"Mulai hari ini putri sulungku Lada Anjani Wibisono sudah mati."
Kata-kata yang pada akhirnya mampu merubah kisah hidup seorang Lada Anjani Wibisono. Hanya karena kesalah pahaman, ia harus rela terbuang dari keluarganya.
Malam yang paling berat dilalui oleh gadis introvert itu, terjebak dengan seorang mantan narapidana, yang terkenal berandalan dilingkungan tempat tinggalnya, menjadi awal dimulainya babak baru perjalanan hidupnya.
Vinder putra Abimana, mantan narapidana pembunuhan, pecinta alkohol, dicap sebagai berandalan dilingkungan tempat ia tinggal. Tapi siapa yang itu, dibalik semua gelar itu tersimpan kisah memilukan.
Hari-harinya yang tanpa warna, seketika berubah saat mengenal dan tersandung skandal bersama Lada Anjani Wibisono.
Bagaimana kisah keduanya bermulai...?
Dan bagaimana akhir dari banyaknya konflik batin yang mereka alami...?
Yuk, jadilah saksi dalam kisah hidup mereka dengan membaca karya ini.
Bijaklah dalam berkomentar juga memilah baik, buruknya cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Berulang kali Lada meraup udara dengan rakus lalu menghembuskan secara perlahan, untuk menghilangkan kegugupannya. Ketidak percayaan diri itu kembali muncul.
"Tenang, kamu bisa. Percaya diri lah Lada Anjani Wibisono." ucapnya sebelum turun dari taksi.
Pagi ini Lada mengenakan shirtdress berwarna biru sepanjang lutut, dengan lengan yang digulung hingga siku dan pita yang dikat simpul dibagian pinggang. Sepatu cats putih serta tas berwarna senada dengan alas kaki, menciptakan kesan casual yang elegant.
Loose Wavy Curls menjadi pilihan Lada bagi tatanan rambutnya. Sementara untuk wajah, hanya sedikit sentuhan make up saja supaya tidak terlihat pucat.
Ting
Bunyi notifikasi pesan.
"Cepat turun, tunjukan kepada semua orang jika Lada Anjani Wibisono adalah wanita yang sangat cantik."
Lada tersenyum sembari melihat kekanan, kiri, depan dan belakang untuk mencari si pengirim pesan.
"Oke, semangat...!"
Lada pun turun dan lagi ia menelisik kesekitar untuk mencari keberadaan sang pengirim pesan. Karena tidak menemukannya juga, ia melangkah masuk.
Dan benar saja, pagi ini gadis itu menjadi pusat perhatian. Bukan hanya para pria yang mengaga dan dibuat tak berkedip, para kaum wanita pun sama.
Terutama tiga wanita pembully yang berada dicoffe shop, mata mereka tak berkedip melihat perubahan Lada itu.
Sampai dimeja kerja, Lada langsung fokus dengan tugasnya. Diabaikan semua mata orang yang terarah kepadanya. Walau tak bisa dipungkiri jika Lada teramat gugup, tapi sebisa mungkin gadis itu menutupi.
"Lada, kamu cantik sekali." ucap teman disebelah Lada. "Kenapa baru sekarang berubahnya..? coba dari dulu, pasti kamu sudah punya banyak anak sekarang."
Mereka terkekeh bersama.
Kabar perubahan Lada pun sampai ditelinga Rey Andra. Pria itu dibuat penasaran sampai-sampai tidak fokus mengajar.
Dan saat jam makan siang tiba, Rey Andra. langsung mencari Lada yang ternyata ada digerai bakso.
"Lada...!"
"Ya Rey...!"
"Kamu sakit...?" tanya pria itu karena wajah Lada sedikit pucat, dan tadi sempat dilihat sedang memijat pelipis juga kening.
Lada menggeleng "tidak, cuma sedikit pusing saja."
"Mau obat..?"
Lagi Lada menggeleng.
"Sepulang kerja kamu ada acara tidak.? Tanya Rey Andra.
"Tidak, ada apa...?"
"Gimana kalau kita nonton, ada film baru yang bagus."
"Aku------
"Aku akan meminta izin keayahmu, gimana...?"
"Maaf Rey...!" hanya itu yang pada akhirnya mampu Lada ucapkan
"Kamu cantik La...!"
Lada tersenyum malu, wajah pucat itu pun merona. "Terimakasih..!" ucapnya kemudian.
Tak lama bakso pesanan Lada datang, Rey Andra juga ikut memesan semangkuk bakso. Akhirnya setelah sekian lama Lada menunggu, kesempatan itu datang juga. Makan bersama Rey Andra.
"Aku antar kamu pulang ya nanti..?"
Lada menghentikan pergerakan tangannya, menatap Rey Andra cemas. Gadis itu belum siap jika Rey Andra atau orang-orang ditempat itu tau soal permasalahannya.
"Tidak usah Rey, aku tidak mau merepotkan." tolak Lada dengan suara sepelan mungkin.
"Tidak merepotkan sama sekali, mau ya..?"
"Masalahnya aku tidak pulang kerumah Rey. Aku sementara ini tinggal diapartemen venus sama sepupuku." ucap Lada sedikit berbohong.
"Ya tidak apa-apa. Kalau pun kamu pulang kedaerah D sana juga aku mau mengantarmu."
"Tapi-----
"Tidak ada tapi-tapian, pokoknya aku antar." tegas Rey Andra dan Lada pun pasrah.
Jam makan siang usai, Lada dan Rey Andra pun berpisah untuk melanjutkan pekerjaan masing-masing.
Sampai waktunya mereka kembali bertemu dipetang hari, karena jam kerja telah usai.
Mobil Rey Andra berhenti didepan Lada. Pria itu turun lalu membuka pintu penumpang depan untuk Lada.
"Ayo....!"
Lada hanya bisa patuh dan mengabaikan semua mata yang lagi-lagi terarah kepadanya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, obrolan ringan mengiringi perjalanan mereka. Hingga tak terasa sampai juga ditempat tujuan.
"Terimakasih ya Rey...? Maaf aku tidak bisa mengajakmu masuk."
"Iya tidak apa-apa."
"Aku turun ya...?"
Rey Andra mengangguk "sampai ketemu besok La..!"
"Hem...!" jawab Lada sembari tersenyum dan membuka pintu mobil disebelahnya dan keluar dari dalamnya.
Dan tanpa Lada ketahui, sejak tadi Vinder mengikuti mobil Rey Andra dengan kabut cemburu menyelimuti hatinya.
kamu gak tau Lada mencari mu
udah nyaman sama Vinder malah nyari orang lain...
bukannya nikah sama Vinder aja.
kan kamu juga udah dibuang keluarga mu...
kesian banget kamu Vin
kamu kan tau gimana kelakuan Rey...
masa masih mau dekat dekat juga...
dia dekat juga karena ada mau nya,udah liat kamu cantik😒
memanfaatkan kepolosan Lada...😠
beda dengan kk cewek ku yang pertama ceplas ceplos orang nya 😆