenzi sudah sampai di depan rumah ibunya sehingga membuat remaja itu langsung masuk ke rumah itu.
"Pagi Mam," sapa Kenzi.
"Akhirnya kau datang Nak," ucap Sonia.
"Kenzi akan selalu datang jika Mama membutuhkan, oh ya ngomong-ngomong ada apa? Tidak biasa Mommy memanggilku ke sini," ujar Kenzi.
"Hari ini papamu menikah ya Nak?" tanya Sonia.
Seketika Kenzi bingung sendiri harus menjawab apa dan diapun heran dari mana ibunya tahu mengenai kabar ini.
"Mama tahu dari mana?" tanya Kenzi.
"Dari wanita itu," sahut Sonia lalu mulai menyodorkan handphone nya kepada anaknya itu, akan tetapi Sonia tidak ada maksud lain dia hanya ingin bercerita saja dari pada di pendam sendirian.
Kenzi pun langsung melihat nomor baru itu dari riwayat panggilan bahkan di situ tercatat beberapa kali Anya mencoba menghubungi nomor tersebut, akan tetapi setelah mengecek pesan ternyata di situ ada beberapa foto yang dikirim langsung oleh Anya kepada ibunya bahkan pesan tersebut belum dibuka sama sekali.
"Mam, boleh aku pinjam hp nya," ujar Kenzi.
"Untuk apa?" tanya Sonia.
"Pinjam sebentar saja," pinta Kenzi.
*******
Tanpa berlama-lama remaja itu langsung mengendarai motornya dia pun langsung mendapatkan alamat pernikahan ayahnya yang akan di mulai siang ini pukul 10 di kediaman Anya, motor tersebut masih melaju dengan kecepatan tinggi dan berhenti di sebuah perumahan rumah Anya yang berlantai dua itu.
Kenzi mulai turun terlihat di situ ada beberapa mobil dan motor yang terparkir di depan rumah Anya, Kenzi pun berusaha untuk masuk dengan mengaku sebagai teman Anya dan mereka pun langsung memberi ijin, saat ini Kenzi melihat ayahnya itu hendak mengucapkan ijab akan tetapi remaja itu segera menjehdanya sebentar.
"Stop, jangan lakukan ijab dulu," cegah Kenzi yang membuat semua orang menoleh ke arahnya.
Bersambung .....
semangat thor...