Dona sang wanita karir yang berprofesi sebagai seorang Dokter harus merelakan rumah tangga nya hancur oleh pengkhianatan yang di lakukan oleh suami nya.17 tahun membina rumah tangga nyata nya tak membuat sang suami berdiri Kokoh di tempat nya sebagai kepala keluarga.alasan keluar kota yang sering di gunakan setiap waktu.membuat hubungan terlarang itu kian berlanjut sampai pada waktu Dona sendiri lah yang mengetahui nya secara langsung.
Betapa sakit nya hati Dona ketika itu.Dona akhirnya memutuskan untuk berpisah dari suami nya dan melanjutkan hidup nya bersama kedua buah hati nya yang sudah beranjak dewasa.
Sanggup kah Dona membahagiakan kedua anak nya seorang diri? Atau bahkan menyerah dan merelakan hak asuh berada di tangan suami dan juga madu nya? Lantas perjuangan apa saja yang di lakukan anak-anak nya agar kedua orang tua nya tak jadi bercerai?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Dona yang sedang berbincang ramah sambil tertawa dengan seorang dosen pria yang cukup tinggi dan sangat tampan langsung terkesiap ketika pergelangan tangan nya sedikit tertarik dari arah belakang.Dona dengan cepat menolehkan wajahnya ketika bau parfum milik calon suami nya menusuk secara perlahan ke indra penciumannya.
" Mas!"panggil Dona lirih dan seketika menatap layar ponsel nya melihat jam yang ternyata sudah lewat 10 menit dari perjanjian yang sudah mereka sepakati bersama.
" Iya sayang." Nanda sengaja mengecup pucuk kepala Dona di hadapan pria terus sebagai bentuk penegasan status mereka berdua.
Dona yang tahu jika saat ini Nanda sedang marah dan kesal memilih membiarkan saja Nanda melakukan apapun yang dia inginkan.meskipun sejujurnya dia sangat ingin menolak perlakuan ini karena merasa tidak nyaman dengan keberadaan rekan kerja nya.tapi Dona juga tidak bisa berbuat banyak karena saat ini Nanda terus saja menatap dia dengan sorot mata sangat menuntut.
" Aku sudah menunggu Kamu sejak tadi loh sayang,Kamu nya malah asyik di sini." sindiran Nanda membuat Dona semakin merasa tidak enak kepada rekan kerja nya.Dona terus saja mengulas senyum di bibir untuk menepis rasa bersalah itu dan melalui sorot mata nya meminta Nanda untuk menghentikan semua yang akan dia lakukan.
" Maaf Mas! Aku tadi sedang ada perlu sama Pak Fadel." jawab Dona pelan.
" Pak Fadel perkenalkan ini Mas Nanda calon suami Saya." jawab Dona terpaksa membuka semua nya di hadapan rekan kerja nya sebelum Nanda yang sedang terbakar cemburu kembali melanjutkan drama nya.
" Selamat siang Pak Nanda, senang berkenalan dengan anda." Pak Fadel nampak mengulurkan tangan di hadapan Nanda dan di sambut dengan baik oleh Nanda.dia tidak mungkin mengabaikan begitu saja uluran tangan lawan bicara nya hanya karena rasa cemburunya.Nanda yang sudah tidak ingin melihat Dona terlalu lama di tatap oleh pria asing tersebut lantas mengajak Dona untuk segera pergi dengan alasan jika kedatangan mereka sudah di tunggu di butik tempat baju pengantin mereka di jahit.Dona mengangguk setuju dan setelah itu berpamitan kepada Pak Fadel dengan tangan kiri nya yang di genggam oleh Nanda.begitu posesif dan galak nya Nanda karena tidak ingin wanita nya kembali jatuh ke pelukan orang lain.
"Siapa dia?" tanya Nanda ketika mereka sudah berada di dalam mobil.sedangkan di kursi depan sudah ada sopir yang melajukan kuda besi nya menuju sebuah alamat yang di berikan oleh Nanda.
" Teman sesama dosen juga Mas! Kenapa wajah mu suram seperti itu? Seakan-akan ingin menelan Aku hidup-hidup?" tanya Dona sedikit memainkan kata-kata untuk meruntuhkan kemarahan Nanda.
" Aku cemburu melihat Kamu dekat dengan dia.bukan hanya dia saja tapi lelaki lain juga termasuk.jadi setelah ini jangan ada lagi kejadian seperti ini karena Aku sangat membenci nya." tegas Nanda membuat Dona mengulum senyum sengaja membuang wajah ke arah lain.
" Sungguh tulus dan besar cinta lelaki yang Aku sia-sia kan ini.dan bodoh nya Aku malah menyakiti perasaan nya.padahal sedalam itu cinta nya untuk ku.maafkan Aku." batin Dona dan sedikit terkejut ketika Nanda kembali menggenggam tangan nya.
Hening sejenak dengan kedua insan ini yang saling menatap satu sama lain.
Kedua nya bisa melihat sendiri bagaimana perasaan pasangan mereka masing-masing dan tidak bisa berbohong karena cinta yang tulus itu bisa terlihat dari sorot mata kedua nya.
" Apa Kamu masih ingin mengajar di kampus setelah nanti kita sudah resmi menikah?" tanya Nanda memulai pembicaraan.
" Akan Aku pikirkan.Aku tahu waktu ku pasti akan sangat tersita cukup banyak sekali di luar rumah.Aku jelas tidak menginginkan itu semua terjadi karena Aku juga ingin menjadi istri yang berbakti kepada suami nya.mungkin saja Aku akan mengundurkan diri jika Kamu menginginkan nya." jawab Dona dengan sangat yakin.masih mengabdi dengan baik kepada suami saja dia bisa di khianati, apalagi dengan kesibukan nya sekarang tentu saja akan membuat intensitas pertemuan mereka semakin berkurang dengan kesibukan yang mereka berdua geluti.
Sebelum Nanda menanyakan semua ini.Dona sudah terlebih dahulu menentukan sikap dan Marwa sebagai sahabat langsung menyetujui nya tanpa bertanya lebih jauh lagi.
Aku tidak memaksa Kamu untuk berhenti.tapi lebih baik memang seperti itu." jawab Nanda lembut.Dona kembali mengangguk sebagai tanda mengerti dengan apa yang di inginkan oleh suami nya.
" Apa boleh Aku memilih gaun pengantin ku sendiri?" tanya Dona mendongak kan kepalanya karena saat ini sedang berada di dalam pelukan hangat Nanda.sedangkan sopir yang berada di depan tidak berani menoleh ke arah belakang dan tetap fokus dengan jalanan yang ada di depan sana .
" Apapun akan Aku berikan untuk mu." Dona yang mendengar jawaban itu langsung bersemangat karena pernikahan pertama nya dulu bukan pilihan nya sendiri melainkan campur tangan mertua dan juga ipar nya.kini Dona benar-benar merasa di ratu kan dan akan dia perlihatkan kepada semua orang bahwa dia mampu mendapatkan pria yang jauh lebih baik dari mantan suami nya dan tentunya lebih segala nya dari Bram si tukang selingkuh itu.
Sesampai nya di dalam butik yang begitu mewah.Nanda memilih duduk di sebuah sofa sambil memainkan ponsel nya.sedangkan Dona dia beri kebebasan untuk mencoba semua gaun yang menurut dia bagus dan pantas untuk dia kenakan di hari pernikahan mereka nanti.
Beberapa pegawai butik segera memperlihatkan semua gaun kepada Dona.banyak sekali pilihan nya sampai membuat Dona bingung untuk memilih nya sendiri hingga pada akhirnya langsung memanggil Nanda untuk membantu dia memilih gaun yang paling bagus dan cocok untuk dia kenakan nanti.pesta pernikahan mereka memang akan di adakan cukup sederhana karena Dona tidak ingin terlalu mewah.selain itu dia juga merasa malu pada umur nya sendiri yang sudah tidak layak untuk mendapatkan pesta serta resepsi mewah.cukup ijab kabul dan makan malam bersama keluarga dan orang terdekat Mereka saja itu sudah cukup untuk Dona yang notabene nya bukan lah tipe wanita yang menyukai kemewahan dan sejenisnya.
Jujur saja Dona merasa jika ini adalah mimpi di siang bolong.baru saja beberapa bulan yang lalu dia masih tersakiti dengan perselingkuhan yang di lakukan oleh mantan suami nya itu.namun sekarang dia akan kembali menjadi seorang istri dari pria tampan,kaya raya dan tentunya sudah lama menyimpan rasa cinta untuk nya.
Dona nampak begitu antusias mencoba beberapa gaun pengantin dan memperlihatkan kepada Nanda.walau lelah dan sedikit kerepotan.tapi Dona begitu menikmati proses ini karena saat pernikahan pertama nya dulu dia hanya duduk menunggu beres nya saja tanpa terlibat jauh dalam urusan pernikahan nya.
Beberapa kali Dona memakai gaun pengantin dan tetap saja Nanda menggeleng kan kepala sebagai bentuk penolakan nya.hingga akhirnya datang seorang pegawai butik membawa gaun koleksi terbaru dan Nanda pun langsung mengacungkan dua jempol nya kepada Dona.wanita itu lantas tersenyum sumringah,setidak nya dia tidak perlu lagi membongkar pasang baju yang cukup berat dan sangat menguras energi nya.
Dona segera mengenakan gaun tersebut dengan di bantu oleh beberapa pegawai butik ini.
Dan benar saja gaun putih bertabur berlian itu begitu indah dipakai oleh Dona.penampilan nya hari ini sudah seperti seorang putri kerajaan yang menunggu pangeran datang untuk mengajak dia berkencan.
" Nyonya sangat cantik dan pantas memakai gaun ini."puji seorang pegawai kepada Dona.mendengar pujian itu.sontak saja Dona semakin melayang tinggi tapi tidak lupa dengan dataran nya.
Dona akhirnya berjalan perlahan ke arah luar di mana Nanda sudah menunggu kedatangan nya sejak tadi.
" Mas!" ucap Dona kepada Nanda yang sedang sibuk dengan layar ponsel nya.
Nanda yang merasa terpesona langsung bergerak dari tempat duduk nya dan menatap Dona dengan penuh pesona.
" Kamu sangat cantik sekali sayang."bisik Nanda di samping telinga Dona.membuat wanita tersebut semakin tersipu malu dan kemesraan yang mereka tunjukkan sekarang di saksikan juga oleh pegawai butik tersebut.
Setelah selesai mengurus gaun pengantin dan segala macam nya.kini Nanda kembali mengajak Dona menuju sebuah mall karena kedua putri nya juga sudah menunggu mereka di sana bersama dengan Pak Hutomo yang nampak begitu antusias menawarkan diri untuk menjemput kedua cicitnya dari sekolah mereka masing-masing.
" Bener kalau Pak Hutomo yang menjemput anak-anak?" tanya Dona tidak percaya.
" Sayang! Kalau Kakek mendengar jika Kamu masih memanggil dia dengan sebutan itu,Aku yakin Kamu akan mendapatkan teguran sangat keras.Kakek sayang.panggil saja sama seperti apa yang Aku panggil." sanggah Nanda ketika mendengar Dona masih saja memanggil Kakek nya dengan panggilan kaku.
" Iya Mas! Maaf Aku lupa karena sudah terbiasa juga." jawab Dona dan sedetik kemudian mulut nya tidak berhenti komat kamit menyebut kata kakek sebagai pengingat untuk dirinya sendiri.
Nanda yang melihat semua itu langsung tertawa kecil dan mengacak-acak rambut Dona dengan penuh kasih sayang.
" Oh ya sayang! Sekalian saja teman Kamu yang waktu itu juga minta datang ke sini untuk memilih baju yang akan dia kenakan nanti.bawa juga suami nya biar ukuran nya pas." ucap Nanda di tengah rasa gemas nya memiliki calon istri yang super cantik dan punya segala yang dia inginkan.
" Serius? Marwa sama suami nya boleh datang ke sini?" tanya Dona memastikan.
" Boleh dong sayang,udah telpon aja biar nanti kita nggak terlalu lama menunggu nya." jawab Nanda melepas sabuk pengaman nya ketika mereka sudah sampai di sebuah parkiran mall yang sangat mewah dan megah.
Dona yang sudah merasa tidak sabar lagi segera menelepon Marwa untuk datang ke tempat nya sekarang juga dan wajib mengajak serta suami nya yang sedang sibuk di kantor nya.Marwa yang sedang sibuk dengan pekerjaan nya tetap saja mengikuti apa yang di inginkan oleh Dona demi bisa bertemu dan melepas rasa rindu.meskipun mengajar di kampus yang sama tapi kedua wanita ini selalu berbenturan jadwal dan selama Dona mengajar di kampus itu mereka baru dua kali bertatap muka dan tidak lupa mengobrol sampai bahan cerita mereka berdua habis tak bersisa lagi.
Setelah menyimpan kembali ponsel Android nya di dalam tas yang di gunakan saat ini.Dona dan Nanda langsung melangkah masuk ke dalam mall sambil bergandengan tangan.semua pengunjung mall yang melihat hal itu menatap takjub kepada kedua pasangan yang begitu sempurna dengan wajah yang sangat cantik dan juga tampan.
" Masya Allah... Benar-benar pasangan yang ideal sekali.Aku nggak bisa bayangin bagaimana anak -anak mereka jika kedua orang tua nya saja sudah begitu sempurna seperti ini." ucap salah satu ibu-ibu yang berpapasan langsung di depan wajah Dona.
Dari kejauhan sana,Dona dan juga Nanda langsung tersenyum melihat kedua putri nya berjalan sambil bergandengan tangan dengan Eyang Kakung mereka.sedangkan di belakang ada beberapa bodyguard yang tampak berdiri tegap sambil membawa beberapa tas belanjaan di tangan mereka.
" Ibu! Ayah!" seru Alena dan Priska begitu kompak.mata Nanda nampak berkaca-kaca mendengar nya.ini bukan lah untuk yang pertama kali nya kedua gadis itu memanggil Nanda dengan sebutan ayah.tapi tetap saja membuat lelaki tampan ini merasa bergetar dan tersentuh hingga begitu dalam.
" Kakek! Maafkan anak-anak jika mereka sudah merepotkan Kakek." ucap Dona setelah mencium punggung tangan pria renta tersebut.
" Kakek sama sekali tidak merasa di repot kan.malah Kakek sangat bahagia bisa menghabiskan waktu Kakek bersama kedua cicit kakek yang begitu cantik ini.dan mulai besok! Kakek sendiri yang akan menjemput mereka sepulang sekolah ." pinta Pak Hutomo tegas dan terdengar tidak ingin di tolak.
" Tapi Kek." Dona kembali menutup mulut nya ketika Pak Hutomo mengangkat tangan sebagai tanda jika dia tidak meminta Dona untuk mengeluarkan alasan apapun.
" Kakek senang bisa menemani mereka dan mengajak mereka bermain.biarkan Kakek menghabiskan waktu Kakek bersama mereka berdua.Alena dan juga Priska begitu berharga untuk Kakek dan nggak akan Kakek biarkan siapapun memisahkan kami." ucap Pak Hutomo sangat tulus dan tidak lupa mencium kedua pipi cicit kesayangan nya.
Dona yang melihat itu semua langsung menitikkan air mata bahagia ketika melihat kedua putri nya akhirnya mendapatkan kasih sayang yang tulus dari sosok Kakek Hutomo.kasih sayang yang selama ini begitu mereka rindukan dari kedua kakek dan nenek kandung nya.namun sayang nya tidak pernah mereka dapat kan dan selalu berakhir dengan penderitaan dan juga hinaan.
" Sudah biarkan saja sayang, Kakek tidak akan bisa di cegah." bisik Nanda dengan sangat pelan dan di balas anggukan kepala oleh Dona yang tengah terisak bahagia.
" Terimakasih Kek.terimakasih sudah menyayangi kedua anakku.Aku sangat merasa berhutang budi kepada Kakek." ucap Dona dengan suara bergetar dan sambil memeluk tubuh renta Pak Hutomo.
" Tidak perlu berterima Nak,kalian bertiga sudah resmi menjadi anggota keluarga kami dan Kakek sangat berterima kasih untuk hal itu.Kakek sangat menyayangi kalian bertiga." balas Pak Hutomo lagi.Alena dan juga Priska yang merasa terharu.langsung ikut memeluk tubuh Pak Hutomo dan terakhir di susul oleh Nanda yang tentunya tidak ingin kalah dari kakek nya.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰😍
itu mah terlalu lebay thor tak mungkin