Saudara kembar tersebut mengira akan melewati masa SMA mereka di Asrama dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, seseorang membuka ruang musik tua yang mencurigakan itu. Sejak saat itu muncullah teror-teror maut yang merenggut murid satu per satu. Apakah kedua saudara kembar tersebut bisa menyelamatkan teman-temanya yang lain?! Yuk mampir.🙏
Terima kasih sudah berkenan membaca karya author. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara; like vote dan komen ya guys🙏🥰🫶🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alma Kadier Carally, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 26
Davina berjalan semakin cepat bersama Retno tanpa mau menoleh ke belakang lagi. Sorot mata gadis itu bahkan terlihat tajam, tetapi giginya juga terdengar bergemeletuk beberapa kali.
Langkah Davina dan Retno berhenti di depan ruang musik lama yang pintunya sedikit terbuka. Dari luar, mereka tidak mendengar suara apa pun yang berasal dari dalam ruangan. Tapi, baik Davina maupun Retno sama-sama bisa merasakan aura janggal yang sedang melingkupi ruangan itu.
Aura yang terasa membunuh dan kelam.
“ Kamu yakin akan masuk?” Retno menatap Davina lekat-lekat.
“ Davina meneguk ludahnya. Dia pernah hampir mati di ruangan itu, dan sekarang dia harus kembali ke dalam untuk yang ketiga kalinya. Mau bagaimana lagi? Andre memanggilnya, meminta bantuannya.
“ Kita masuk.”
Mata Davina dan Retno sempurna membola ketika melihat Andre terbaring tidak berdaya di dekat Piano besar yang ada di ruangan itu. Lalu, ada Amanda terlihat sedang tersenyum, menyeringai lebih tepatnya, menyambut kedatangan Davina dan Retno.
“ Kamu-“
“ Kamu terlambat enam puluh detik, Davina.” ucap Amanda sambil menyeringai.
Emosi Davina sampai ke ubun-ubun. Gadis itu berjalan cepat ke arah Amanda, menarik kerah kemeja Amanda, memaksa gadis berkacamata itu menjauh dari alat musiknya. Kemudian, dia membenturkan tubuh Amanda ke dinding.
“ Apa yang kamu lakukan kepada Kak Andre?!
Setelah kamu hampir membunuh kakakku dan aku, sekarang kamu mencoba membunuh Kak Andre?! Kamu sama sekali bukan Amanda yang aku kenal!!” bentaknya.
Amanda menghempaskan tangan Davina dari kemejanya, lalu menatap Davina dengan tatapan mengerikan bak Dewi Kematian.
“ Aku bukan Amanda teman bodohmu itu kalau kamu mau tahu. Aku adalah AYANA. Dan, tentang anak itu…” Amanda melirik ke arah Andre sambil menyeringai.
“ Bukankah bagus kalau dia mati saja?
Dia adalah kutu pengganggu yang bisa menghancurkan semua rencanaku.”
“ Tapi, setidaknya aku harus berterima kasih pada teman bodohmu Amanda itu. Dia memberikan raganya padaku….hahaha… anak bodoh!”
Dan, satu hantaman telak dari Davina berhasil mendarat sempurna di rahang keras Amanda, membuat gadis berkacamata itu menatap Davina dengan tatapan membunuh.
*****
“ Kamu marah kepadaku karena aku tidak membantumu menolong Kak Andre?” ucap Danisa.
Davina menggelengkan kepalanya pelan dan samar.
“ Kamu ingin aku membayar kematian Kak Andre?”tanya Danisa
Sekali lagi Davina menggelengkan kepalanya pelan dan samar.
“ Aku turut menyesal karena kematian Kak Andre, Davina.” ungkap Danisa, merasa bersalah.
Davina menggebrak meja belajarnya dengan buku teks Kimia yang digunakannya sebagai alasan untuk menghindari percakapan dengan Danisa. Retno yang sedang tertidur di ranjangnya melonjak terbangun karena gebrakan buku itu.
“ Sudahlah, Danisa. Tidak ada gunanya lagi kamu mengatakan itu sekarang. Jangan membuatku membentakmu, Nisa, Kamu kakakku,” katanya yang kemudian berjalan ke pintu kamar dengan langkah kasar.
Danisa tahu, bahwa adiknya itu sudah memanggilnya tanpa embel-embel Kak lagi di depan namanya. Berarti, Davina benar-benar merasa jengah dan kesal kepadanya. Selama lima belas tahun mereka bersama, baru kali ini Davina memanggilnya seperti itu.
“ Dari awal kamu sudah membuat masalah dengan anak itu.” ujar Retno.
Danisa menoleh ke arah Retno yang kini duduk di pinggiran tempat tidurnya. Dia menatap Danisa lekat-lekat setelah kepergian Davina.
“ Kalau saja saat itu kamu ikut dengannya, mungkin dia tidak akan semarah itu kepadamu. Dia juga nyaris kehilangan kendali saat mengetahui Amanda membunuh Andre.” ungkap Retno.
*
*
Jangan lupa like, vote dan komen ya guys. Terima kasih.🙏🥰🫶🌹🌹🌹
Bersambung