NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:165.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lahirnya Para Kurcaci

Membesarnya perut ibu Rokayah masih berlangsung. Wanita itu masih sibuk teriak kesakitan. Perutnya bahkan sudah lebih besar dari tubuhnya. Ibu Rokayah sampai harus menengadah hanya untuk mengawasi tinggi perutnya. Besarnya perut ibu Rokayah, mirip beton yang sengaja ditaruh di atas perutnya.

“Toloooooooongggggg!”

“Duaaaaar!”

Perut ibu Rokayah berakhir meledak. Ledakan yang terbilang dahsyat. Ibrahim yang mengintip saja sampai terkejut. Karena memang, ledakan tersebut sampai membuat rumah yang ibu Rokayah tempati, bergetar.

Beberapa bayi terlempar dari perut ibu Rokayah. Mereka yang jumlahnya ada tiga belas, perlahan tengkurap kemudian berdiri. Makin lama, tampang dan wujud mereka juga menua. Tinggi tubuh mereka juga bertambah, tapi tak lebih dari anak usia tiga tahun.

Sementara yang terjadi pada ibu Rokayah, wanita itu masih tak sadarkan diri. Namun seiring anak-anaknya yang perlahan memperhatikannya, kulit ibu Rokayah perlahan menjadi pucat gelap. Jemari tangan maupun kaki jadi dihiasi kuku panjang hitam dan tampak sangat tajam sekaligus gelap. Sementara rambut panjang ibu Rokayah yang tergerai menjadi agak awut-awutan. Tak lama kemudian setelah perubahan di luar nalar itu terjadi, kedua mata ibu Rokayah terbuka lebar. Kedua mata ibu Rokayah hanya berwarna putih dan itu seolah selalu melotot.

“Echa bahkan bukan tandingan Rokayah!” batin Ibrahim dengan suara Asnawi.

“Hihihi hihihi ... hihihihihiiiiii!” Tawa ibu Rokayah terus menggelegar seiring ia yang berangsur berdiri.

Berbeda dengan ketiga belas kurcaci yang dilahirkan, kedua kaki ibu Rokayah tak sampai menyentuh permukaan. Kedua kakinya menggantung layaknya Echa sang kuntilanak. Hingga tampangnya mirip setengah terbang.

Ibu Rokayah memang telah menjelma menjadi kuntilanak. Kuntilanak yang telah melahirkan tiga belas kurcaci dan nantinya akan menjadi pelindung garda terdepan dari seorang Asnawi.

Para kurcaci berwajah tua bahkan hampir semuanya berkumis sekaligus berjenggot, juga kompak tertawa. Ketiga belasnya menghampiri sekaligus mengelilingi ibu Rokayah. Mereka sama-sama memeluk ibu Rokayah.

Di Jakarta, Syukur yang sedang main dengan Athan di taman depan rumah Rain, tak sengaja melihat beberapa burung gagak berterbangan di langit.

“Apa, Kur?” tanya Athan penasaran lantaran Syukur yang sampai detik ini memang pendiam, malah sibuk menengadah.

“Mereka ke sini ...,” ucap Syukur yang kemudian menatap Athan.

“Hah ...?” refleks Athan yang memang makin tidak mengerti maksud Syukur. Namun, beberapa burung gagak memang seolah ingin menghampiri mereka.

Ketika Syukur tak sampai melihat apa yang ibu Rokayah alami, termasuk ketiga belas kurcaci yang dilahirkan. Athan terduduk lemas karena lagi-lagi, apa yang ia lihat dan tak sembarang orang bisa melihatnya, sangat menguras energinya.

“Kalian ke sini jauh-jauh dari Hutan Tua, hanya untuk mengabarkan kabar buuruk?” ucap Syukur yang memang mengenali burung gagak di atas sana, sebagai penunggu hutan Tua.

“Pergi lah ...,” ucap Syukur yang akhirnya mengusir para burung gagak.

Syukur bermaksud menggendong Athan. Namun, salah satu burung gagak yang datang, menyeerangnya. Wajah Syukur jadi dihiasi dua cakaran dan itu mengeluarkan darah.

Pak Handoyo yang baru keluar dan mendapati, langsung histeris. Pak Handoyo menggunakan sapu lidi bergagang kokohnya, untuk mengusir para burung gagak.

Syukur hanya diam dan tek sedikit pun kesakitan apalagi sampai menangis. Malahan, pak Handoyo yang histeris kemudian memastikan keadaan cucunya. Termasuk juga dengan Athan, bocah itu juga sampai pak Handoyo periksa.

“Ayo masuk, ... kita masuk. Sepertinya, sebentar lagi memang akan turun hujan!” sergah pak Handoyo sambil mengemban Syukur maupun Athan, di depan tubuhnya.

Sore menjelang petang kali ini memang sangat gelap. Semua langit dikuasai mendung. Angin berembus kencang, dan tadi pun gagak sampai datang sekaligus menyeran.g.

Burung gagak tadi terus terbang. Mereka sungguh bekerja keras hanya untuk bisa kembali ke hutan Tua. Tentunya, Ibrahim yang masih dikuasai Asnawi menjadi yang mereka tuju.

Bersama datangnya rombongan burung gagak dan jumlahnya ada belasan, Ibrahim yang tersenyum lepas, sengaja mengulurkan tangan kanannya. Gagak yang sempat menye.rang Syukur, langsung mendarat di tangan kanan Ibrahim.

Darah dan sedikit kulit di cakar-cakar sang gagak, menjadi pemandangan yang sudah langsung membuat Ibrahim bahagia.

“Darah dan kulit syukur. Dalam waktu dekat, penantian panjangku pasti mendapatkan hasil!” ucap Ibrahim.

“Syukur akan ke sini, dan aku akan memenggal lehernya agar aku bisa mendapatkan darahnya!” ucap Ibrahim lagi.

Ibrahim mengambil darah maupun kulit di cakar burung gagaknya. Setelah semuanya terambil, Ibrahim mengenyahkan burung gagaknya. Tak lama kemudian, Ibrahim yang mendatangi sekitar air terjun, sengaja membungkus darah maupun kulit Ibrahim menggunakan kain kafan berukuran kecil. Selanjutnya, di antara sesajen yang hanya dialasi dedaunan, Ibrahim memulai ritual.

Jemari Ibrahim sibuk membakar kemenyan maupun dupa. Setelah asap pembakaran mulai pekat, darah dan kulit milik Syukur yang sudah dikafani, ia taruh di antara asap.

Sementara itu malamnya, luka cakar di wajah Syukur, makin menjadi-jadi. Bocah itu sampai demam tinggi. Pak Handoyo yang merawatnya dan sudah mengompres, jadi ketakutan sendiri. Pak Handoyo berinisiatif menggendong Syukur dan membawanya ke rumah depan.

Pak Handoyo terpaksa menggedor kamar Rain. Tak sampai menunggu lama, keluarga Rain keluar dari kamar. Bersama pak Handoyo, mereka menyaksikan bahwa luka cakar di wajah kanan Syukur, sampai dihiasi belatung kecil.

“Kita butuh air untuk mengobati Syukur, Pa. Segelas air hangat dicampur tiga sendok garam. Lalu, sambil diaduk, baca syahadat tujuh kali kemudian baca sholawat nabi tujuh kali. Pakai air itu untuk mengompres luka cakar di wajah kanan Syukur. Agar semua luka itu berpindah ke wajah Asnawi!” ucap Athan yang mengelap keringat di kening Syukur menggunakan tisu kering.

Tubuh Syukur dibaringkan di sofa panjang yang ada di ruang keluarga. Hasna yang menyiapkan air maupun garamnya. Sementara Rain yang mendoakan, dan Athan yang mengompres luka cakar Syukur.

Di tempat berbeda, Ibrahim yang masih melakukan ritual, mendapati keanehan. Sesajen di hadapannya, menjadi goyang-goyang. Sementara asap pekat juga jadi tak karuan. Cobek berisi kemenyan maupun dupa bakar, berakhir meledak bahkan mengenai wajah kanan Ibrahim. Anehnya, luka yang menghiasi wajah kanan Ibrahim benar-benar persis seperti luka cakar di wajah kanan Syukur.

“Aduhhh ... sakit banget!” batin Ibrahim yang sampai detik ini masih meringkuk.

Di rumah Rain, pengobatan yang Athan lakukan juga mulai mendapatkan hasil. Luka cakar Syukur tak lagi merona merah dan sampai dihiasi belatung kecil. Luka cakar di sana sudah kembali normal.

“Para kurcaci sudah lahir, Pa. Kita tinggal menunggu kapan opa Helios siap. Karena yang akan kita hadapi, banyak!” ucap Athan sambil menatap sang papa.

Sebagai seorang ibu, apa yang Athan katakan, sukses membuat Hasna gelisah. “Masalahnya sekarang Mama sudah enggak bisa lihat yang tak kasatmata. Terus, Mama harus bantu lewat apa?” sedihnya.

“Doa, Ma. Doa Mama, menjadi alasan kemenanganku,” ucap Athan yang kembali berkata, “Kemampuanku akan perlahan hilang, jika misi melindungi Syukur, usai. Aku hanya akan menjadi indigo biasa yang hanya bisa melihat atau mendengar suara hati seseorang. Karena memang, semua ini titipan yang masih berkaitan dengan mamanya Syukur sekaligus semua yang terlibat!”

Merinding, ketiga orang dewasa di sana dan memang menjadi gelisah, refleks menatap satu sama lain.

“Ada kuntilanak sangat jahat yang kekuatannya mengalahkan genderuwo! Mamanya Syukur bahkan bukan tandingannya. Dan kuntilanak ini merupakan mamanya Ibrahim. Wanita yang juga menjadi ibu tiga belas kurcaci!” lanjut Athan, tapi dengan suara kakek-kakek. Suara yang malah makin membuat ketiga orang dewasa di sana merinding. Namun setelah suara kakek tersebut sampai melayangkan salam khas orang beragama islam, Athan jatuh pingsan. Beruntung, Rain cepat tanggap dan langsung menangkapnya.

1
m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ
serem bingit ya😱
estycatwoman
very nice ❤
estycatwoman
Bismillah

Ttp semngt bkin karya kaksay apapun hasilnya ma Allah .
Tidak ada jerih payah yg sia2 asal kita selalu brsyukur 😊

Kok aq jadi mewekkk yak 😥, mkya sekarang bca novel tggu tamat biar fokus klo kelar pndh yg laen .

Aq horor mania loh jadi biasa author fav aq puterin mna yg pny nvel baru q tandain klo tmat baru baca marathon

Makasih salam sehat & jgn lupa bahagia 🙏😘❤
Nur Azizah
Kecewa
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Kak, ini sengaja apa gimana?
total 1 replies
Nur Azizah
Buruk
Devi
seneng novelnya ngga terlalu panjang jadi ngg bosen baca
estycatwoman
Itu knpa aq klo novel masih otw cukp tandain dulu klo dah tamat baru marathon bca ☺
Kcli utk krya yg tamatnya luammmma smpe 400 bab kita bca nyicil per 10 ato 20 bab

Tapi mmg enk cari dulu yg pndk2 fokus 1 judul baru pindh crta laen , lbih afdol 😊

Thanks tipsnya 🙏😘😘
Mursidahamien
apa jangan jangan ?
Mursidahamien
baru mampir
Agung miska Nartim
semangat thor
Agung miska Nartim
Luar biasa
DIANA Mariana
lnjutan x yg mn sih🤔aq udh baca loh dr awal hingga akhir...
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Di novel beda. Di profilku deh sudah up tiap hari
total 1 replies
DIANA Mariana
aq salah satu penyuka cerita horor👍🥰
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: ❤️❤️❤️❤️❤️

salam kenal ya Kak
total 1 replies
Ida Qurratul 'Ain
Luar biasa
Ida Qurratul 'Ain
kayanya yg jadi semak semak berjalan itu pak yusna deh
FiaNasa
ditunggu Thor up nya
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Audah up tiap hari kok Kak
total 1 replies
Al Fatih
nambah pengetahuan baru lagi nih,, aq juga baru tau,, makasih bun
Al Fatih
pertempuran sesama anak keturunan asnawi
Al Fatih
semoga syukur masih bisa d selamatkan yaa
Al Fatih
apa syukur Indihome juga ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!